tag:blogger.com,1999:blog-67544444525969257332024-03-04T20:56:14.904-08:00Kumpulan MakalahBagi teman-teman yang kesulitan mencari referensi. blog ini sangat membantu karena disertai daftar pustaka.Semua adahttp://www.blogger.com/profile/06776125251190748026noreply@blogger.comBlogger56125tag:blogger.com,1999:blog-6754444452596925733.post-2963251049996569522011-05-14T09:05:00.000-07:002011-05-14T09:05:08.167-07:00Mengasuh Anak Secara Positif<div style="text-align: justify;">
Sungguh menakjubkan
bagaimana orangtua yang bahagia dan positif akan menghasilkan anak yang tumbuh
menjadi pribadi yang mempesona.
Berikut ini adalah rahasia pengasuhan anak secara positif : </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgcOyaF6aqaQyxEKMF3tGo3AnR0COoN28BHHvhRU-tkDioh6SE4dqAZTdbbVess2aGMsRf7308jzMeUideBkEvoc9XaivGx8sxF1BOrI1xOsgNIx4Q0XrL1Ej4_W_H8StEm4QqMGqyjmcH/s1600/parenting_guide.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgcOyaF6aqaQyxEKMF3tGo3AnR0COoN28BHHvhRU-tkDioh6SE4dqAZTdbbVess2aGMsRf7308jzMeUideBkEvoc9XaivGx8sxF1BOrI1xOsgNIx4Q0XrL1Ej4_W_H8StEm4QqMGqyjmcH/s1600/parenting_guide.gif" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Untuk membesarkan anak yang sehat dan
bahagia, ajarilah anak untuk mencintai dan menyayangi dirinya sendiri. Caranya
: Perhatikan diri Anda sendiri terlebih dahulu. Selalu sediakan waktu bagi diri
Anda pribadi di tengah kesibukan harian Anda. Sediakan waktu bagi Anda untuk
berolahraga, merawat diri, dan meluangkan waktu bagi pengembangan pribadi Anda.
Sadarkah Anda bahwa orangtua yang tidak menghargai dirinya sendiri akan membesarkan
anak dengan sifat serupa! </div>
<div style="text-align: justify;">
2. Luangkan waktu yang berkualitas setiap hari.
Talmud berkata "Setiap helai rumput punya malaikat yang membungkuk di
atasnya dan berbisik,'Tumbuh, tumbuh'." Pemberian terindah dari orang
dewasa adalah menjadi malaikat itu bagi seorang anak yang istimewa. Tunjukkan
betapa Anda sungguh bergembira atas kehadirannya. Jadilah 'Ahli Gembira' bagi
putra-putri Anda. Ubahlah waktu mengerjakan tugas harian menjadi momen yang
berharga dan istimewa. Bernyanyi, memeluk, berbagi tawa dan cerita dapat
membuat saat-saat biasa menjadi tak terlupakan. </div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
3. Jadilah pendengar yang baik. Hal ini
bukanlah hal yang mudah bagi orangtua. Betapa sering orangtua menyela dan sibuk
dengan nasehat-nasehat bahkan pada saat anak belum selesai berbicara? Simpanlah
kekuatiran-kekuatiran Anda pada saat mendengarkan. Cobalah untuk mendengarkan
anak Anda sepenuhnya tanpa menghakimi. Anda perlu menahan diri untuk tidak
memikirkan atau memberikan pendapat Anda sendiri. Dengarkan mereka dengan hati
yang terbuka dan penyayang. Lupakanlah diri Anda dan tempatkanlah diri Anda
pada sudut pandang anak Anda. Ajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai ganti dari
memberikan pendapat. Cara orangtua mendengarkan tanpa menghakimi akan membuat
anak merasa diterima dan dimengerti. </div>
<div style="text-align: justify;">
4. Seringlah tertawa, sebab kegembiraan itu
menular! Anggaplah pada saat ini diri Anda terpilih untuk melakukan tantangan
'30 hari tersenyum bersama keluarga' ! Anda akan menyaksikan keajaiban dari
kegembiraan dan kasih sayang yang Anda bawa kepada orang-orang di sekitar Anda.
Buatlah momen sehari-hari menjadi luar biasa berkat kegembiraan dan semangat
yang Anda bawa ke dalamnya.
5. Berilah pengakuan dan penghargaan. Latihlah
mulai dari diri Anda sendiri untuk memberikan penghargaan terhadap setiap
keberhasilan, bahkan yang paling kecil sekalipun, yang telah Anda lakukan hari
ini. 'Pagi ini saya berhasil bangun lebih pagi untuk berolahraga', 'Setelahnya
saya berhasil menyiapkan sarapan dan mengantarkan putra saya ke sekolah tanpa
terlambat', 'Hari ini saya berhasil sabar menghadapi putra saya'. Ajarlah diri
Anda untuk memberikan penghargaan yang tulus atas tugas-tugas sederhana yang
Anda berhasil Anda selesaikan. Penghargaan ini akan memberi semangat baru dalam
hidup Anda untuk menjalankan tugas yang lebih besar. Luangkanlah waktu </div>
<div style="text-align: justify;">
5 menit
bagi diri Anda setiap harinya untuk memikirkan dan menuliskan
kesuksesan-kesuksesan yang telah Anda raih hari ini. Rasakanlah bagaimana hidup
Anda berubah, nikmatilah semangat baru yang mengisi setiap kegiatan Anda. Bagikanlah
penghargaan ini juga kepada anak-anak Anda. Berikanlah pujian, pengakuan dan
penghargaan yang tulus kepada mereka. Ingat, penghargaan yang baik menekankan
pada tindakan, bukan pada prestasi yang dicapai. Ungkapkan penghargaan Anda
secara antusias, sungguh-sungguh, dan penuh cinta. 'Horeee…putriku ingat
membereskan tempat tidur. Hip, hip, horee…ia bahkan membantu ibu menyapu
lantai!' Berikan pelukan terbesar yang dapat diterimanya. Pengakuan dan pujian yang
tulus mempunyai kekuatan untuk mengubah! </div>
<div style="text-align: justify;">
6. Disiplinkan anak dengan hormat. Ajarkanlah
anak turut bertanggung jawab atas tugas-tugas rutin dalam rumah tangga. Anak
yang secara aktif turut dilibatkan dalam tugas rutin dalam rumah tangga pada
masa dewasanya akan memiliki rasa tanggung jawab yang lebih besar. Perbaiki
kesalahan mereka dengan kelembutan namun Anda harus terus-menerus konsisten. Berikan
konsekuensi yang wajar dari pelanggaran dengan tujuan untuk mengajarkan
tanggung jawab. Janganlah memarahi apalagi mempermalukan anak di depan orang
lain atas kesalahan yang mereka perbuat. Ajaklah mereka ke tempat sepi untuk berbicara
hanya empat mata dengan Anda. Berikan pengertian sejelas-jelasnya mengapa
tindakannya salah. Mintalah anak meminta maaf bila ia berbuat salah. Anda pun
perlu meminta maaf kepada anak di saat-saat Anda bersalah atau melalaikan janji
Anda kepada mereka. Disiplinkanlah anak tanpa menunjukkan kuasa dan kemarahan
Anda, maka anak akan belajar tumbuh dengan pengendalian diri yang tinggi.
Sampaikan pesan kepada mereka bahwa meskipun perilaku mereka masih perlu
ditingkatkan, namun Anda sebagai orangtua tetap menyayangi dan menyukai mereka. </div>
<div style="text-align: justify;">
7. Berilah ruang bagi putra-putri Anda untuk
melakukan kesalahan. Ingatlah, bahwa setiap orang, apalagi seorang anak, berhak
untuk melakukan kesalahan. Kesalahan merupakan bagian dari proses pembelajaran.
Temukanlah kebaikan dalam kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan, maka anak
Anda akan belajar untuk berani berjuang menghadapi tantangan dan resiko. </div>
<div style="text-align: justify;">
8. Jalani hidup Anda dengan nilai-nilai yang
pasti: kejujuran, tanggung jawab, dan semangat saling membantu. Tunjukkanlah
dalam keseharian Anda bagaimana Anda selalu konsisten dengan nilai-nilai ini. Libatkan
juga putra-putri Anda dalam kegiatan sosial yang secara rutin Anda lakukan. Putra-putri
Anda pun akan tumbuh dengan karakter positif yang kuat dalam diri mereka. </div>
<div style="text-align: justify;">
9. Fokuskanlah perhatian Anda pada hal-hal yang
berjalan benar. Milikilah keyakinan yang meneguhkan keluarga Anda di saat-saat
sulit. Anak-anak Anda akan belajar menjadi pribadi yang optimis dan bersyukur
setiap hari. Latihlah sikap positif dengan menemukan hal-hal positif dalam
setiap hari Anda dan bersyukurlah atasnya selalu.
Cintailah anak Anda
dengan tulus tanpa syarat, dan ungkapkanlah besarnya kasih sayang Anda tersebut
kepada mereka. Anak yang berada dalam kasih sayang yang tulus akan tumbuh
dengan lebih bergembira, percaya diri, menyenangkan, serta dapat diandalkan.</div>
<div style="background-color: transparent; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: justify; text-decoration: none;">
<br />Sumber: <a href="http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/1799338-mengasuh-anak-secara-positif/#ixzz1MLLIdyaT" style="color: #003399;">http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/1799338-mengasuh-anak-secara-positif/#ixzz1MLLIdyaT</a></div>Semua adahttp://www.blogger.com/profile/06776125251190748026noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6754444452596925733.post-86532113605899029082011-04-29T11:13:00.000-07:002011-05-14T09:09:27.575-07:00Analyzing Filicity Condition<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent>
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">This conversation was
taken in HIMAKAL (Himpunan Mahasiswa Kalimantan) base camp of Borneo students.
They planned to have a vocation in Bali for the holiday. We took a record when they were discussing
about the planning to go to Bali. <a name='more'></a></span></div>
<div class="MsoNormal">
<u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Baiz: mi, Liburan ini ke Bali Yuk?</span></u></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Fahmi: <u>Ayoo, Kapan and Berapa</u> ?</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Baiz: <u>Setelah selesai UAS ini gmn? Kamu mau ikut
juga Gak ed?</u></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Edy: <u>Ya Pastilah Pokoknya Aku Ikut.</u></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Baiz: Ya sudah, Biayanya tuh 300 ribu untuk 2 hari. Besok Kalian bayar sama aku ya…</span></div>
<div class="MsoNormal">
<u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Fahmi: Oke, besok aku ke kontrakanmu iz, Jam satu siang ya?</span></u></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Baiz: <u>Oke, Aku tunggu ya… Yang penting uangnya
ada, soalnya aku mau booking dulu sama travelnya.</u></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Edy: <u>Tapi Cory iz, Aku Kayaknya Belum bisa bayar
besok. Mungkin minggu depan coz aku belum dikirim.</u></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Baiz: Yaudah gak papa. Ngomong2 kita mau ketempat mana aja
nanti kalu udah di bali?</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Fahmi: <u>Kita nanti nginep di rumah omku ja, di
badung utara dekat dengan pantai kuta. Kita ke tanah Lot, Nusa dua,pantai
dreamland dan pasar sukowati.</u></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Baiz: Mantap bisa ngirit nich………… ikam gimana ed?</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Edy: <u>Ya, Aku Sich setuju- setuju ja, Yang penting nyaman kalok. Okelah ku handak…!</u></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Fahmi: <u>Ya dahlah iz, Ku mau service laptopku dulu
besok sebelum ke kosmu tak sms dulu ya.</u></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Baiz: Oke. Ni aku juga mau ke kosan helmi. Yaudah
kita sepakat ya. Aku duluan nah.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Edy: Ya. Aku juga mo pulang NECH.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Theory
of Felicity Condition</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">In discourse analysis
study, there should be discussed about felicity condition. In this case, we
will try to analyze some condition in the conversation that we record from
people. There are some types of conditions; they are general condition, content
condition, preparatory condition, essential condition, and sincerity condition.
</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> It
is called as general condition if the participant can understand the language
being used and that they are not play-acting or being nonsensical. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">It is called as content
condition if a promise or warning of the utterance must be about a future
event. A further content condition for a promise requires that the future event
will be a future act of the speaker. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">It is preparatory
condition using for a promise which is significantly different from those for a
warning. When I promise to do something, there are two preparatory conditions:
first, the event would not happen by itself, and second, the event will have a
beneficial effect. When I utter a warning, there are the following preparatory
conditions: it isn’t clear that the hearer knows the event will occur, the
speaker does think the event will occur and the event will not have a
beneficial effect.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Related to that
condition is sincerity condition for a promise the speaker genuinely intends to
carry out the future action and for warming the speaker genuinely believe that
the future event will not have beneficial effect. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> Finally, there is a essential condition, which
covers that fact that by the act of uttering a promise, I thereby intend to
create an obligation to carry out the action as promised. In other words, the utterance
changes my state from non-obligation to obligation. Similarly, which warming
and their essential condition, the utterance changes my state from
non-informing of a bat future event to informing. </span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Analyzing
Felicity condition</span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Baiz:
mi, Liburan ini ke Bali Yuk?</span></i></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">This utterance requires the characteristic of content
condition for request: the requested act is a future act of the hearer.”<b><i>Liburan
ini</i></b>”</span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Fahmi:
Ayoo, Kapan and Berapa ?</span></i></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">This utterance requires the characteristic of
essential condition because the
utterance counts as an attempt by the speaker to have the hearer do an act “<b><i>Ayoo</i></b>”</span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Baiz:
Setelah selesai UAS ini gmn? Kamu mau ikut juga Gak ed?</span></i></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">This utterance requires the characteristic of
content condition; it should be a future event. The content condition can be
seen briefly in the sign “<b><i>Selesai UAS</i></b>,” This sign represents
that the utterance have not been happened yet. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Edy:
Ya Pastilah Pokoknya Aku Ikut.</span></i></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">This utterance requires the characteristic of
essential condition because the
utterance counts as an attempt by the speaker to have the hearer do an act “<b><i>Ya</i></b>”</span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Fahmi:
Oke, besok aku ke kontrakanmu iz, Jam satu siang ya?</span></i></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">This utterance reqired the characteristic of
Essensial condition because The utterance counts as an attempt by the speaker
to have the hearer do an act by waiting fahmi in his boarding house.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Baiz:
Oke, Aku tunggu ya…(preparatory condition) Yang penting uangnya ada, soalnya
aku mau booking dulu sama travelnya.</span></i></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">This utterance requires the characteristic of
preparatory condition because the speaker waiting her friend in his boarding
house tomorrow.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Edy:
Tapi Sorry iz, Aku Kayaknya Belum bisa bayar besok. Mungkin minggu depan coz
aku belum dikirim.</span></i></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">This utterance requires the characteristic of
content condition; It should be a future event. The content condition can be
seen briefly in the sign “Besok, “Mungkin minggu depan”. This sign represents
that the utterance have not been happened yet. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Fahmi:
Kita nanti nginep di rumah omku ja, di badung utara dekat dengan pantai kuta.
Kita ke tanah Lot, Nusa dua,pantai dreamland dan pasar sukowati.</span></i></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">This utterance requires the characteristic of
content condition; It should be a future event. The content condition can be
seen briefly in the sign “Nanti”. This sign represents that the utterance have
not been happened yet. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Edy:
Ya, Aku Sich setuju- setuju ja,
Yang penting nyaman kalok. Okelah ku
handak…!</span></i></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">This utterance required the characteristic of
Sincerity condition because the speaker genuinely wants the hearer to perform
the requested act</span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Fahmi:
Ya dahlah iz, Ku mau service laptopku dulu besok sebelum ke kosmu tak sms dulu
ya.</span></i></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">This utterance required the characteristic of
preparatory condition because the speaker telling the utterance and prepare by
put laptop, and go to service center.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>Semua adahttp://www.blogger.com/profile/06776125251190748026noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6754444452596925733.post-23125888893503857072011-04-29T10:48:00.000-07:002011-05-14T09:07:14.064-07:00Language and Culture<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent>
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">What is language?</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Language is Arbitrary &
Conventional </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">The
term arbitrary here refers to the fact that the symbol that people use is made
or chosen without any principle, logic or reason. For example, people in Java
do not have a principle or logic to call an animal with long tail, two hands,
and two legs and like scratching and playing on trees as <b>kethek. </b>There
is no logic either for people in Jakarta to call that animal <b>monyet. </b>This
is what arbitrary means.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">So,
to answer Daniel's question: English people do not have any reason why they
call the animal that produces "meauwww" as <b>cat. </b>Again, this is
because language is arbitrary: no logical reason is used when choosing a
symbol, and no direct relationship between the symbol and the symbolized.<a name='more'></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Now
that a group of people have chosen a symbol for something, all the members of
the group should approve and use the same symbol to refer to the same thing. In
the example above, the members of Javanese language society approve the use of
symbol <b>kethek </b>to refer to that animal, while the members of Betawinese
approve the use of <b>monyet. </b>Again, the symbol should be the result of the
convention of all members of the (language) society. That's why language is
called conventional.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">To
answer Wisnukurnia: How is language created?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">When
a group of people make a new symbol and the all the members approve, then they
will make a new language, or at least they add a new word for their language.
Remember, language is a system consisting of many elements that support each
other.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Well,
once the language is used by the people, it will exist. No society exists
without language, and no language exists without the society.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hope,
it's clear enough now. For further info, please read Abdul Chaer. He has clear
explanation about this.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://intro2gl.blogspot.com/2008/09/language-is-arbitrary-conventional.html">http://intro2gl.blogspot.com/2008/09/language-is-arbitrary-conventional.html</a></span></div>
<h1 style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-weight: normal;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Why is language arbitrary</span><span style="font-weight: normal;">?</span></h1>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Languages
are said to be arbitrary because there is no necessary or natural relationship
between the words of a given language and the concepts that they represent. For
example, there is nothing in the word "tree" that connects it to the
concept of a tree; which is why Spanish can use a totally different sign for
the same concept: "árbol"; and so on with other languages.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Also,
languages are arbitrary because the rules for the combination of signs in order
to produce complete thoughts are different from one language to the other, and
no set of rules can claim to be the "right" one. For example, in
English you say "I like beer", whereas in Spanish you would say
"Me gusta la cerveza". The translation/transliteration of the latter
would be something like: "Beer is agreeable to me", or [is agreeable
to me the beer], which sounds strange in English. And neither of these
formulations has a better claim to accuracy, correctness or truth than the
other.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://wiki.answers.com/Q/Why_is_language_arbitrary">http://wiki.answers.com/Q/Why_is_language_arbitrary</a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">What
is Culture?</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sir
E.B Tylor: Culture is that complex whole which includes knowledge, belief, art,
moral, law, customs, and other capabilities and habits acquired by man as a
member of society.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Margaret
Mead (American Anthropologist) : Culture is the learned behavior of a society
or a sub-group.</span></div>
<h3 style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Carla’s Definition: </span></b><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">For the purposes
of the <a href="http://www.carla.umn.edu/culture/initiatives.html">Intercultural
Studies Project</a>, culture is defined as the shared patterns of behaviors and
interactions, cognitive constructs, and affective understanding that are
learned through a process of socialization. These shared patterns identify the
members of a culture group while also distinguishing those of another group.</span></h3>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b>Banks, J.A., Banks, &
McGee, C. A. (1989). <i>Multicultural education</i>. Needham Heights, MA: Allyn
& Bacon. </b></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
"Most social scientists
today view culture as consisting primarily of the symbolic, ideational, and
intangible aspects of human societies. The essence of a culture is not its
artifacts, tools, or other tangible cultural elements but how the members of
the group interpret, use, and perceive them. It is the values, symbols,
interpretations, and perspectives that distinguish one people from another in
modernized societies; it is not material objects and other tangible aspects of
human societies. People within a culture usually interpret the meaning of
symbols, artifacts, and behaviors in the same or in similar ways." </div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b>Damen, L. (1987). <i>Culture
Learning: The Fifth Dimension on the Language Classroom.</i> Reading, MA:
Addison-Wesley. </b></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
"Culture: learned and
shared human patterns or models for living; day- to-day living patterns. these
patterns and models pervade all aspects of human social interaction. Culture is
mankind's primary adaptive mechanism" (p. 367). </div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b>Hofstede, G. (1984). National
cultures and corporate cultures. In L.A. Samovar & R.E. Porter (Eds.), <i>Communication
Between Cultures</i>. Belmont, CA: Wadsworth. </b></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
"Culture is the collective
programming of the mind which distinguishes the members of one category of
people from another." (p. 51). </div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b>Kluckhohn, C., & Kelly,
W.H. (1945). The concept of culture. In R. Linton (Ed.). <i>The Science of Man
in the World Culture</i>. New York. (pp. 78-105). </b></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
"By culture we mean all
those historically created designs for living, explicit and implicit, rational,
irrational, and nonrational, which exist at any given time as potential guides
for the behavior of men." </div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b>Kroeber, A.L., &
Kluckhohn, C. (1952). <i>Culture: A critical review of concepts and
definitions.</i> Harvard University Peabody Museum of American Archeology and
Ethnology Papers 47. </b></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
" Culture consists of
patterns, explicit and implicit, of and for behavior acquired and transmitted
by symbols, constituting the distinctive achievements of human groups,
including their embodiments in artifacts; the essential core of culture
consists of traditional (i.e. historically derived and selected) ideas and
especially their attached values; culture systems may, on the one hand, be
considered as products of action, and on the other as conditioning elements of
further action." </div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b>Lederach, J.P. (1995).
Preparing for peace: Conflict transformation across cultures. Syracuse, NY:
Syracuse University Press. </b></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
"Culture is the shared
knowledge and schemes created by a set of people for perceiving, interpreting,
expressing, and responding to the social realities around them" (p. 9). </div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b>Linton, R. (1945). <i>The
Cultural Background of Personality.</i> New York. </b></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
"A culture is a
configuration of learned behaviors and results of behavior whose component
elements are shared and transmitted by the members of a particular
society" (p. 32). </div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b>Parson, T. (1949).<i> Essays
in Sociological Theory.</i> Glencoe, IL. </b></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
"Culture...consists in
those patterns relative to behavior and the products of human action which may
be inherited, that is, passed on from generation to generation independently of
the biological genes" (p. 8). </div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b>Useem, J., & Useem, R.
(1963). <i>Human Organizations, 22</i>(3). </b></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
"Culture has been defined
in a number of ways, but most simply, as the learned and shared behavior of a
community of interacting human beings" (p. 169). </div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<a href="http://www.dot-connect.com/Definitions_of_Culture.html">http://www.dot-connect.com/Definitions_of_Culture.html</a></div>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">What
is society?</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">A society or a human society is </span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">(1) a group of people <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Interpersonal_relationship" title="Interpersonal relationship">related</a> to each other through persistent
relations such as <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Social_status">social
status</a>, <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Role" title="Role">roles</a>
and <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Social_network" title="Social network">social
networks</a>. </span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">(2) A large social grouping that shares
the same geographical territory and is subject to the same political authority
and dominant cultural expectations.</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Society">http://en.wikipedia.org/wiki/Society</a></span></h3>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b>5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></b><b>Culture and Society</b></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Culture and society are not the
same thing. <span style="color: #333333;">While cultures are complexes of
learned behavior patterns and perceptions, societies are groups of interacting
organisms</span>. People are not the only animals that have
societies. Schools of fish, flocks of birds, and hives of bees are
societies. In the case of humans, however, societies are groups of people
who directly or indirectly interact with each other. People in human
societies also generally perceive that their society is distinct from other
societies in terms of shared traditions and expectations.</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
While human societies and
cultures are not the same thing, they are inextricably connected because
culture is created and transmitted to others in a society. Cultures are
not the product of lone individuals. They are the continuously evolving
products of people interacting with each other. Cultural patterns such as
language and politics make no sense except in terms of the interaction of
people. If you were the only human on earth, there would be no need for
language or government.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b>6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></b><b>Is Culture Limited to Humans?</b></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
There is a difference of opinion
in the behavioral sciences about whether or not we are the only animal that
creates and uses culture. The answer to this question depends on how
narrow culture is defined. If it is used broadly to refer to a complex of
learned behavior patterns, then it is clear that we are not alone in creating
and using culture. Many other animal species teach their young what they
themselves learned in order to survive. This is especially true of the
chimpanzees and other relatively intelligent apes and monkeys. Wild
chimpanzee mothers typically teach their children about several hundred food
and medicinal plants. Their children also have to learn about the <a href="http://anthro.palomar.edu/culture/glossary.htm#dominance_hierarchy">dominance
hierarchy</a> and the social rules within their communities. As males
become teenagers, they acquire hunting skills from adults. Females have
to learn how to nurse and care for their babies. Chimpanzees even have to
learn such basic skills as how to perform sexual intercourse. This
knowledge is not hardwired into their brains at birth. They are all
learned patterns of behavior just as they are for humans.</div>
<h3 style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><a href="http://anthro.palomar.edu/culture/culture_1.htm">http://anthro.palomar.edu/culture/culture_1.htm</a></span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Relation
Of language, culture and society?</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">8.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Why
Culture limited Language?</span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">On the other hand, in 1960’s a new
linguistic school of thought was developed as a reaction towards the
structuralism which is called sociolinguistics, introduced by some prominent
linguists such as Joshua Fishman, John Gumperz, Charles Ferguson etc. and an
anthropologist like Dell Hymes. This school of thought considers that language
and society are related. This means that language can never be understood and
studied fully without understanding its social and cultural contexts. </span><i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Language is not merely a means of
communication, but also an instrument to show human social identity and
establish social and cultural relationships and that to speak the language is
seen as a cultural event. From here, pragmatics was also developed</span></i><i><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">.</span></i></h3>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
The more systematic and wider
way to investigate language as the speech of human groups dates to 1960’s when
sociolinguistics came into existence as a new discipline. Some call it as an
interdisciplinary linguistics. Others call it as sociology of language,
linguistics plus and an opposite of theoretical linguistics. For long, language
had been seen as a single discipline, completely separated as from society,
since language was meant as just speech and a means of communication. Any
effort to relate language and society was assumed useless, because society was
the object of sociology, not linguistics.</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Consequently, new approaches in
language investigations, language learning and teaching were also developed
with their new theoretical considerations. For example, <b><i>social structure
may either influence or determine linguistic structure and/or behavior. Certain
evidence can be added here to support this view: the age-grading phenomenon
(young children speak differently from older children and, in turn, children
speak differently from mature adults); studies which show that the varieties of
language that speakers use reflect their regional, social, or ethnic origin and
possibly even their sex; other studies also show that particular ways of
speaking, choices of words, and even rules for conversing are determined by
certain social requirements. In short one’s social identity can be seen from
the way he or she speaks and his or her choices of words.</i></b></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><i>The second possible
relationship is opposed to the first one that is linguistic structure and/or
behavior may either influence or determine social structure, as the view behind
Whorfian hypothesis. The third possible relationship is the influence is
bi-directional, that is language and society may influence each other. A
variant of this approach is that this influence is dialectical in nature. In a
Marxian perspective, it can be stated that speech behavior and social behavior
are in a state of constant interaction and that “material” living conditions
are an important factor in the relationship.</i></b></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><i>Seeing the relationship
between language and society as stated should lead to the understanding that
sociolinguistics is not merely a mixing of linguistics and sociology which
takes concepts and findings from the two disciplines and attempts to relate
them through correlational techniques or in any other simple way. Hymes (in
Wardhaugh, 1986: 11)</i></b> mentions that a mechanical amalgamation of
standard linguistics and standard sociology is not likely to suffice in that
adding a speechless sociology to a sociology-free linguistics may miss entirely
what is important in the relationship between language and society.</div>
<h3 style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><a href="http://mudjiarahardjo.com/materi-kuliah/148-social-and-cultural-aspects-of-language-its-implication-in-language-teaching.html">http://mudjiarahardjo.com/materi-kuliah/148-social-and-cultural-aspects-of-language-its-implication-in-language-teaching.html</a></span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> </span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> </span></h3>
<h3 style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> </span></h3>Semua adahttp://www.blogger.com/profile/06776125251190748026noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6754444452596925733.post-40726645398242610322011-04-29T10:44:00.001-07:002011-05-14T09:07:29.580-07:00Language Comprehension<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent>
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a speech and language disorder</span></b><span class="longtext"><b><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></b></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Strategies
understanding un utterance</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> To understand an untterance, there
are factors which help us to understanding an utterance. First, is factors
which related with the knowledge. We are as human society, we lives with our
environment. Our environment gives us much knowledge about life in the
world. Several of the knowledge is
universality whereas another part is special about the society where their
stay. General knowledge the elephant which have big body makes us assumes to
the elephant which has body like a goat is small elephant. In contrast, our
knowledge about an ant which has small body make us say that a ant which the
length 2 centimeter is a big ant. So, the expression small elephant and big ant
must be understood with the context of general knowledge.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">The
knowledge is one of the factors which help us to understand the content of the
utterance. For example: </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">He
bought a pair of horse shoes</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">He
bought a pair of alligator shoes<a name='more'></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">We
are understood that “horse shoes” is a shoe which is worn by the horse while
“alligator” is a shoe which is made from alligator leather. This understanding
simply according to the knowledge about the world where we are lives, that is
in our world, many horses are wears a shoes and there is no alligator which
wear a shoes. Much leather of alligator
is conducted to make a shoe but there is no a shoes is made from horse leather.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Beside the knowledge about the
world, in understanding an utterance we are also helped by syntactic factors.
We use strategies syntactic to understand an utterance. They are:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> After we are identify first word from a
constituent which we are heard, our mental process will start to look for others word which is
correspond with the first word in that constituent. If the fist word which we
are heard is a “person”, so we are look for others word syntactically can
collocate with word “person”. For example, old, big, stupid, etc. this process
occur because we are as pronouncer knows that like the word “ person” is
followed by another word in order to be a constituent thing. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">After
we are heard first word in a constituent, for example, after the word “ a
person” appear the word “who”, so we have a conclusion that construction “ a
person who” is impossible to build a constituent. We want there is another word
which follow it because intuitively, we are also knows that the word “who” will
build sub-clause. So it will appear “a
person who finding you”.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">After
we are heard a verb, we will look for an argument which match the verb. For
example, verb “hit”, we want there is an object of “hit”, such as “she hit a
robber”. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Stick
every new word to the previous word. This strategy relate with the fact that
the sentence is in linear shape so the word which is follow the previous word
is explain the previous word. Example: The story book of Indonesia culture</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Use
the word or first constituent from the clause to identify the function of that
clause. If the words which we are heard are “if, although, or when”, of course
there is no main clause. Example: If you are agree….</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Affixes
also can help us to understand an utterance. Example: I know the boys cooked.
In this case, with the affix –ed, the boys are cooking.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Beside
we use syntactic strategy in understanding an utterance, we also can use
semantic strategy to understand an utterance. The semantic strategies are:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Use
logical reasoning in understanding an utterance. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Look
for a constituent which is fill the requirements of certain semantic.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">If
there is a serial “N V N”, so first “N” is the doer. For example, she eat
meatball. In this case, she is the doer. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">If
in a discourse we found word such as” we, they, or he”, we must look for
antecedent for that word. For example: yesterday, I went to river with Luha and
Nina. Suddenly, <i>we </i>looked a big
snake.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B. AMBIGUITY </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ambiguity
is a term used in writing and math, and under conditions where information can
be understood or interpreted in more than one way and is distinct from vagueness,
which is a statement about the lack of precision contained or available in the
information. A word, phrase, or sentence is ambiguous if it has more than one
meaning. In psychology, the term "ambiguity" is used to indicate
situations that involve uncertainty. An increasing amount of research is
concentrating on how people react and respond to ambiguous situations.. There
are two types of ambiguity, lexical and structural. </span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lexical
ambiguity</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> is presence o two or more possible meanings within
a single word.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Examples:</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 19.5pt; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">They passed the port at midnight</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">The
word “port” is lexically ambiguous. However, it would normally be clear in a
given context which of the two homonyms, 'port' ('harbor') or 'port' ('kind of
fortified wine'), is being used.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Structural
ambiguity</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> occurs when a phrase or sentence has more than one
underlying structure.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Examples: </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">- The phrases 'Tibetan
history teacher', </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">It can be 'Tibetan
history</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> teacher' and 'Tibetan <i>history teacher</i>'.
Indeed, the existence of such ambiguities provides strong evidence for a level
of underlying syntactic structure. Consider the structurally ambiguous
sentence,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-'The chicken is ready
to eat', </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">It could be used to describe either a hungry chicken
or a broiled chicken. It is arguable that the operative reading depends on
whether or not the implicit subject of the infinitive clause 'to eat' is tied
anaphorically to the subject 'the chicken' of the main clause.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Inner
structure and visual structure</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">In
many things of meaning of an utterance, can be understood from the word that be
in the words, or from the particular characteristics of each word which used.
Like in example:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">(1)
The old man still can play tennis</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">It can be understood from the sequence
of the words that are heard or seen by us. Whoever hear this sentence will give
the same interpretation, that is, there is a man, that old man, he from
beginning until now play something, and that something is tennis.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">In
the other case, it is not impossible that a sentence that seems simple has a
complex meaning. For example in this sentence:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> (2) The man and the old woman still
can play tennis</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> We are not sure that whether the man is
also as old as the woman or just the woman that old, and the man is not. <span style="color: black;">This interpretation arises because the adjective “old” can
function as modifier of noun “woman” only or the phrase of “man and woman”. If
we use the tree diagram, the phrase of man and old man will be different. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> From the examples above
it is appears that the meaning of a sentence is not only determined by the
surface of manifestation we hear or we see but even primarily by underlying
representation. In the other words, a sentence is not only has the visual
structure but also the inner structure. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> The differences between
this visual structure and inner structure are very are very important to
understand the sentences because the mental process through which human being
in response the sentence such as these sentence are different from the
sentences are not ambiguous. Although the concept of inner structure and visual
structure now no longer followed by the initiators (Chomsky 1996), in relation
with the comprehension of speech, both concepts are very useful. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Proposition</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">When
we hear a utterance, which we hear is a series of sounds that form a syllable,
the syllable into word, and from the word into phrase and so on. But, to
understand that utterance we have to draw on the sounds and the words forming
the fundamental representation of meaning. Units of meaning in sentences are
called proposition (Clark 1977:11). Lobner defines as “a set the referents of
all referring elements and how they are linked. In the other words, to
understand an utterance we need to understand the proposition expressed by the
sentence. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Proposition
divided into two parts: (a) argument, that is the first things discussed, and
(b) predication, that is the statement made about the argument. Because the
argument can be “what” or “whoever”, and predication also can be various, then
the proposition is generally described by formulate: </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">x
{y,z}</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Which mean “the function of x on y and
z”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A sentence can include more than one
proposition. Example in this sentence:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">- The old clown stole my bike</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Here, we have the following
propositions:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a. someone stole the
bike</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b. someone is a clown</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c. the clown is old</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d. the bike is mine</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e. time stating the
past</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Understanding about this proposition is
very important for comprehension because which we understand from a sentence is
actually those propositions – the fact that there is people, the people is
clown, the clown is old, the people stole the bike, the bike which stolen is
mine, and so on.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> A listener receives the input in the form
of a series of words which arranged linearly. From the linear arrangement,
listener build a structure of proposition that are hierarchical, step by step
from lower hierarchy leading to higher hierarchy. When we hear a word, our
mental processes begin to work and construct meaning for this word using
existing features of the word.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Which often occurs in human is that once a
proposition of the sentence understood the words that represent them to be not
important anymore. We often forget what the exact words used by speaker
earlier. This is proven by the fact that if we have to declare the proposition,
we will not necessary use the same words and the same sequence.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span class="longtext"><b><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B. </span></b></span><span class="longtext"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Memory</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span class="longtext"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Memory is an integral
part of human existence that underlies language and mind. Cannot imagine what
kind of man that if it cannot mengiangat times past, cannot save the entries
you just heard, and cannot remember what he was doing tomorrow. Most of what is
known about this world does not come when human beings are born but acquired
through experience that has been stored in its memory. </span></span><span class="longtext"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span class="longtext"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">That's why the study of memory is an important part in
psycholinguistics. Similarly, the mind (thought) that is still associated with
the language. </span></span><span class="longtext"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span class="longtext"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Studies on memory mostly done by the philosophers. Until the
20th century, the research focus has gradually switched to an experimental
study originally conducted by psychologists but also kemudaian conducted by
biologists. </span></span><span class="longtext"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">In terms of psychology,
among others, the question arises of how memory works, and about the kinds of
memory. From a biologist's point of view the question is about how the brain
that deal with learning. Both the psychology and biology will not be able to
answer these questions individually. Thus, the combination of these two
disciplines can provide hope to be able to present a more adequate picture of
how the brain can learn and remember. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span class="longtext"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">By
the mid 19th century, the success of experimental science in physics and
chemistry began to attract the attention of those who engaged in the field of
behavior (behavior). <span style="background: none repeat scroll 0% 0% white;">Philosophical exploration
gradually been replaced by an empirical study by the group that became known as
an experimental psychologist who pioneered by Hermann Ebbinghaus (1850-1909).
Ebbinghaus was the psychologist who first succeeded in bringing the study of
memory to the lab to be studied objectively and quantitatively. </span>So
that's emerged from his research that there are two kinds of memory are
short-term memory and long-term memory.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span class="longtext"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">William James, an American psychologist mencoba develop and
further sharpen the distinction between short-term memory to long-term memory. </span></span><span class="longtext"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Short-term
memory only lasts a few seconds or minutes, as when looking at the phone number
and then use that number to call. <span style="background: none repeat scroll 0% 0% white;">Conversely
long memory lasts a daily, weekly, monthly, yearly, and even bias is also a
lifetime. </span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
</span><span class="longtext"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Position of memory</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span class="longtext"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Karl Lashley (1890-1958) psychologist from Harvard University
have conducted a study to to determine the presence of memory in the brain. </span></span><span class="longtext"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">From
his study of a rat in the 20s, he concluded that the memory is not in a point
or a particular region in the brain. <span style="background: none repeat scroll 0% 0% white;">Many parts
of the brain involved ddari. </span>The same thing is also mentioned by Nonald
O. Hebb of the University of Mc. Gill. He found that these parts have different
functions even though it sustains memory storage as a whole. <span style="background: none repeat scroll 0% 0% white;">Memory is not in a special place in the brain. Even
exciting new discovery from a study conducted by the Head of et al (1996) and
Cabeza et al (1997) is that the memory disorders conducted by the left
hemisphere, particularly in sprefrontal cortex , anterior cingulated cortex,
and parahippocampal girus. </span>Meanwhile, the memory retival done by the
right hemisphere in these same three areas. This pattern became known as
HERA-Hesmispheric Encoding / Retivel asymmetry (Dardjowidjojo, 1991).</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span class="longtext"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<span class="longtext"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white;">2. </span>Various kinds of
memory</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span class="longtext"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Results
of research conducted by Penfild and Robert proves that not only comprises one
kind. <span style="background: none repeat scroll 0% 0% white;">First, there is a memory that is
memory-related experience with things of the past. </span>The more meaningful
an experience that, then the longer the memory is stored and remembered. <span style="background: none repeat scroll 0% 0% white;">Second, conceptual memory, the memory used to build a
concept based on the facts that enter. For example, after the child was
introduced to the concept of a bird and then seeing pictures of birds, then the
child will develop the concept of this beast so saving the concept in the
bird's memory. Third, memory is memory that remembers the words to form a sound
concept of the concept. </span>Someone will forget the name of a thing if it
fails to exploit the memory of words (in Chaer, 2003). </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span class="longtext"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Memory can be categorized into two kinds of declarative
memory and non-declarative memory. Declarative memory is memory for events,
facts, words, faces, music and shape the events and experiences gained in life.
There are many factors that lead to declarative memory is acquired by </span></span><span class="longtext"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">:
</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span class="longtext"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Frequency
factor, the more frequent recurrence of the bigger events that embedded memory.
</span></span><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span class="longtext"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span class="longtext"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Relevance factors, an event that is felt in terms of relevant
experience will be very impressive and will grow old enough memory.</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span class="longtext"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span class="longtext"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Factor of significance, a matter that is very significant in
general will be remembered for a long time. </span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span class="longtext"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span class="longtext"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Factors dirty rehearsal, a penyayi inevitably have to train
yourself to memorize the words in the song that will be sung. </span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span class="longtext"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span class="longtext"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hereditary factors, entities that are organized on a regular
basis will be easier to remember than a randomly placed.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">References</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dardjowidjojo,
Soenjono.2008. <i>Psikolinguistik Pengantar
Pemahaman Bahasa Manusia</i>. Jakarta. Yayasan Obor Indonesia</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Indah,
Rohamani Nur. Abdurrahman. 2008.
Psikolinguistik Konsep dan Isu Umum. Malang. UIN-Malang Press.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>Semua adahttp://www.blogger.com/profile/06776125251190748026noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6754444452596925733.post-35785358572480980382011-04-29T10:39:00.000-07:002011-05-14T09:08:19.687-07:00Aphasia<div>
<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent>
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Aphasia Dysphasia</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Alexia Dyslexia</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Agraphia Dysgraphia</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul style="text-align: justify;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://www.nidcd.nih.gov/health/voice/aphasia.htm#what">What is
aphasia?</a> </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://www.nidcd.nih.gov/health/voice/aphasia.htm#who">Who has
aphasia?</a> </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://www.nidcd.nih.gov/health/voice/aphasia.htm#causes">What
causes aphasia?</a> </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://www.nidcd.nih.gov/health/voice/aphasia.htm#types">What types
of aphasia are there? </a></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://www.nidcd.nih.gov/health/voice/aphasia.htm#diagnosed">How is
aphasia diagnosed?</a> </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://www.nidcd.nih.gov/health/voice/aphasia.htm#treated">How is
aphasia treated?</a> </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://www.nidcd.nih.gov/health/voice/aphasia.htm#research">What
research is being done for aphasia?</a> </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://www.nidcd.nih.gov/health/voice/aphasia.htm#info">Where can I
get additional information?<a name='more'></a></a> </span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;">What
is aphasia? </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=3578535857248098038" title="Link to definition">Aphasia</a>
is a disorder that results from damage to portions of the brain that are
responsible for language. For most people, these are areas on the left side
(hemisphere) of the brain. Aphasia usually occurs suddenly, often as the result
of a stroke or head injury, but it may also develop slowly, as in the case of a
brain tumor, an infection, or dementia. The disorder impairs the expression and
understanding of language as well as reading and writing. Aphasia may co-occur
with speech disorders such as <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=3578535857248098038" title="Link to definition">dysarthria</a> or <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=3578535857248098038" title="Link to definition">apraxia
of speech</a>, which also result from brain damage.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;">Who
has aphasia?</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Anyone can acquire aphasia, including
children, but most people who have aphasia are middle-aged or older. Men and
women are equally affected. According to the National Aphasia Association,
approximately 80,000 individuals acquire aphasia each year from strokes. About
one million people in the United States currently have aphasia. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://www.nidcd.nih.gov/nidcdinternet/Templates/FactSheet.aspx?NRMODE=Published&NRNODEGUID=%7bD1A8B3B7-E50D-405C-8921-61DEE02213E1%7d&NRORIGINALURL=%2fhealth%2fvoice%2faphasia%2ehtml&NRCACHEHINT=NoModifyGuest#top">Top</a></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;">What
causes aphasia?</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Aphasia is caused by damage to one
or more of the language areas of the brain. Many times, the cause of the brain
injury is a stroke. A stroke occurs when blood is unable to reach a part of the
brain. Brain cells die when they do not receive their normal supply of blood,
which carries oxygen and important nutrients. Other causes of brain injury are
severe blows to the head, brain tumors, brain infections, and other conditions
that affect the brain.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://www.nidcd.nih.gov/nidcdinternet/Templates/FactSheet.aspx?NRMODE=Published&NRNODEGUID=%7bD1A8B3B7-E50D-405C-8921-61DEE02213E1%7d&NRORIGINALURL=%2fhealth%2fvoice%2faphasia%2ehtml&NRCACHEHINT=NoModifyGuest#top">Top</a></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;">What
types of aphasia are there?</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">There are two broad categories of
aphasia: fluent and non-fluent. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Damage to the temporal lobe (the
side portion) of the brain may result in a fluent aphasia called Wernicke’s
aphasia (see figure). In most people, the damage occurs in the left temporal
lobe, although it can result from damage to the right lobe as well. People with
Wernicke’s aphasia may speak in long sentences that have no meaning, add
unnecessary words, and even create made-up words. For example, someone with
Wernicke’s aphasia may say, “You know that smoodle pinkered and that I want to
get him round and take care of him like you want before.” As a result, it is
often difficult to follow what the person is trying to say. People with
Wernicke’s aphasia usually have great difficulty understanding speech, and they
are often unaware of their mistakes. These individuals usually have no body
weakness because their brain injury is not near the parts of the brain that
control movement. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">A type of non-fluent aphasia is
Broca’s aphasia. People with Broca’s aphasia have damage to the frontal lobe of
the brain. They frequently speak in short phrases that make sense but are
produced with great effort. They often omit small words such as “is,” “and,”
and “the.” For example, a person with Broca’s aphasia may say, “Walk dog,”
meaning, “I will take the dog for a walk,” or “book book two table,” for “There
are two books on the table.” People with Broca’s aphasia typically understand
the speech of others fairly well. Because of this, they are often aware of their
difficulties and can become easily frustrated. People with Broca’s aphasia
often have right-sided weakness or paralysis of the arm and leg because the
frontal lobe is also important for motor movements. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Another type of non-fluent aphasia,
global aphasia, results from damage to extensive portions of the language areas
of the brain. Individuals with global aphasia have severe communication
difficulties and may be extremely limited in their ability to speak or
comprehend language. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">There are other types of aphasia,
each of which results from damage to different language areas in the brain.
Some people may have difficulty repeating words and sentences even though they
can speak and they understand the meaning of the word or sentence. Others may
have difficulty naming objects even though they know what the object is and
what it may be used for. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://www.nidcd.nih.gov/nidcdinternet/Templates/FactSheet.aspx?NRMODE=Published&NRNODEGUID=%7bD1A8B3B7-E50D-405C-8921-61DEE02213E1%7d&NRORIGINALURL=%2fhealth%2fvoice%2faphasia%2ehtml&NRCACHEHINT=NoModifyGuest#top">Top</a></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;">How
is aphasia diagnosed?</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Aphasia is usually first recognized
by the physician who treats the person for his or her brain injury.Frequently
this is a neurologist. The physician typically performs tests that require the
person to follow commands, answer questions, name objects, and carry on a
conversation. If the physician suspects aphasia, the patient is often referred
to a speech-language pathologist, who performs a comprehensive examination of
the person’s communication abilities. The examination includes the person’s
ability to speak, express ideas, converse socially, understand language, read,
and write, as well as the ability to swallow and to use alternative and
augmentative communication. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://www.nidcd.nih.gov/nidcdinternet/Templates/FactSheet.aspx?NRMODE=Published&NRNODEGUID=%7bD1A8B3B7-E50D-405C-8921-61DEE02213E1%7d&NRORIGINALURL=%2fhealth%2fvoice%2faphasia%2ehtml&NRCACHEHINT=NoModifyGuest#top">Top</a></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;">How
is aphasia treated?</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">In some cases, a person will
completely recover from aphasia without treatment. This type of spontaneous
recovery usually occurs following a type of stroke in which blood flow to the
brain is temporarily interrupted but quickly restored, called a transient
ischemic attack. In these circumstances, language abilities may return in a few
hours or a few days. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">For most cases, however, language
recovery is not as quick or as complete. While many people with aphasia
experience partial spontaneous recovery, in which some language abilities
return a few days to a month after the brain injury, some amount of aphasia
typically remains. In these instances, speech-language therapy is often
helpful. Recovery usually continues over a two-year period. Many health
professionals believe that the most effective treatment begins early in the
recovery process. Some of the factors that influence the amount of improvement
include the cause of the brain damage, the area of the brain that was damaged,
the extent of the brain injury, and the age and health of the individual.
Additional factors include motivation, handedness, and educational level. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Aphasia therapy aims to improve a
person’s ability to communicate by helping him or her to use remaining language
abilities, restore language abilities as much as possible, compensate for
language problems, and learn other methods of communicating. Individual therapy
focuses on the specific needs of the person, while group therapy offers the
opportunity to use new communication skills in a small-group setting. Stroke
clubs, regional support groups formed by people who have had a stroke, are
available in most major cities. These clubs also offer the opportunity for
people with aphasia to try new communication skills. In addition, stroke clubs
can help a person and his or her family adjust to the life changes that
accompany stroke and aphasia.<br />
Family involvement is often a crucial component of aphasia treatment so that
family members can learn the best way to communicate with their loved one.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Family members are encouraged to: </span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul style="text-align: justify;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Simplify language by using short, uncomplicated
sentences.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Repeat the content words or write down key words to
clarify meaning as needed.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Maintain a natural conversational manner appropriate
for an adult.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Minimize distractions, such as a loud radio or TV,
whenever possible.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Include the person with aphasia in conversations. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ask for and value the opinion of the person with
aphasia, especially regarding family matters.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Encourage any type of communication, whether it is
speech, gesture, pointing, or drawing. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Avoid correcting the person’s speech.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Allow the person plenty of time to talk.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Help the person become involved outside the home. Seek
out support groups such as stroke clubs. </span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Other treatment approaches involve
the use of computers to improve the language abilities of people with aphasia.
Studies have shown that computer-assisted therapy can help people with aphasia
retrieve certain parts of speech, such as the use of verbs. Computers can also
provide an alternative system of communication for people with difficulty
expressing language. Lastly, computers can help people who have problems
perceiving the difference between phonemes (the sounds from which words are
formed) by providing auditory discrimination exercises.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://www.nidcd.nih.gov/nidcdinternet/Templates/FactSheet.aspx?NRMODE=Published&NRNODEGUID=%7bD1A8B3B7-E50D-405C-8921-61DEE02213E1%7d&NRORIGINALURL=%2fhealth%2fvoice%2faphasia%2ehtml&NRCACHEHINT=NoModifyGuest#top">Top</a></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;">What
research is being done for aphasia?</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Scientists are attempting to reveal
the underlying problems that cause certain symptoms of aphasia. The goal is to
understand how injury to a particular part of the brain impairs a person’s
ability to convey and understand language. The results could be useful in
treating various types of aphasia, since the treatment may change depending
upon the cause of the language problem.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Other research is attempting to
understand the parts of the language process that contribute to sentence
comprehension and production and how these parts may break down in aphasia. In
this way, it may be possible to pinpoint where the breakdown occurs and help in
the development of more focused treatment programs.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Although different languages have many
things in common when specific portions of the brain are injured, there are
also differences. Scientists are trying to understand the common (or universal)
symptoms of aphasia and the language-specific symptoms of the disorder. Other
researchers are examining whether people with aphasia may still know their
language but have difficulty accessing that knowledge. These studies may help
with the development of tests and rehabilitation strategies that focus on
specific characteristics of one language or multiple languages.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Researchers are exploring drug
therapy as an experimental approach to treating aphasia. Some studies are
testing how drugs can be used in combination with speech therapy to improve
recovery of various language functions.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Researchers are also looking at how
treatment of other cognitive deficits involving attention and memory can
improve communication abilities.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">To understand recovery processes in
the brain, some researchers are using functional magnetic resonance imaging
(fMRI) to better understand the human brain regions involved in speaking and
understanding language. This type of research may improve understanding of how
these areas reorganize after brain injury. The results could have implications
for both the basic understanding of brain function and the diagnosis and
treatment of neurological diseases.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;">Where
can I get more information? </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">NIDCD maintains a directory of
organizations that can answer questions and provide printed or electronic
information on aphasia. Please see the list of organizations at <a href="http://www.nidcd.nih.gov/directory/">www.nidcd.nih.gov/directory</a>.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Use the following keywords to help
you search for organizations that are relevant to aphasia:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul style="text-align: justify;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://www.nidcd.nih.gov/directory/keyword.asp?keyword=6">Aphasia</a>
</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://www.nidcd.nih.gov/directory/keyword.asp?keyword=69">Speech-language
pathologists</a> </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a href="http://www.nidcd.nih.gov/directory/keyword.asp?keyword=17">Brain
injury</a> </span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">For more information, additional
addresses and phone numbers, or a printed list of organizations, contact:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jargon aphasia is a fluent or receptive aphasia in which the <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Patient" title="Patient">patient's</a> <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Speech_communication" title="Speech communication">speech</a> is incomprehensible, but appears to
make sense to them. Speech is fluent and effortless with intact <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Syntax">syntax</a> and <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Grammar">grammar</a>, but the patient has
problems with the selection of <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Noun" title="Noun">nouns</a>. They will either replace the desired word with another
that sounds or looks like the original one, or has some other connection, or
they will replace it with <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Sound" title="Sound">sounds</a>. Accordingly, patients with jargon aphasia often use <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Neologism" title="Neologism">neologisms</a>,
and may <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Perseveration" title="Perseveration">perseverate</a> if they try to replace the words they can't
find with sounds.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Commonly, substitutions involve picking another (actual) word starting with
the same sound (e.g. clocktower - colander), picking another semantically
related to the first (e.g. letter - scroll), or picking one phonetically
similar to the intended one (e.g. lane - late).</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>Semua adahttp://www.blogger.com/profile/06776125251190748026noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6754444452596925733.post-79378210901572672962011-04-29T10:19:00.000-07:002011-05-14T09:08:33.376-07:00<div>
<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent>
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 24pt; line-height: 150%;">Communication</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in; text-align: justify;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">What is Communication?</span></b></li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<i> Communication</i> is the
activity of transferring information that involves a sender, a message, and an
intended receiver. The receiver does need not be present or aware of the
sender's intent to communicate at the time of communication. It can occur
across vast distances in time and space. The communication process is complete
once the receiver has understood the sender. Language is a kind of
communication. But it is not the only one. Communication can be a traffic light,
bell, uniform, etc. <br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<i> </i>There are some important aspects in communication; they are sender,
receiver, and message. These three aspects should be available in such
communication. It is impossible to have understanding without those three
aspects.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol start="2" style="margin-top: 0in; text-align: justify;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perspective of Communication</span></b></li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ü<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Relationship communication</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">It is a communication that
emphasizes the aspects of humanity which influenced by the relationship and
social context. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Example:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Communication between
children and their parents</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ü<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Message communication</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">It is about transferring
message by using codes.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Example: </span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">There is someone who wants to give
information, then he or she planes to make a meeting to send the information.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Codes that are used by parking lot
instructor. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ü<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Public speaking communication</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">It is a situation of
communication that involves speaker, audiences, and occasion.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Example: </span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Meeting presentation</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lecturing in the class</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Seminar</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol start="3" style="margin-top: 0in; text-align: justify;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kind of Communications</span></b></li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Human
Communication</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">Human</span></a> spoken and picture languages can be described
as a <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">system</span></a> of <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Symbol"><span style="color: black; text-decoration: none;">symbols</span></a> (<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Lexeme"><span style="color: black; text-decoration: none;">lexemes</span></a>)
and the <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Grammar"><span style="color: black; text-decoration: none;">grammars</span></a> (<a href="http://en.wiktionary.org/wiki/rule" title="wikt:rule"><span style="color: black; text-decoration: none;">rules</span></a>)
by which the symbols are manipulated. The word "language" also refers
to common properties of languages. <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Language acquisition"><span style="color: black; text-decoration: none;">Language learning</span></a> normally occurs most
intensively during human childhood. Most of the thousands of human languages
use patterns of <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">sound</span></a> or <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">gesture</span></a> for symbols which enable
communication with others around them. Languages seem to share certain
properties, although many of these include exceptions. There is <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Language or dialect"><span style="color: black; text-decoration: none;">no defined
line</span></a> between a language and a <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">dialect</span></a>.
<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Constructed language"><span style="color: black; text-decoration: none;">Constructed
languages</span></a> such as <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">Esperanto</span></a>,
<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Programming language"><span style="color: black; text-decoration: none;">programming
languages</span></a>, and various mathematical formalisms are not necessarily
restricted to the properties shared by human languages.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
A
variety of verbal and non-verbal means of communicating exists such as <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">body language</span></a>; <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">eye contact</span></a>, <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">sign language</span></a>, <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">paralanguage</span></a>, <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">haptic communication</span></a>, <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">chronemics</span></a>, and media such as pictures,
graphics, sound, and <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">writing</span></a>.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">Convention on
the Rights of Persons with Disabilities</span></a> also defines the
communication to include the <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">display</span></a>
of text, <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">Braille</span></a>, <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Tactile"><span style="color: black; text-decoration: none;">tactile</span></a> communication, <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Large print"><span style="color: black; text-decoration: none;">large print</span></a>, accessible <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">multimedia</span></a>, as well as written and <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">plain language</span></a>, human reader, and
accessible <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Information and communication technology"><span style="color: black; text-decoration: none;">information and communication
technology</span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Non
Verbal communication</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">Nonverbal communication</span></a>
describes the process of conveying meaning in the form of non-word messages
through e.g. <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">gesture</span></a>, <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">body language</span></a> or <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Human position"><span style="color: black; text-decoration: none;">posture</span></a>;
<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">facial expression</span></a> and eye
contact, object communication such as <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">clothing</span></a>,
<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">hairstyles</span></a>, <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">architecture</span></a>, <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Symbols"><span style="color: black; text-decoration: none;">symbols</span></a> and <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Infographics"><span style="color: black; text-decoration: none;">infographics</span></a>, as well as
through an aggregate of the above. Non-verbal communication is also called
silent language and plays a key role in human day to day life from employment
relations to romantic engagements.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
Speech also contains
nonverbal elements known as <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">paralanguage</span></a>.
These include voice quality, emotion and speaking style as well as prosodic
features such as <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">rhythm</span></a>, <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Intonation
(linguistics)"><span style="color: black; text-decoration: none;">intonation</span></a> and <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Stress (biological)"><span style="color: black; text-decoration: none;">stress</span></a>.
Likewise, written texts include nonverbal elements such as handwriting style,
spatial arrangement of words and the use of <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Emoticons"><span style="color: black; text-decoration: none;">emoticons</span></a> to convey emotional expressions in pictorial form.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Verbal
Communication</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify;">
Speaking is known as verbal communication. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
C.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Visual
Communication</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify;">
<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">Visual communication</span></a> is
the conveyance of ideas and information through creation of visual
representations. Primarily associated with <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Dimension"><span style="color: black; text-decoration: none;">two dimensional</span></a> images, it includes: <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Sign (linguistics)"><span style="color: black; text-decoration: none;">signs</span></a>,
<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">typography</span></a>, <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">drawing</span></a>, <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">graphic design</span></a>, <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">illustration</span></a>, colors, and electronic
resources, video and TV. Recent research in the field has focused on <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">web design</span></a> and graphically oriented
usability. <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Graphic designers"><span style="color: black; text-decoration: none;">Graphic
designers</span></a> use methods of visual communication in their professional
practice</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
D.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Written
Communication</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
Over time the forms
of and ideas about communication have evolved through progression of
technology. Advances include communications psychology and media psychology; an
emerging field of study. Researchers divides the progression of written
communication into three revolutionary stages called "Information
Communication Revolutions" (Source needed).</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
During the 1st stage
written communication first emerged through the use of pictographs. The
pictograms were made in stone, hence written communication was not yet mobile.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
During the 2nd stage
writing began to appear on paper, papyrus, clay, wax, etc. Common alphabets
were introduced and allowed for the uniformity of language across large
distances. A leap in technology occurred when the Gutenberg printing-press was
invented in the 15th century.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
The 3rd stage is characterized
by the transfer of information through controlled waves and electronic signals.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
Communication is thus
a process by which meaning is assigned and conveyed in an attempt to create
shared understanding. This process, which requires a vast repertoire of skills
in <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Interpersonal"><span style="color: black; text-decoration: none;">interpersonal</span></a>
processing, listening, observing, speaking, questioning, analyzing, gestures
and evaluating enables <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">collaboration</span></a>
and <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">cooperation</span></a>.<sup><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">[4]</span></a></sup></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
Barriers to
successful communication include <i>message overload</i> (when a person
receives too many messages at the same time), and <i>message complexity. </i></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
E.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Oral
Communication</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Oral communication"><span style="color: black; text-decoration: none;">Oral
communication</span></a>, while primarily referring to spoken verbal
communication, typically relies on both words, visual aids and non-verbal
elements to support the conveyance of the meaning. Oral communication includes
discussion, speeches, presentations, interpersonal communication and many other
varieties. In face to face communication the <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">body language</span></a> and voice tonality plays a
significant role and may have a greater impact on the listener than the
intended content of the spoken words.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
A great presenter
must capture the attention of the audience and connect with them. For example,
out of two persons telling the same joke one may greatly amuse the audience due
to his body language and tone of voice while the second person, using exactly
the same words, bores and irritates the audience.<sup>[<i><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Wikipedia:Citation
needed"><span style="color: black; text-decoration: none;">citation needed</span></a></i>]</sup>
Visual aid can help to facilitate effective communication and is almost always
used in presentations for an audience.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
A widely cited and
widely misinterpreted figure used to emphasize the importance of delivery
states that "communication comprise 55% body language, 38% tone of voice,
7% content of words", the so-called "7%-38%-55% rule".<sup><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">[2]</span></a></sup> This
is not however what the cited research shows – rather, when conveying <i>emotion,</i>
if body language, tone of voice, and words <i>disagree,</i> then body language
and tone of voice will be believed more than words.<sup><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">[3]</span></a>[<i><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Wikipedia:Please
clarify"><span style="color: black; text-decoration: none;">clarification needed</span></a></i>]</sup>
For example, a person saying "I'm delighted to meet you" while
mumbling, hunched over, and looking away will be interpreted as insincere.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Non
Human Communication</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Every <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">information exchange</span></a>
between living organisms — i.e. transmission of <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Signalling theory"><span style="color: black; text-decoration: none;">signals</span></a>
that involve a living sender and <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Receiver
(information theory)"><span style="color: black; text-decoration: none;">receiver</span></a> can be considered
a form of communication; and even primitive creatures such as corals are
competent to communicate. Nonhuman communication also include <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">cell signaling</span></a>, <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Cellular
communication (biology)"><span style="color: black; text-decoration: none;">cellular communication</span></a>,
and chemical transmissions between primitive organisms like <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">bacteria</span></a> and within the <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">plant</span></a> and <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Fungi"><span style="color: black; text-decoration: none;">fungal</span></a> kingdoms.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span class="mw-headline"><span style="color: black;">Animal communication</span></span><span style="color: black;"></span></h3>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
The broad field of <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">animal communication</span></a>
encompasses most of the issues in <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">ethology</span></a>.
<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">Animal communication</span></a> can
be defined as any <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">behavior</span></a> of one animal
that affects the current or future behavior of another animal. The study of
animal communication, called <i>zoosemiotics'</i> (distinguishable from <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Anthroposemiotics"><span style="color: black; text-decoration: none;">anthroposemiotics</span></a>,
the study of human communication) has played an important part in the
development of <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">ethology</span></a>, <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">sociobiology</span></a>, and the study of <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">animal cognition</span></a>. Animal
communication, and indeed the understanding of the animal world in general, is
a rapidly growing field, and even in the 21st century so far, many prior
understandings related to diverse fields such as personal symbolic <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">name</span></a> use, <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Emotion in animals"><span style="color: black; text-decoration: none;">animal
emotions</span></a>, <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">animal
culture</span></a> and <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Animal learning"><span style="color: black; text-decoration: none;">learning</span></a>, and even <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Animal sexuality"><span style="color: black; text-decoration: none;">sexual
conduct</span></a>, long thought to be well understood, have been
revolutionized.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<h3 style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span class="mw-headline"><span style="color: black;">Plants and fungi</span></span><span style="color: black;"></span></h3>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Communication is
observed within the plant organism, i.e. within <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Plant cells"><span style="color: black; text-decoration: none;">plant cells</span></a> and between
plant cells, between plants of the same or related species, and between plants
and non-plant organisms, especially in the <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Rhizosphere"><span style="color: black; text-decoration: none;">root zone</span></a>. <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Plant root"><span style="color: black; text-decoration: none;">Plant roots</span></a> communicate in parallel with <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">rhizome</span></a> <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">bacteria</span></a>,
with <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Fungi"><span style="color: black; text-decoration: none;">fungi</span></a> and with insects in
the <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">soil</span></a>. These parallel sign-mediated
interactions are governed by syntactic, pragmatic and semantic rules, and are
possible because of the decentralized "nervous system" of plants. The
original meaning of the word "neuron" in Greek is "vegetable
fiber" and recent research has shown that most of the intraorganismic
plant communication processes are <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Neuronal"><span style="color: black; text-decoration: none;">neuronal</span></a>-like.<sup><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;"> </span></a></sup>Plants also communicate via <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Volatile oil"><span style="color: black; text-decoration: none;">volatiles</span></a> when exposed to <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Herbivory"><span style="color: black; text-decoration: none;">herbivory</span></a> attack behavior
to warn neighboring plants. In parallel they produce other volatiles to attract
<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Parasitism"><span style="color: black; text-decoration: none;">parasites</span></a> which attack
these herbivores. In <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Abiotic stress"><span style="color: black; text-decoration: none;">Stress</span></a> situations plants can overwrite the <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">genetic code</span></a> they inherited from their
parents and revert to that of their grand- or great-grandparents.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Fungi communicate to
coordinate and organize their growth and development such as the formation of <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Mycelium"><span style="color: black; text-decoration: none;">mycelia</span></a> and <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Fruiting body"><span style="color: black; text-decoration: none;">fruiting
bodies</span></a>. Fungi communicate with same and related species as well as
with nonfungal organisms in a great variety of symbiotic interactions,
especially with bacteria, <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296" title="Unicellular"><span style="color: black; text-decoration: none;">unicellular</span></a> eukaryotes, plants and insects
through semiochemicals of biotic origin. The semiochemicals trigger the fungal
organism to react in a specific manner, while if the same chemical molecules
are not part of biotic messages, they do not trigger the fungal organism to
react. This implies that fungal organisms can differ between molecules taking
part in biotic messages and similar molecules being irrelevant in the
situation. So far five different primary signalling molecules are known to
coordinate different behavioral patterns such as <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">filamentation</span></a>, <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">mating</span></a>, growth, and <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=7937821090157267296"><span style="color: black; text-decoration: none;">pathogenicity</span></a>. Behavioral coordination and
production of signalling substances is achieved through interpretation
processes that enables the organism to differ between self or non-self, abiotic
indicator, biotic message from similar, related, or non-related species, and
even filter out "noise", i.e. similar molecules without biotic
content.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>Semua adahttp://www.blogger.com/profile/06776125251190748026noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6754444452596925733.post-84045606495862848452011-04-29T09:59:00.000-07:002011-05-14T09:08:44.619-07:00Definition<div>
<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent>
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Culture </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">is that complex
whole which includes knowledge, belief, art, moral, law, customs, and other
capabilities and habits acquired by man sa a member of society.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Cultural Studies</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">: An
interdisciplinary, transdisciplinary and sometimes counter-disciplinary filed
that operates in the tension between its tendencies to embrace both a broad,
antrophological and more narrowly humanistic conception of culture.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Representation</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> is production of
the meaning of the concepts in our minds through language. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Three
approaching of representation</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Reflective
approach<a name='more'></a></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Language functions like a mirror, to
reflect the true meaning as at already exist in the word</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Intentional
approach</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Meaning of the word is imposed by the
author/speakers</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Constructionist
approach</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Thing, don’t mean, except we construct meanings of
them, using representational system. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Culturalism</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> is the idea that
individuals are determined by their culture, that these cultures form closed,
organic wholes, and that the individual is unable to leave his or her own culture
but rather can only realise him or herself within it. Culturalism also
maintains that cultures have a claim to special rights and protections – even
if at the same time they violate individual rights.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Structuralism</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> is an approach
to the human sciences that attempts to analyze a specific field as a complex
system of interrelated parts. Although it enjoyed little popularity, it grew to
become one of the most popular approaches concerned with the analysis of
language, culture, and society.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Post-structuralism</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> grew as a
response to structuralism’s perceived assumption that its own system of
analysis was somehow essentialist. Post-structuralists hold that in fact even
in an examination of underlying structures, a slew of biases introduce
themselves, based on the conditioning of the examiner. At the root of
post-structuralism is the rejection of the idea that there is any truly
essential form to a cultural product, as all cultural products are by their
very nature formed, and therefore artificial.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif";">Hegemony</span></b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif";"> is cultural <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Power_%28philosophy%29" title="Power (philosophy)"><span style="color: black; text-decoration: none;">power</span></a> exerted by a <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Dominant_group"><span style="color: black; text-decoration: none;">dominant group</span></a> over other
groups. It requires the consent of the majority to keep the dominant group's
leader in power.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>Semua adahttp://www.blogger.com/profile/06776125251190748026noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6754444452596925733.post-14652366709957294072011-02-26T17:07:00.000-08:002011-02-26T17:11:04.168-08:00Kesenjangan dan Kemiskinan<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Beberapa Indikator Kesenjangan dan Kemiskinan</span></b><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Ada sejumlah cara mengukur tingkat
kesenjangan dalam distribusi pendapatan yang dapat dibagi kedalam dua kelompok
pendekatan, yakni axiomatic dan stochastic dominance. Yang sering digunakan
didalam literatur adalah dari kelompok pendekatan pertama dengan tiga alat
ukur, yakni the generalized entropy (GE), ukuran Atkinson dan koefisien Gini.
Rumus dari GE dapat diuraikan sebagai berikut : </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">
<b> n</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">GE (α) = (1 / ( α<sup>2
</sup>– α | (1 / n)
∑ (y<sub>i </sub>/
Y^)<sup>α </sup>– 1 |</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">
i=1<a name='more'></a></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">dimana n adalah jumlah individu (orang) didalam
sampel, y<sub>i </sub>adalah pendapatan dari individu (i=1,2…..n), dan Y<sup>^ </sup>=
(1/n) ∑y<sub>i </sub>adalah ukuran
rata-rata pendapatan nilai GE terletak antara 0 sampai <sup>OO. </sup>Nilai GE
nol berarti distribusi pendaptan merata (pendapatan dari semua individu didalam
sample data), dan 4 berarti kesenjangan yang sangat besar. Parameter a mengukur
besarnya perbedaan-perbedaan antara pendapatan-pendapatan dari
kelompok-kelompok yang berbeda didalam distribusi tersebut, dan mempunyai nilai
riil.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> <b> n</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A = 1 - | (1/ n) ∑ (y<sub>i</sub> /
Y<sup>^</sup>) <sup>1-€</sup> | <sup>1/(1-€)</sup></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> i = 1</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">dimana
€ adalah parameter ketimpangan , 0<€<1 : semakin tinggi nilai €, semakin
tidak seimbang pembagian pendapatan. Nilai A mencakup dari 0 sampai 1, dengan
1, dengan 0 berarti tidak ada kepincangan dalam distribusi pendapatan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Alat
ukur ketiga dari pendekatan aksioma ini yang selalu digunakan dalam setiap
studi-studi empiris mengenai kesenjangan dalam pembagian pendapatan adalah
koefisien atau rasio Gini, yang formulanya sebagai berikut :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> n n</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Gini = (1 /2n<sup>2</sup>- Y<sup>^</sup>) ∑ ∑ |
y<sub>i</sub> – y<sub>i</sub> | </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> i=1 j=1</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nilai
koefisien gini berada pada selang 0 sampai 1. Bila 0 : kemerataan sempurna
(setiap orang mendapat porsi yang sama dari pendapatan) dan bila 1 :
ketidakmerataan yang sempurna dalam pembagian pendapatan dalam pembagian
pendapatan, artinya satu orang ( atau satu kelompok pendapatan) disuatu Negara
menikmati semua pendaptan Negara tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Ide dasar dari perhitungan koefisien
Gini berasal dari kurva Lorenz . Koefisien Gini adalah rasio: (a) daerah didalam
grafik tersebut yang terletak diantara kurva Lorenz dan garis kemerataan
sempurna (yang membentuk sudut 45 derajat dari titik 0 dari sumbu y dan x)
terhadap (b) daerah segi tiga antara garis kemerataan tersebut dan sumbu y-x.
semakin tinggi nilai rasio Gini, yakni mendekati 1 atau semakin menjauh kurva
Lorenz dari garis 45 derajat tersebut, semakin besar tingkat ketidak merataan
distribusi pendapatan. </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkDYqRQcrazxBhIp2eXIRjNEAxnnZlxVY-15pnWgFijshN4Oo3YMrQFceomb0yXJYlgG5cnU4r4epwIbK9bzpY3-bEc1j6GodyuPDbfrVkpEX18YUmxUV4uo3AbVFqqJuYiaBcOA_xko1m/s1600/a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkDYqRQcrazxBhIp2eXIRjNEAxnnZlxVY-15pnWgFijshN4Oo3YMrQFceomb0yXJYlgG5cnU4r4epwIbK9bzpY3-bEc1j6GodyuPDbfrVkpEX18YUmxUV4uo3AbVFqqJuYiaBcOA_xko1m/s1600/a.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Komulatif % Jumlah
Penduduk</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selain tiga alat ukur diatas , cara
pengukuran lainnya yang juga umum digunakan, terutama oleh bank dunia, adalah
dengan cara jumlah penduduk dikelompokkan menjadi tiga grup: 40% penduduk
dengan pendapatan rendah, 40% penduduk dengan pendapatan menengah, dan 20&
penduduk dengan pendapatan tinggi dari jumlah penduduk. Selanjutnya, ketidakmerataan
pendapatan diukur berdasarkan pendapatan yang dinikmati oleh 40% penduduk
dengan pendapatan rendah. Menurut criteria bank dunia, tingkat ketidakmerataan
dalam distribusi pendapatan dinyatakan tinggi, apabila 40% penduduk dari
kelompok pendapatan rendah menerima lebih kecil 12% dari jumlah pendapatan.
Tingkat ketidakmerataan sedang, apabila kelompok tersebut menerima 12% sampai
17% dari jumlah pendapatan; sedangkan ketidakmerataan, apabila kelompok
tersebut menerima lebih dari 17% dari jumlah pendapatn.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;">
<b><i>Kriteria Bank Dunia.</i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="DE"> Bank dunia mengklasifikasikan
ketidakmerataan berdasarkan tiga lapisan:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 39pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="DE">1<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span lang="DE">40 % penduduk berpendapatan terendah</span><span lang="DE" style="font-family: Wingdings;">è</span><span lang="DE"> Penduduk termiskin</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 39pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="DE">2<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span lang="DE">40 % penduduk berpendapatan menengah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 39pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="DE">3<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span lang="DE">20 % penduduk berpendapatan tinggi</span></div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; margin-left: 4.25pt;">
<tbody>
<tr style="height: 13.95pt;">
<td style="border-color: black -moz-use-text-color black black; border-style: solid none solid solid; border-width: 1pt medium 1pt 1pt; height: 13.95pt; padding: 0in 5.4pt; width: 124.7pt;" valign="top" width="166"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span lang="DE">KLASIFIKASI</span></div>
</td>
<td style="border: 1pt solid black; height: 13.95pt; padding: 0in 5.4pt; width: 271.8pt;" valign="top" width="362"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span lang="DE">DISTRIBUSI
PENDAPATAN</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 13.15pt;">
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; height: 13.15pt; padding: 0in 5.4pt; width: 124.7pt;" valign="top" width="166"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="DE">Ketimpangan Parah</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 13.15pt; padding: 0in 5.4pt; width: 271.8pt;" valign="top" width="362"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="DE">40 % penduduk berpendapatan
rendah menikmati < 12 % pendapatan nasional</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 14.75pt;">
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; height: 14.75pt; padding: 0in 5.4pt; width: 124.7pt;" valign="top" width="166"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="DE">Ketimpangan Sedang</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 14.75pt; padding: 0in 5.4pt; width: 271.8pt;" valign="top" width="362"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="DE">40 % penduduk berpendapatan
rendah menikmati 12 - 17 % pendapatan nasional</span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 14.75pt;">
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; height: 14.75pt; padding: 0in 5.4pt; width: 124.7pt;" valign="top" width="166"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="DE">Ketimpangan Lunak
(Distribusi Merata)</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 14.75pt; padding: 0in 5.4pt; width: 271.8pt;" valign="top" width="362"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="DE">40 % penduduk berpendapatan
rendah menikmati > 17 % pendapatan nasional</span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Untuk mengukur kemiskinan ada tiga
indicator yang diperkenalkan oleh foster dkk (1984) yang sering digunakan dalam
banyak study empiris. Pertama , the incidence of poverty: persentase dari
populasi yang hidup didalam keluarga dengan pengeluaran konsumsi per kapita
dibawah garis kemiskinan. Indeksnya sering disebut rasio H. kedua, the depth of
poverty yang menggambarkan dalamnya kemiskinan (IJK), atau dikenal dengan
sebutan poverty gap index. Indeks ini megestimasikan jarak/ perbedaan rata-rata
pendapatan orang miskin dari garis kemiskinan sebagai suatu proporsi dari garis
tersebut yang dapat dijelaskan dengan formula berikut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">P<sub>a = </sub>(1/n) ∑<sub>i</sub>[(z –
y<sub>i</sub>)/ z]<sup>a</sup> untuk semua y<sub>i</sub> < z</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Indeks P<sub>a</sub> ini sensitif
terhadap distribusi jika a > 1. Bagian [(z – y<sub>i</sub>)/ z] adalah
perbedaan antara garis kemiskinan (z) dan tingkat pendapatan kelompok ke I
keluarga miskin (y<sub>i</sub>) dalam bentuk suatu persentase dari garis
kemiskinan. Sedangkan bagian [(z – y<sub>i</sub>)/ z]<sup>a</sup> adalah
persentase eksponen dari besarnya pendapatan yang tekor, dan kalau dijumlahkann
dari orang miskin dan dibagi dengan jumlah populasi (n) maka menghasilkan
indeks P<sub>a</sub>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Ketiga, the severity of poverty yang
diukur dengan indeks keparahan kemiskinan ( IKK).indeks ini pada prinsipnya
sama dengan IJK. Namun, selain mengukur jarak yang memisahkan orang miskin dari
garis kemiskinan, IKK juga mengukur ketimpangan diantara penduduk miskin atau
penyebaran pengeluaran diantara penduduk penduduk miskin. Indeks ini yang juga
disebut Distributionally sensitive Index dapat juga digunakan untuk mengetahui
intensitas kemiskinan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Adanya dua indicator tersebut
(selain rasio H) adalah untuk mengkonpensasi kelemahan dari rasio H yang tidak
bisa menjelaskan tingkat keparahan kemiskinan disuatu Negara. Selain itu, para
peneliti kemiskinan sudah lama tertarik pada dua factor lain, yaitu rata-rata
besarnya kekurangan pendapatan orang miskin dan besarnya ketimpangan dalam
distribusi pendapatan antar orang miskin. Dengan asumsi bahwa factor-faktor
lain tetap tidak berubah, tambah tinggi rata-rata besarnya kekurangan
pendapatan orang miskin, tambah besar gap pendapatan antar orang miskin, dan
kemiskinan akan tambah besar. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dari
dasar pemikiran diatas, muncul indeks kemiskinan sen, yang memasukkan dua
factor tersebut, yakni koefisien Gini dan rasio H:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">S=
H[I + (1-I) Gini]</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Dimana I adalah jumlah rata-rata
defisit pendapatan dari orang miskin sebagai suatu persentase dari garis
kemiskinan, dan koefisien Gini yang mengukur ketimpangan antara orang miskin.
Apabila salah satu dari factor-faktor tersebut naik, tingkat kemiskinan
bertambah besar (yang diukur dengann S).</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.2.2
Penemuan Empiris</span></b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> 1. <i>Distribusi Pendapatan</i></span></b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Studi-studi mengenai distribusi
pendapatan di Indonesia pada umumnya menggunakan data BPS mengenai pengeluaran
konsumsi rumah tangga dari survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Data
pengeluaran konsumsi dipakai sebagai suatu pendekatan (proksi) untuk mengukur
distribusi pendapatan masyarakat. Walaupun diakui bahwa cara ini sebenarnya
mempunyai suatu kelemahan yang serius : data pengeluaran konsumsi bias
memberikan informasi yang tidak tepat mengenai pendapatan, atau tidak
mencerminkan tingkat pendapatan sebenarnya. Jumlah pengeluaran konsumsi
seseorang tidak harus sama dengan pendapatan yang diterimanya, bias lebih besar
atau lebih kecil. Misalnya, pendapatanya lebih besar tidak selalu berarti
pengeluaran konsumsinya juga besar, karena ada tabungan. Sedangkan, jika jumlah
pendapatanya rendah tidak selalu berarti jumlah konsumsinya juga rendah. Banyak
rumah tangga memakai kredit bank untuk membiayai pengeluaran konsumsi tertentu,
misalnya untuk membeli rumah dan mobil, dan untuk membiayai sekolah anak atau
bahkan liburan.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhAd9I0MbF3bs2smGpDcKQTwEjo8KmbyI0RYtGiQzu3lYV2C1WIFCh5rd4KNWN4H9d8QmplWu9m9DmGSDFABs99ZnmbQ6puHf0QWy8uuWEKQQEB6Mn71UMODy1wNwu0EMGRYNDSpNaonkP/s1600/b.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhAd9I0MbF3bs2smGpDcKQTwEjo8KmbyI0RYtGiQzu3lYV2C1WIFCh5rd4KNWN4H9d8QmplWu9m9DmGSDFABs99ZnmbQ6puHf0QWy8uuWEKQQEB6Mn71UMODy1wNwu0EMGRYNDSpNaonkP/s1600/b.jpg" /></a></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></b> Indonesia Swiss</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
Rasio Angka Gini.</div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; margin-left: 5.4pt;">
<tbody>
<tr>
<td style="border-color: black -moz-use-text-color black black; border-style: solid none solid solid; border-width: 1pt medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 99pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Tahun</span></div>
</td>
<td style="border-color: black -moz-use-text-color black black; border-style: solid none solid solid; border-width: 1pt medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 99pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kota</span></div>
</td>
<td style="border-color: black -moz-use-text-color black black; border-style: solid none solid solid; border-width: 1pt medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 94.5pt;" valign="top" width="126"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Desa</span></div>
</td>
<td style="border: 1pt solid black; padding: 0in 5.4pt; width: 100pt;" valign="top" width="133"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Nasional</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 99pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">1965</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 99pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,34</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 94.5pt;" valign="top" width="126"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,35</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 100pt;" valign="top" width="133"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,35</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 99pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">1970</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 99pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,33</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 94.5pt;" valign="top" width="126"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,34</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 100pt;" valign="top" width="133"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,35</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 99pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">1976</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 99pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,35</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 94.5pt;" valign="top" width="126"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,31</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 100pt;" valign="top" width="133"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,34</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 99pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">1978</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 99pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,38</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 94.5pt;" valign="top" width="126"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,34</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 100pt;" valign="top" width="133"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,40</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 99pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">1980</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 99pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,36</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 94.5pt;" valign="top" width="126"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,31</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 100pt;" valign="top" width="133"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,34</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 99pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">1981</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 99pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,33</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 94.5pt;" valign="top" width="126"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,29</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 100pt;" valign="top" width="133"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,33</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 99pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">1984</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 99pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,32</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 94.5pt;" valign="top" width="126"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,28</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 100pt;" valign="top" width="133"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,33</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 99pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">1986</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 99pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,32</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 94.5pt;" valign="top" width="126"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,27</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 100pt;" valign="top" width="133"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,33</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 99pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">1987</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 99pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,32</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 94.5pt;" valign="top" width="126"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,26</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 100pt;" valign="top" width="133"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,32</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 99pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">1990</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 99pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,34</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 94.5pt;" valign="top" width="126"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,25</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 100pt;" valign="top" width="133"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,32</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 99pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">1993</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 99pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,33</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 94.5pt;" valign="top" width="126"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,26</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 100pt;" valign="top" width="133"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,34</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 99pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">1994</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 99pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,34</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 94.5pt;" valign="top" width="126"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,26</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 100pt;" valign="top" width="133"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,34</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 99pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">1995</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 99pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,35</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 94.5pt;" valign="top" width="126"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,27</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 100pt;" valign="top" width="133"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,35</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 99pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">1996</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 99pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,35</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 94.5pt;" valign="top" width="126"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,27</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 100pt;" valign="top" width="133"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,36</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 99pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">1997</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 99pt;" valign="top" width="132"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,35</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color black black; border-style: none none solid solid; border-width: medium medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 94.5pt;" valign="top" width="126"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,26</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 100pt;" valign="top" width="133"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">0,37</span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<br /></div>
<ul style="margin-top: 0in;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Tahun 1065 – 1970 laju rata-rata pertahun PDB 2,7 %
dengan angka Gini rat-rata per tahun 0,35</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">1971 – 1980 laju rata-rata pertahun PDB 6 % dengan angka
Gini rat-rata per tahun 0,4</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Tahun 1065 – 1970 laju rata-rata pertahunPDB 2,7 %
dengan angka Gini rat-rata per tahun 0,35</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">1981 – 1990 laju rata-rata pertahun PDB 5,4 % dengan
angka Gini rat-rata per per tahun 0,3</li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.2.2 Kemiskinan</span></b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Booth (2000), dalam penelitiannya
telah menginventarisir data kemiskinan di Indonesia secara empiris. Tahun 1976
– 1981 menunjukkan penurunan tingkat kemiskinan di daerah perkotaan dan
pedesaan, dengan kecenderungan angka-angka di bawah garis kemiskinan turun
lebih tajam di daerah pedesaan. Tahun 1981 diperkirakan terdapat 40.6 juta
orang Indonesia di bawah garis kemiskinan, dimana 31,3 juta orang diantaranya
berada di wilayah perdesaan, dan 9.3 juta sisanya ada di wilayah perkotaan. </span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selama
dekade 1975-1985, pendapatan per kapita buruh tani rumah tangga tumbuh sedikit
lebih cepat dari pada rata-rata nasional, sementara orang-orang miskin petani
(yang beroperasi kurang dari 0,5 hektar) tumbuh lebih lambat, sehingga pada
tahun 1985 rumah tangga buruh tani berpenghasilan rata-rata sedikit lebih baik
dari pada rumah tangga petani miskin. </span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Antara 1976-1981, yang merupakan
tahun-tahun bonanza minyak, penurunan angka kemiskinan rata-rata per tahun
menurut BPS adalah 5,6%. Setelah 1981, pendapatan Indonesia dari ekspor minyak
mulai turun, dan pemerintah menghadapi serangkaian kebijakan yang di desain
untuk peningkatan ekspor non minyak, melakukan verifikasi dasar pajak dalam
negeri, menarik lebih banyak investasi asing, melakukan deregulasi sektor
keuangan, dan meningkatkan efisiensi sektor perusahaan publik, dan kebijakan
makro lainnya.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Tahun 1987-1996 (BPS), terjadi
penurunan angka garis kemiskinan yang lebih lambat. Hal ini terutama terjadi di
daerah pedesaan, sedangkan pada tahun 1976-1987 jumlah penduduk di bawah garis
kemiskinan di daerah pedesaan menurun hampir 7% per tahun, dan antara 1987 –
1996, tingkat penurunan angka kemiskinan tiap tahun melambat menjadi hanya
sekitar 3% per tahun. </span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Antara tahun 1993 dan 1996, hasil
Gini koefisien terhadap pengeluaran per kapita di daerah perkotaan Indonesia
meningkat 0,33-0,36; di daerah pedesaan meningkat hanya sedikit, dan tetap jauh
lebih rendah dari daerah perkotaan. Peningkatan kemiskinan relatif di
daerah-daerah pedesaan juga jauh lebih rendah. Pada tahun 1996, jumlah penduduk
di desa yang pengeluarannya di bawah setengah pengeluaran rata-rata, mencapai
setengah dari jumlah penduduk di perkotaan. Ada juga bukti bahwa sejak
pertengahan 1980-an mekanisme yang mempromosikan sebuah distribusi pendapatan
yang egaliter di daerah pedesaan, mungkin berjalan kurang efektif di bandingkan
pada dekade 1975-1985. </span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Pengalaman dari tahun 1987-1999
menunjukan bahwa elastisitas kemiskinan terhadap pertumbuhan ekonomi menurun di
Indonesia. Dengan kata lain, pertumbuhan yang cepat pada tahun 1987-1999
disertai dengan peningkatan ketidakmerataan, terutama di daerah perkotaan, dan
peningkatan ketidakmerataan ini mengurangi dampak pertumbuhan pada penurunan
tingkat kemiskinan. </span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Pada tahun 1996, 43% dari penduduk
miskin berada di luar Jawa dan Bali. Lebih dari 20% berada di Kalimantan,
Sulawesi dan kepulauan bagian timur (NTT, NTB, Timor Timur dan Maluku).
Tampaknya masih banyak yang meragukan teori yang mengatakan bahwa sektor
pertanian yang relative terbelakang ditambah lagi dengan kepemilikan tanah yang
sempit merupakan faktor utama yang menyebabkan tingginya angka kemiskinan di
daerah pedesaan. </span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Tidak bisa disangkal bahwa pada masa
pemerintahan soeharto Indonesia mengalami penurunan dalam angka kemiskinan
absolute dan ada kenaikan dalam indikator-indikator kesejahreaan lainnya
seperti tingkat kematian bayi dan angka melek huruf. Studi comparative
menunjukkan bahwa akhir tahun 1980-an tingkat kemiskinan di Indonesia berada di
bawah Filipina, meskipun jauh di atas Thailand dan Malaysia (Booth, 1997; Ahuja
et al., 1997; Mizoguchi dan Yoshida, 1998; dalam Booth, 2000). Tetapi penurunan
angka kemiskinan relatif melambat. Angka kemiskinan relatif yang meningkat
begitu tajam di beberapa kota-kota terbesar di Indonesia antara tahun 1987 dan
1996 pada saat rata-rata pendapatan dan pengeluaran konsumen juga meningkat
dengan cepat setidaknya merupakan sebagian penjelasan</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> tentang adanya pertumbuhan sosial,
ketegangan rasial dan agama yang menjadi lebih jelas bahkan sebelum dampak
krisis keuangan menghantam Indonesia pada akhir tahun 1997. </span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Walaupun terjadi penurunan
kemiskinan di Indonesia antara tahun 1976 – 1996, masalah kemiskinan relatif
dan kekurangan masih serius pada tahun-tahun terakhir rezim Soeharto, bahkan
sebelum dampak krisis keuangan dan penyusunan program berikutnya terhadap
pendapatan nasional. Saat krisis moneter tahun 1997, peningkatan angka
kemiskinan terbesar terjadi di perkotaan, dimana jumlah penduduk miskin di
perkotaan dalam periode tersebut meningkat lebih dari 80%. Padahal, dalam
periode yang sama, jumlahnya di perdesaan hanya naik sebesar 30%. Sebagai
langkah antisipasi, pemerintah harus memberikan prioritas yang tinggi untuk
program-program anti-kemiskinan. </span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Pada tahun 2002 – 2007, terdapat
indikasi kuat bahwasanya meskipun terdapat kecenderungan positif dalam
penanggulangan kemiskinan, tetapi ternyata implikasinya belum seperti yang
diharapkan. Proporsi penduduk yang hamper miskin masih cukup tinggi, dan
apabila terjadi sedikit 'gejolak', maka dengan sangat mudah mereka akan kembali
menjadi miskin. Namun tidak dapat dipungkiri, kesenjangan dan disagregasi
kemiskinan memang terjadi di Indonesia. Saat ini (tahun 2007) proporsinya
mencapai 16.6%, tetapi ada anggapan bahwa dibalik angka ini sebetulnya terdapat
fakta kesenjangan antar provinisi yang cukup besar (Kuncoro, 2008).</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkyQ4I8UFNRayDPP7OXtLAVWaHxgMw2IN6iCbC63aZV1wLRS81BctD8kCVBD2uM7vDNq5qwgdMQQbIMsphCsNJ2kHuqkiVVpir7J2sJOEe96Gmk1y2ja4eO-6d9qYywM773MA3BHpLmeKf/s1600/d.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkyQ4I8UFNRayDPP7OXtLAVWaHxgMw2IN6iCbC63aZV1wLRS81BctD8kCVBD2uM7vDNq5qwgdMQQbIMsphCsNJ2kHuqkiVVpir7J2sJOEe96Gmk1y2ja4eO-6d9qYywM773MA3BHpLmeKf/s320/d.jpg" width="268" /></a></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;">
<table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td height="15" width="17"><br /></td>
</tr>
<tr>
<td><br /></td>
<td></td>
</tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.2.3 Kebijakan
Antikemiskinan</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjYoIUFoXJwJiiDSi8miPHBmDlthbT_mgJW40P6jTnGyVg_J3srw0A2axCyEixpi7HEd4XVAfI8mfZ_MNFC8-66nLNvQ_zm5bqBjfwB8PgYbeadj1u0uhdmxUNrOPsoQNtQ7YJcX5HYxcf/s1600/c.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="131" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjYoIUFoXJwJiiDSi8miPHBmDlthbT_mgJW40P6jTnGyVg_J3srw0A2axCyEixpi7HEd4XVAfI8mfZ_MNFC8-66nLNvQ_zm5bqBjfwB8PgYbeadj1u0uhdmxUNrOPsoQNtQ7YJcX5HYxcf/s400/c.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;">
<span style="position: relative; z-index: 251661824;"><span style="height: 129px; left: 2px; position: absolute; top: -2px; width: 533px;"></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Untuk mengetahui kenapa diperlukan
kebijakan anti kemiskinan dan distribusi pendapatan, perlu diketahui terlebih
dahulu bagaimana hubungan alamiah antara pertumbuhan ekonomi, kebijakan,
kelembagaan, dan penurunan kemiskinan.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Untuk mendukung strategi yang tepat
dalam memerangi kemiskinan diperlukan intervensi-intervensi pemerintah yang
sesuai dengan sasaran atau tujuan perantaranya dapat dibagi menurut waktu,
yakni jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Intervensi jangka
pendek adalah terutama pembangunan sector pertanian, usaha kecil, dan ekonomi
pedesaan. Hal ini sangat penting melihat kenyataan bahwa disatu pihak, hingga
saat ini sebagian besar wilayah Indonesia masih pedesaan dan sebagian penduduk
Indonesia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Kebijakan lembaga dunia mencakup World Bank, ADB,
UNDP, ILO, dsb.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">World
bank (1990) peprangan melawan kemiskinan melalui:</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 13.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">a)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pertumbuhan ekonomi yang luas dan menciptakan lapangan kerja yang
padat karya</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 13.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">b)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pengembangan SDM</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 13.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">c)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Membuat jaringan pengaman social bagi penduduk miskin yang tidak mampu
memperoleh dan menikmati pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja serta
pengembangan SDM sebagai akibat dari cacat fisik dan mental, bencana, konflik
social atau wilayah yang terisolasi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">World
bank (2000) memberikan resep baru dalam memerangi kemiskinan dengan 3 pilar:</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 13.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">a)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pemberdayaan yaitu proses peningkatan kapasitas penduduk miskin untuk
mempengaruhi lembaga-lembaga pemerintah yang mempengaruhi kehidupan mereka
dengan memperkuat partisipasi mereka dalam proses politik dan pengambilan
keputusan tingkat local.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 13.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">b)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Keamanan yaitu proteksi bagi orang miskin terhadap goncangan yang
merugikan melalui manajemen yang lebih baik dalam menangani goncangan ekonomi
makrodan jaringan pengaman yang lebih komprehensif</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 13.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">c)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Kesempatan yaitu proses peningkatan akses kaum miskin terhadap modal
fisik dan modal manusia dan peningkatan tingkat pengembalian dari asset asset
tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">ADB
(1999) menyatakan ada 3 pilar untuk mengentaskan kemiskinan:</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 13.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">a)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pertumbuhan berkelanjutan yang prokemiskinan</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 13.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">b)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pengembangan social yang mencakup: pengembangan SDM, modal social,
perbaikan status perempuan, dan perlindungan social</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 13.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">c)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Manajemen ekonomi makro dan pemerintahan yang baik yang dibutuhkan
untuk mencapai keberhasilan </span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 13.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">d)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Factor tambahan:</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pembersihan polusi
udara dan air kota-kota besar</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Reboisasi
hutan, penumbuhan SDM, dan perbaikan tanah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Salah
satu contoh kebijakan Anti Kemiskinan pemerintah: </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">PAKET
INSENTIF 1 OKTOBER 2005</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Paket Insentif 1 Oktober 2005
merupakan bagian integral dan implementasi serta tindak lanjut dari Paket
Kebijakan 31 Agustus 2005 yang telah disampaikan oleh Presiden Soesilo Bambang
Yudhoyono. Paket ini juga didisain dalam kerangka reformasi ekonomi untuk
memperkuat fondasi perekonomian dan mempertahankan momentum percepatan laju
pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan daya saing dan menggairahkan investasi
dalam rangka penciptaan kesempatan kerja dan pengurangan kemiskinan. Paket ini
juga merupakan program insentif dan kompensasi bagi seluruh stakeholders yang
mencakup (i) kelompok rumah tangga berpendapatan rendah; (ii) petani; (iii)
pekerja dan (iv) dunia usaha (lihat Lampiran 2 tentang rincian dan kelompok
sasaran dari kebijakan) Cakupan paket kebijakan ini terdiri dari :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A.
Paket Insentif Fiskal</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B.
Reformasi Regulasi dalam Sektor Perdagangan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">C.
Reformasi Regulasi dalam Sektor Perhubungan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">D.
Peningkatan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk Beras dan Gabah Petani</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">E.
Subsidi Langsung Tunai</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rincian
dari Paket Insentif termasuk tujuan, waktu implementasi dan kelompok sasaran
kebijakan diuraikan sebagai berikut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A.
PAKET INSENTIF FISKAL</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam
kebijakan fiskal, insentif yang akan diberikan Pemerintah akan terdiri dari
berbagai bentuk kebijakan yang ditujukan untuk memperkuat daya saing industri,
memperbaiki iklim usaha dan memberikan kompensasi kelompok pekerja.
Implementasi insentif fiskal ini akan berlangsung secara bertahap mulai tanggal
1 Oktober hingga 1 januari 2006.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bentuk
insentif fiskal tersebut meliputi :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.
Perubahan status PPN atas produk primer menjadi Barang Bukan Kena Pajak
Perubahan status PPN atas produk primer menjadi barang bukan kena pajak
ditujukan untuk memberikan insentif bagi produk-produk primer, khususnya
produk-produk pertanian. Perubahan ini merupakan bagian dari reformasi pajak
dan akan efektif Januari 2006</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.
Penundaan pengenaan PNBP untuk transaksi ekspor dan impor Kebijakan ini
ditujukan untuk memperlancar dan meringankan biaya transaksi ekspor dan impor.
Penundaan ini akan dituangkan dalam perubahan PP No.44/2003 berlaku mulai 1 November
2005 dan berlaku selama 3 bulan menunggu berlakunya secara efektif</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.
Peningkatan Pendapatan Tidak Kena Pajak (PTKP) Kebijakan ini ditujukan untuk
meringankan beban wajib pajak khususnya buruh yang berpendapatan rendah.
Besarnya PTKP dinaikkan 10% dari Rp 1juta per bulan menjadi Rp 1,1 juta per
bulan. Perubahan ini mulai efektif mulai 1 Januari 2006</span></div>
<ol start="4" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pembebasan bea masuk untuk beberapa
produk Pembebasan bea masuk ini dilakukan dengan memperkuat daya saing
industry khususnya industri pengguna yang umumnya adalah usaha kecil dan
menengah. Khusus untuk gula, penurunan tarif bea masuk dilakukan dengan
mempertimbangkan baik kepentingan petani tebu maupun konsumen baik
konsumen antara seperti industri makanan dan minuman maupun konsumen
akhir.</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Adapun
produk yang akan dibebaskan bea masuk meliputi :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.
Pembebasan bahan baku dan komponen industri alat-alat berat;</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.
Pembebasan bea masuk atas impor Engine Assy untuk angkutan umum;</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.
Pembebasan bea masuk converter kit untuk energi;</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.
Penurunan bea masuk gula terdiri dari :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">− Raw sugar dari Rp 550/kg menjadi Rp 250/kg</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">− Gula rafinasi dari Rp 790/kg menjadi Rp 530/kg</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">− Gula Putih dari Rp 790/kg menjadi Rp 530/kg</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5.
Percepatan pembatalan Perda mengenai pajak dan retribusi yang menghambat dunia
usaha. Kebijakan ini ditujukan untuk memperbaiki iklim usaha yang merupakan
bagian dari program berlanjut dalam Rencana Kerja Tahunan Pemerintah 2005 dan
2006.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6.
Penurunan tarif dasar Pajak Kendaraan Bermotor untuk kendaraan umum Kebijakan
ini akan dilakukan untuk memberikan keringanan bagi angkutan umum. Perubahan
dituangkan dalam Permendagri No 16/2005</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> B. REFORMASI REGULASI DALAM BIDANG
PERDAGANGAN</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Fokus
dari reformasi ini adalah untuk memperlancar arus barang untuk meningkatkan
daya saing industri dan sekaligus untuk melindungi produk-produk industri dalam
negeri dari persaingan yang tidak fair.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ruang
lingkup pembebasan meliputi tiga aspek yaitu :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">(a)
Pembebasan verifikasi/penelusuran produk impor untuk :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">−
Garam untuk kebutuhan farmasi;</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">−
Tire cord;</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">−
Filter cloth;</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">−
Kain goni; dan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">−
Karung goni.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">(b)
Menambah jalur prioritas dan jalur hijau kepada importir produsen.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">(c)
Upaya mengatasi penyelundupan dengan memperlakukan jalur untuk importer umum
bagi pelumas, rokok, garmen, sepatu, kosmetik dan barang elektronika dan memperketat
Surat Keterangan Asal (SKA)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> C. REFORMASI REGULASI DALAM BIDANG
PERHUBUNGAN</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sasaran
dari Reformasi Regulasi dalam bidang Perhubungan ini adalah untuk mengurangi
ekonomi biaya tinggi sehingga diharapkan untuk meningkatkan daya saing produk
Indonesia baik di pasar internasional maupun pasar domestik. Diharapkan
reformasi ini akan memperkuat integrasi ekonomi domestik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sasaran
utama reformasi ini adalah upaya penguatan daya saing produk pertanian</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Cakupan
reformasi meliputi tiga bidang yaitu :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">(i)
mengurangi jumlah jembatan timbang dari 127 buah menjadi 64 buah; </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">(ii)
menurunkan harga CHC dan menetapkan surcharge tidak lebih dari 50% yang
diharapkan menurunkan THC dari US$ 150/container menjadi US$ 93/container;</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">(iii)
pembatalan 36 Perda sektor perhubungan tentang dispensasi kelebihan beban
angkutan kendaraan di jembatan timbang. Reformasi Regulasi ini akan efektif
berlaku Oktober 2005.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> D. PERUBAHAN INPRES BERAS</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perubahan
Inpres 2/2005 tersebut terutama adalah untuk menjaga stabilitas pendapatan
petani akibat kenaikan harga BBM dengan tetap memperhatikan kepentingan
konsumen. Oleh karena itu harga pembelian pemerintah ditingkat petani (harga
gabah kering panen/GKP) akan dinaikkan dan untuk harga beras akan dinaikkan
dengan presentase lebih rendah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> E. SUBSIDI LANGSUNG TUNAI</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Program
Penyesuaian Harga BBM di atas terkait dengan perubahan bentuk subsidi dari
subsidi pada komoditi menjadi subsidi langsung tunai kepada 15,5 juta rumah
tangga (kurang lebih 30% dari total rumah tangga Indonesia) yang berpendapatan rendah.
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pemberian
subsidi dimulai pada tanggal 1 Oktober 2005 dengan memberikan bantuan uang
tunai selama 3 bulan (Oktober – Desember 2005) sebesar Rp. 100.000 per bulan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Program
ini akan dilanjutkan pada tahun 2006 setelah dilakukan monitoring dan evaluasi
untuk penyempurnaan program lebih lanjut. Dalam jangka panjang diharapkan
program subsidi lansung tunai ini akan disempurnakan dan dikaitkan dan
dijadikan suplemen dari kebijakan anti kemiskinan yang lebih struktural
(conditional cash transfer)</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEher5V2aXc6ldlDrjEwQAo1iuKdMr3hAHTo1qljLedq2mN6Fn5lGXc3S70iMkEdVxrB7aJG-DUX791o9WtZmeZUct9lCKU-XbV04bOnz23WnH8SK9SQwROoUcEwnIyVGxTqqOqkJFMIY3cN/s1600/f.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="275" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEher5V2aXc6ldlDrjEwQAo1iuKdMr3hAHTo1qljLedq2mN6Fn5lGXc3S70iMkEdVxrB7aJG-DUX791o9WtZmeZUct9lCKU-XbV04bOnz23WnH8SK9SQwROoUcEwnIyVGxTqqOqkJFMIY3cN/s400/f.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZclHnScQB0xBbATz9O-TzsStuxZvjjgIrqu0Qm1oqMHxZBSC__MGdQZjDPo3MtTbxEc6a8-tnsGxl89HVY_2jNW4SFhr9teUTFhB7O__zqTWjOul0DkehM0TrMtFrreZVH0hcY2i8zWGH/s1600/g.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="233" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZclHnScQB0xBbATz9O-TzsStuxZvjjgIrqu0Qm1oqMHxZBSC__MGdQZjDPo3MtTbxEc6a8-tnsGxl89HVY_2jNW4SFhr9teUTFhB7O__zqTWjOul0DkehM0TrMtFrreZVH0hcY2i8zWGH/s400/g.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td height="13" width="3"><br /></td>
<td width="528"><br /></td>
<td width="3"><br /></td>
</tr>
<tr>
<td height="453"><br /></td>
<td align="left" colspan="2" valign="top"><br /></td>
</tr>
<tr>
<td height="25"><br /></td>
</tr>
<tr>
<td height="455"><br /></td>
<td align="left" valign="top"><img height="455" src="file:///C:/Users/CITRAP%7E1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image011.jpg" width="528" /></td>
</tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>Semua adahttp://www.blogger.com/profile/06776125251190748026noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6754444452596925733.post-15734892876512065102011-02-26T16:19:00.000-08:002011-02-28T17:30:24.871-08:00PEMULIHAN PEREKONOMIAN DAN TANTANGANNYA<a href=http://www.myem0.com/><img src=http://s269.photobucket.com/albums/jj72/myem0/001/qq/qq-emoticon-003.gif border=0 alt=MyEm0.Com></a><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kondisi
Perekonomian Indonesia Pada Saat Ini</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada
satu pihak, kondisi Indonesia sekarang dapat digambarkan sebagai suatu negara
yang sudah merdeka selama 65 tahun, dan telah mencapai beberapa keberhasilan,
seperti sistem pemerintahan yang lebih demokratis dimana partai politik sudah
bebas dari kontrol pemerintah. </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Disamping
itu, kesempatan memperoleh pendidikan lebih merata dan kesejahteraan masyarakat
lebih baik seperti yang terlihat dari <i>income
per capita</i> yang lebih tinggi.<a name='more'></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Di lain
pihak, banyak indikasi tentang terjadinya kemunduran dalam berbagai bidang,
seperti, kemiskinan dan kesenjangan sosial yang semakin parah, mutu pendidikan
yang merosot, korupsi yang masih merajalela meskipun upaya pemberantasan
korupsi sudah berhasil menyeret sejumlah pejabat pemerintah pusat dan daerah ke
pengadilan. Disamping itu, telah terjadi kerusakan lingkungan hidup yang cukup
parah, dan sebagai akibatnya telah terjadi banyak bencana seperti banjir, tanah
longsor, kekeringan dan kebakaran hutan. Ketenangan masyarakat terganggu karena
banyak terjadi tindakan kejahatan, unjuk rasa yang sering diikuti oleh tindakan
anarkhis. Keadaan ini bertambah parah karena di berbagai daerah masih sering
muncul protes dan demonstrasi yang menuntut pemekaran daerah dan malahan ada
indikasi bahwa semangat nasionalisme menjadi pudar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Kalau
disimak lebih cermat, disamping telah terjadi perubahan yang mudah terdeteksi, ada beberapa perubahan yang sulit
diketahui (<i>intangible) </i>misalnya, ada
gejala kemerosotan moral, integritas dan kejujuran di kalangan pejabat publik.
Banyak pejabat yang memberi janji-janji
kepada rakyat tanpa merasa harus memenuhi janji tersebut. Dengan perkataan
lain, ada gejala ketidak sinkronan antara perkataan dan perbuatan; antara
laporan (pertanggung jawaban) dengan fakta yang sebenarnya; adanya sikap yang
sangat mementingkan pertanggung jawaban formal (<i>rule driven</i>) dari pada mengungkapkan kebenaran materiil. Tulisan
ini membahas integritas sektor publik, apa faktor-faktor yang mempengaruhinya,
apa implikasi dan dampaknya terhadap masyarakat, serta apa upaya yang dapat
dilakukan untuk mengatasi masalah integritas tersebut. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku sektor publik adalah pola pikir yang
dominan dalam masyarakat terutama dikalangan <i>elite </i>adalah pola pikir yang<i>
linear</i>, dari atas ke bawah, hanya mementingkan perencanaan, implementasi,
dan <i>output</i>. Tidak ada evaluasi
terhadap kegiatan atau program pemerintah, sehingga tidak ada mekanisme umpan balik yang
sistematis. Dengan perkataan lain, tidak adanya mekanisme siklus administrasi
publik yang efektif menyebabkan terhambatnya pembelajaran yang berbasis
pengalaman.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kondisi Tenaga Kerja</span></b></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Sebagian besar penduduk di
negara-negara berkembang berada dalam keadaan yang ditandai dengan “kemiskinan
massal”. Pertumbuhan penduduk yang dialami oleh negara-negara berkembang sangat
cepat laju pertumbuhannya. Sehingga hal tersebut merupakan faktor dinamika yang
paling penting, sebab faktor penduduk mempengaruhi serta menentukan arah
perkembangan suatu negara di masa yang akan datang. Pertumbuhan penduduk
merupakan masalah pokok dalam pembangunan ekonomi. Pengaruh pertambahan
penduduk ini terlihat pada pengadaan kebutuhan-kebutuhan pokok secara total
harus ditambah terutama pengadaan pangan dan mengakibatkan naiknya angkatan
kerja.</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Apabila jumlah
penduduk tumbuh sama cepat dengan pendapatan nasional, maka pendapatan per
kapita tidak bertambah. Salah satu implikasi yang menonjol dalam masalah
pertumbuhan penduduk di negara – negara berkembang yaitu angkatan kerja
produktif harus menanggung beban yang lebih banyak untuk menghidupi anggota
keluarga secara proporsional jumlahnya hampir dua kali lipat dibandingkan
dengan yang ada di negara – negara maju. Artinya, negara – negara berkembang
tidak hanya dibebani oleh tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi tetapi juga
angkatan kerjanya harus menaggung beban ketergantungan yang lebih berat.</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Bagi
negara-negara berkembang pada umumnya mengalami ledakan angkatan kerja, namun
gelombang pekerja yang belum ada tarafnya sekarang sedang memasuki pasaran
kerja, tetapi tidak diikuti dengan peningkatan lowongan kerja yang baru. Sehingga
pengangguran di kota-kota dan di desa-desa semakin meningkat terus.
Pengangguran yang terjadi di negara-negara berkembang disebabkan oleh banyaknya
penduduk usia produktif yang kurang memiliki keahlian dalam bekerja dengan
didukung oleh sempitnya lapangan pekerjaan yang tersedia.</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Sebagiian besar
penduduk di negara-negara berkembang bekerja di daerah pedesaan. Lebih dari 65%
penduduknya tinggal secara permanen bahkan turun-temurun. Demikian pula sekitar
58% angkatan kerja di negara-negara berkembang mencari nafkah di sektor
pertanian yang menyumbang GNI sebesar 14%.</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b>C.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></b><span dir="LTR"></span><b>Solusi Untuk Mengatasi Masalah Kondisi Tenaga Kerja</b></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Pertambahan penduduk yang pesat
tidak selalu merupakan penghambat jalannya pembangunan ekonomi, asal saja
penduduk tersebut mempunyai kapasitas yang tinggi untuk menghasilkan dan
menghisap hasil produksi yang dihasilkan. Keberhasilan usaha pembangunan
ekonomi dalam suatu negara dipengaruhi dan ditentukan oleh banyak faktor, salah
satunya yaitu faktor tenaga kerja.</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Peranan tenaga
kerja dalam pembangunan ditentukan oleh jumlah dan mutu tenaga kerja yang
tersedia sebagai pelaksana berbagai usaha di lapangan pekerjaan yang tersedia.
Tenaga kerja di negara – negara berkembang yang banyak bekerja di sektor
pertanian dapat disalurkan pada sektor industri yang mampu menyerap relatif
lebih banyak tenaga kerja, terutama yang bersifat padat karya. Jumlah penawaran
tenaga kerja di negara – negara berkembang yang tinggi disebabkan oleh
pertumbuhan penduduk yang pesat dapat dimanfaatkan dengan mengadakan
pelatihan-pelatihan oleh pemerintah. Pelatihan-pelatihan yang diberikan
tersebut bertujuan untuk memberdayakan tenaga kerja yang berlebih agar
sumber-sumber alam yang melimpah dan belum diolah secara maksimal menghasilkan
sesuatu yang dapat menaikkan angka pertumbuhan ekonomi.</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Jumlah penduduk
yang banyak atau khususnya tenaga kerja yang menganggur, tidak selalu menjadi
bahaya stagnasi dalam pembangunan. Tenaga kerja yang kurang produktif terutama
yang terpaksa menganggur dapat dimanfaatkan dengan menciptakan lapangan kerja,
yang direalisasikan melalui berbagai proyek pekerjaan umum. Sehingga penciptaan
lapangan pekerjaan merupakan salah satu tujuan dari pembangunan.</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Pembangunan
ekonomi harus dibarengi dengan pembangunan dalam pendidikan yang dapat
meningkatkan kualitas tenaga kerja. Salah satu peningkatan pendidikan terhadap
tenaga-tenaga kerja di negara-negara berkembang, yaitu dengan melakukan inovasi
pendidikan dalam semua aspek. Hal ini dikarenakan untuk mengisi lapangan kerja
yang tersedia diperlukan tenaga kerja yang memiliki kecakapan dan keterampilan
yang sesuai dengan keperluan pembangunan.</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b>D.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></b><span dir="LTR"></span><b>Dampak Pengangguran Terhadap Pembagunan Nasional/Ekonomi Masyarakat</b></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><i><span style="font-weight: normal;">Dampak
Pengangguran Terhadap Pembangunan Nasional</span></i></b></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Pengangguran merupakan masalah
pokok dalam suatu masyarakat modern. Jika tingkat pengangguran tinggi, sumber
daya menjadi terbuang percuma dan tingkat pendapatan masyarakat akan merosot.
Situasi ini menimbulkan kelesuan ekonomi yang berpengaruh pula pada emosi
masyarakat dan kehidupan keluarga sehari-hari.</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Pengangguran
berdampak besar terhadap pembangunan nasional. Dampak pengangguran terhadap
pembangunan nasional dapat dilihat melalui hubungan antara pengangguran dan
indikator-indikator berikut ini:</div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span><b><span style="font-weight: normal;">Pendapatan Nasional dan Pendapatan per Kapita</span></b></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">
Upah merupakan
salah satu komponen dalam penghitungan pendapatan nasional. Apabila tingkat
pengangguran semakin tinggi, maka nilai komponen upah akan semakin kecil.
Dengan demikian, nilai pendapatan nasional pun akan semakin kecil.<br />
Pendapatan per kapita adalah pendapatan nasional dibagi jundah penduduk. Oleh
karna itu, nilai pendapatan nasional yang semakin kecil akibat pengangguran
akan menurunkan nilai pendapatan per kapita.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span><b><span style="font-weight: normal;">Penerimaan Negara</span></b></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">
Salah satu
sumber penerimaan negara adalah pajak, khususnya pajak penghasilan. Pajak
penghasilan diwajibkan bagi orang-orang yang memiliki pekerjaan. Apabila
tingkat pengangguran meningkat, maka jumlah orang yang membayar pajak
penghasilan berkurang. Akibatnya penerimaan negara pun berkurang.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span><b><span style="font-weight: normal;">Beban Psikologis</span></b></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">
Semakin lama
seseorang menganggur, semakin besar beban psikologis yang harus ditanggung.
Secara psikologis, orang yang menganggur mempunyai perasaan tertekan, sehingga
berpengaruh terhadap berbagai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Dampak
psikologis ini mempunyai efek domino di mana secara sosial, orang menganggur
akan merasa minder karena status sosial yang tidak atau belum jelas.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span><b><span style="font-weight: normal;">Biaya Sosial</span></b></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">
Dengan semakin
besarnya jumlah penganggur, semakin besar pula biaya sosial yang harus
dikeluarkan. Biaya sosial itu mencakup biaya atas peningkatan tugas-tugas
medis, biaya keamanan, dan biaya proses peradilan sebagai akibat meningkatnya
tindak kejahatan.’</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><i><span style="font-weight: normal;">Dampak
Pengangguran Terhadap Ekonomi Masyarakat </span></i></b></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Tingginya tingkat pengangguran
dalam sebuah perekonomian akan mengakibatkan kelesuan ekonomi dan merosotnya
tingkat kesejahteraan masyarakat sebagai akibat penurunan pendapatan
masyarakat. Dampak pengangguran terhadap ekonomi masyarakat meliputi hal-hal
berikut ini:</div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="font-weight: normal;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="font-weight: normal;">Pendapatan per kapita</span></b></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">
Orang yang
menganggur berarti tidak memiliki penghasilan sehingga hidupnya akan membebani
orang lain yang bekerja. Dampaknya adalah terjadinya penurunan pendapatan
per-kapita. Dengan kata lain, bila tingkat pengangguran tinggi maka pendapatan
per kapita akan menurun dan sebaliknya bila tingkat pengangguran rendah
pendapatan per kapita akan meningkat, dengan catatan pendapatan mereka yang
masih bekerja tetap.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="font-weight: normal;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="font-weight: normal;">Pendapatan Negara</span></b></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">
Orang yang
bekerja mendapatkan balas jasa berupa upah/gaji, Upah/gaji tersebut sebelum
sampai di tangan penerima dipotong pajak penghasilan terlebih dahulu. Pajak ini
merupakan salah satu sumber pendapatan negara sehingga bila tidak banyak orang
yang bekerja maka pendapatan negara dari pemasukan pajak penghasilan cenderung
berkurang.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="font-weight: normal;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="font-weight: normal;">Beban Psikologis</span></b></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">
Semakin lama
seseorang menganggur semakin besar beban psikologis yang ditanggungnya. Orang
yang memiliki pekerjaan berarti ia memiliki status sosial di tengah-tengah
masyarakat. Seseorang yang tidak memiliki pekerjaan dalam jangka waktu lama
akan merasa rendah diri (minder) karena statusnya yang tidak jelas.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="font-weight: normal;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="font-weight: normal;">Munculnya Biaya Sosial</span></b></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">
Tingginya
tingkat pengangguran akan menimbulkan pengeluaran berupa biaya-biaya sosial
seperti biaya pengadaan penyuluhan, biaya pelatihan, dan biaya keamanan sebagai
akibat kecenderungan meningkatnya tindak kriminalitas.</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b>E.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></b><span dir="LTR"></span><b>Solusi Masalah Pengangguran</b></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Sebagai solusi pengangguran,
berbagai strategi dan kebijakan dapat ditempuh sebagai berikut. Setiap
penganggur diupayakan memiliki pekerjaan yang banyak bagi kemanusiaan artinya
produktif dan remuneratif sesuai Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 dengan partisipasi
semua masyarakat Indonesia. Lebih tegas lagi jadikan penanggulangan
pengangguran menjadi komitmen nasional.</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Untuk itu
diperlukan dua kebijakan, yaitu kebijakan makro dan mikro (khusus). Kebijakan
makro (umum) yang berkaitan erat dengan pengangguran, antara lain kebijakan
makro ekonomi seperti moneter berupa uang beredar, tingkat suku bunga, inflasi
dan nilai tukar yang melibatkan Bank Indonesia (Bank Sentral), fiskal
(Departemen Keuangan) dan lainnya. Dalam keputusan rapat-rapat kebinet, hal-hal
itu harus jelas keputusannya dengan fokus pada penanggulangan pengangguran.
Jadi setiap lembaga pemerintah yang terkait dengan pengangguran harus ada
komitmen dalam keputusannya dan pelaksanaannya.</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i>Kebijakan Mikro</i></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Selalin itu, ada juga kebijakan
mikro (khusus). Kebijakan itu dapat dijabarkan dalam beberapa poin. Pertama,
pengembangan mindset dan wawasan penganggur, berangkat dari kesadaran bahwa
setiap manusia sesungguhnya memilki potensi dalam dirinya namun sering tidak
menyadari dan mengembangkan secara optimal. Dengan demikian, diharapkan setiap
pribadi sanggup mengaktualisasikan potensi terbaiknya dan dapat menciptakan
kehidupan yang lebih baik, bernilai dan berkualitas bagi dirinya sendiri maupun
masyarakat luas.</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Kepribadian
yang matang, dinamis dan kreatif memiliki tujuan dan visi yang jauh ke depan,
berani mengambil tantangan serta mempunyai mindset yang benar. Itu merupakan
tuntutan utama dan mendasar di era globalisasi dan informasi yang sangat
kompetitif dewasa ini dan di masa-masa mendatang.</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Perlu diyakini
oleh setiap orang, kesuksesan yang hakiki berawal dari sikap mental kita untuk
berani berpikir dan bertindak secara nyata, tulus, jujur matang, sepenuh hati,
profesional dan bertanggung jawab. Kebijakan ini dapat diimplementasikan
menjadi gerakan nasional melalui kerja sama dengan lembaga pelatihan yang
kompeten.</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Kedua, segera
melakukan pengembangan kawasan-kawasan, khususnya yang tertinggal dan terpencil
sebagai prioritas dengan membangun fasilitas transportasi dan komunikasi. Ini
akan membuka lapangan kerja bagi para penganggur di berbagai jenis maupun
tingkatan. Harapan akan berkembangnya potensi wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) baik potensi sumber daya alam, sumber daya manusia maupun keuangan
(finansial).</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Ketiga, segera
membangun lembaga sosial yang dapat menjamin kehidupan penganggur. Hal itu
dapat dilakukan serentak dengan pendirian Badan Jaminan Sosial Nasional dengan
embrio mengubah PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PT Jamsostek) menjadi Badan
Jaminan Sosial Nasional yang terdiri dari berbagai devisi menurut sasarannya.
Dengan membangun lembaga itu, setiap penganggur di Indonesia akan tercatat
dengan baik dan mendapat perhatian khusus. Secara teknis dan rinci, keberadaaan
lembaga itu dapat disusun dengan baik.</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Keempat, segera
menyederhanakan perizinan karena dewasa ini terlalu banyak jenis perizinan yang
menghambat investasi baik Penanamaan Modal Asing (PMA), Penanaman Modal Dalam
Negeri (PMDN) dan investasi masyarakat secara perorangan maupun berkelompok.
Itu semua perlu segera dibahas dan disederhanakan sehingga merangsang
pertumbuhan investasi untuk menciptakan lapangan kerja baru.</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Kelima,
mengaitkan secara erat (sinergi) masalah pengangguran dengan masalah di wilayah
perkotaan lainnya, seperti sampah, pengendalian banjir, dan lingkungan yang
tidak sehat. Sampah, misalnya, terdiri dari bahan organik yang dapat dijadikan
kompos dan bahan non-organik yang dapat didaur ulang.</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Sampah sebagai
bahan baku pupuk organik dapat diolah untuk menciptakan lapangan kerja dan
pupuk organik itu dapat didistribusikan ke wilayah-wilayah tandus yang
berdekatan untuk meningkatkan produksi lahan. Semuanya mempunyai nilai ekonomis
tinggi dan akan menciptakan lapangan kerja.</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Keenam,
mengembangkan suatu lembaga antarkerja secara profesional. Lembaga itu dapat
disebutkan sebagai job center dan dibangun dan dikembangkan secara profesional
sehingga dapat membimbing dan menyalurkan para pencari kerja. Pengembangan
lembaga itu mencakup, antara lain sumber daya manusianya (brainware), perangkat
keras (hardware), perangkat lunak (software), manajemen dan keuangan. Lembaga
itu dapat di bawah lembaga jaminan sosial penganggur atau bekerja sama
tergantung kondisinya.<br />
<br />
Ketujuh, menyeleksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan dikirim ke luar
negeri. Perlu seleksi lebih ketat terhadap pengiriman TKI ke luar negeri.
Sebaiknya diupayakan tenaga-tenaga terampil (skilled). Hal itu dapat dilakukan
dan diprakarsai oleh Pemerintah Pusat dan Daerah.</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Bagi pemerintah
Daerah yang memiliki lahan cukup, gedung, perbankan, keuangan dan aset lainnya
yang memadai dapat membangun Badan Usaha Milik Daerah Pengerahan Jasa Tenaga
Kerja Indonesia ke luar negeri (BUMD-PJTKI). Tentunya badan itu diperlengkapi
dengan lembaga pelatihan (Training Center) yang kompeten untuk jenis-jenis
keterampilan tertentu yang sangat banyak peluang di negara lain. Di samping
itu, perlu dibuat peraturan tersendiri tentang pengiriman TKI ke luar negeri
seperti di Filipina.</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Kedelapan,
segera harus disempurnakan kurikulum dan sistem pendidikan nasional
(Sisdiknas). Sistem pendidikan dan kurikulum sangat menentukan kualitas
pendidikan. Karena itu, Sisdiknas perlu reorientasi supaya dapat mencapai
tujuan pendidikan secara optimal.</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Kesembilan,
upayakan untuk mencegah perselisihan hubungan industrial (PHI) dan pemutusan
hubungan kerja (PHK). PHI dewasa ini sangat banyak berperan terhadap penutupan
perusahaan, penurunan produktivitas, penurunan permintaan produksi industri
tertentu dan seterusnya. Akibatnya, bukan hanya tidak mampu menciptakan
lapangan kerja baru, justru sebaliknya bermuara pada PHK yang berarti menambah
jumlah penganggur.</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Pihak-pihak
yang terlibat sangat banyak dan kompleks sehingga hal itu perlu dicegah dengan
berbagai cara terutama penyempurnaan berbagai kebijakan.</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Kesepuluh,
segera mengembangkan potensi kelautan kita. Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) mempunyai letak geografis yang strategis yang sebagian besar berupa
lautan dan pulau-pulau yang sangat potensial sebagai negara maritim. Potensi
kelautan Indonesia perlu dikelola lebih baik supaya dapat menciptakan lapangan
kerja yang produktif dan remuneratif.</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Hal-hal yang
paling sedikit yang dapat dikembangkan untuk menciptakan lapangan kerja bagi
para penggemar sesuai pendidikannya, keterampilannya, umurnya penganggur
terbuka atau setengah penganggur, atau orang yang baru masuk ke pasar kerja,
dan sebagainya. Diharapkan ke depan kebijakan ketenagakerjaan dapat diubah
(reorientasi) kembali agar dapat berfungsi secara optimal untuk memerangi
pengangguran.</div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b>F.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></b><span dir="LTR"></span><b>Besarnya Angka Jumlah Kemiskinan di Indonesia</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kemiskinan merupakan salah satu dari sekian masalah yang dihadapi
oleh negara kita. Masih banyaknya penduduk miskin merupakan tugas bersama untuk
mengentasnya. Adapun indikator-indikator kemiskinan sebagaimana di kutip dari
Badan Pusat Statistika, antara lain sebagi berikut: </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ketidakmampuan memenuhi
kebutuhan konsumsi dasar (sandang, pangan dan papan).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tidak adanya akses
terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan, pendidikan, sanitasi, air
bersih dan transportasi).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tidak adanya jaminan
masa depan (karena tiadanya investasi untuk pendidikan dan keluarga).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kerentanan terhadap
goncangan yang bersifat individual maupun massa.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rendahnya kualitas
sumber daya manusia dan terbatasnya sumber daya alam.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">f.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kurangnya apresiasi
dalam kegiatan sosial masyarakat.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">g.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tidak adanya akses dalam
lapangan kerja dan mata pencaharian yang berkesinambungan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">h.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ketidakmampuan untuk
berusaha karena cacat fisik maupun mental.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">i.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ketidakmampuan dan ketidaktergantungan sosial
(anak-anak terlantar, wanita korban kekerasan rumah tangga, janda miskin,
kelompok marginal dan terpencil).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">G.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kebijakan dan Program Penuntaasan
Kemiskinan</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Upaya penanggulangan kemiskinan Indonesia telah
dilakukan dan menempatkan penanggulangan kemiskinan sebagai prioritas utama
kebijakan pembangunan nasional. Kebijakan kemiskinan merupakan prioritas
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2004-2009 dan dijabarkan lebih rinci
dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) setiap tahun serta digunakan sebagai acuan
bagi kementrian, lembaga dan pemerintah daerah dalam pelaksanaan pembangunan
tahunan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebagai wujud gerakan bersama dalam mengatasi
kemiskinan dan mencapai Tujuan pembangunan Milenium, Strategi Nasional
Pembangunan Kemiskinan (SPNK) telah disusun melalui proses partisipatif dengan
melibatkan seluruh stakeholders pembangunan di Indonesia. Selain itu, sekitar
60 % pemerintah kabupaten/kota telah membentuk Komite penanggulangan Kemiskinan
Daerah (KPKD) dan menyusun Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD)
sebagai dasar arus utama penanggulangan kemiskinan di daerah dan mendorong
gerakan sosial dalam mengatasi kemiskinan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Adapun langkah jangka pendek yang diprioritaskan
antara lain sebagai berikut:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mengurangi kesenjangan antar daerah dengan; (i)
penyediaan sarana-sarana irigasi, air bersih dan sanitasi dasar terutama
daerah-daerah langka sumber air bersih. (ii) pembangunan jalan, jembatan, dan
dermaga daerah-daerah tertinggal. (iii) redistribusi sumber dana kepada
daerah-daerah yang memiliki pendapatan rendah dengan instrumen Dana Alokasi
Khusus (DAK) .</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perluasan kesempatan kerja dan berusaha
dilakukan melalui bantuan dana stimulan untuk modal usaha, pelatihan
keterampilan kerja dan meningkatkan investasi dan revitalisasi industri.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Khusus untuk pemenuhan sarana hak dasar penduduk
miskin diberikan pelayanan antara lain (i) pendidikan gratis sebagai penuntasan
program belajar 9 tahun termasuk tunjangan bagi murid yang kurang mampu (ii)
jaminan pemeliharaan kesehatan gratis bagi penduduk miskin di puskesmas dan
rumah sakit kelas tiga.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">H.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Masalah di Sektor Pertanian</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki daratan yang
sangat luas sehingga mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah pada
sektor pertanian. Pertanian dapat dilihat sebagai suatu yang sangat potensial
dalam empat bentuk kontribusinya terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
nasional. Akan tetapi banyaki hambatan dalam menggerakkan dayan di sector
pertanian..</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tantangan
perekonomian di era globalisasi ini masih sama dengan era sebelumnya, yaitu
bagaimana subjek dari perekonomian Indonesia, yaitu penduduk Indonesia
sejahtera. Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang sangat besar, sekarang ada
235 juta penduduk yang tersebar dari Merauke sampai Sabang. Jumlah penduduk
yang besar ini menjadi pertimbangan utama pemerintah pusat dan daerah, sehingga
arah perekonomian Indonesia masa itu dibangun untuk memenuhi kebutuhan pangan
rakyatnya.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Seiring dengan
transisi (transformasi) struktural ini sekarang kita menghadapi berbagai
permasalahan. Di sektor pertanian kita mengalami permasalahan dalam
meningkatkan jumlah produksi pangan, terutama di wilayah tradisional pertanian
di Jawa dan luar Jawa. Hal ini karena semakin terbatasnya lahan yang dapat
dipakai untuk bertani. Perkembangan penduduk yang semakin besar membuat kebutuhan
lahan untuk tempat tinggal dan berbagai sarana pendukung kehidupan masyarakat
juga bertambah. Perkembangan industri juga membuat pertanian beririgasi teknis
semakin berkurang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selain
berkurangya lahan beririgasi teknis, tingkat produktivitas pertanian per
hektare juga relatif stagnan. Salah satu penyebab dari produktivitas ini adalah
karena pasokan air yang mengairi lahan pertanian juga berkurang. Banyak waduk
dan embung serta saluran irigasi yang ada perlu diperbaiki. Hutan-hutan tropis
yang kita miliki juga semakin berkurang, ditambah lagi dengan siklus cuaca El
Nino-La Nina karena pengaruh pemanasan global semakin mengurangi pasokan air
yang dialirkan dari pegunungan ke lahan pertanian.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sesuai dengan
permasalahan aktual yang kita hadapi masa kini, kita akan mengalami kesulitan
dalam memenuhi kebutuhan pangan di dalam negeri. Di kemudian hari kita mungkin
saja akan semakin bergantung dengan impor pangan dari luar negeri. Impor memang
dapat menjadi alternatif solusi untuk memenuhi kebutuhan pangan kita, terutama
karena semakin murahnya produk pertanian, seperti beras yang diproduksi oleh
Vietnam dan Thailand. Namun, kita juga perlu mencermati bagaimana arah ke depan
struktur perekonomian Indonesia, dan bagaimana struktur tenaga kerja yang akan
terbentuk berdasarkan arah masa depan struktur perekonomian Indonesia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Struktur tenaga
kerja kita sekarang masih didominasi oleh sektor pertanian sekitar 42,76 persen
(BPS 2009), selanjutnya sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 20.05
persen, dan industri pengolahan 12,29 persen. Pertumbuhan tenaga kerja dari
1998 sampai 2008 untuk sektor pertanian 0.29 persen, perdagangan, hotel dan
restoran sebesar 1,36 persen, dan industri pengolahan 1,6 persen.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sedangkan
pertumbuhan besar untuk tenaga kerja ada di sektor keuangan, asuransi,
perumahan dan jasa sebesar 3,62 persen, sektor kemasyarakatan, sosial dan jasa
pribadi 2,88 persen dan konstruksi 2,74 persen. Berdasarkan data ini, sektor
pertanian memang hanya memiliki pertumbuhan yang kecil, namun jumlah orang yang
bekerja di sektor itu masih jauh lebih banyak dibandingkan dengan sektor
keuangan, asuransi, perumahan dan jasa yang pertumbuhannya paling tinggi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Data ini juga
menunjukkan peran penting dari sektor pertanian sebagai sektor tempat mayoritas
tenaga kerja Indonesia memperoleh penghasilan untuk hidup. Sesuai dengan
permasalahan di sektor pertanian yang sudah disampaikan di atas, maka kita
mempunyai dua strategi yang dapat dilaksanakan untuk pembukaan lapangan
pekerjaan bagi masyarakat Indonesia di masa depan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">I.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pemecahan
Masalah di Sektor Pertanian</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Strategi pertama adalah melakukan
revitalisasi berbagai sarana pendukung sektor pertanian, dan pembukaan lahan
baru sebagai tempat yang dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat
Indonesia. Keberpihakan bagi sektor pertanian, seperti ketersediaan pupuk dan
sumber daya yang memberikan konsultasi bagi petani dalam meningkatkan
produktivitasnya, perlu dioptimalkan kinerjanya. Keberpihakan ini adalah
insentif bagi petani untuk tetap mempertahankan usahanya dalam pertanian.
Karena tanpa keberpihakan ini akan semakin banyak tenaga kerja dan lahan yang
akan beralih ke sektor-sektor lain yang insentifnya lebih menarik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Strategi kedua
adalah dengan mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung bagi sektor lain
yang akan menyerap pertumbuhan tenaga kerja Indonesia. Sektor ini juga
merupakan sektor yang jumlah tenaga kerjanya banyak, yaitu sektor perdagangan,
hotel, dan restoran serta industri pengolahan. Sarana pendukung seperti jalan,
pelabuhan, listrik adalah sarana utama yang dapat mengakselerasi pertumbuhan di
sektor ini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Struktur
perekonomian Indonesia sekarang adalah refleksi dari arah perekonomian yang
dilakukan di masa lalu. Era orde baru dan era reformasi juga telah menunjukkan
bahwa sektor pertanian masih menjadi sektor penting yang membuka banyak
lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia. Sektor pertanian juga menyediakan
pangan bagi masyarakat Indonesia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Saat ini kita
mempunyai kesempatan untuk mempersiapkan kebijakan yang dapat membentuk
struktur perekonomian Indonesia di masa depan. Namun, beberapa permasalahan
yang dihadapi sektor pertanian di masa ini perlu segera dibenahi, sehingga kita
dapat meneruskan hasil dari kebijakan perekonomian Indonesia yang sudah
dibangun puluhan tahun lalu, dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia
sampai saat sekarang ini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">J.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Korupsi</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IT" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Betapa terperanjatnya kita
saat Perserikatan Bangsa-Bangsa menyimpulkan bahwa korupsi di Peradilan
Indonesia adalah salah satu yang terburuk di dunia, sementara berdasarkan <i>Survei
Political and Economic Risk Consultancy </i>(PERC) dari 1.400 usahawan asing
terhadap 13 negara Asia menunjukkan Indonesia menempati urutan ketiga sebagai
negara yang paling korupsi dalam aktivitas ekonominya setelah Filipina dan
Thailand. Penggalan-penggalan pertanyaan di awal alinea tulisan ini tentulah
menggelitik hati kita untuk menjawabnya, karena masalah korupsi kini telah
mengurangi kebanggaan Indonesia sebagai bangsa yang besar dengan keanekaragaman
suku, agama, budaya dan keindahan alam serta cerita sejarah dengan berbagai
prestasi yang telah ditoreh di waktu lalu. Pada hakekatnya, korupsi adalah
œbenalu sosial</span><span lang="IT" style="color: black; font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IT" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">yang
merusak struktur pemerintahan dan menjadi penghambat utama terhadap jalannya
pemerintahan dan pembangunan pada umumnya. Menurut Onghokham ada dua dimensi
dimana korupsi bekerja. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IT" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pertama
terjadi di tingkat atas, dimana melibatkan penguasa atau pejabat tinggi
pemerintahan dan mencakup nilai uang yang cukup besar. Para diktator di Amerika
Latin dan Asia Tenggara misalnya berhasil mengumpulkan uang jutaan dollar dari
sumber alam dan bantuan luar negeri.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IT" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kedua,
korupsi yang umumnya terjadi di kalangan menengah dan bawah yang biasanya
bersentuhan langsung dengan kepentingan rakyat atau orang banyak. Misalnya
adalah proses perizinan yang berbelit-belit atau banyaknya pungutan liar pada
bidang-bidang pelayanan public.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IT" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Di
atas telah disebutkan bahwa korupsi dapat merusak struktur pemerintahan dan
menghambat pembangunan karena dampak yang ditimbulkan adalah terganggunya :</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IT" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tata
ekonomi seperti larinya modal keluar negeri, gangguan terhadap perusahaan,
gangguan penanaman modal.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IT" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tata
sosial budaya seperti revolusi sosial, ketimpangan social.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IT" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tata
politik seperti pengambil alihan kekuasaan, hilangnya bantuan luar negeri,
hilangnya kewibawaan pemerintah, ketidakstabilan politik.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IT" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tata
administrasi seperti tidak efisien, kurangnya kemampuan administrasi, hilangnya
keahlian, hilangnya sumber-sumber negara, keterbatasan, kebijaksanaan
pemerintah, pengambilan tindakan-tindakan represif. Yang mana secara umum akan
merugikan negara dan merusak sendi sendi kebersamaan serta memperlambat
tercapainya tujuan nasional sehingga berdampak pada menurunkan kesejahteraan
penduduk.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span lang="IT" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">K.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span lang="IT" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Solusi Untuk Pmeberantasan Korupsi</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IT" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam konsep modern,
korupsi didefinisikan sebagai suatu tindak penyalahgunaan kekayaan negara bagi
pelayanan kepentingan umum atau pemakaian dana pemerintah untuk kepentingan
pribadi atau perorangan, termasuk pula didalamnya praktek kolusi dan nepotisme
antara pejabat dengan swasta yang mengandung unsur korupsi atau perlakuan
istimewa. Walau pada prakteknya, perbuatan korupsi seperti suap atau sogok,
kerap ditemui di tengah masyarakat tanpa harus melibatkan hubungan negara.
Korupsi juga dimulai dengan semakin mendesaknya usahausaha pembangunan yang
diinginkan, sedangkan proses birokrasi relatif lambat, sehingga setiap orang
atau badan menginginkan jalan pintas yang cepat dengan memberikan imbalan
dengan cara memberikan uang pelicin (uang sogok). Praktek ini akan berlangsung
terus menerus sepanjang tidak adanya kontrol dari pemerintah dan masyarakat.
Dan kondisi ini akan memperlambat jalannya pembangunan Nasional karena
keputusan-keputusan penting diambil berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
pribadi tanpa memperhitungkan akibat-akibatnya bagi public.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IT" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Memberantas
korupsi bukanlah tujuan akhir, tapi untuk mencapai tujuan terciptanya tata
kelola pemerintahan yang lebih efektif, adil dan efisien. Hal inipun sudah
menjadi perhatian serius para pimpinan negara ini terbukti dengan ditetapkan
Undang-Undang No. 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
yang kemudian diubah dengan UU No. 20 tahun 2001. Lalu berdasarkan UU tersebut
disahkan pula UU No. 30 tahun 2002 tentang pembentukan Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) yang kemudian dalam pasal 53 disebutkan tentang adanya Pengadilan
Tindak Pidana Korupsi. (Putusan MK No. 012-016-019/PUU-IV/2006 tanggal 19
Desember 2006 memberikan waktu tiga tahun untuk membentuk UU Pengadilan
Tipikor) Memang, korupsi sudah ada sejak manusia ada dan oleh karena itu
tidaklah mungkin menghilangkan korupsi sampai ke akar-akarnya. Namun, langkah
yang dirasa cukup relevan adalah dengan membatasi praktik-praktik korupsi
sampai ke tingkat yang dapat diterima karena akses perbuatan korupsi merupakan
bahaya latent yang harus diwaspadai baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat
itu sendiri. Untuk itu, diperlukan komitmen dan kesungguhan untuk menyelesaikan
masalah korupsi yang terjadi dan mencari upaya yang efektif dalam pemecahannya.
Berikut, penulis mencoba ajukan beberapa solusi yang dirangkum dari berbagai
sumber, sebagai bahan pemikiran untuk mengambil langkah-langkah preventif
maupun represif.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IT" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perbaikan
System:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IT" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perbaikan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk
mengantisipasi perkembangan korupsi dan menutup celah hukum atau pasal karet
yang digunakan koruptor untuk melepaskan diri.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IT" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menumbuhkan pemahaman dan kebudayaan politik </span><span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">yang
terbuka untuk kontrol, koreksi dan peringatan sebab “Power Tends to
Corruptâ€</span><span lang="IT" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">�</span><span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="ES" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perbaikan
cara kerja pemerintahan menjadi simple dan efisien (Reformasi Birokrasi).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="ES" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Memisahkan
secara tegas kepemilikan negara dan kepemilikian pribadi serta memberikan
aturan yang tegas dalam penggunaan fasilitas negara baik untuk kepentingan
umum maupun pribadi.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menegakkan
etika profesi dan tata tertib lembaga dengan pemberian sanksi secara
tegas.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penerapan prinsip-prinsip Good
Governance.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mengoptimalkan pemanfatan IT
guna memperkecil Human Error.</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perbaikan Sumber Daya Manusia:</span></div>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Memperbaiki moral manusia
melalui pendekatan agama dan menyatakan dengan tegas bahwa korupsi adalah
perbuatan tercela serta mengajak masyarakat untuk menjauhi perbuatan
korupsi dan menumbuhkan keberanian untuk melawan korupsi.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menumbuhkan kebanggaan-kebanggaan
dan atribut kehormatan diri setiap jabatan dan pekerjaan. Kehormatan
pejabat dan pegawai bukanlah karena mereka kaya dan melimpah tapi karena
jasa pelayanannya kepada masyarakat dan Negara.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menumbuhkan “Sense of
Belongingnessâ€</span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">�</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> di kalangan pejabat dan pegawai atas instansi /
perusahaan tempatnya bekerja dan tidak perlu melakukan korupsi namun
selalu berusaha “Doing The Bestâ€</span><span style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">�</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Meningkatkan
kesadaran hukum dengan sosialisasi dan pendidikan anti korupsi.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mengentaskan
kemiskinan melalui peningkatan kesejahteraan.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Memilih pemimpin yang bersih,
jujur dan anti korupsi, pemimpin yang memiliki kepedulian, cepat tanggap
serta dapat menjadi tauladan.</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mengusahakan perbaikan gaji sebagai paket tindakan
menyeluruh dalam rangka reformasi birokrasi pemerintahan, yang tidak hanya
menaikkan gaji yang cukup dan insentif yang menarik tetapi juga Menerapkan
syarat kemampuan dalam mengangkat dan menaikkan pangkat pegawai negeri,
mengganti pegawai yang korup dan mengadakan pelatihan yang tepat agar pejabat
dan pegawai saling menegakkan wibawa dan integritas jabatannya dan tidak
terpengaruh oleh godaan dan kesempatan yang diberikan oleh wewenang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menegakkan hukum dengan lebih tegas secara menyeluruh (tidak
dalam isolasi tertentu) guna menimbulkan efek jera. Senada dengan pendapat
Marmosudjono (Kompas, 1989) dalam menanggulangi korupsi, diperlukan juga sanksi
malu bagi koruptor yaitu dengan cara menayangkan wajah para koruptor di
televisi sambil mengenakan pakaian khusus.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Melakukan
Herregistrasi (pencatatan ulang) terhadap kekayaan pejabat.</span></div>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kesimpulan</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Diera
globalisasi ini banyak sekali tantangan-tantangan yang dihdapi bangsa
Indonesia, diantaranya adalah masalah penduduk miskin yang terus bertambah
setip tahunnya. Begitu juga dengan masalah pengangguran yang tak kunjung usai.
Sektor pertanian yang menjadi sumber pangan dan matapencaharian warga negara
Indonesia juga tak hentinya terkena msalah. Korupsi yang merajalela melanda
negeri ini. Apabila tak segera ditangani dengan kebiajakan dan system yang mampu
menyelesaikan sampai tuntas maka sangat fatal akibatnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dari bebrapa sekelumit masalh di atas tentu ada
penanggulangannya dengan cara bekerja sama dengan baik menjalankan program
pemerintah tentang kiebijakan pengentasan kemiskinan dan mengembangkan sector
pertanian. Memberdayakan sumber daya manusia untuk menekan angka pengangguran. Memilih
pemimpin yang bersih, jujur dan anti korupsi, pemimpin yang memiliki
kepedulian, cepat tanggap serta dapat menjadi tauladan.</span></div>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">DAFTAR PUSTAKA</span></b>
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Djamin, Zulkarnain. <i>“ Perekonomian Indonesia”</i>, Jakarta:
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1993</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">_______________,. “ <i>Pembangunan Ekonomi Indonesia Sejak Repelita
Pertama”,</i> Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,
1993</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tjiptoherijanto,
Prijono. <i>“Prospek Perekonomian Indonesia
Dalam Rangka Globalisasi”,</i> Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1997</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Basri, Faisal. “ <i>Perekonomian Indonesia Menjelang Abad XXI”</i>,
Jakarta: Penerbit Erlangga, 1995</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Harinowo, Cyrillus.
“Perekonomian Indonesia”, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://www.metrotvnews.com/">http://www.metrotvnews.com</a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://requestartikel.com/">http://requestartikel.com/</a></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>Semua adahttp://www.blogger.com/profile/06776125251190748026noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6754444452596925733.post-88068732016569445592011-02-26T07:49:00.001-08:002011-02-26T07:49:39.387-08:00History of the English Language<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-ansi-language:IN;}
</style>
<![endif]-->
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">English is an Anglo-Frisian language brought to Britain in the 5th Century AD
by Germanic settlers from various parts of northwest Germany. The original Old
English language was subsequently influenced by two successive waves of
invasion. The first was by speakers of languages in the Scandinavian branch of
the Germanic family, who colonised parts of Britain in the 8th and 9th
centuries. The second wave was of the Normans in the 11th century, who spoke
Norman (an oïl language closely related to French). <a name='more'></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">The history of the language can be
traced back to the arrival of three Germanic tribes to the British Isles during
the 5th Century AD. Angles, Saxons and Jutes crossed the North Sea from what is
the present day Denmark and northern Germany. The inhabitants of Britain
previously spoke a Celtic language. This was quickly displaced. Most of the
Celtic speakers were pushed into Wales, Cornwall and Scotland. One group
migrated to the Brittany Coast of France where their descendants still speak
the Celtic Language of Breton today. The Angles were named from <b>Engle</b>,
their land of origin. Their language was called <b>Englisc</b> from which the
word, English derives. <br />
<br />
It is convenient to divide English into periods—Old English (or Anglo-Saxon; to
c.1150), Middle English (to c.1500), and Modern English. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Old English</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">The invaders dominated the original
Celtic-speaking inhabitants, whose languages survived largely in Scotland,
Wales, and Cornwall. The dialects spoken by the invaders formed what is now
called Old English. Later, it was strongly influenced by the North Germanic
language Norse, spoken by the Vikings who settled mainly in the north-east. The
new and the earlier settlers spoke languages from different branches of the
Germanic family; many of their lexical roots were the same or similar, although
their grammars were more distant, including the prefixes, suffixes and
inflections of many of their words. The Germanic language of these Old English
inhabitants of Britain was influenced by the contact with Norse invaders, which
may have been responsible for some of the morphological simplification of Old
English, including loss of grammatical gender and explicitly marked case (with
the notable exception of the pronouns). The most famous work from the Old
English period is the epic poem "Beowulf", by an unknown poet.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">The introduction of Christianity
added the first wave of Latin and Greek words to the language. <br />
It has been argued that the Danish contribution continued into the early Middle
Ages. <br />
The Old English period ended with the Norman conquest, when the language was
influenced, to an even greater extent, by the Norman French-speaking Normans. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">The use of Anglo-Saxon to describe a
merging of Anglian and Saxon languages and cultures is a relatively modern
development. According to Lois Fundis, (Stumpers-L, Fri, 14 Dec 2001) "The
first citation for the second definition of 'Anglo-Saxon', referring to early
English language or a certain dialect thereof, comes during the reign of
Elizabeth I, from a historian named Camden, who seems to be the person most
responsible for the term becoming well-known in modern times." </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Middle English</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">For the 300 years following the
Norman Conquest in 1066, the Norman kings and the high nobility spoke only a
variety of French called Anglo-Norman. English continued to be the language of
the common people. While the Anglo-Saxon Chronicle continued until AD 1154,
most other literature from this period was in Old French or Latin. A large
number of Norman words were assimilated into Old English, with some words
doubling for Old English words (for instance, ox/beef, sheep/mutton). The
Norman influence reinforced the continual evolution of the language over the
following centuries, resulting in what is now referred to as Middle English.
Among the changes was a broadening in the use of a unique aspect of English
grammar, the "continuous" tenses, with the suffix "-ing".
English spelling was also influenced by French in this period, with the <b>/θ/</b>
and <b>/ð/</b> sounds being spelled th rather than with the letters <b>þ</b>
and <b>ð</b>, which did not exist in French. During the 15th century, Middle
English was transformed by the Great Vowel Shift, the spread of a standardised
London-based dialect in government and administration, and the standardising
effect of printing. Modern English can be traced back to around the time of
William Shakespeare. The most well-known work from the Middle English period is
Geoffrey Chaucer's The Canterbury Tales. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Various contemporary sources suggest
that within fifty years most of the Normans outside the royal court had
switched to English, with French remaining the prestige language largely out of
social inertia. For example, Orderic Vitalis, a historian born in 1075 and the
son of a Norman knight, said that he only learned French as a second language.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">English literature starts to
reappear circa AD 1200, when a changing political climate, and the decline in
Anglo-Norman, made it more respectable. By the end of that century, even the
royal court had switched back to English. Anglo-Norman remained in use in
specialised circles for a while longer, but it had ceased to be a living
language. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Modern English</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">From the late 15th century, the language changed into Modern
English, often dated from the Great Vowel Shift. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">English is continuously assimilating foreign words,
especially Latin and Greek, causing English to have the largest vocabulary of
any language in the world. As there are many words from different languages the
risk of mispronunciation is high, but remnants of the older forms remain in a
few regional dialects, notably in the West Country. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">In 1755 Samuel Johnson published the first significant
English dictionary. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">American English and other varieties</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Also significant beginning around
1600 AD was the English colonization of North America and the subsequent
creation of American English. Some pronunciations and usages "froze"
when they reached the American shore. In certain respects, some varieties of
American English are closer to the English of Shakespeare than modern Standard
English ('English English' or as it is often incorrectly termed 'British
English') is. Some "Americanisms" are actually originally English
English expressions that were preserved in the colonies while lost at home
(e.g., fall as a synonym for autumn, trash for rubbish, and loan as a verb
instead of lend). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">The American dialect also served as
the route of introduction for many native American words into the English
language. Most often, these were place names like Mississippi, Roanoke, and
Iowa. Indian-sounding names like Idaho were sometimes created that had no
native-American roots. But, names for other things besides places were also
common. Raccoon, tomato, canoe, barbecue, savanna, and hickory have native
American roots, although in many cases the original Indian words were mangled
almost beyond recognition. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Spanish has also been great
influence on American English. Mustang, canyon, ranch, stampede, and vigilante
are all examples of Spanish words that made their way into English through the
settlement of the American West. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
A lesser number of words have entered American English from French and West
African languages. <br />
<br />
Likewise dialects of English have developed in many of the former colonies of
the British Empire. There are distinct forms of the English language spoken in
Australia, New Zealand, South Africa, India and many other parts of the world. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>Semua adahttp://www.blogger.com/profile/06776125251190748026noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6754444452596925733.post-38186122995069928872011-02-26T07:43:00.000-08:002011-02-26T07:50:52.497-08:00English Language<div style="text-align: justify;">
English is an Anglo-Frisian language brought to Britain in the 5th
Century AD by Germanic settlers from various parts of northwest Germany.
The original Old English language was subsequently influenced by two
successive waves of invasion. The first was by speakers of languages in
the Scandinavian branch of the Germanic family, who colonised parts of
Britain in the 8th and 9th centuries. Keep reading to learn more.
</div>
<a name='more'></a><br />
<h3 class="azul" style="text-align: justify;">
English Language</h3>
English is a West Germanic language which is the dominant language in
the United Kingdom, the United States, many Commonwealth nations
including Australia, Canada, New Zealand and other former British
colonies. It is the second most spoken language in the world. It is
estimated that there are 380 million native speakers and 300 million
who use English as a second language and a further 100 million use it
as a foreign language. It is the language of science, aviation,
computing, diplomacy, and tourism. It is listed as the official or
co-official language of over 45 countries and is spoken extensively in
other countries where it has no official status. English plays a part
in the cultural, political or economic life of the following countries.
Majority English speaking populations are shown in bold.
<br />
<br />
<table border="0" class="text9" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr valign="top"><td width="45%"><ul>
<li><b>Antigua</b> </li>
<li><b>Australia</b> </li>
<li><b>Bahamas</b> </li>
<li><b>Barbados</b> </li>
<li><b>Belize</b> </li>
<li><b>Bermuda</b> </li>
<li>Botswana </li>
<li>Brunei (with Malay) </li>
<li>Cameroon (with French) </li>
<li><b>Canada</b> (with French) </li>
<li><b>Dominica</b> </li>
<li>Fiji </li>
<li>Gambia </li>
<li>Ghana </li>
<li><b>Grenada</b> </li>
<li><b>Guyana</b> </li>
<li>India (with several Indian languages) </li>
<li><b>Ireland</b> (with Irish Gaelic) </li>
<li><b>Jamaica</b></li>
<li>Kenya (with Swahili) </li>
<li>Kiribati </li>
<li>Lesotho (with Sotho) </li>
<li>Liberia </li>
<li>Malawi (with Chewa) </li>
<li>Malta (with Maltese) </li>
<li>Mauritius </li>
<li>Namibia (with Afrikaans) </li>
<li>Nauru (with Nauruan) </li>
</ul>
<ul>
<li><b>New Zealand</b> </li>
<li>Nigeria </li>
<li>Pakistan (with Urdu) </li>
<li>Papua New Guinea </li>
<li>Philippines (with Tagalog) </li>
<li>Puerto Rico (with Spanish) </li>
<li><b>St Christopher and Nevis</b> </li>
<li><b>St Lucia</b> </li>
<li><b>St Vincent</b> </li>
<li>Senegal (with French)</li>
<li>Seychelles (with French) </li>
<li>Sierra Leone </li>
<li>Singapore (with Malay, Mandarin and Tamil) </li>
<li><b>South Africa</b> (with Afrikaans, Xhosa and Zulu) </li>
<li>Surinam (with Dutch) </li>
<li>Swaziland (with Swazi) </li>
<li>Tanzania (with Swahili) </li>
<li>Tonga (with Tongan) </li>
<li><b>Trinidad and Tobago</b> </li>
<li>Tuvalu </li>
<li>Uganda </li>
<li><b>United Kingdom</b> and its dependecies </li>
<li><b>United States of America</b> and its dependencies </li>
<li>Vanatu (with French) </li>
<li>Western Samoa (with Samoan) </li>
<li>Zambia </li>
<li>Zimbabwe </li>
</ul>
</td>
<td width="55%"><br /></td></tr>
</tbody></table>Semua adahttp://www.blogger.com/profile/06776125251190748026noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6754444452596925733.post-3125570218510251082011-02-26T02:35:00.001-08:002011-03-01T07:44:45.559-08:00Asmaul Husna<div style="color: black;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">DALIL NAQLI YANG MENERANGKAN ASMAUL HUSNA</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebagaimana
dijelaskan dalam hadis Nabi saw.</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">عن ابي هر يرة ان رسول الله صل الله عليه و سلم قال
ان لله تسعة وتسعين اسما اوما ئة الا واحدا من احصاهاد خل الجنة (رواه البخاري ومسلم)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 28.35pt; text-align: justify; text-indent: -28.35pt;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya:</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“<i>Dari abi hurairah Rasulullah saw bersabda: sesungguhnya Allah
mempunyai 99 nama, yaitu seratus kurang satu; barang siapa yang menghitungnya
(menghafalnya) ia masuk surga.”</i> (HR Bukhari dan Muslim)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a><br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Allah SWT. Berfirman dalam Al-Qur’an surah
Al-Hasyr Ayat: 24. </span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right;">
<b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ
الأسْمَاءُ الْحُسْنَى يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَهُوَ
الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 28.35pt; text-align: justify; text-indent: -28.35pt;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya: Dialah Allah yang
Menciptakan, yang Mengadakan, yang membentuk Rupa, yang mempunyai Asmaul Husna.
Bertasbih kepadanya apa yang di langit dan bumi. dan Dialah yang Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana.</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 28.35pt; text-align: justify; text-indent: -28.35pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengertian
Asmaul Husna </span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Etimologi Asmaa'ul husna <b><span dir="RTL" lang="AR-SA">اسماء</span></b><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>
jamak dari <b><span dir="RTL" lang="AR-SA">اسم</span></b><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> yang artinya nama-nama sedangkan <b><span dir="RTL" lang="AR-SA">الحسنى</span><span dir="LTR"></span><span lang="AR-SA"><span dir="LTR"></span> </span></b>artinya yang
baik atau yang indah, Terminologi Asma'ul Husna adalah nama nama milik Allah yang
baik lagi indah.</span></div>
<div style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Sejak
dulu para ulama telah banyak membahas dan menafsirkan nama-nama ini, karena
nama-nama Allah adalah alamat kepada yang mesti kita ibadahi dengan sebenarnya.
Meskipun timbul perbedaan pendapat tentang arti, makna, dan penafsirannya akan
tetapi yang jelas adalah kita tidak boleh
dalam mempergunakan atau menyebut nama-nama Allah.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[1]</span></span></span></a></div>
<div style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Selain
perbedaaan dalam mengartikan dan menafsirkan suatu nama terdapat pula perbedaan
jumlah nama, ada yang menyebut 99, 100, 200, bahkan 1.000 bahkan 4.000 nama,
namun menurut mereka, yang terpenting adalah hakikat Allah swt yang harus
dipahami dan dimengerti oleh orang-orang yang beriman seperti Nabi Muhammad saw.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[2]</span></span></span></a></div>
<div style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Seluruh
nama Allah bersifat Taufiqiyah, yaitu tidak ada ruang sedikitpun bagi akal
untuk menentukannya. Akal kita tidak mungkin sampai pada segala sesuatu yang
menyangkut hak Allah seperti dalam masalah nama-nama-Nya.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[3]</span></span></span></a></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> ASMAUL
HUSNA DARI 99 ASMAUL HUSNAH</span></b></div>
<ol start="1" style="color: black; margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ar-Rahman (Maha Pemurah)</span></b></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ar-Rahman
artinya yang mempunyai rahmat yang luas untuk seluruh makhluq tanpa terkecuali
muslim dan non muslim yang diberikan didunia ini, meliputi rizky jalan hidup
dan seluruh urusan kebaikan.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[4]</span></span></span></a> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dari
nama-Nya Ar-Rahman, maka Rahmat-Nya menghalangi-Nya untuk membiyarkan hamba-Nya
begitu saja, tidak mengenalkan mereka apa yang dapat digunakan untuk memperoleh
kesempurnaan (sebagai hamba). Maka nama ini menyiratkan adanya pengutusan para
rasul, dan turunnya kitab-kitab, karena nama ini tidak hanya sekedar menurunkan
hujan, menumbuhkan tanaman, dan mengeluarkan biji-bijian, nama ini tidak
sekedar mewujudkan tubuh atau jasad tetapi lebih terwujudnya kehidupan hati
atau ruh seorang hamba. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sedangkan
orang awam memahami nama ini sekedar arti tekstual tapi bagi ulul albab
(orang-orng yang berakal sempurna) mampu memahami nam ini secar konstekstual.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[5]</span></span></span></a> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Didalam
surat Al-Fatihah: 3 </span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Didalam
surat Al-Ahzab: 43</span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Didalam
surat Al-A’raaf: 156</span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Didalam
surat Al-Baqoroh: 163<span dir="RTL" lang="AR-SA"></span></span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right; text-indent: 0.25in;">
<b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">وَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ لا إِلَهَ إِلاهُوَ
الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya: “Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan
(yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> (Didalam surat Al-Baqoroh: 163)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Khasiat
Ar-Rahman:</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Membaca nama Allah Ya Rahman ya
Rohim sebanyak 100 kali setiap selesai melaksanakan sholat wajib akan
terpelihara dari kealpaan, kalalaian dan terhindar dari sifat keras kepala.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[6]</span></span></span></a> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lafadz
Ar-Rahman diualang dalam al-Qur’an sebanyak 50 kali</span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Wujud
Ar-Rahman-Nya: </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rahmat
yang agung dan paling besar adalah wahyu
Allah al-Qur’an yang diturunkan kepada nabi Muhammad s.a.w didalam surat An-Nahl:
89</span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Taurat
kepada nabi Musa a.s, didalam surat Al-A’raaf: 154</span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ilmu,
didalam surat Al-Kahfi: 65</span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rahmat
yang diberikan Allah kepada orang-orang mu’min yaitu dihindarkan dari siksa
yang akan menimpa orang-orang kafir, didalam surat Huud: 58, dan surat Huud: 94</span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Turunya
hujan, tanaman, air, beragam suku bangsa, dll. Didalam surat Ar-Ruum: 50</span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Membaca
Al-Qur’an, didalam surat Al-A’raaf: 204 </span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<br /></div>
<ol start="2" style="color: black; margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ar-Rahim (Maha Penyayang)</span></b></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ar-Rahim
artinya pelaku rahmat yang sangat penyayang kepada orang yang beriman, yang
memberikan rahmat secara khusus kepada orang beriman di akhirat, (khusus bagi
orang muslim).<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[7]</span></span></span></a> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Didalam surat Al-Fatihah: 3</span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Didalam surat Al-Baqoroh: 143</span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Didalam surat Asy-Syuaraa’: 191</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: right;">
<b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 28.35pt; text-align: justify; text-indent: -28.35pt;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya: “Dan
sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.”</span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Khasiat
Ar-Rohim: </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Membacanya sebanyak 100 kali setelah
sholat shubuh maka dia akan mendapatkan kasih sayang dari semua makhluq. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lafazd ar-rahim diulang dalam al-qur’an lebih dari 90 kali.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[8]</span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Wujud
Ar-Rahim-Nya:</span></b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Allah
adalah Dzat yang paling mengasihi, didalam surat Al-A’raaf: 151</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Allah
adalah sebaik-baiknya penjaga dan penyayang, didalam surat Yusuf: 64</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Allah
adalah sebaik-baik Dzat yang merahmati, didalam surat al-Mu’minun: 109 dan
Al-Mu’minun: 118</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Allah
adalah pemilik rahmat yang sebenarnya dan sangat luas, didalam surat Al-An’am:
133, surat Al-An’am: 147, dan surat
Al-Kahfi:58 </span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;">
<br /></div>
<ol start="3" style="color: black; margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Al-Malik (Maha Raja)</span></b></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Al-Malik
artinya Allah adalah dzat yang merajai dan menguasai semua makhluk-Nya. Semua
yang ada dijagat raya ini adalah makhluk ciptaan-Nya. Karena hanya Allah Maha
Kuasa.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[9]</span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Didalam
surat Al-Hasyr: 23</span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Didalam
surat Al-Mu’minun: 116</span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Didalam
surat Al-Ma’idah: 17</span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></b></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right; text-indent: 0.25in;">
<b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْوَمِيثَاقَهُ
الَّذِي وَاثَقَكُمْ بِهِ إِذْ قُلْتُمْ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَاتَّقُوا اللَّهَ
إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 28.35pt; text-align: justify; text-indent: -28.35pt;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya: “Dan ingatlah
karunia Allah kepadamu dan perjanjian-Nya yang telah diikat-Nya dengan kamu,
ketika kamu mengatakan: "Kami dengar dan kami taati". Dan bertakwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui isi hati (mu).”</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut hadist,
Nabi Khidhir a.s mengajarkan do’a sebagai berikut: </span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></b></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right;">
<b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">اللهم انت الملك الحق الذى لااله الاانت ياالله ياسلام ياشافى</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah
Maha Raja, Maha Benar, tidak ada Tuhan selain Engkau. Ya Allah Yang Maha
Menyelamatkan Yang Maha Menyembuhkan.” </span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Khasiat
Al-Malik:</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Membaca Al-Malik 99 kali sesudah
sholat shubuh, dia akan disegani oleh kawan-kawannyadaan mendapat posisi
terhormat di tempat kerjanya.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn10" name="_ftnref10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[10]</span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Wujud
Al-Malik-Nya:</span></b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kekuasaan
Allah atas kapan datanngnya kematian kita di tangan-Nya, didalam surat
Ali-Imram: 185</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rahasia
kapan datangnya hari kiamat, didalam surat Al’An’am: 73</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kekuasaan
Allah menghilangkan dan menghancurkan semua yang hidup, didalam surat Az-Zumar:
67</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Raja
hari kiamat, didalam surat Ghofir: 40</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Allah
mengantikan langit dan bumi dengan langit dan bumi yang lain, didalam surat
Ibrahim: 48</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> <i> </i></span></div>
<ol start="4" style="color: black; margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Al Quddus (Maha Suci)</span></b></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Al-Quddus
artinya Dzat yang maha suci dan semua sifat yang ditangkap oleh panca indra,
digambarkan dalam khayalan, dugaan, dan apa yang terlintas dalam hati dan
pikiran.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn11" name="_ftnref11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[11]</span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Didalam surat Al-Jumu’ah:
1</span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Didalam surat Al-Baqoroh:
87</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right;">
<b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَوَقَفَّيْنَا مِنْ
بَعْدِهِ بِالرُّسُلِ وَآتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ
وَأَيَّدْنَاهُ بِرُوحِ الْقُدُسِ أَفَكُلَّمَا جَاءَكُمْ رَسُولٌ بِمَا لا
تَهْوَى أَنْفُسُكُمُ اسْتَكْبَرْتُمْ فَفَرِيقًا كَذَّبْتُمْ وَفَرِيقًا
تَقْتُلُونَ</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 28.35pt; text-align: justify; text-indent: -28.35pt;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya: “Dan
sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami
telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah
Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada `Isa putra Maryam dan Kami
memperkuatnya dengan Ruhul-Qudus. Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul
membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu
angkuh; maka beberapa orang (di antara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang
(yang lain) kamu bunuh?.”</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Khasiat
Al-Quddus: </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Membacanya 100
kali sehari, hatinya akan terbebas dari semua pikiran dan perhatian yang
menimbulkan kesulitan, kekhawatiran dan penderitaan.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn12" name="_ftnref12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[12]</span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Wujud
Al-Quddus-Nya: </span></b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mensucikan
(bertasbih) Allah adalah bentuk ibadah yang paling agung, didalam surat
AI-baqoroh: 30</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Allah
adalah raja kesucian, didalam surat Jumu’ah:1, dan Al-Hasyr: 23</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Burung-burung
sembahyang, dan bertasbih dengan cara mengembangkan sayapnya, didalam surat
An-Nur: 41</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Gunung-gunung
dan burung-burung bertasbih bersama nabi Dawud a.s diwaktu petang dan pagi,
didalam surat Shad: 18</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dzat
Allah berhak untuk disucikankarena kesempurnaan Dzat dan sifat-Nya, Allah tidak
berhak dinisbatkan dengan kepada sifat yang menunjukan kekurangan, misalnya
dinisbatkan mempunyai anak dan sekutu, didalam surat Al-Ikhlas: 1-4 </span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<ol start="5" style="color: black; margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">As-Salam (Maha Penyelamat)</span></b></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">As-Salam artinya tuhan yang Dzat-Nya selamat dari segala cacat dan
cela, selamat sifat-sifat-Nya dari segala kekurangan, serta selamat
perbuatan-Nya dari segala kejelekan dan keburukan.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn13" name="_ftnref13" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[13]</span></span></span></a> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Didalam surat Asy-Syuara’: 89</span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Didalam
surat Al-an’am: 125 </span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Didalam
surat Yasin: 58</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right; text-indent: 0.25in;">
<b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">سَلامٌ قَوْلا مِنْ رَبٍّ رَحِيم</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 28.35pt; text-indent: -28.35pt;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya:”(Kepada mereka dikatakan): "Salam",
sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang.”</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam do’anya
Nabi saw bersabda:</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right; text-indent: 0.25in;">
<b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">اللهم انت السلا م ومنك السلا م واليك يعودالسلا م تبا ركت وتعاليت
ياذالجلال والإكرام</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya: “Wahai Allah, engkaulah
pemberi keselamatan, dari-Mu keselamatan, kepada-Mu kembali keselamatan,
bertambahlah kebaikan-Mu dan Maha Luhur wahai Engkau Dzat Yang memiliki
Keagungan dan Kemuliaan. </span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Khasiat
As-Salam:</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Membacanya 33 kali dalam setiap
mengawali pekerjaan, insya Allah akan mencapai sukses dan selamat. Dan jika
dibacakan untuk orang sakit 100x maka insya Allah akan mendapat ketenangan dan
kesembuhan.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn14" name="_ftnref14" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[14]</span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Wujud
Al-Salam-Nya:</span></b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Allah
menyelamatkan dari sifat-sifat tercela; khianat, iri, dengki dendam,
menghendaki kejelekan kepada orang lain, dan sifat lainnya.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Allah
menyelamatkan anggota badannya dari dosa dan perbuatan haram </span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Allah
menyelamatkan akalnya dari dari hal-hal yang merusaknya, serta selamat jiwanya
dari nafsu syahwat dan kemarahannya</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Allah
memberikan keselamatan bagi hamba-Nya yang mau mengikiti petunjuk, didalam
surat Thaha: 47-48 dan Al-A’am: 125</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Allah
akan memberikan keselamatan bagi setiap hamba-Nya sesuai dengan perbuatan
masing-masing, didalam surat Al-Israa’: 15 </span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Allah
menyelamatkan nabi Ibrahim a.s dari panasnya api yang membakar beliau, didalam
surat Huud: 69</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Allah
memberikan selamat dan balasan surga kepada orang yang bersabar, didalam surat
Al-Furqon: 75</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<ol start="6" style="color: black; margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Al-Mu’min (Maha Pengaman)</span></b></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Al-Mu’min
artinya Allah adalah Dzat yang kepada-Nya dinisbatkan segala keamanan dan
kesentosaan dengan memberikan sebab-sebabnya dan menutupi jalan hal-hal yang
ditakutkan. Allah adalah al-mu’min yang muthlaq, karena hanya kepada-Nyalah
keamanan dapat diraih dan Dia adalah pencipta keamanan, baik didunia maupun di
akhirat.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn15" name="_ftnref15" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[15]</span></span></span></a> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Didalam
surat Hasyr: 23</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right; text-indent: 0.25in;">
<b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">هُوَ اللَّهُ الَّذِي لا إِلَهَ إِلاهُوَ الْمَلِكُ
الْقُدُّوسُ السَّلامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ
الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 28.35pt; text-align: justify; text-indent: -28.35pt;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya: “Dia-lah Allah
Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang
Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha
Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala keagungan, Maha Suci, Allah dari
apa yang mereka persekutukan.”</span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Didalam
surat Quraisy: 4</span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Khasiat
Al-Mu’min:</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Membacanya 36 kali maka dia dan
hartanya akan selamat, dan jika dibaca saat menghadapi kekerasan atau bahaya,
maka insya Allah dia akan selamat.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn16" name="_ftnref16" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[16]</span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Wujud
Al-Mu’min-Nya:</span></b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Allah
memberikan rasa aman bagi hamba-Nya yang tidak mencampurkan iman mereka dengan
syirik, didalam surat Al-An’Am: 82</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Allah
memberikan rasa aman ketika kita menghadapi masalah tetapi tetap bersikap
“Yakin dan Optimis”</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Siapapun
orang yang menjalani menjalani hidup sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya
maka ia akan dapatkan rasa aman di dunia dan akhirat, didalam surat Al-An’am:
82</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Allah
memberikan rasa aman kepada para hamba-Nya yang mu’min dan sholeh dengan cara
mengutus malaikat untuk memberikan rasa aman dan menentramkan hati mereka,
didalam surat Fushshilat: 30-31</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Allah
memberikan rasa aman bagi hamba-Nya yang mengesahkan-Nya, didalam surat A-Naml:
89 dan surat Al-Anbiya’:103</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<ol start="7" style="color: black; margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Al-Muhaimin (Maha Pemelihara)</span></b></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Al-Muhaimin
artinya Allah adalah Dzat yang mengerjakan penciptaan makhluknya, amal
perbuatan mereka, rizky dan kematian mereka. Allah mengurusi mereka dengan
penglihatan, kekuasaan dan penjagaan-Nya. Dan tidak ada yang bisa melakukan
semua itu secara sempurna dan muthlaq kecuali Allah.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn17" name="_ftnref17" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[17]</span></span></span></a> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Didalam
surat hasyr: 23</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right; text-indent: 0.25in;">
<b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">هُوَ اللَّهُ الَّذِي لا إِلَهَ إِلاهُوَ الْمَلِكُ
الْقُدُّوسُ السَّلامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ
الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 28.35pt; text-align: justify; text-indent: -28.35pt;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya: “Dia-lah Allah
Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang
Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha
Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala keagungan, Maha Suci, Allah dari
apa yang mereka persekutukan.”</span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Khasiat
Al-Muhaimin:</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Membacanya 100
kali sesudah mandi dan menjalankan sholat dalam kesunyian dengan seluruh
konsentrasi, maka Allah akan memberikan kemuliaan dan kehormatan selaras dengan
keinginannya.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn18" name="_ftnref18" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[18]</span></span></span></a> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Wujud
Al-Muhaimin-Nya:</span></b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Allah
menjaga siapa yang menta’ati-Nya dan Rasul-Nya dan tidak menjaga bagi yang
berpaling, An-Nisa’: 80</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Allah
memiliki dan menjaga apa yang di langit dan di bumi, didalam surat An-Nisa’:
123</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Allah
menjga hamba-Nya yang bertawakkal, didalam surat Al-Ahzab: 3</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Allah
melihat dan mengetahui segalanya tentang makhluq-Nya, tanpa satu pun yang
tertutupi, seperti saat membaca Al-Qur’an, didalam surat Yunus: 61</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam
sebuah hadist disebutkan: <i>“Sesungguhnya Allah membentangkan tiga buku untuk
setiap gerak-gerik seorang hamba walaupun sekecil apa pun. Buku pertama tentang
‘Mengapa?’. Buku kedua tentang ‘Bagaimana?’. Dan buku ketiga tentang ‘untuk
siap?’.”</i> Makna hadist ini adalah, ketika seorang hamba melakukan suatu
perbuatan, maka ia akan ditanya tentang tiga hal, yakni: mengapa kamu
mengerjakan ini, apakah ia untuk Tuhanmu atau karena kecenderungan nafsu
keinginanmu? Jika ia selamat dari
pertanyaan pertama ini dan ia melakukan itu karena Tuhannya, maka ia akan
ditanya pertanyaan kedua. Bagaimana kamu mengerjakannya, apakah dengan ilmu
atau dengan kebohongan dan prasangka? Jika ia selamat dari pertanyaan kedua dan
ia melakukan itu dengan ilmu pengetahuan, maka dibentangkan buku yang ketiga.
Untuk ssiapa kamu melakukan itu karena mengharap ridha Allah, maka Allah akan
meridhainya. Dan jika ia melakukannya karena dunia, maka itulah yang akan
diterimanya. </span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<ol start="8" style="color: black; margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Al-‘Aziz (Maha Perkasa)</span></b></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Al-Aziz
artinya Dzat yang tidak bisa dikalahkan dan tidak bisa dicegah, tidak ada
tandingannya yang maha kuasa dan kuat.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn19" name="_ftnref19" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[19]</span></span></span></a> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Didalam
surat Al-Ahzab: 25</span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Didalam
surat Al-Baqoroh: 260</span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Didalam
surat Al-Maidah: 118</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right; text-indent: 0.25in;">
<b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">إِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَإِنَّهُمْ عِبَادُكَ وَإِنْ
تَغْفِرْ لَهُمْ فَإِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 28.35pt; text-align: justify; text-indent: -28.35pt;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya: “Jika Engkau
menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika
Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana.”</span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Khasiat
Al-‘Aziz:</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Membacanya 100 kali dengan penuh
konsentrasi, insya Allah akan mendapatkan kekuatan dan bangkit menyelesaikan
masalah, tidak lari dari masalah. Dan membacanya 40 kali selama 40 hari, maka
Allah akan memberikan kekayaan dan memberikan kekuatan sehingga tidak
memerlukan bantuan seseorang.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn20" name="_ftnref20" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[20]</span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Wujud
Al-‘Aziz-Nya:</span></b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kemenangan
peperangan umat islam yang berjumlah 300 melawan orang kafir 3000, didalam
surat Ali-Imran: 13</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Allah
perkasa atas kehendak menghancurkan jagat raya ini karena perbuatan manusia,
didalam surat Ar-Ruum: 41</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Allah
adalah pemilik tunggal segala kemuliaan, Dia memberikan kemuliaan kepada siapa
saja yang Dia kehendaki, didalam surat Al-Ahzab: 25</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rahasia
agung kekuatan gaib yang lebih diketahui oleh Allah didalam surat As-Sajadah:6 </span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<ol start="9" style="color: black; margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Al-Jabbar (Maha Kuasa)</span></b></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Al-Jabbar
artinya Allah adalah Dzat yang dapat melaksanakan keinginan dan kehendak-Nya
dengan jalan memaksa kepada setiap orang, dan tidak ada sesuatu pun yang dapat
mencegah keinginan-Nya. Semuanya ada dalam kekuasaan-Nya, dan tidak ada
kemampuan manapun yang sanggup melanggar larangan-Nya.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn21" name="_ftnref21" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[21]</span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Didalam
surat Hasyr: 23</span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Didalam
surat Maryam: 14</span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></b></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right; text-indent: 0.25in;">
<b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">وَبَرًّا بِوَالِدَيْهِ وَلَمْ يَكُنْ جَبَّارًا عَصِيًّا</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 28.35pt; text-align: justify; text-indent: -28.35pt;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya: “Dan banyak
berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi
durhaka.”</span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Khasiat
Al-Jabbar:</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Membacanya 21 kali setiap pagi dan
sore hari, insya Allah akan terhindar dari ancaman orang-orang dhalim, membaca
10 kali untuk suami istri sebelum melakukan hubungan, maka Allah akan
memberikan rizky anak yang sholeh.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn22" name="_ftnref22" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[22]</span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Wujud
Al-Jabbar-Nya:</span></b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Segala
sesuatu yang Allah perintahkan dan kehendaki maka akan terjadi seperti yang Dia
kehendaki, didalam surat Yasin: 82</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Semua
makhluq tunduk dan patuh pada-Nya, seluruh isi langit dan bumi, didalam surat
Ali-Imran: 83</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Allah
maha kuasa memberikan menentukan peraturan, perintah dan larangan, didalam
surat A-A’raaf: 54 </span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Allah
berkuasa atas hidup dan mati seserang, didalam surat Ali-Imran: 185 </span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<ol start="10" style="color: black; margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Al-Mutakabbir (Maha Megah)</span></b></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Al-Mutakabbir
artinya Dzat yang memandang yang lainnya dengan pandangan hina dibandingkan
diri-Nya, dan dia tidak keagungan, kebesaran dan kesombongan kecuali pada
diri-Nya. Tiada yang berhak dan pantas menyombongkan diri kecuali hanya Allah
sematakarena Dialah tuhan semesta alam yang kepada-Nya tunduk segala sesuatu.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn23" name="_ftnref23" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[23]</span></span></span></a> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Didalam
surat Hasyr: 23</span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Didalam
surat Al-Jaatsiyah:-Jaatsiyah: 36-37</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right; text-indent: 0.25in;">
<b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">فَلِلَّهِ الْحَمْدُ رَبِّ السَّمَاوَاتِ وَرَبِّ الأرْضِ
رَبِّ الْعَالَمِين</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 28.35pt; text-align: justify; text-indent: -28.35pt;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya: “Maka bagi
Allah-lah segala puji, Tuhan langit dan Tuhan bumi, Tuhan semesta alam.”</span></i></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right; text-indent: 0.25in;">
<b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">وَلَهُ الْكِبْرِيَاءُ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ
وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيم</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 28.35pt; text-align: justify; text-indent: -28.35pt;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya: “Dan bagi-Nya
lah keagungan di langit dan di bumi, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rasulullah saw
bersabda: </span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right; text-indent: 0.25in;">
<b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">البركة مع اكابركم (رواه البيهقى والحاكم)</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-indent: -0.5in;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya: “Keberkahan itu bersama orang-orang besar diantara kamu”</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> (HR. Al-Baihaqi dan Al-Hakim)” </span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 22.5pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Khasiat
Al-Mutakabbir:</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Bagi pasangan
suami istri membacanya sebanyak 10 kali sebelum bersetubuh maka akan
mendapatkan anak yang sholeh pemimpin masa depan.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn24" name="_ftnref24" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[24]</span></span></span></a> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Wujud
Al-Mutakabbir-Nya:</span></b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rasa
semangat yang kita miliki, kemauan dan kerja kerasa kita</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kesejahteraan
yang melimpah</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ilmu
</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jabatan</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">kedudukan
</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">II. 3 CARA MENGHAFALKAN ASMAUL HUSNA</span></b></div>
<pre style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Metode ini kami sebut "Metode 2-2"</span></b><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></b><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya kita menghafalkan dua Asma dalam sekali penghafalan.</span></b></pre>
<pre style="color: black; line-height: 150%;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Secara lebih detail sebagai berikut:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></pre>
<pre style="color: black; line-height: 150%;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Memiliki daftar Asmaul Husna. Biasanya ada di</span></pre>
<pre style="color: black; line-height: 150%;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">belakang sampul mushaf Al-Quran.</span></pre>
<pre style="color: black; line-height: 150%;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dicetak agar mempermudah penghafalan).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></pre>
<pre style="color: black; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Membagi </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">kelompokkan keseluruhan Asma dalam 10 kelompok, yakni:</span></pre>
<pre style="color: black; line-height: 150%;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3. Selanjutnya dari masing-masing kelompok, dibagi lagi menjadi 5 sub</span></pre>
<pre style="color: black; line-height: 150%;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">kelompok (pasangan).</span></pre>
<pre style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4. Dalam menghafal, dapat menyebut Asma - misalnya nomer Asma 1 dan 2 >> AR-RAHMAAN AR-RAHIIM </span></pre>
<pre style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">(sebagai dzikir) atau menambah YAA di depan Asma (dalam contoh ini menjadi YAA RAHMAN YAA RAHIIM - </span></pre>
<pre style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ini seperti contoh di atas dan ini yang kami praktekkan)</span></pre>
<pre style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5. Hafalkan 1 pasangan terlebih dahulu </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></pre>
<pre style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6. Jika Asma no 1 dan 2 sudah benar-benar hafal silakan hafalkan Asma</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">no 3 dan 4. Caranya sama yaitu dengan mengucapkan berulang-ulang.</span></pre>
<pre style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">7. Jika Asma 3 dan 4 sudah hafal jangan terburu-buru menghafal ke pasangan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Asma berikutnya (no 5 dan 6).</span></pre>
<pre style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Ucapkan kembali Asma nomer 1, 2, 3 dan 4</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">secara berurutan dan berulang-ulang hingga benar-benar hafal.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></pre>
<pre style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">8. Jika Asma no 1, 2, 3 dan 4 sudah hafal silakan melanjutkan Asma no 5 dan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6. Jika Asma no 5 dan 6 sudah hafal. </span></pre>
<pre style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ulangi kembali hafalan Asma no 1, 2, 3,</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4, 5 dan 6 berkali-kali sampai benar hafal. Jika sudah hafal baru melangkah</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ke dua Asma selanjutnya. </span></pre>
<pre style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Begitu seterusnya hingga dapat menghafal 10</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Asma dalam kelompok (1).</span></pre>
<pre style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">9. Agar tidak terlalu berat beban dalam menghafal. Cukuplah dalam 1</span></pre>
<pre style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">hari Anda menghafal 1 kelompok Asma saja (kecuali masih muda dan/atau</span></pre>
<pre style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">memiliki kemampuan menghafal yang bagus).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></pre>
<pre style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menhafalkan dengan menggunakan tasbih</span></b></pre>
<pre style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">(istima’) Membiasakan memutarkan lagu Asmaul Husna , </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></pre>
<pre style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">karena dengan mendengar secara sering anak akan lebih cepat hafal dengan reflek dari pada dengan paksaan </span></pre>
<pre style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Membuatkan permainan kartu sesuai dengan urutan asmaul husna</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></pre>
<pre style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menggunakan jari-jari tangan</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, </span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jadi untuk menghafalkan 1 kelompok Asma cukup</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">menggunakan 5 jari sebelah</span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">kanan.</span></pre>
<pre style="color: black; line-height: 150%;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Contoh kelompok (1)</span></pre>
<pre style="color: black; line-height: 150%;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">- Ibu jari : sambil menyebut Asma no 1 dan 2</span></pre>
<pre style="color: black; line-height: 150%;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">- Telunjuk : sambil menyebut Asma no 3 dan 4</span></pre>
<pre style="color: black; line-height: 150%;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">- Jari tengah : sambil menyebut Asma no 5 dan 6</span></pre>
<pre style="color: black; line-height: 150%;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">- Jari manis : sambil menyebut Asma no 7 dan 8</span></pre>
<pre style="color: black; line-height: 150%;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">- Kelingking : sambil menyebut Asma no 9 dan 10</span></pre>
<pre style="color: black; line-height: 150%;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Begitu sampai kelingking, kembali lagi ke ibu jari untuk menyebut Asma dari</span></pre>
<pre style="color: black; line-height: 150%;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">kelompok (2), demikian seterusnya</span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></b></pre>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">NAMA YANG PALING AGUNG MILIK TUHAN</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nama Allah,
artinya adalah <i>Ma’luh</i> (tempat bersandar) <i>Ma’bud</i> (disembah,
diibadahi). Tidak ada jalan bagi manusia mengenal bagaimana beribadah kepada-Nya
kecuali dari jalan para Rasul-Nya.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn25" name="_ftnref25" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[25]</span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kalimat
<i>laa ilaha illa Allah</i> adalah kalimat tauhid yang mencakup keseluruhan
dari agama yang telah dibawa oleh para rasul sesuai dengan wahyu yang mereka
terima, kalimat tersebut adalah kalimat yang paling agung yang mengandung suatu
hakikat yang besar. Kalimat tersebut juga yang telah menjadikan seseorang
beriman (mu’min) atau murtad (kafir) kalimat tersebut juga menunjukan
kemandirian Allah dalam keesaan-Nya.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn26" name="_ftnref26" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[26]</span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Didalam surat
Maryam: 65</span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Apakah kamu
mengetahui ada orang yang menggunakan nama Allah?</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right;">
<b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا
فَاعْبُدْهُ وَاصْطَبِرْ لِعِبَادَتِهِ هَلْ تَعْلَمُ لَهُ سَمِيًّا</span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 28.35pt; text-align: justify; text-indent: -28.35pt;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya: “Tuhan (yang
menguasai) langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, maka
sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah kamu
mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?”</span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hal-hal yang
menguatkan bahwa “<i>Allah” </i>adalah nama yang agung diantaranya adalah:<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn27" name="_ftnref27" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[27]</span></span></span></a></span></div>
<ol start="1" style="color: black; margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nama
tersebut adalah nama bagi Dzat yang Esa sebagaimana yang terdapat di dalam
beberapa hadist yang menerangkan mengenai nama Allah yang paling agung.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nama
tersebut banyak sekali disebut dalam al-Qur’an, sebanyak 2724 kali.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nama
lain milik Allah jika disebutkan bersamaan dengan lafadz Allah maka nama
yang lain itu hanya berkedudukan sebagai sifat bukan nama Allah, contoh:
Allah Al-‘Alim, maka kita tidak dapat mengatakan bahwa diantara
sifat-sifat’Alim adalah Allah, tetapi dengan pasti kita menjawab bahwa
sifat Allah adalah ‘Alim</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lafazd
Allah adalah sebagai nama-Nya yang bersifat global sedangkan nama-nama
yang lain adalah sebagai penjelas sifat-sifat Allah yang bersifat uluhiyah (ketuhanan).</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Allah
kebanyakan dipanggil dan diserukan dengan menggunakan kalimat Allahumma
untuk memohon atau berdo’a, salah satu ayat dalam al-Qur’an do’a yang
digunakan nabi isa a.s surat Al-Ma’idah:114</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">II.5 JUMLAH
ASMAUL HUSNA MENURUT BEBERAPA IMAM<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn28" name="_ftnref28" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[28]</span></b></span></span></a></span></b></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: medium none; color: black; margin-left: 5.4pt;">
<tbody>
<tr>
<td style="border: 1pt solid black; padding: 0in 5.4pt; width: 28.35pt;" valign="top" width="38"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">No</span></b></div>
</td>
<td style="border-color: black black black -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 134.7pt;" valign="top" width="180"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Imam</span></b></div>
</td>
<td style="border-color: black black black -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 49.6pt;" valign="top" width="66"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jumlah</span></b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 28.35pt;" valign="top" width="38"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 134.7pt;" valign="top" width="180"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Walid bin
muslim</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 49.6pt;" valign="top" width="66"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">99</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 28.35pt;" valign="top" width="38"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 134.7pt;" valign="top" width="180"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Abd. Malik
AL-Sona’any</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 49.6pt;" valign="top" width="66"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">100</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 28.35pt;" valign="top" width="38"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 134.7pt;" valign="top" width="180"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Abd. Aziz ibn
Al-Husain</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 49.6pt;" valign="top" width="66"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">99</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 28.35pt;" valign="top" width="38"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 134.7pt;" valign="top" width="180"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ibnu Mandah</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 49.6pt;" valign="top" width="66"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">148</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 28.35pt;" valign="top" width="38"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 134.7pt;" valign="top" width="180"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Al-Asbahani</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 49.6pt;" valign="top" width="66"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">95</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 28.35pt;" valign="top" width="38"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 134.7pt;" valign="top" width="180"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ibnu Hamz</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 49.6pt;" valign="top" width="66"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">84</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 28.35pt;" valign="top" width="38"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">7</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 134.7pt;" valign="top" width="180"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ibnu Araby</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 49.6pt;" valign="top" width="66"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">141</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 28.35pt;" valign="top" width="38"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">8</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 134.7pt;" valign="top" width="180"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ibnu Al-Wazir</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 49.6pt;" valign="top" width="66"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">167</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 28.35pt;" valign="top" width="38"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">9</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 134.7pt;" valign="top" width="180"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ibnu Hajar</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 49.6pt;" valign="top" width="66"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">99</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 28.35pt;" valign="top" width="38"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">10</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 134.7pt;" valign="top" width="180"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Al-Baihaqi</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 49.6pt;" valign="top" width="66"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">154</span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 28.35pt;" valign="top" width="38"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">11</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 134.7pt;" valign="top" width="180"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ibnu Utsaimin</span></div>
</td>
<td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 49.6pt;" valign="top" width="66"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">99</span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div style="color: black;">
<b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: #f3f3f3;">
<hr align="left" size="1" style="color: black;" width="33%" />
<div id="ftn1" style="color: black;">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[1]</span></span></span></a>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Al-Damawy
Syaifuddin, <i>Mu’jizat Asmaul ‘Uzmah. </i>2009. Al-mawardi Prima. Jakarta
selatan Hlm. </span></div>
</div>
<div id="ftn2" style="color: black;">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[2]</span></span></span></a> <i><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Ibid., </span></i></div>
</div>
<div id="ftn3" style="color: black;">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[3]</span></span></span></a> <span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Said bin Ali, <i>Misteri Asmaul
Husnah, </i>2007. Pustaka Ar-Rayyan. Sidodadi-pajang. Hlm</span></div>
</div>
<div id="ftn4" style="color: black;">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[4]</span></span></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> Al-Damawy
Syaifuddin, <i>Mu’jizat Asmaul ‘Uzmah. </i>2009. Al-mawardi Prima. Jakarta
selatan Hlm. 38</span></div>
</div>
<div id="ftn5" style="color: black;">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[5]</span></span></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> Said bin Ali, <i>Misteri
Asmaul Husnah, </i>2007. Pustaka Ar-Rayyan. Sidodadi-pajang. Hlm 40</span></div>
</div>
<div id="ftn6" style="color: black;">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref6" name="_ftn6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[6]</span></span></span></a> <span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Mahmuddin. <i>Rahasia di Balik asmaul Husna.</i> 2008. Mutiara Media.
Yogjakarta hlm.</span></div>
</div>
<div id="ftn7" style="color: black;">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref7" name="_ftn7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[7]</span></span></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> Al-Damawy
Syaifuddin, <i>Mu’jizat Asmaul ‘Uzmah. </i>2009. Al-mawardi Prima. Jakarta selatan Hlm. 61</span></div>
</div>
<div id="ftn8" style="color: black;">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref8" name="_ftn8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[8]</span></span></span></a> <span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Mahmuddin. <i>Rahasia di Balik asmaul Husna.</i> 2008. Mutiara Media.
Yogjakarta hlm.</span></div>
</div>
<div id="ftn9" style="color: black;">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref9" name="_ftn9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[9]</span></span></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> Mahmuddin. <i>Rahasia
di Balik asmaul Husna.</i> 2008. Mutiara
Media. Yogjakarta hlm 63</span></div>
</div>
<div id="ftn10" style="color: black;">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref10" name="_ftn10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[10]</span></span></span></a> <i><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Ibid,.</span></i></div>
</div>
<div id="ftn11" style="color: black;">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref11" name="_ftn11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[11]</span></span></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> <i>Ibid,.</i>
hlm 67</span></div>
</div>
<div id="ftn12" style="color: black;">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref12" name="_ftn12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[12]</span></span></span></a> <span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Mahmuddin. <i>Rahasia di Balik
asmaul Husna.</i> 2008. Mutiara Media. Yogjakarta hlm</span></div>
</div>
<div id="ftn13" style="color: black;">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref13" name="_ftn13" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[13]</span></span></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> <i>Ibid.,</i> hlm
70</span></div>
</div>
<div id="ftn14" style="color: black;">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref14" name="_ftn14" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[14]</span></span></span></a> <i><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Ibid.,</span></i></div>
</div>
<div id="ftn15" style="color: black;">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref15" name="_ftn15" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[15]</span></span></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> <i>Ibid,.</i>
hlm 73</span></div>
</div>
<div id="ftn16" style="color: black;">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref16" name="_ftn16" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[16]</span></span></span></a> <i><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Ibid., </span></i></div>
</div>
<div id="ftn17" style="color: black;">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref17" name="_ftn17" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[17]</span></span></span></span></a><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> </span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Al-Damawy
Syaifuddin, <i>Mu’jizat Asmaul ‘Uzmah. </i>2009. Al-Mawardi Prima. Jakarta
selatan hlm 61</span></div>
</div>
<div id="ftn18" style="color: black;">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref18" name="_ftn18" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[18]</span></span></span></a> <span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Mahmuddin. <i>Rahasia di Balik
asmaul Husna.</i> 2008. Mutiara Media. Yogjakarta hlm</span></div>
</div>
<div id="ftn19" style="color: black;">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref19" name="_ftn19" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[19]</span></span></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> Al-Damawy
Syaifuddin, <i>Mu’jizat Asmaul ‘Uzmah. </i>2009. Al-Mawardi Prima. Jakarta
selatan hlm 61</span></div>
</div>
<div id="ftn20" style="color: black;">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref20" name="_ftn20" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[20]</span></span></span></a> <i><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Ibid,.</span></i></div>
</div>
<div id="ftn21" style="color: black;">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref21" name="_ftn21" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[21]</span></span></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> Mahmuddin. <i>Rahasia
di Balik asmaul Husna.</i> 2008. Mutiara Media. Yogjakarta hlm 78 </span></div>
</div>
<div id="ftn22" style="color: black;">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref22" name="_ftn22" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[22]</span></span></span></a> <i><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Ibid,.</span></i></div>
</div>
<div id="ftn23" style="color: black;">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref23" name="_ftn23" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[23]</span></span></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> <i>Ibid,. </i>Hlm
80 </span></div>
</div>
<div id="ftn24" style="color: black;">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref24" name="_ftn24" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[24]</span></span></span></a> <i><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Ibid,. Hlm</span></i></div>
</div>
<div id="ftn25" style="color: black;">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref25" name="_ftn25" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[25]</span></span></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> Said bin Ali, <i>Misteri
Asmaul Husnah, </i>2007. Pustaka Ar-Rayyan. Sidodadi-pajang. Hlm 40</span></div>
</div>
<div id="ftn26" style="color: black;">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref26" name="_ftn26" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[26]</span></span></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> Sulaiman Umar,
<i>Al-Asma’ Al-Husnah,</i> 2009. Qishti Press. Jakarta timur. Hlm 26</span></div>
</div>
<div id="ftn27" style="color: black;">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref27" name="_ftn27" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[27]</span></span></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> <i>Ibid,.</i>
Hlm 27</span></div>
</div>
<div id="ftn28">
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref28" name="_ftn28" style="color: black;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[28]</span></span></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="color: black;"> Syaifuddin, </span><i style="color: black;">Mukjizat
Asmaul Uzma,</i><span style="color: black;"> 2009. Al-Mawardi Prima. Jakarta selatan</span>. Hlm 384</span></div>
</div>
</div>Semua adahttp://www.blogger.com/profile/06776125251190748026noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6754444452596925733.post-77403342204418615112011-02-25T19:17:00.000-08:002011-02-25T19:17:12.828-08:00Tariqat tijaniyah<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="footnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="footer"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="footnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="page number"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Hyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="http://img2.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" />
<style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";}
</style>
<![endif]-->
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b>Proses Kelahiran Tariqat Tijaniyah</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 1in;">
Tariqat tijaniyah didirikan oleh Ahmad bin Muhammad
Al-Tijani (1150-1230 H) yang lahir di Desa ‘Ain Madi, Aljazair Selatan dan
meninggal di fez, Maroko, dalam usia 80 tahun. Syaikh Ahmad Tijani diyakini
oleh kaum tijaniyah sebagai wali agung yang memiliki derajat tertinggi, dan
memiliki banyak keramat, karena didukung oleh faktor genealogis, tradisi keluarga,
dan proses penempaan dirinya.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[4]<a name='more'></a></span></span></span></span></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 1in;">
Syaikh Ahmad bin Muhammad bin Salim bin al-‘Idl bin
Salim bin Ahmad bin ‘Ali-bin Ishaq bin Zain al-‘Abidin bin Ahmad bin Abi Talib,
dari garis siti fatimah<span> </span>al-zahra’ binti
Muhammad Rasulullah SAW.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 1in;">
Ahmad Tijani lahir dan dibesarkan dalm lingkungan
tradisi keluarga yang taat beragama. A. Fauzan Fathullah membagi riwayat hidup
Syaikh Ahmad Tijani kedalam beberapa periode:</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Periode kanak-kanak (sejak lahir
(1150 M)-usia 7 tahun)</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Periode menuntut Ilmu (usia 7-
belasan tahun)</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Periode sufi (usia 21-31 tahun) </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Periode iyadhah dan mujahadah
(usia 31-46 tahun)</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Periode <i>al-fath al akbar</i>
(tahun 1196 H)</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>f.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Periode pengangkatan sebagi<span> </span>wali <i>al-hatm</i> (tahun 1214 H)</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 1in;">
Pada bulan Muharram 1214 H mencapai <i>al-quthbaniyah
al-uzm</i>, dan pada tanggal 18 Safar 1214 H mencapai wali <i>al- katm wa
al-maktum.</i> Ketika memasuki usia dewasa, ia tenggelam dalam dunia sufi,
sehingga dapat mencapai derajat wali tertinggi.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 1in;">
Kelahiran Tariqat Tijaniyah sangat terkait dengan
kedudukan syaikh ‘Ahmad Tijani sebagai wali <i>al- qutb al-a’ zham</i>.<i> </i>Derajat
kewalian Ahmad Tijani sebagai <i>al-quthb – al-a ‘zham</i> dan wali <i>al-khatm
wa-maktum</i> diyakini oleh kaum tijaniyah dicapai melalui proses panjang.
Sebelum diangkat sebagai wali besar, sebagai mana telah dikatakan sejak usia 7
tahun telah hafal Al-Qur’an kemudian sampai usia 20 tahun beliau mendalami
berbagai cabang ilmu seperti: Ilmu Usul, Ilmu Furu’, dan Ilmu Adab. Kemudian <span> </span>mulai usia 21 tahun sampai 31 tahun syaikh
Ahmad Tijani mulai mengamalkan Ilmu-ilmu kesufiannya dan kewalian. Sejak usia
46 tahun ia menenggelamkan diri dalam amalan-amalan para wali. Ia mengunjungi
para wali besar di berbagai Negara seperti Tunis,
Mesir, Makkah, Madinah, Maroko, Fez,
dan Abi samghun.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 1in;">
Kunjungan<span> </span>Syaikh
Ahmad Tijani kepada wali-wali besar dalam upaya silaturrahmi dan mencari
ilmu—ilmu kewalian secara lebih luas. Pada saat itu pula para wali besar,
sebagaimana telah dikatakan melihat dan mengakui bahwa Syaikh Ahmad Tijani
adalah wali besar bahkan lebih besar derajatnya dari yang lain. Kesaksian para
wali besar atas derajat kewalian Syaikh Ahmad Tijani yang tinggi diakui dan
disaksikan dihadapan Syaikh Ahmad Tijani. Didalam dunia tasawuf diakuai bahwa
seorang wali bisa melihat wali dan derajat kewalian hanya bisa diketahui oleh
sesama wali, yang hakikatnya berasal dari Allah, anugrah dari Allah, tidak
dapat diketahui kecuali atas kehendak Allah. Seorang wali, dengan ilmu
ma’rifah-nya dan atas anugrah Allah, bisa mengetahui derajat sesama wali.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 1in;">
Proses panjang ilmu-ilmu kewalian, melalui perjalanan
panjang, kunjungan Syaikh Ahmad Tijani kepada pembesar wali, dengan
kesaksiannya berakhir di padang Sahara, daerah tempat wali besar Abu Samghun. Pada tahun
1196 H. beliau pergi ke Sahara tempat Abu Samghun
berada. Ditempat inilah (pada tahun 1196 H) Syaikh Ahmad Tijani mencapai
anugrah dari Allah, Yaitu (Pembukaan Besar). Pada saat itu Syaikh Ahmad Tijani
mengaku, berjumpa dengan Rasulullah SAW, dalam keadaan sadar lahir batin dan
bukan dalam keadaan mimpi. Saat demikian menjadi momentum yang penting dan
menentukan bagi syaikh Ahmad Tijani mendapat talqin (pengajaran) tentang
wirid-wirid dari Rasulullah Saw, berupa Istighfar 100 kali, dan Shalawat 100
kali. Empat tahun kemudian (pada tahun 1200 H) wirid itu disempurnakan lagi
oleh Rasulullah Saw, dengan hailallah (La Ilaha Illa Allah) 100 kali.
Wirid-wirid yang diajarkan langsung oleh Rasulullah SAW, melalui al-fath,
perjumpaan secara yagzhah ini memberikan kepada Syaikh Ahmad Tijani otoritas
Shahib al-Thariqah.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 1in;">
Sebagaimana telah dijelaskan, pada saat talqin,
Rasulullah SAW, juga menjelaskan ketinggian derajat dan kedudukan wirid yang
diajarkan kepada Syaikh Ahmad Tijani. Karena kedudukan dan derajat ajaran
wiridnya yang sangat tinggi, Rasulullah SAW memerintahkan kepada Syaikh Ahmad
Tijani agar hanya berkonsentrasi pada pengamalan wirid itu, serta meninggalkan
wirid-wirid yang lain, dan juga meninggalkan para wali yang lain. Hal ini
menunjukkan jaminan Rasulullah SAW atas keunggulan wirid tersebut<span> </span>terhadap wirid wirid yang lain, dan jaminan
Rasulullah SAW, menjadi pembimbing, penanggung jawab, dan sekaligus perantara dihadapan
Allah. menurut Ali Harazim, segala sesuatu yang diperintahkan atau diturunkan Allah
SWT melalui perantara Rasulullah SAW. Perintah meninggalkan tariqat dan wali
yang lain disebabkan oleh kedudukan Syaikh Ahmad Tijani yang tinggi,
sebagaimana telah dijelaskan. Atas jaminan- jaminan demikian, mulailah Syaikh
Ahmad Tijani mengajarkan Tariqatnya kepada setiap umat Islam yang berminat.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 1in;">
Tariqat Tijaniyah memiliki aturan-aturan yang harus
ditegakkan oleh setiap pengamal tariqat tersebut. Aturan-aturan yang harus di
terapkan Tariqat Tijaniyah terdiri dari syarat-syarat dan tata krama (sopan
santun) terhadap guru, sesama ikhwan, dan terhadap dirinya sendiri.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 1in;">
Syarat-syarat dalam Tariqat Tijaniyah terbagi dua
bentuk yaitu:</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Syarat kamaliyah</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify;">
- berhubungan dengan wirid</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>syarat lazimah</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify;">
- berhubungan dengan pribadi murid </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify;">
- berhubungan dengan wirid </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 1in;">
Sedangakan tata krama (sopan santun) yang harus
ditegakkan oleh murid Tijaniyah terdiri dari tiga bagian:</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>tata krama terhadap diri sendiri</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>tata krama terhadap syaikh</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>tata karma terhadap ikhwan</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 1in;">
Syaikh Ahmad Tijani mengaku sebagai <i>khatim al-auliya</i>
(penutup para wali), pengikat antara nabi Muhammad dan semua wali, baik yang telah
lalu maupun yang akan datang, dan jaminan bagi para pengikutnya dengan derajat
spiritual yang lebih tinggi serta dijanjikan masuk surga tanpa harus
menyerahkan harta benda mereka pada syaikh, sepanjang mereka mentaati ajaran
islam sesuai kemampuan, menarik para pedagang kaya dan pejabat senior di
Aljazair berbondong masuk Tariqat Tijaniyah.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 1in;">
Tariqat Tijaniyah perkembangannya cukup mencolok
sehingga dinilai dapat menyaingi otoritas Utsmaniyyah, sehingga Syaikh Ahmad
Tijani dan para pengikutnya dipaksa meninggalkan Aljazair. Syaikh Ahmad Tijani
kemudian pindah ke Fez
pada 1798, dan hidup disana hingga wafat. Ketika bangkit gerakan Wahhabiyah
yang memusuhi kaum sufidan tariqat yang menjahui dunia dan melestarikan
tradisi-tradisi penghormatan kuburan syaikh-syaikh tariqat, Tariqat Tijaniyah
justru lebih berkembang. Perkembangan tariqat ini semakin pesat terutama telah
mendapat dukungan-dukungan dari penguasa Maroko, Maulay Sulaiman, yang
berkepentingan mendekati Syaikh Ahmad Tijani untuk menghadapi persaingan dengan
zawiyah-zawiyah para syarif yang dinilai dapat merongrong kekuasaanya.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 1in;">
Persekutuan Tariqat Tijaniyah dengan pemerintah Maroko
berlangsung hingga 1912 dengan munculnya deklarasi protektorat menjelang akhir
abad ke-19, setiap kota di Maroko mendapat kesempatan mendirikan zawiyah
tijaniyah . perkembangan Tariqat Tijaniyah di Maroko jauh lebih pesat
dibandingkan dinegara-negara lain seperti Tunisia, dan Aljazair sendiri, tempat
pertama kali lahir tariqat ini berkembang pula dinegara Afrika lainnya seperti
Senegal, Mauritania, Guinea, Nigeria, dan Gambia, bahkan sampai keluar Afrika,
termasuk Saudi Arabia dan Indonesia.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 1in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span></span>Sistem Dasar
Pembentukan Tariqat Tijaniyah</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 1in;">
Menurut Syaikh al-Sya’rani, sebagaimana dikutip oleh
Ali Harazim, ajaran tariqat kaum sufi berlandaskan kepada al-Qur’an dan
al-Sunnah, serta berasal dari metode suluk yang dipraktikan oleh Rasulullah SAW.
Dari landasan ini, unsur sanad (silsilah) yaitu urutan-urutan guru secara
berkesinambungan sampai kepada Rasulullah SAW, sangat penting dalam tariqat.
Idealnya, setiap guru dalam sanad bertemu langsung dengan guru di atas dan
seterusnya sampai sumber utama Rasulullah SAW. Namun dalam kenyataannya tidak
semua talqin tariqat menggunakan sanad demikian sebab ada talqin yang disampaikan
langsung antara syaikh Tariqat dengan Rasulullah SAW Setelah Rasulullah SAW meninggal
dunia, sistem demikian biasa dinamakan sistem “Barzakhi”.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 1in;">
Bimbingan Rasulullah SAW kepada para wali dalam keadaan
jaga mengantarkan pada satu pemahaman bahwa amalan wirid para wali termasuk didalamnya
amalan tariqat muncul sebagai buah mujahadahnya dan hal ini merupakan anugerah
Allah SWT Oleh karena itu menurut KH. Badruzzaman banyak tariqat para wali
dasar pembentukannya melalui talqin barzakhi. Untuk itu ia menyebutnya sebagai tariqat
Barzakhiyah artinya amalan yang diterima dari Nabi Muhammad SAW setelah beliau
meninggal dunia. Selanjutnya dikatakan bahwa semua amalan tariqat besar yang
berkembang di dunia Islam terbentuk melalui talqin barzakhi kecuali tariqat
Qadiriyah, karena sanad tariqat ini bersambung kepada Rasulullah SAW, melalui
Sayyidina Ali.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 1in;">
Tariqat Tijaniyah termasuk tariqat yang dasar
pembentukannya menggunakan sistem barzakhi. Makna barzakhi dalam Tariqat
Tijaniyah, sebagaimana tergambarkan dalam proses pembentukannya, bahwa
ajaran-ajaran itu tidak diperoleh melalui pengajaran dari guru-guru sebelumnya,
tetapi diperoleh langsung oleh Syaikh Ahmad Tijani dari Rasulullah SAW, dalam
perjumpaan secara yaqzhah. Pejumpaan dengan melihat Rasulullah SAW, walaupun
telah berada di alam barzakh, yang dialami oleh Syaikh Ahmad Tijani, adalah peristiwa
yang menurut tradisi tariqat, merupakan hal yang biasa dan bisa terjadi
terutama dialami oleh wali-wali besar.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 1in;">
Bertemu dengan Rasulullah dalam keadaan jaga merupakan
bagian dari kekaramatan wali. Dan karamah seperti inilah yang senantiasa
diharapkan dan dicita-citakan oleh para wali Allah SWT. Sebab berjumpa dengan
Rasulullah SAW, dan melihatnya dengan yaqzhah (dalam keadaan jaga) tidak dalam
keadaan tidur atau mimpi menunjukan jaminan maqam kewalian seseorang dari
Rasulullah SAW, sebagaimana akan dilihat nanti. Melihat dasar pembentukan
Tariqat Tijaniyah sebagai mana disebutkan di atas, bagi orang yang percaya
bahwa hal tersebut memang terjadi, berarti mereka sudah meyakini bahwa Syaikh
Ahmad Tijani memperoleh kedudukan yang tinggi, dan berarti pula Tariqat
Tijaniyah adalah tariqat yang mempunyai sanad sampai kepada Nabi Muhammad saw.
Oleh karena itu amalan Tariqat Tijaniyah adalah amalan Nabi Muhammad SAW.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 1in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span></span>Masuknya
Tariqat Tijaniyah ke Indonesia</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 1.25in;">
<span lang="EN">Semenjak
awal kehadirannya ke Indonesia,
Thariqat Tijaniyah ini mendapat tantangan dari para ahli tariqat yang lain
(non-Tijaniyah) yang cukup keras sehingga menimbulkan pertentangan diantara
para ahli tariqat di Indonesia.
Pertentangan dilakukan dengan berbagai cara. Pertentangan itu timbul karena
adanya anggapan dari para penentang bahwa di dalam Tariqat Tijaniyah terdapat
kejanggalan-kejanggalan. Pada tahun 1928 –1931 pertentangan terjadi dalam
bentuk pamflet-pamflet yang berisikan tuduhan-tuduhan para penentang. Dan
mereka mendapatkan rujukan ulama dari Madinah, Sayyid Abdullah Dahlan.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[5]</span></span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 1.25in;">
Masuknya Tariqat Tijaniyah ke Indonesia tidak diketahui secara pasti, tetapi
ada dua macam fenomena yang menunjukkan gerakan awal Tariqat Tijaniyah, yaitu
kehadiran syaikh ‘Ali bin Abd allah al-Thayyib, dan adanya pengajaran Tariqat
Tijaniyah di pesantren Buntet, Cirebon.
Kehadiran syaikh ‘Ali ibn ‘Abd allah al Thayyib tidak diketahui secara pasti
tahunnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 1.25in;">
G.F. Pijper menyebutkan bahwa syaikh ‘Ali ibn Abdullah
al-tayyib datang pertama kali keIndonesia saat menyebarkan Tariqat Tijaniyah
ini, di Tasikmalaya. Namun disebutkan pula oleh Pijper bahwa syaikh ‘Ali ibn ‘Abdullah
al-tayyib telah mendatangi berbagai daerah dipulau jawa sebelum ke Tasikmalaya.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[6]</span></span></span></span></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 1.25in;">
Syaikh<span> </span>‘Ali ibn
Abdullah al-tayyib datang ke Tasikmalaya bertujuan menyebarkan Tariqat
Tijaniyah. Beliau menyeberkan kitab-kitab Tijaniyah dan mendatangi rumah-rumah
orang yang dianggap mengerti. Pada saat di
Tasikmalaya, ia juga
menulis kitab <i>munyat al-Murid</i>, yang
berisikan Tariqat dari guru-gurunya, pesan-pesan serta restu untuk menyebarkan
ajaran ini kepada murid-murid secara luas.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 1.25in;">
Berdasarkan kehadiran syaikh ‘Ali ibn ‘Abdullah
al-tayyib ke pulau jawa, maka Tariqat Tijaniyah di perkirakan datang ke Indonesia
pada awal abad ke-20 M (antara 1918 dan 1921 M), akan tetapi menurut Pijper,
sebelum tahun 1928 Tariqat Tijaniyah belum mempunyai pengikut di pulau Jawa.
Pijper menjelaskan, Cirebon
merupakan tempat pertama di ketahui adanya gerakan Tijaniyah.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 1.25in;">
Pada bulan maret 1928 pemerintah (kolonial) mendapat
laporan bahwa ada gerakan keagamaan yang dibawa oleh guru agama (kiai) yang
membawa ajaran Tariqat baru yaitu Tijaniyah. Sebelum tahun 1928 tarekat ini
belum diketahui berkembang gerakan ini di khawatirkan akan merekrut anggota
yang cukup besar karena sebelum tariqat ini belum pernah populer di mata
pemerintah. Namun demikian meskipun baru diketahui oleh pemerintah pada tahun
1928, sebenarnya pengajaran Tariqat Tijaniyah ini telah dimulai sejak atau
beberapa tahun sebelumnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 1.25in;">
Perkembangan Tariqat Tijaniyah di Cirebon mulanya
berpusat di pesantren Buntet di Desa Mertapada Kulon. Pesantren ini di pimpin
oleh lima
bersaudara, diantaranya adalah K.H. A bbas sebagai saudara tertua yang menjabat
sebagai ketua yayasan dan sesepuh pesantren dan K.H. Anas, adik kandungnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 1.25in;">
Kedua orang bersaudara ini kelak yang merintis dan
mengembangkan pertama kali Tariqat Tijaniyah. K.H. Anas pergi ke tanah suci untuk
mengambil <i>talqin</i> Tariqat Tijaniyah
dan bermukim di sana selama tiga tahun, dan
setelah itu kembali lagi ke Cirebon serta yang
memperkenalkan tariqat ini pertama kali di Cirebon. Dalam mengajarkan Tariqat Tijaniyah
kepada murid-muridnya, K.H. Anas menggunakan sistem pengaderan melalui
kiai-kiai di pesantren Buntet. Untuk menjaga kesinambungan Tariqat Tijaniyah kelak,
K.H. Anas membaiat K.H. Hawi dan K.H. Fahim, dan K.H. Rasyid dari pesantren
pesawahan, sindang laut Cirebon; dan K. akyas membaiat K. syifa’.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 1.25in;">
Dari pesantren Buntet, kemudian Tariqat Tijaniyah
menyebar secara luas kedaerah-daerah dipulau jawa melalui murid-murid pesantren
Buntet ini. Selain berasal dari Cirebon,
seperti Tasikmalaya, Brebes, dan Ciamis. Sejak tahun 1928 diluar Cirebon telah dikenal
pusat-pusat penyebaran Tariqat Tijaniyah, yaitu Brebes, Pekalongan, Tasikmalaya,
dan Ciamis. Beberapa tahun kemudian Tariqat ini tersebar luas kedaerah-daerah
lain di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 1.25in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span> </span>Syarat
Masuk Tariqat Tijaniyah</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 1.25in;">
Untuk masuk dalam tariqat Tijaniyah seseorang harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[7]</span></span></span></span></a></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="a">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Calon Ikhwan Tijani tidak mempunyai wirid tariqah.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Mendapatkan talqin wirid Tariqah Tijaniyah dari orang
yang mendapatkan izin yang sah untuk memberi wirid tariqah Tijaniyah. </li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">
<b>Keterangan:</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Apabila calon Ikhwan Tijani telah
masuk Tariqah lainnya, maka harus dilepaskan. Karena Tariqah Tijaniyah tidak
boleh dirangkap dengan Tariqah lainnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Wirid dari selain Syaikh Akhmad
At-Tijani yang tidak termasuk ikatan Tariqah, seperti hizib-hizib, Shalawat dan
sebagainya, boleh diwiridkan oleh Ikhwan Tijani selama tidak mengurangi
kemantapannya terhadap Tariqah tijaniyah.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span></span>Larangan
terhadap PemelukTariqah Tijaniyah</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 1.25in;">
Adapun hal-hal yang tidak boleh dilakukakan oleh
seorang pengikut<span> </span>Tariqah Tijaniyah
adalah sebagai berikut:<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[8]</span></span></span></span></a></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="a">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Tidak boleh mencaci, membenci,dan memusuhi Syaikh
Ahmad At-Tijani.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Tidak boleh ziarah kepada wali yang bukan Tijani,
khusus mengenai rabithoh saja.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Tidak boleh memberi wirid Tariqah Tijaniyah tanpa ada
izin yang sah.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Tidak boleh meremehkan wirid Tariqah Tijaniyah .</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Tidak boleh memutuskan hubungan dengan makhluk tanpa
izin syara’, terutama dengan Ikhwan Tijani</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Tidak boleh merasa aman dari <i>makrillah </i></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">
<b>Keterangan:</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Ziarah kepada wali yng bukan
Tijani yang tidak boleh adalah ziarah karena istimdad, tawassul dan do’a.
sedang ziarah untuk silaturrahmi untuk mengaji/menuntuk ilmu atau ziarah
semata-mata karena Allah ta’ala, maka boleh. Bagi Ikhwan Tijani yang belum tahu
ziarah yang boleh dan ziarah yang tidak boleh, hendaknya jangan melaksanakan
ziarah,karena bias membatalkan keterikatannya<span>
</span>dengan Tariqah Tijaniyah.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Yang dimaksud meremehkan wirid
ialah musim-musiman dalam melaksanakan wirid Tariqah, mengundurkan waktunya
tanpa adanya udzur.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Makrillah adalah siksa/adzab Allah
yang tampaknya seperti rahmatNya.</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><span></span>Kesimpulan</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 1.25in;">
Dalam pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa Tariqat
Tijaniyah di dirikan oleh Syaikh Ahmad Tijani yang diyakini oleh kaum tijaniyah
sebagai wali agung yang memiliki derajat yang tinggi. Lahirnya Tariqat
Tijaniyah disebabkan oleh terkaitnya kedudukan Syaikh Ahmad Tijani Sebagai <i>al-
qutb al-a’ zham</i>. Dengan adanya derajat kewalian Ahmad Tijani sebagai <i>al-quthb
– al-a ‘zham</i> dan wali <i>al-khatm wa-maktum</i> diyakini oleh kaum
tijaniyah dicapai melalui proses panjang, Sebelum diangkat sebagai wali besar.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 1.25in;">
Pada saat berkunjung pada wali besar dalam upaya untuk
silaturrahmi dan mencari ilmu kewalian secara lebih luas, ketika itu pula wali
besar mengakui bahwa Syaikh Ahmad Tijani merupakan wali besar bahkan lebih
besar dari yang lain. karena di dalam dunia tasawuf diakuai bahwa seorang wali
bisa melihat wali dan derajat kewalian hanya bisa diketahui oleh sesama wali,
yang hakikatnya berasal dari Allah.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 1.25in;">
Saat Syaikh Ahmad Tijani mengaku, berjumpa dengan
Rasulullah SAW, dalam keadaan sadar lahir batin dan bukan dalam keadaan mimpi,
beliau mendapatkan talqin (pengajaran) tentang wirid-wirid, dari Rasulullah
Saw, berupa Istighfar 100 kali, dan Shalawat 100 kali. Empat tahun kemudian
(pada tahun 1200 H) wirid itu disempurnakan lagi oleh Rasulullah Saw, dengan
hailallah (La Ilaha Illa Allah) 100 kali. Wirid-wirid yang diajarkan langsung
oleh Rasulullah SAW, melalui al-fath, perjumpaan secara yagzhah ini memberikan
kepada Syaikh Ahmad Tijani otoritas Shahib al-Thariqah.</div>
<br /><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<b>DAFTAR
PUSTAKA</b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span> </span><span> </span>Jaiz, Hartono Ahmad. <i>Tarekat Tasawuf
Tahlilan dan Maulidan</i>. Solo: Wacana Ilmu Press, 2007</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span> </span>Mustofa, H
A. <i>Akhlak Tasawuf</i>. Bandung:
CV Pustaka Setia, 2007</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span> </span>Mulyati,
Sri. <i>Mengenal dan Memahami Tarekat-tarekat Muktabarah di Indonesia</i>. Jakarta: Fajar Inter
Pratama Offset, 2006</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span> </span>Luthfi,
Muhammad dan Thoha M Chabib. <i>Mengenal Thariqah</i>. Semarang: CV Aneka Ilmu, 2005</div>
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span> </span><span style="font-size: 12pt;">Badruzzaman, Ikyan. 2008. <i>Polemik Tentang Tariqat
Tijaniyah di In<span style="font-style: normal;">donesia</span><span style="font-style: normal;">. Garut, 14 Januari 2009</span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<br /></div>
<div>
<br clear="all" />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[1]</span></span></span></span></a> <span lang="IN">Hartono Ahmad Jaiz, tarekat Tasawuf
Tahlilan dan Maulidan (Solo: Wacana Ilmu Press, 2007), 23</span></div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[2]</span></span></span></span></a> <span lang="IN">H.A. Mustofa, Akhlak tasawuf (Bandung: CV
Pustaka Setia, 2007), 280-281</span></div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[3]</span></span></span></span></a> <span lang="IN">H.A. Mustofa, <i>Akhlak tasawuf</i>
(Bandung: CV Pustaka Setia, 2007), 281-282</span></div>
<div class="MsoFootnoteText">
<br /></div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[4]</span></span></span></span></a> <span lang="IN">Sri Mulyati, <i>Mengenal dan Memahami
Tariqat-Tariqat Muktabarah di Indonesia</i> (Jakarta: Fajar Interpratama
Offset, 2006), 217-218</span></div>
</div>
<div id="ftn5">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[5]</span></span></span></span></a> Ikyan
Badruzzaman, 2008, <i>Polemik Tentang Tariqat Tijaniyah di Indonesia</i>,
Garut, 14 Januari 2009 </div>
</div>
<div id="ftn6">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref6" name="_ftn6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[6]</span></span></span></span></a> <span lang="IN">Sri Mulyati, <i>Mengenal dan Memahami
Tariqat-Tariqat Muktabarah di Indonesia</i> (Jakarta: Fajar Interpratama
Offset, 2006), 223-224</span></div>
</div>
<div id="ftn7">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref7" name="_ftn7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[7]</span></span></span></span></a> Muhammad
Luthfi dan M Chabib Thoha, <i>Mengenal Thariqah</i> (Semarang: CV Aneka Ilmu, 2005), 55-56</div>
</div>
<div id="ftn8">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref8" name="_ftn8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[8]</span></span></span></span></a> Muhammad
Luthfi dan M Chabib Thoha<i>, Mengenal Thariqah</i> (Semarang: CV Aneka Ilmu, 2005), 56-57</div>
<div class="MsoFootnoteText">
<br /></div>
</div>
</div>Semua adahttp://www.blogger.com/profile/06776125251190748026noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6754444452596925733.post-90030887576678736022011-02-25T19:06:00.000-08:002011-02-28T18:38:43.546-08:00Jalaluddin Rumi<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b>A. Sekilas
tentang Jalaluddin Rumi</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<b>a.
Jejarah singkat Jalaluddin Rumi</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Jalaluddin
Rumi adalah seorang tokoh besar sufi, dia lahir di Balkh, sekarang Afganistan,
pada tahun 604 H/ 1207 M. Ayahnya, Baha’ Walad, adalah seorang dai terkenal,
ahli fiqih sekaligus seorang sufi, yang menempuh jalan rohani sebagaimana Ahmad
Ghazzali, saudara Muhammad Ghazzali yang juga seorang sufi terkenal. . (William
C. Chittick: 2000, hal: 1)</div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Menurut tardisi nenek moyangny, Rumi
tergolong masih begitu muda ketika mulai mempelajari ilmu-ilmu eksoterik. Dia
mempelajari berbagai bidang keilmua, meliputi taat Bahasa Arab, ilmu
persajakan, Al-Quran, fiqih, ushul fiqih, tafsir, sejarah, ilmu tentang
doktrin-doktrin atau asas-asas keagamaan, teologi, logika, filsafat,
matematika, dan astronomi. Pada saat ayahnya meninggal dunia pada tahun 628
H/1231 M, dia telah menguasahi semua bidangng keilmuan tersebut. Namanya ketika
itu sudah dapat dijumpai dalam deretan nama-nama ahli hokum islam yang
dijadikan rujukan dari madzhab Hanafi. Karena keilmuannya tersebut, tidak
mengherankan jika pada usia 24 tahun, dia telah diminta untuk menggantikan
tugas-tugas ayahnya sebagai dai sekaligus ahli hokum islam. . (William C.
Chittick: 2000, hal: 2)</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Ketika Rumi mengambil alih kedudukan
ayahnya, dia tampak sudah mengguasahi displin-disiplin rohani dan ilmu-ilmu
esoteric sufisme. Sejak itu dia seakan sulit menghindarkan diri dari sufisme,
bahkan senantiasa terdorong ke arahnya. Namun secara formal dia baru menjalani
hidup sebagai seorang sufi ketika Burhan la-Din Tirmidzi, murid kesayangan
ayahnya dating ke kota Konya pada tahun 629 H/1232 M, hingga
kewafatnnya pada tahun 638 H/1240 M. dibawah bimbingannyalah Rumi menjalani
disiplin-disiplin rohani. . (William C. Chittick: 2000, hal: 2)</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Setelah kematian Tirmidzi,Rumi terus
menjalankan tugasnya, mengajak dan membimbing orang-orang Konya. Dia menjadi begitu terkenal dan paling
dihormati di kalangan ahli hokum (<i>fiqaha’</i>). Meskipun demikian, dia tetap
menjalani kehidupan rohani sebagai seorang sufi. Bahkan pada masa itu,
sebagaimana disebutkan oleh S. H. Nasr,
Rumi telah menjadi seorang guru sufi sejati. Dia telah melampaui <i>maqam-maqam</i>
sufi dan sampai pada pendakian rohaninya, menyadari (kehadiran) dan melihat
tuhan secara langsung, sebagaimana yang seringkali dia ungkapkan melalui
syairnya.kendati dalam kehidupan sehari-harinya, dia tetap menjalani kehidupan
sebagaimana sebelumnya, sebagai seorang ahli hukum yang dihormati.
Kadang-kadang dia juga menyinggung masalah “keajaiban-keajaiban rohani,”
walaupun tidak pernah menunjukkan tanda-tanda bahwa dia pernah mengalaminya. Hal
itu berubah manakalah seseorang yang berpenampilan aneh, Syams al-Din dari Tabriz, datang ke konya
pada tahun 642 H/1244 M. . (William C. Chittick: 2000, hal: 3)</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b>b. Ajaran-ajaran Jalaluddin Rumi</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Karya-karya Rumi mampu menyajikan
gambaran kaleidoskopis tentang tuhan, manusia dan alam serta keterkaitan antara
ketiganya. Meski memiliki kompleksitas persoalan masing-masing, dalam gambaran
Rumi ketiga realitas tersebut merupakan kesatuan harmoni yang “terreduksi”
kedalam satu ungkapan yang sekalipun tampaknya tidak mungkin menggambarkannya
dalam gambaran yang sistematis secara keseluruhan menyatakan realitas
tunggal:”Tiada tuhan selain Tuhan”. . (William C. Chittick: 2000, hal: 9)</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Rumi tidak perna berusaha menulis
sebuah buku ataupun memberikan penjelasan-penjelasan secara rinci mengenai
ajaran-ajarannya. Sebagaian besar ulasannya bahkan mengarah pada corak yang
tidak sistematis dan anekdotis. Pertantyaan yang muncul adalah, mengapa Rumi
tidak perna menyebut-nyebut persoalan metafisika dan misteri-misteri sublim,
padahal para sufi besar seperti Rumi, pada waktu itu, sebagian besar menuliskan
ajaran sufisme melalui risalah-risalah
mereka yang disusun secara sistematis. Sebaliknya, Rumi tidak seperti mereka,
dia tidak perna menuliskan maupun menjelaskan masing-masing tahapan serta <i>maqam-maqam</i>
yang dilampaui oleh para sufi dalam pendakian mereka menuju Tuhan. Namun, Rumi
senantiasa menjawab setiap pertanyaan yang diajukan kepadanya berkaitan dengan
persoalan tersebut, melalui suatu cara yang secara jelas menunjuk pada
pengalaman-pengalamannya sendiri. . (William C. Chittick: 2000, hal: 9-10)</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Dalam sebagian besar tulisan Rumi,
secara jelas ditunjukkan bahwa ia tidak semata-mata hendak memberikan
penjelasan tetapi arahan. Syair-syair yang ia gubah, khutbah-khutbah yang ia
sampaikan tidak sekadar dimaksudkan untuk memberi pemahaman berkaitan dengan
ajaran-ajaran islam tidak juga hanya bermaksud menjelaskan sufisme itu tetapi
sesunggunya dia ingin menggugah kesadaran manusia bahwa sebagai mahluk manusia
telah terikat pada kodrat
keterciptaannya untuk selalu mengarahkan seluruh hidupnya pada tuhan dan
sepenuhnya hanya menghambahkan diri pada-Nya. . (William C. Chittick: 2000,
hal: 10)</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Sebenarnya, apa yang dapat kita
pahami dari Rumi, juga dapat kita temukan pada tokoh-tokoh lain dalam sejarah
pemikiran islam. Dia menggambarkan dasar tauhid
sebagai pijakan dalam menerangkan hakikat keterciptaan manusia, dengan
menunjuk pada setiap ide-ide kita, aktivitas-aktivitas kita dan eksistensi
kita. Namun pemahaman yang sederhana ini, tampaknya tidak dapat menyatakan pada
kita, mengapa Rumi selalu menarik perhatian orang-orang pada masanya, bahkan
hingga sekarang. . (William C. Chittick: 2000, hal: 10)</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Ajaran-ajaran Rumi selalu mengacu
pada Al-quran, sunnah nabi, dan ajaran-ajaran kaum sufi terdahulu, sebagaimana
Dante, yang selalu mengacu pada Bibel, kristus, dan doktrin gereja. Pesan-pesan
Rumi bersifat universal. Dan dia sangan liberal dalam menggunakan
tamsilan-tamsilan yang diambil dari sumber-sumber yang tidak terasa asing bagi
setiap orang. . (William C. Chittick: 2000, hal: 11)</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b>c. Karya-kaya Jalaluddin Rumi</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Jalaladdul Rumi adalah seorang sufi
besar, seperti yang dikatakan didepan, sebagaian besar karya-karyanya mengarah
pada corak yang tidak sistematis dan anekdotis, yakni berbentuk syair,
kumpulan-kumpulan hikmah dan surat-suratnya. Diantara buku hasil karyanya
adalah <i>Diwan-I Syams-I Tabrizi</i> dan <i>Masnawi</i>. Berikut ini adalah
contoh-contoh hasil karya Jalaluddin Rumi yang diambil dari beberapa buku hasil
karangannya yang sudah di terjemahkan kedalam bahasa Indonesia:</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
<b><i>Suatu ketika
rasional terhalan, sebuah</i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
<b><i>semburan
akan terhapus segala fakta</i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
<b><i>dunia dan
tempat ini.</i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
(Diwan-I Syams-I Tabriz)</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i>Suatu saat
gandum harganya senilaiDengan emas</i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i> namun pada saat lain Harganya senilai dengan
kotoran.</i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i>Meskipun
nilainya berbeda,</i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i> sesungguhnya bentuk gandum itu sama</i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
( Fihi ma Fihi)</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
. (Ahmad kusuma
.D: 2001, hal: 16)</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><i>PEDAGANG
DAN BURUNG BEO</i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i> Seorang pedagang memiliki burung beo
yang pintar sekali. Burung itu fasih berbicara, pesis seperti manusia, sehingga
bias menjaga took majikannya, bahkan bias berjualan.</i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<i>Paad
suatu hari, si majikan harus ketempat lain. Dan dia menitipkan tokonya pada
burung itu.</i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i> Hari itu, burung beo tersebut
barangkali lagi sial. Ia menjatuhkan beberapa botol minyak bunga mawar. Tidak
lama kemudian sang pedagang kembali dan melihat kerugiannya, dia tidak bias
menahan diri. Ia menampar kepala burung.begitu keras tampara si pedagang,
sehingga burung itu kehilangan bulu jambulnya yang indah. Buli kepalanya
rontok. Si Beo menjadi sedih sekali, dan mulai hari itu berhenti bicara.</i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i> Si pedagang menyesali perbuatannya.
Tetapi apa boleh buat? Dimarahi, dirayu, diapakan pun si Beo tidak mau bicara.
Pikir pedagang,”dia sudah kehilangan suaranya karena shock!” padahal tidak demikian.
Dia hanya mogok bicara sebagai perotes terhadap perlakuan majikannya.</i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i> Pada suatu hari si Beo melihat
seorang pengembara sufi,seorang darvish yang berkepala polos. Ya, licin, tanpa
rambut alias botak. Dia langsung menegurnya, “Hai sahabat, rupanya kamu pun
menumpahkan beberapa botol minyak mawar.”</i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i> Mereka yang mendengar teguran si Beo
tertawa geli, “jangan menyamakan dirimu dengan seorang darvish. Lain dia, lain
kamu, walaupun sama-sama botak”.</i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 4.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
(Masnawi)</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
. (Ananda
Krishna: 1999, hal: 26)</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 4.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b>B. Pengertian Sufi</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Sebelum kita memahami apa itu Sufi,
sebaiknya kita memahami terlebih dahulu tentang Tasawuf. Jika kita membuka
buku-buku tasawuf, maka akan ditemukan puluhan bahkan ratusan defenisi tasawuf.
Defenisi-defenisi itu, ada yang dirumuskan dengan beranjak dari penggalaman
pada tahap permulaan dari kehidupan kesufian, ada yang dibuat berdasarkan
kegiatan dan kesungguhan dalam menjalankan kehidupan kesufian dan adapula yang
berdasarkan rasa tertentu ketika berada di hadirat Allah. Tanpa bermaksud
menggurangi keluasan dan kedalaman makna dari defenisi-defenisi yang banyak dan
beragam itu, defenisi yang dikemukakan oleh Muhammad Amin Kurdi berikut tersasa
mewakili,karena kandungannya yang relatif konperhensif. Beliau menegaskan bahwa
<i>“Tasawuf adalah suatu ilmu yang dengannya diketahui hal ihwal kebaikan jiwa,
cara membersikannya dari yang tercela dan mengisinya dengan sifat-sifat yang
terpuji, cara melakukan (suluk), dan perjalanan menuju Allah”</i>. (M. Jamil:
2004, hal: iii)</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Sedangakn
sufi adalah seseorang yang mendalami tentang ajaran Tasawuf, yang penekanannya
adalah “bagaimana mensucikan hati”.
Untuk kearah itu maka seseorang yang mempelajari Tasawuf (Sufi)
berpendapat bahwa dirinya haruslah dilatih, guna memperoleh tanjakan-tanjakan
bathin menuju kearah maqam Tawakal (penyerahan diri secara total kepada Allah).</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Secara
harfiah terdapat beberapa penafsiran tentang arti istilah sufi. Di antara
penafsiran itu antara lain menyebutkan bahwa kata sufi bermula dari kata safa
(suci hati dan perbuatan), saff (barisan terdepan di hadapan Tuhan), suffah
(menyamai sifat para sahabat yang menghuni serambi masjid nabawi di masa
kenabian), saufanah (sejenis buah/buahan yang tumbuh di padang pasir), safwah
(yang terpilih atau terbaik), dan bani sufah (kabilah badui yang tinggal dekat
Ka’bah di masa jahiliyah). Menurut Imam Qushaeri, keenam pendapat tersebut di
atas jauh dari analogi bahasa kata sufi. Sedangkan yang lebih sesuai adalah
berasal dari kata suf (bulu domba). Hal ini dinisbahkan kepada kebiasaan para
sufi klasik yang memakai pakaian dari bulu domba kasar sebagai simbol
kerendahan hati. Dalam kaidah ilmu sharaf, tasawwafa berarti memakai baju wol,
sejajar dengan taqammasa yang berarti memakai kemeja. (<a href="http://www.kidungpeziarah.wordpress.com/">WWW.Kidungpeziarah.WordPress.com</a>)</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Sedangkan
menurut beberapa ulama yang lain kata sufi dinisbahkan dari <i>Ahl al-Shuffah</i>.
Yaitu sebuah komunitas yang memiliki krateristik yang menyibukkan diri dengan
kegiatan ibadah dengan tidak membuang waktu dengan sia-sia. Mereka meninggalkan
kehidupan dunia dan memilih pola hidup zuhud. Ada juga yang berpendapat bahwa kata tersebut
barasal dari kata <i>shafa</i> yang berarti suci. Dengan demikian mereka
memiliki cara hkusus dalam aktifitas dan ibadah mereka yaitu atas dasar kesucian
hati dan untuk pembersihan jiwa dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT.
(M. Jamil: 2004, hal: 2-3)</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b>C. Sufi
Menurut Jalaluddin Rumi</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Dalam pandangan Rumi, manusi tidak
diciptakan untuk memuaskan sisi materi dari wujudnya; namun sisi materi justru
merupakan wahana yang dengannya dia akan mendekati perbatasan Keabadian. Rumi
percaya bahwa disamping lima indera materi kita,
ada lima indera
abadi yang dengannya dunia gaib dan abadi mungkin dipahami. Kita harus
mereduksi sedikit demi sedikit ketergantungan kita pada indera materi kita dan
mencoba untuk menghapus hasrat materi kita. Kemudian, indera abadi kita akan
mulai bekerja dan memampuhkan kita untuk memahami apa yang tidak bias diajarkan
melalui prigram pendidikan dan melalui perlengkapan canggih dan mahal di
sekolah dan universitas moderen. (Leonard Lewisohn: 1999, hal: 475-476)</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Transisi dari kehidupan materi dan
nafsu menuju pemahaman spiritual akan tereksistensi gaib, bagi kebanyakan
orang, tampak tidak bias dipercaya atau setidaknya mustahil, dan memang
sebagaian besar orang tidak diharapkan untuk menaikan diri meraka menuju
penggalaman transformatif ini. Tetapi dalam pandangan Rumi, kenaikan ini dapat
dicapai oleh siapa saja yang layak memperoleh pertolongan Tuhan dan
dukungan-Nya. Pertolongan Ilahi akan memampukan manusia untukmengubah indera
lahirnya menjadi indra batin atau <i>hawass-I batin</i>. Untuk perubahan
serupa, ekspresi Rumi dalam <i>guzara syudan-I hawass,</i> atau “berlalunya
indera melintas selubung kebodohan.” . (Leonard Lewisohn: 1999, hal: 476)</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Ekspresi lain untuk perubahan ini
adalah <i>taqlib-i rabb </i>atau<i> taqlib-I khuda</i>, “perubahan sepiritual
yang dilakukan Tuhan”, yang dengannya Rumi merujuk pada hadits Nabi sesuai
dengan “hati manusia yang berada dianrata dua jemari Tuhan sebagai sebantuk hati
tunggal, dan dia memalingkan hati itu sesuka dia”. (Leonard Lewisohn: 1999,
hal: 476)</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Untuk
menjelaskan perbedaan antara seorang manusia yang layak memperoleh pertolongan
dan dukungan dari Tuhan dan seorang manusia yang tidak memiliki kapasitas semacam
itu, Rumi mempunyai banyak kiasan dan parabel dalam <i>Masnawi</i>. Salah
satunya adalah kisah tentanmg seekor unggas lokal yang mengangkat beberapa anak
itik, yang dierami di balik sayapnya. Anak ituk ini keluar dari cangkangnya dan
kemudian berjalan menuju tepi sungai dengan ibu angkat mereka. Di sungai,
mereka segera mulai berenang, tetapi unggas lokal berjalan berputar dan tidak
berani turun ke air. Di akhir parabel ini, Rumu berkata: </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<i>“Tinggalkanlah
perawat di atas tanah kering;</i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<i>Engkau
mengarungi lautan realitas spiritual seperti itik.” </i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
(Leonard
Lewisohn: 1999, hal: 476-477)</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Mereka yang mampu berenang dilaut
realitas, bukanlah para budak dari hasrat materi mereka atau <i>hawa-yi nafis.</i>
Kebutuhan dan hasrat materi mereka telah dimanfaatkan demi kehidupan material
mereka, dan sebagaimana Rumi berkata, “Mereka percaya bahwa makanan asli
manusia adalah Cahaya Tuhan”. Makan semacam itu munkin tidak dimakan melalui
mulut dan kerongkongan materi kita. Pendakian sepiritual memberi mereka
memperoleh makan dan minum immaterial, dan makanan itu tidaklain adalah
kesadaran sepiritual tentang Eksistensi Mutlak (<i>hasti-yi mutlaq</i>).
(Leonard Lewisohn: 1999, hal: 477)</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b>Kesimpulan</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
Rumi telah menyajikan seluk beluk psikologi sufi, sekalipun tidak secara
sistematis, sebagaimana yang dapat dijumpai dalam teks-teks klasik. Sehingga,
seseorang yang ingin mempelajari karya-karyanya Runi, harus menggunakn kerangka
pemahamannya sendiri agar ajaran-ajaran Rumi dapat dipahami.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
Dari semua hasil karya Jalaluddin Rumi kebanyakan berbentuk syair-syair,
hikmah dan surat-suratnya yang tidak mudah untuk diterjemahkan.
Tulisan-tulisannya bersifat teknis, sangat padat, seringkali eliptis, dan
komentar seringkali tanpak membutuhkan klarifikasi lebuh banyak daripada puisi.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
Walaupun demikian ada beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari
pembahasan singkat diatas yaitu:</div>
<ul style="margin-top: 0in;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Jalaluddin Rumi adalah seorang tokoh besar Sufi yang
dengan karya-karyanya dapat menggemparkann dunua pada masanya dan sampai
saat ini. Pemikiran-pemikirannya sufi sangat mendalam walau disajikan
dalam bentuk yang berbeda dari tokoh-tokoh sufi pada masanya, tapi itu
tidak menggurangi makna yang
terkandung didalam setiap karya-karyanya. Bahkan itu membuat karya-karya
Jalaluddin Rumi bahan renungan dan kajian selama bertahun-tahun diseluruh
dunia, tidak hanya didunia Islam tapi juga didunia Barat.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Menurut pandangan Jalaluddin Rumi, manusia tidak
diciptakan untuk memuaskan sisi materi, tetapi sisi materi ini justru
digunakan untuk jalan atau perantara kita untuk mendekatkan diri kepada
Tuhan (Allah)</li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<b> Daftar
Pustaka</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;">
Chittick, C. William. 2000. <i>Jalan Cinta Sang Sufi:
Aharan-ajaran Spiritual Jalaluddin Rumi.</i> Penerbit Kalam; Yogyakarta.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Jamil, Muhammad.
2004. <i>Cakrawala Tasawuf</i>. Gaung Persada Press; Ciputat.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;">
Krishna, Ananda.
2001.<i>MASNAWI Bersama Jalaluddin Rumi Menggapai Langit Biru Tak Berbingkai.</i>
PT. Gramedia Pustaka Utama; Jakarta.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Lewisohn,
Leonard. 1999. <i>Warisan Sufi</i>. Pustaka Sufi; Yogyakarta</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
D. Kusuma, Ashad.
2002. <i>Kisah Keajaiban Cinta</i>. Kreasi Wacana; Yogyakarta.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
http//:<a href="http://www.kidungpeziarah.wordpress.com/">WWW.Kidungpeziarah.WordPress.com</a></div>
<a href=http://www.myem0.com/emoticon/catty-icon-emoticon/><img src=http://i269.photobucket.com/albums/jj72/myem0/01/catty-icon-emoticon-001.gif border=0 alt=MyEm0.Com></a> Jangan lupa kommentnya ya.............????Semua adahttp://www.blogger.com/profile/06776125251190748026noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-6754444452596925733.post-42082781133780290052011-02-25T19:02:00.000-08:002011-02-25T19:02:24.611-08:00Maqomat dan Hal<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="footnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="footnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Hyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="http://img2.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" />
<style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";}
</style>
<![endif]-->
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b>A. Definisi Maqomat dan Hal</b></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b>Maqomat</b></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Secara harfiah, Maqomat berasal dari bahasa Arab yang berarti
tempat orang berdiri atau pangkal mulia. Istilah ini selanjutnya digunakan
untuk arti sebagai jalan panjang yang harus ditempuh oleh seorang sufi untuk
berada dekat dengan Allah. Dalam bahasa Inggris maqomat<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[1]</span></span></span></span></a>
dikenal dengan istilah <i>stages </i>yang berarti tangga. Tentang berapa jumlah
tangga yang harus ditempuh oleh seorang sufi untuk sampai menuju Tuhan,
dikalangan para sufi tidak sama pendapatnya.</div>
<a name='more'></a><br />
<ol start="2" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b>Hal</b></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Hal adalah kondisi spiritual seorang sufi dalam menuju jalan
Allah. Ada pula
yang mengatakan bahwa Hal yang bentuk jamaknya adalah Ahwal yang artinya <i>state</i>
digunakan oleh kaum sufi untuk menunjukkan kondisi spiritual . kata Hal dalam
prespektif tasawuf sering diartikan dengan keadaan, maksudnya adalah keadaan
atau kondisi spiritual. Menurut Harun Nasutian, hal merupakan keadaan mental
seperti perasaan senang, perasaan sedih, perasaan takut dan sebagainya.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[2]</span></span></span></span></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b>B. Metode dan Tahapan-tahapan<span> </span>Maqomat dan Hal</b></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b>Metode dan
Tahapan-tahapan Maqomat</b></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Tentang berapa metode maqomat yang harus ditempuh oleh
seorang sufi untuk sampai menuju<span> </span>Tuhan
dikalangan para sufi tidak sama pendapatnya.</div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="a">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Menurut Muhammad al Kalabazy bahwa maqomat itu
jumlahnya ada sepuluh, yaitu al Taubah, al Zuhud, al Sabr, al Faqr, al
Tawadluk, al Ridlo, al Mahabbah dan al Ma’rifah.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Menurut Abu Nasr al Sarraj al Tusi menyebutkan
jumlah-jumlah maqomat hanya ada enam, yaitu al Taubah, al Wara’, al
Zuhud, al Farq, al Tawakkal dan al Ridlo.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Menurut Imam al Ghozali maqomat ada tujuh yaitu al
Taubah, al Sabr, al Zuhud, al Tawakkal, al Mahabbah, al Ma’rifah dan al
Ridlo.</li>
</ol>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Kutipan tersebut melihatkan keadaan fariasi penyebutan
maqomat yang berbeda-beda, namun ada maqomat yang oeh mereka disepakati, yaitu
al Taubah, al Zuhud, al Wara’, al Faqr, al Shabr, al Tawakkal, dan al Ridlo.
Sedangkan al Tawadluk, al Mahabbah dan al Ma’rifah oleh mereka tidak disepakati
sebagai maqomat. Untuk itu dalam uraian ini, maqomat yang akan dijelaskan lebih
lanjut adalah maqomat yang disepakati oleh mereka. Penjelasan atas
masing-masing istilah tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Al Taubah</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Al Taubah berasal dari bahasa Arab taba, yatuubu,
taubatan yang artinya kembali. Sedangkan taubat yang di maksud oleh kalangan
sufi adalah memohon ampun atas segala dosa dan kesalahan disertai janji yang
sungguh-sungguh tidak akan mengulangi perbuatan dosa tersebut, yang disertai
dengan melakukan amal kebajikan.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Harun Nasution mengatakan taubat
yang dimaksud sufi adalah taubat yang sebenarnya, taubat yang tidak akan
membawa kepada dosa lagi. Ada
kisah yang mengatakan bahwa seorang sufi sampai tujuh kali taubat, baru ia
mencapai tingkat taubat yang sesungguhnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Menurut faham sufisme, orang yang
bertaubat adalah orang demikian senantiasa mengadakan kontemplasi tetang Allah </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Musthofa Zahri menyebutkan bahwa
taubat berbarengan dengan istighfar (memohon ampun). Bagi orang awam, taubat
cukup dengan membaca astaghfirullah wa atuubu ilaihi (aku memohon ampun dan bertaubat
kepadanya) sebanyak tujuh puluh kali sehari semalam. Sedangkan bagi orang
khawas bertaubat dengan mengadakan riadloh (latihan) dan munajah (perjuangan)
dalam usaha membuka hijab (tabir) yang membatasi diri dengan Tuhan.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[3]</span></span></span></span></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
Para ulama telah
menentukan beberapa syarat taubat yang harus dipatuhi, tiada sesuatu taubat
dianggap sempurna kecuali dengan 3 syarat berikut :</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Menyesali diri di atas dosa-dosa
yang telah lalu</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Menyucikan diri dari dosa</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Berjanji tidak akan melakukan dosa
lagi, selagi hayat dikandung badan.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[4]</span></span></span></span></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Al Zuhud</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify;">
Secara harfiah al Zuhud berarti tidak ingin pada sesuatu yang bersifat
keduniawian .</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Menurut Harun Nasution, al Zuhud
adalah keadaan meninggalkan dunia dan hidup kematerian.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Al Qusyairi mengatakan bahwa
diantara para ulama’ berbeda pendapat dalam mengartikan zuhud. Sebagian ada
yang mengatakan bahwa zuhud adalah orang yang zuhud dalam masalah yang haram,
karena yang halal adalah suatu yang mubah dalam pandangan Allah. Sebagian ada
yang mengatakan bahwa zuhud adalah zuhud dalam yang haram sebagai suatu kewajiban.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>bertaubat kepada-Nya) sebanyak
tujuhpuluh kali sehari semalam. Sedangkan bagi orang khawas bertaubat dengan
mengadakan riadloh (latihan) dan munajah (perjuangan) dalam usaha membuka hijab
(tabir) yang membatasi diri dengan Tuhan.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[5]</span></span></span></span></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Al Wara’</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Secara harfiah al Wara’ artinya saleh, menjauhkan diri
dari perbuatan dosa. Kata ini selanjutnya mengandung arti menjauhi hal-hal yang
tidak baik. Dan dalam prngertian sufi al wara’ adalah meninggalkan segala yang
ada didalamnya terdapat keraguan antara halal dan haram (subhat).</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Al Faqr</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Secara harfiah al Faqr atau fakir biasanya diartikan
sebagai orang yang berhajat, butuh atau orang miskin. Sedangkan dalam pandangan
sufi, fakir adalah tidak meminta lebih dari apa yang telah ada dalam diri kita
dan tidak meminta rizki kecuali hanya untuk dapat menjalankan
kewajiban-kewajiban.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[6]</span></span></span></span></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Al Shabr</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Secara harfiahal shabr atau sabar berarti tabah hati.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Menurut Zun al Nun al Mishri,
sabar artinya menjauhkan diri dari hal-hal yang bertentangan dengan kehendak
Allah, tapi tenang ketika mendapat cobaan dan menampakkan sikap cukup walaupun
sebenarnya berada dalam keadaan fakir dalam bidang ekonomi.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Menurut Ibnu Atha, sabar artinya
tetap tabah dalam menghadapi yang baik. Dan pendapat lain mengatakan sabar
berarti menghilangkan rasa mendapatkan cobaan tanpa menunjukkan rasa kesal.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Menurut Ibnu Usman al Hairi
mengatakan, sabar adalah orang yang mampu memasung dirinya atas segala sesuatu
yang kurang menyenangkan.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-align: justify;">
Sabar ada 3 macam :</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Sabar atas musibah</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Sabar dalam menjalankan ketaatan</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Sabar menjauhi larangan</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>f.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Al Tawakkal</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Secara harfiah tawakkal adalah
menyerahkan diri.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Menurut Sahal bin Abdullah bahwa
awalnya tawakkal adalah apabila seorang hamba dihadapan Allah seperti bangkai
dihadapan orang yang memandikannya, ia mengikuti semua yang memandikannya dan
tidak dapat bergerak dan bertindak.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Menurut Hamdun al Qoshshor
mengatakan bahwa tawakkal adalah berpegang teguh kepada Allah.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Harun Nasution mengatakan bahwa
tawakal adalah menyerahkan diri pada qadha’ dan keputusan Allah.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>g.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Al Ridho</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Secara harfiah ridho adalah rela, suka, senang.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Harun Nasution mengatakan ridho
berarti tidak berusaha, tidak menentang, serta menerima qadha’ dan qadar Allah.
Mengeluarkan rasa benci dan iri hati sehingga yang ada hanyalah rasa senang dan
gembira.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[7]</span></span></span></span></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span> </span>2.<span> </span>Kegiatan Mental Hal</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Adapun yang termasuk dalam istilah hal
adalah sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
1)<span>
</span>Al Khauf yang artinya adalah takut, yang dimaksud takut disini adalah
takut terhadap Allah</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Al Tawadlu’ yang artinya rendah
hati</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Al Takwa yang artinya patuh kepada
Allah</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>4)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Al Ikhlas yang artinya ihlas atau
mau menerima apa adanya</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>5)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Al Uns yang artinya rasa berteman </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>6)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Al Wajd yang artinya gembira hati</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>7)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Al syukr yang artinya rasa terima
kasih.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Hal berlainan dengan maqomat, hal bukan
diperoleh atas usaha manusia tetapi diperdapat sebagai anugrah dan Rahmat dari
Tuhan, hal bersifat sementara, datang dan pergi bagi seorang sufi dalam
perjalanan dalam usaha mendekatkan diri pada Allah.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Selain melaksanakan berbagai kegiatan dan
usaha bagaimana disebutkan di atas, seorang sufi juga harus melakukan serangkaian
kegiatan mental yang berat. Kegitan mental tersebut seperti riyadhoh,
mujahadah, khalwat, uzlah, muroqobah, suluk dan sebagainya.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Riyadhoh berarti latihan mental
dengan melaksanakan dzikir dan tafakkur yang sebanyak-banyaknya serta melatih
diri dengan berbagai sifat yang terdapat dalam maqom</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Mujahadah berarti berusaha
sungguh-sungguh dalam melaksanakan perintah Allah.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Khalwat berarti menyepi atau
bersemedi</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Uzlah berarti mengasingkan diri
dari pengaruh keduniaan</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Muroqobah berarti mendekatkan diri
kepada Allah </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span>f.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span>Suluk berarti menjalankan cara
hidup sebagai sufi dengan dzikir dan dzikir</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
Berdasarkan uraian tersebut di atas, tampak
jelas bahwa jalan yang harus ditempuh oleh seorang sufi untuk mencapai tujuan
memperoleh hubungan batin dan bersatu secara rohaniah dengan Tuhan bukanlah
mudah. Jalan yang harus dilalui sorang sufi tidaklah licin dan dapat ditempuh
dengan mudah. Jalan itu sulit </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;">
dan untuk pindah dari satu stasiun ke stasiun lain
menghendaki usaha yang berat dan waktu yang bukan singkat.</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">KESIMPULAN</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span> </span>Maqomat adalah bentuk jamak dari
maqaam, maqaam secara literal berarti tempat berdiri, stasiun, tempat, lokasi,
posisi atau tingkatan. Secara terminologis berarti kedudukan spiritual.
Tahapan-tahapan atau cara-cara yang harus ditempuh oleh seorang sufi adalah al
Taubah, al Zuhud, al Wara’, al Faqr, al Shabr, al Tawakkal, al Ridho.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span> </span>Ahwal adalah bentuk jamak dari hal.
Seperti halnya maqomat, hal (state) digunakan kaum sufi untuk menunjukkan
kondisi spiritual. Kata hal dalam prespektif tasawuf sering diartikan dengan
keadaan, maksudnya adalah keadaan atau kondisi spiritual. Macam-macam hal
adalah al Khauf, al Tawadluk, al Takwa, al Ikhlas, al Uns, al Wajd dan al
Syukr. Adapun kegiatan mental dari hal adalah riyadhoh, mujahadah, khalwat, uzlah,
muroqobah, dan suluk.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: 14pt;">DAFTAR PUSTAKA</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Nata, Abuddin.1996. <i>Akhlak
Tasawuf</i>.Jakarta : Rajawali Pers.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -63pt;">
Zainul Bahri, Media. 2005<i>. Menembus Tirai Kesendirian-Nya</i>.
Ciputat : Prenada Media </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -63pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;">
Group.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -63pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -63pt;">
Syukur, Amin. 2003. <i>Tasawuf<span>
</span>Kontekstual</i>. Semarang
: Suara Merdeka.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -63pt;">
<br /></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.5in;">
<span style="font-size: 12pt;">Abu Nu’man Mubarok, <i>Syarat-syarat Taubat</i>, <a href="http://www.al-ikhwan.net/"><span style="color: windowtext;">www.al-ikhwan.net</span></a>,
(diakses 6 November 2008).</span></div>
<div>
<br clear="all" />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[1]</span></span></span></span></a> Abudin
Nata,<span> </span><i>Akhlak Tasawuf,</i> (Jakarta:
Rajawali Pers, 1996) hal 193</div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[2]</span></span></span></span></a> <i>Ibid</i>
hal 204 </div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[3]</span></span></span></span></a> <i>Ibid,
</i>hal 197-198</div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[4]</span></span></span></span></a> Abu
Nu’man Mubarok, <i>Syarat-syarat Taubat</i>, <a href="http://www.al-ikhwan.net/"><span style="color: windowtext;">www.al-ikhwan.net</span></a>, (diakses 6 November 2008).</div>
</div>
<div id="ftn5">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[5]</span></span></span></span></a> <i>Ibid</i>,
hal 194-195</div>
</div>
<div id="ftn6">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref6" name="_ftn6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[6]</span></span></span></span></a> <i>Ibid,</i>
hal 199-200</div>
</div>
<div id="ftn7">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref7" name="_ftn7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[7]</span></span></span></span></a> <i>Ibid</i>,
200-203</div>
</div>
</div>Semua adahttp://www.blogger.com/profile/06776125251190748026noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6754444452596925733.post-30711386120896763442011-02-11T23:44:00.000-08:002011-02-12T18:06:54.520-08:00Makalah Sufisme Di Era Modern<div style="text-align: justify;">
<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent>
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<b>Pengertian Sufisme</b><br />
<b> </b>Sufisme
adalah isme atau dapat juga dikatakan sebagai ilmu untuk menjalani kehidupan
sufistik seorang sufi, yang mana diketahui bahwa akhir dari kesufian</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<a name='more'></a>adalah
awal dari kenabian, yang tentu saja menjadikan kesufian dapat di artikan pencarian
kesucian yang tertinggi yang menjadi dasar atau awal kenabian, demikianlah
bahwa akhir kesufian hanyalah awal kenabian menjadikan setinggi-tinggi nya
tingkat kesufian tidaklah dapat mencapai tingkat kenabian.Sejak abad ke II
Hijriah sufisme sudah popular di kalangan masyarakat di kawasan dunia islam
sebagai perkembangan lanjut dari gaya keberagamannya para zahid dan abid.( Moh.
Toriquddin :2008 hal 206-207 )</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Fase
awal ini juga disebut sebagai fase asketisme yang merupakan bibit awal
tumbuhnya sufisme dalam peradaban islam. Keadaan ini ditandai oleh munculnya
individu-individu yang lebih mengejar kehidupan akhirat, sehingga perhatiannya
terpusat untuk beribadah dan mengabaikan duniawi. Fase asketisme ini setidaknya
berlangsung sampai akhir abad II hijriah dan memasuki abad ke III sudah
menampakkan adanya peralihan dari asketisme ke sufisme. Sejak kurun waktu itu sufisme berkembang terus
kea rah penyempurnaannya dan spesifikasi terminology, seperti konsep intuisis,
dzaug dan al-kasyf. Kesepatan perkembangan sufisme nampaknya memperoleh
dorongan setidaknya dari tiga factor penting yakni: pertama gaya hidupnya yang serba ada yang diperagakan
oleh sebagian besar pengusaha negeri aspek ini dorongan yang paling kuat adalah
sebagai reaksi kelompok elit dinasti pengusaha.( A. Rivay Siregar: 2002,hal
:294-295 )</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Selain
itu kerangka organisasi sufisme sejalan dengan pergeseran doktrin juga
difungsikan untuk memerangi kompromi dan sinkretisme doktrin islam dengan
ajaran-ajaran dan praktek-praktek kepercayaan lainnya.(Dr.Nurcholish
Madjid:2002.hal 175-177)</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Sufisme
atau tasawwuf mengajarkan kita untuk melihat di balik selubung kegelapan yang
telah menutupi sistem-sistem kepercayaan kita. Seseorang yang dengan tulus
mengikuti program-program latihan sufi kemungkinan setelah beberapa lama
melalui berbagai ujian/kesulitan akan menemukan/mendekati suatu keadaan di mana
dia dapat “melihat sesuatu sebagaimana adanya”, ketika dia telah dengan istiqamah
“mengabdi/melayani/beribadah kepada Tuhan seolah-olah dia telah melihat-Nya”,
dan dia benar-benar menyadari bahwa dia berada “di dunia, sekaligus bukan
dunia.( www. tasawuf\Sufisme dan Dunia
Modern.wordpress.com ) </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 9pt; text-align: justify;">
<b>2.2 Tokoh-tokoh
para sufisme kesatu dan kedua Hijriyah</b></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><span dir="LTR"></span>Hasan al-Basri</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Nama
lengkapnya al-Hasan bin Abu Sa’id. Dia dilahirkan di madinah pada tahun 21 H,
dan meninggal di Basrah pada tahun 110 H. Ia adalah putra Zaid bin sabit
seorang budak yang tertangkap di Maisan, yang kemudian menjadi sekretaris Nabi
Muhammad SAW. Ia memperoleh pendidikan di
Basrah, ia sempat
bertemu dengan sahabat-sahabat nabi termasuk tujupuluh di antaranya adalah yang
turut serta dalam perang Badr. Kemudian ibunya adalah hamba sahaya Ummu
Salamah, istri Nabi. Ia tumbuh dalam lingkunagan orang saleh yang mendalam
pengetahuan agamanya. Ia menerima hadis dari sejumlah ahabat dan diriwayatkan
bahwa Ali bin Abi Thalib mengagumi akan kehebatan ilmunya. ( Asmaran As : 2002,
hal265-266 )</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><span dir="LTR"></span>Ibrahim Bin Adham</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Namanya
adalah Abu Ishaq bin Adham, lahir di Balkh
dari keluarga bangsawan arab. Dalam legenda sufi ia dikatakan sebagai seorang
pangeran yang meninggalkan kerajaannya, lalu mengembara kea rah Barat untuk
menjalani hidup sebagaui seotang petapa sambil mencari nafkah yang halal hingga
meninggal di negeri Persia
kira-kira pada tahun 160 H/777 M. Beberapa sumber mengatakan bahwa ibrahim
terbunuh ketika mengikuti angkatan laut yang menyerang Bizantium Ibrahim bin
Adham adalah seorang zahid di khurasan yang sangat menonjol di zamannya.
Kendatipun dia putera seorang raja dan pangeran kerajaan Balkh, menurut Nicholson dia tidak terpesona
oleh kekuasaan dan kerajaan yang dibawahinnya. Dia lebih suka memakai baju yang
kasar dan mengarahkan pandangannya di negeri Syiria. Hal ini kulakukan dengan
harapan aku bias memelihara kehidupan beragamaku dari godaan setan dan menjaga
keimananku sehingga selamat sampai ke pintu gerbang kematian( Asmaran As :
2002, hal269-270 )</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 45pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
3. Sufyan al-Sauri</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Namanya
adalah Abu Abdullah Sufyan bin Sa’id Bin Masruq al-Sauri al- Kufi. Dia dilahirkan di Kufah pada tahun 97
H/715 M, dan meninggal di Basrah pada tahun 161 H/778 M. Dia adalah seorang
tabi’in pilihan dan seorang zahid yang jarang ada tandingannya bahkan merupakn
seorang ulama hadis yang terkenal sehingga dalam merawinkan hadis, dia dijuluki
amir al-mu’minin dalam hal hadis. Dan dia adalah salah seorang dari ulama
mujtahidin yang mempunyai mashab sendiri. Menurut riwayat Abu al-Qasim
al-Junaid mengikuti mashab beliau. Dan mashabnya bias bertahan selama 2 abad. Sufyan
al-Sauri termasuk zahid yang sangat berani, tidak takut dibunuh dalam
mengemukakan kritik terhadap pengusaha, beliau sanagt mencela kehidupan para
pengusaha yang bergelimang dalam kemewahan, hidup berfoya-foya dengan kekayaan
Negara yang diperoleh dari hasil ekspansi dan kemajuan islam, sementara masih
banyak rakyat yang hidup dalam kemelaratan. Beliau dengan lantang memberi
nasihat kepada umat islam agar jangan mengikuti perkehidupan mereka yang telah
rusak moralnya itu. ( Asmaran As : 2002, hal273-274 )</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><span dir="LTR"></span>Rabi’ah al-Adawiyah</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 45pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
Nama
lengkapnya ialah Ummu al-Khair Rabi’ah binti Isma’il al-Adawiyah al-Qisiyah.
Informasi tentang biografinya begitu sedikit dan sebagaimana hanya bercorak
mitos. Dia lahir I Basrah pada tahun 96 H/ 13 M. Lalu hidup sebagai hamba
sahaya keluarga atik. Dia berasal dari keluarga miskin dan dari kecil dia
tinggal di kota kelahirannya.Di kota ini namanya sangat harum sebagai seorang
manusia suci dan sangat dihormati oleh orang-orang saleh semasanya.Menurut
sebuah riwayat ia meninggal pada tahun 185 H/801 M. Orang orang mengatakan
bahwa dia di kuburkan di dkat kota jerussalem Rabi’ah al-Adawiyah yang seumur
hidupnya tidak pernah menikah ini mewujudkan bahwa di cinta kepada allah SWT.
Tetapi dia tidak hanya berbicara tentang cinta ilahi, namun juga menguraikan
ajaran-ajaran tasawuf yang lain. ( Asmaran As : 2002, hal274-278 ) </div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 9pt; text-align: justify;">
<b>2.3 Tokoh-tokoh
sufi terkemuka abad III dan IV Hijriah</b></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><span dir="LTR"></span>Ma’ruf al-Karkhi</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Namanya
adalah Abu Mahfuz Ma’aruf bin Firuz al-Karkhi. Ia berasal dari Persia, namun
hidupnya lebih lama di bagdad. Ia meninggal di kota ini juga pada tahun 200 H/815 M. Ia
dikenal sebagai sufi yang selalu di liputi rasa rindu kepada Allah SWT sehinnga
ia di golongkan ke dalam kelompok auliya. Dia di pandang sangat berjasa dalam
meletakkan dasar-dasar tasawuf. Dan dia adalah pertama yang mengembangkan
tasawuf dari pada cinta yang di bawa oleh Rabi’ah al-Adawiyah. Ia mengatakan
bahwa timbulnya rasa cinta kepada allah itu bukan karena diusahakan melalui
belajar, tetapi datangnya semata-mata karena karunia Allah. ( Asmaran As : 2002,
hal279-280 )</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><span dir="LTR"></span>Abu al-Hasan Surri al-Saqti</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Nama
lengkapnya adalah Abu al-Hasan Surri al-Muglisi al-Saqti. Dia adalah murid
Ma’ruf al-Karkhi dan paman al-Junaidi dan merupakan seorang tokoh sufi terkemuka
di Bagdad, serta pernah mendapat tantangan dari Ahmad bin Hanbal. Dia mencari
nafkah dengan berdagang barang-barang berkas dan meninggal pada tahun 253H/867
M dalam usia 98 tahun. Dalam sejarah sufi ai dikenal sebagai pelopor dalam
membahas soal tauhid dan merupakan orang yang paling wara pada masanya.
Disamping itu ia pun seorang imam masjid Bagdad.
Dalam sejarahnya perkembangan tasawuf, Surri al-Saqti dipandang sebagai salah
seorang pendiri sebuah aliran tasawuf Bagdad ini ke berbagai kawasan dunia islam,
misalnya Musa al-Ansari yang menyebarluaskanya ke Khurasan; Abu Ali al-Ruzbari
(322 H di fustat ) yang menyebarluaskannya ke Mesir dan Abu Yazid al-Adami (341
H ) yang menyebarluaskan ke jazirah arab. ( Asmaran As : 2002, hal280-283 )</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><span dir="LTR"></span>Abu Sulaiman al-Darani</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Nama
lengkapnya ialag Abu Sulaiman Abdurrahman bin Utbah al-Darani. Ia lahir di Dran
sebuah kampong di kawasan Damaskus; dan meninggal pada tahun 215 H/830 M. Ia
adalah murid Ma’ruf dan merupakan tokoh sufi terkemuka, seorang arif dan
hidupnya sangat wara. Hidup kerohaniannya penuh diliputi dengan kebersihan jiwa
dan kesucian pribadi. Pandangannya dalam tasawuf mengandung makna dan ibrad
yang menjadi panutan bagi penganut ajaran tasawuf selanjutnya. Dalam sejarahnya
al-Darani di kenal sebagai salah seorang sufi yang banyak membahas tentang
ma’rifah dan hakikah. Dalam kaitan ini ai berkaitan dengan syariah. Hal ini dia
tegaskan dalam ucapannya selama beberapa waktu aku terima persoalan ini sementara
aku tidak bias menerimanya kecuali disertaidua saksi yaitu al-quran dan
al-sunnah. ( Asmaran As : 2002, hal283-284 )</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><span dir="LTR"></span>Haris al-Muhasibi</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Nama
lengkapnya ialah Abu Abdillah al-Haris bin Asad al-Basri al-Muhasibi. Ia lahir di
Basrah tahun 165 H/781 M. Selagi masih kecil dia pindah ke bagdad di sana dia
kemudian belajar hadis dan teologi, bergaul rapat dengan tokoh-tokoh terkemuka
dan menyaksikan perietiwa penting pada masa itu. Ia meninggal pada 243 H/851 M.
Ajaran-ajaran dan tulisan memberikan pengaruh yang kuat dan luas kepada
ahli-ahli sufi sesudahnya khususnya kepada Abu Hamid al-Gazali. Dia adlah
seorang ulama yang termashur dalam ilmu usul dan ilmu akhlaq disamping dia juga
seorang guru yang kenamaan di kota Bagdad. Dai digelari al-Muhasibi karena suka mengadakan
intropeksi. Seperti sudah disinggung diatas dai mengarang berbagai kitab
tasawuf. Sebagian besar lainnya memuat analisis kehidupan rohaniahhal inilah
yang menjadi inti yang menjadi pokok tujuan kitabnya Al-Ri’ayah merupakan karya
orang islam yang terindah tentang kehidupan esoteric dalam islam. ( Asmaran As
: 2002, hal284-285 )</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><span dir="LTR"></span>Zu al-Nun al-Misri</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Nama
lengkapnya adalah Abu al-Faid Saubun bin Ibrahim Zu al-Nun al-Misri. Dia lahir
di Ekhimim yang terletak di kawasan mesir hulu pada tahun 155 H/770 M. Banyak
guru-guru yang telah di datanginya dan banyak pengembaraan yang telah
dilakukannya baik di negeri arab maupun Syira. Pada tahun 214 H/829 M. Menurut
biografi-biografi pada sufi, dia adalah salah seorang yang pada masanya
terkenal keluasan ilmunya, kerendahan hatinya dan budi pekertinya yang baik.
Dalam tasawuf posisinya dipandang penting karena dia itulah yang pertama di
mesir yang memperbincangkan masalah ahwal dan maqamat para wali. Dlam tasawuf
Zu al-Nun al_misri dipandang sebagai bapak paham ma’rifah. ( Asmaran As : 2002,
hal287-288 )</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><span dir="LTR"></span>Abu Yazid al-Bustabi</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Nama
lengkapnya adalah Abu Yazid bin Isa bin Syurusan al-Bustami. Dia lahir sekitar
tahun 200 H/814 M di Bustam, Bagian timur laut Persia. Ia meninggal di Bustam pula
pada 261 H/875 M. Dan makamnya masih ada hingga saat ini. Abu Yazid adalah
seorang tokoh sufi yang membawa ajaran yang bebeda dengan ajaran-ajaran tasawuf
lsebelumnya. Ajaran yang dibawanya banyak tentang oleh ulama fiqh dan kalam,
yang menjadi sebab ia keluar masuk penjara. Memang dalam perkembangannya
tasawuf ia sebagai pembawa paham al-fana dan al-baqa serta sekaligus pencetus
paham al-ittihad. Ia adalah seorang tokoh sufi yang terkenal pada tahun III
Hijriyah dan berpendapat bahwa tasawuf yang dikemukakan seiring dengan kedua
sumber ajaran islam. ( Asmaran As : 2002, hal295-296)</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;">
7. Junaid al-Bagdadi</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Nama
lengkapnya adalah Abu al-Qasim al-Junaid bin Muhammad al-Nihawandi. Dia adalah
putera seorang pedagang barang pecah belah dan keponakan surri al-Saqti serta
teman akrab haris al-Muhasibi. Dia meninggal di Bagdad
pada tahun 297 H/910 M. Termasuk seorang sufi yang luar biasa teguh dalam
menjalankan syariat agama, sangat mendalam jiwa kesufiannya. Dia adalah seorang
yang sangat faqih sering memberi fatwa sesuai mashab yang dianutnya, mashab Abu
Sauri: serta teman akrab Imam al-Syafi’I ( Asmaran As : 2002, hal303-304)</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;">
8. Al Hallaj</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Nama
lengkapnya adalah Abu Al-Mugis Al-Husain bin Mansur bin Muhammad al-Baidawi,
dan lebih dikenal dengan nama al-Hallaj. Ia adalah seorang alim dalam ilmu
agama islam. Sebagai mana dikatakan oleh Ibn Suraij ia adalah seorang yang
hafal al-quran dan sarat dengan pemahamannya, menguasai ilmu fiqih dan adis
serta tidak diragukan lagi keahliannya dalam ilmu tasawuf dan di juga seorang
zahid yang terkenal pada masanya dan banyak lagi sifat-sifat kesalehannya.
Keahlian dan kepribadiannya yang demikian itulah yang menjadikaannya mampu
melahirkan karya-karya gemilang tentang tasawuf. ( Asmaran As : 2002,
hal310-311 )</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
9. Abu Bakr al-Syili</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
Nama lengkapnya Abu Bakr Dulaf bin
Jahdaral-Syibli keluarganya berasal dari Khurasan, tetapi dia sendiri
dilahirkan di Bagdad. Ia meninggal pada tahun
334 H/946 M. Dalam usia 87 Tahun. Ia adalah seorang yang tidak pernah mengeluh
menghadapi kehidupan dia hidup penuh kegembiraan. Bagaimana sikapseseorang
dalam hidup dan kehidupan bermasyarakat, dia berujar Hiduplah seperti pohon
kayu yang lebat buahnya. Tasawufnya aialah duduk bersama allah tanpa ada rasa
duka ( Asmaran As : 2002, hal324 )</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 9pt; text-align: justify;">
<b>2.4 Tokoh-tokoh
sufi terkemuka abad kelima hijriyah</b></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><span dir="LTR"></span>Al-Qusyairi</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Nama
lengkapnya adalah Abd al-Karim bin Hawazin al-Qusyairi ia dilahirkan pada tahun
376 H di Istiwa. Ia adalah seorang tokoh terkemuka pada abd kelima Hijriyah,
yang cenderung mengadakan pembaharuan yakni dengan mengembalikan tasawuf ke
landasan al-quran dan al-sunnah yang merupakan cirri utama dari ajaran tasawuf
sunni. Dapat di katakan ia terkenal karena ia menulis sebuah risalah tentang
tasawuf yang diberi nama Al-Risalah al-Qusyairiyah. Sufi di berbagai Negara
islam dalam tahun 473 H. ( Asmaran As : 2002, hal326 )</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><span dir="LTR"></span>Al-Harawi</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Nama
lengkapnya adalah Abu Ismail Abdullah bin Muhammad al-Ansari. Dia lahir tahun
396 H di herat
ia adalah seorang faqih dari mashab Hambali dan karya-karyanya di bidang
tasawuf di pandang amat bermutu. Sebagai tokoh sufi pada abad kelima hijrah dia
mendasarkan tasawufnya di atas doktrin Ahl al-Sunnah. Bahkan ada yang
memandangnya sebagai pengasas gerakan penbaharuan dalam tasawuf dan penentang
para sufi yang terkenal dengan ungkapan-ungkapan yang aneh. Karyanya yang
terkenal adalah Manazil al-Sa’arin ila Rabb Al-alamin( Asmaran As : 2002,
hal328 )</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><span dir="LTR"></span>Al-Ghazali</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Nama
lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad
al-Tusi al-Syafi dan lebih dikenal dengan nama al-gazali. Dia di lahirkan pada
tahun 450 H/1058 M. Ia mengkaji aliran-aliran para teolog, filosof dan batiniah
sebagaimana diutarakannya di dalam kitabnya Al-Munqiz memilih jalan tasawuf. (
Asmaran As : 2002, hal330 )</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 9pt; text-align: justify;">
<b>2.5 Tokoh-tokoh
sufi terkemuka abad keenam hijriyah dan seterusnya</b></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><span dir="LTR"></span>Al-Suhrawardi al-Maqtul </div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 45pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
Nama
lengkapnya adalah Abu al-Futuh yahya bin Habsy bin Amrak di kenal sebagai
al-Hakim. Ia dilahirkan di Suhrawad sekityar tahun 549 Hijriyah dan terbunuh di
Halb tahun 587 H. Ia meninggalkan sejumlah karya antara lain adalah Hikmah
Al-Isyraq, Al-Talwihat, Hayakil Al-Nur, al-Muqawimat, Al-Mutaribat, Al-Alwah,
Al-Imadiyah den sebagain doa-doa ( Asmaran As : 2002, hal344 )</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><span dir="LTR"></span>Muhyiddin ibn’Arabi</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 45pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
Nama
lengkapnya adalah Abu Bakr Muhammad bin Muhyiddin al-Hatimi al-Hatimi al-Ta’I
al-Andalusi. Di andalusi ( Barat ) dia dikenal dengan nama Ibn’Arabi, tanpa
alif-lam. Disamping itu dia biasa disebut dengan al-Qutb, al-Gaus,al-Syaikh
atau Al-Kibrit al-Ahmar. Dia lahir pada tanggal 17 Ramadan 560 H/1163 M di
Merica dan meninggal pada tanggal 28 Rabiul akhit 638 H/1240 M. ( Asmaran As :
2002, hal347 )</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><span dir="LTR"></span>Abd al-Karim al-Jili</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 45pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
Nama
lengkapnya Abd al-Karim bin Ibrahim al-Jili. Dia dilahirkan di al-Jili, suatu
tempat di kawasan bagdad pada tahun 767 H/1365 M. dan meninggal pada tahun 805
H/1403 M. Kitab al-jili yang paling terkenal yang menggambarkan ajaran tasawufya
tentang konsep al-Insan al-Kamil. Kendati al-Jili membawa konsep kesatuan wujud
dan tetap konsisten terhadap ajarannya namun dalam syariatnya ia tetap
menjalankankewajiban ibadah seperti salat, puasa dan zakat menurutnya semakin
tinggi derajad manusia semakin banyak ibadah yang mesti di lakukannya. (
Asmaran As : 2002, hal356-357 )</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><span dir="LTR"></span>Ibn al-Farid</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 45pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
Nama
lengkapnya adalah Syarifuddin Umar Abu al-Hasan Ali yang lebih di kenal dengan
Ibn al-Farid. Dia adalah seorang penyair sifi cinta ilahi yang dilahirkan di Cairo pada tahun 576 H
yaitu setelah kepindahannya ayahnya di hammah dan ia meninggal di tempat
kelahirannya pada tahun 632 ah/1233 M. Sebagai orang sufi cinta ilahi yang
paling menonjol dalam sejarah islam Ibn al-Farid telah mendedikasikan seluruh
hidupnyauntuk cinta tersebut sebagai hidupnya untuk cinta tersebut sebagai
poros utama puisi-puisinya dalam diwan yang ditinggalkannya.karena itu ia
dikenal gelar Sultan al-Asyiqin yang sekaligus menjadi nama karyanya ( Asmaran
As : 2002, hal364)</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><span dir="LTR"></span>Jalaudin al-rumi</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 45pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
Nama
lengkapnya adalah jalaludin Muhammad bin Muhammad al-Balkhi al-Qunuwi. Dia
lahir di Balkh
pada tahun 604 H/1217 M. Dan meninggal pada tahun 672 H/1273 M di Qunyah. Ia
menjadi seorang dai dan fiqih dan dia di pandang sebagai sufi yang menganut
aliran kesatuan wujud. Sebagaimana sifi-sufi sebelumnya yang sealiran ( Asmaran
As : 2002, hal368 ) </div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 45pt; text-align: justify; text-indent: -45pt;">
<b><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">Kesimpulan</span></b></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 9pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
Sufi
merupakan suatu komunitas rahasia spiritual (<i>freemasonry</i>) kuno yang
belum pernah ditelusuri dan dicatat asal-usulnya. Mereka sendiri tidak tertarik
untuk membukukan fakta tentang dirinya, karena sudah puas menjelaskan fakta
dengan perspektif mereka sendiri di berbagai kawasan dan masa yang
berbeda-beda. Meski secara umum fakta mereka disalahpahami sebagai satu madzhab
Muslim, namun para Sufinya sebenarnya telah dikenal dalam semua agama</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<i>Tokoh-tokoh para sufisme kwsatu dan kedua
Hijriyah</i> : Hasan al-Basri, Ibrahim Bin Adham, Sufyan al-Sauri , Haris
al-Muhasibi, Zu al-Nun al-Misri, Abu Yazid al-Bustabi, Junaid al-Bagdadi, Al
Hallaj, Abu Bakr al-Syili</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
<i>Tokoh-tokoh sufi terkemuka abad kelima
hijriyah</i> : Al-Qusyairi, Al-Harawi, Al-Ghazali</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<i> Tokoh-tokoh
sufi terkemuka abad keenam hijriyah dan seterusnya</i> : Al-Suhrawardi
al-Maqtul, Muhyiddin ibn’Arabi, Abd al-Karim al-Jili, Ibn al-Farid, Jalaudin
al-rumi</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b>Daftar Pustaka</b></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Toriquddin,Moh.2008.
<i>Sekularitas Tasawuf</i>.Uin-Malang Press:Malang</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
As,Asmaran.2002.
<i>Pengantar Studi Tasawuf</i>. PT Raja Grafindo Persada:Jakarta </div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Siregar,rivay.2002.
<i>Tasawuf dari sufisme klasik ke neo-sufisme</i>. PT Raja Grafindo Persada:Jakarta</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
Madjid,nurcholish.dkk.2002.
<i>Manusia Modern</i>.Iman dan hikmah:Jakarta</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
www.
tasawuf\Sufisme dan Dunia Modern.wordpress.com</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 9pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 9pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 9pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 45pt; text-align: justify; text-indent: -45pt;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 45pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 0.0001pt 45pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>Semua adahttp://www.blogger.com/profile/06776125251190748026noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6754444452596925733.post-58769958765642277152011-02-11T23:39:00.000-08:002011-02-12T18:11:56.352-08:00Makalah Tasawuf Ibnu Arabi<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent>
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">2.1.</span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pengertian
dan Konsep Sufi</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 31.7pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Banyak
<i>qaul </i> atau pendapat yang membicarakan dan membahas mengenai
istilah <i>sufi</i>, apa pengertiannya dan
bagaimana konsep keluruhannya secara harfiah maupun secara ma’nawi. Sebagaimana
yang telah diajarkan dalam ilmu tasawuf,<a name='more'></a> tertuang beberapa cara untuk memenuhi
kebutuhan spiritual dan dalam dalam hal ini orang yang menjalankan
ajaran-ajaran atau cara-cara dalam tasawuf maka mereka itulah yag disebut <i>sufi. </i>Sebagian berpendapat seorang sufi
adalah mereka yang selalu berpakaian putih dan aktif atau rajin serta
mengutamakan kegiatan beribadah kepada Allah SWT dibandingakan
kegiatan-kegiatan lainnya khususnya kegiatan yang masih berhubungan dengan
hal-hal yang berbau duniawi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 31.7pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengertian
sufi menurut Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa mereka adalah sekelompok
orang-orang yang memilih untuk berpakaian wol (<i>shuf</i>) dan mengasingkan diri dari masyarakat dan berkhalwat dalam
berbagai padepokan dan pondok yang ada di dalam pegunungan (daerah-daerah yang
jauh dari masyarakat)<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[1]</span></span></span></a>. Sebagaimana pengertian
sufi yang telah diseutka sebelumnya, terlihat jelas bahwa istilah sufi ada itu
di<i>nishbat</i>kan (disandarkan) pada kata <i>shuf </i>yang berarti wol dengan pengertian
sebagaimana yang telah disebutkan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 31.7pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut
beberapa ulama lain kata <i>sufi </i> dinishbatkan dari <i>As-Shuffah </i>yaitu sebuah komunitas yang memiliki karateristik yang
selau menyibukkan diri dengan kegiatan ibadah dan tidak memang waktu dengan
sia-sia. Mereka lebih memilih menjauhi kehidupan dunia dan memilih keudupan
zuhud. Selain itu ada juga yang berpendapat bahwa kata sufi itu berasal dari
kata <i>shafa </i>yang berarti suci. Dengan
demikian mereka memiliki cara khusus dalam beraktifitas dan beribadah yaitu
dengan atasa dasar kesucian hati dalam rangka untuk mendekatkan diri kepada
Allah SWT.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 31.7pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Seorang
sejarahwan dalam kalangan bangsa Persia Joseph von Hammer menola pendapat yang
menyatakan bahwa kata <i>sufi </i>dinishbatkan
pada kata <i>ash-shuf</i> (wol). Dia menyebutkan
bahwa istilah sufi disnishbatkan kepada orang-orang Hindu kuno yang terkenal
dengan sebutan “orang-orang bijak tanpa busana”<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[2]</span></span></span></a>. Istilah “<i>sufi”</i> jika dilihat kandungannya dalam
bahasa Yunani, sebagaimana yang telah berkembang bahwa pemahaman makna<i> sufi</i>, sama dengan pengertian makna yang
terkandung dalam kata <i>shopos </i>yang
berkembang dalam kalangan para filoshof Yunani. Sebagai tambahan dalam hal ini
yang diambil yaitu berupa maknanya saja bukan lafadznya yang diambil. Karena
dalam hal ini sangat tidak masuk akal bila akar sebuah kata dalam bahasa Arab
diambil dari bahasa lain, yakni bahasa Yunani atau non-Arab.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Secara lugas sufi adalah seseorang yang
mendalami tentang ajaran Tasawuf, yang penekanannya adalah “bagaimana
mensucikan hati”. Untuk kearah itu maka
seseorang yang mempelajari Tasawuf (Sufi) berpendapat bahwa dirinya haruslah
dilatih, guna memperoleh tanjakan-tanjakan bathin menuju kearah maqam Tawakal (penyerahan
diri secara total kepada Allah). Dengan demikian menurut beberapa ulama tasawuf
soerang sufi bisa dikatakan sufi jika bisa melewati beberapa tahapan tertentu
dalam beribadah kepada Allah seperti:
mahabah, makrifat dan seterusnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 31.7pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.2.</span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Riwayat
hidup Ibnu al-Arabi</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ibnu
al-Arabi merupakan seorang sufi yang terkemuka, sangat sedikit sekali
tokoh-tokoh spiritual muslim yang begitu terkenalnya hingga sampai ke wilayah
Barat sebagaimana yang dicapai oleh Ibnu
al-Arabi. Dalam dunia islam sendiri, tampaknya tidak ada seorang tokoh pun yang
begitu memiliki pegaruh yang begitu luas dan begitu dalam terhadap kehidupan
intelektual masyarakatnya dalam kurun waktu lebih dari 700 tahun.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[3]</span></span></span></a> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sufi
yang mempunyai nama lengkap Muhyiddin Ibnu Alarabi ini lahir di Murcia, masuk
dalam wilayah Spanyol tepatnya pada tahun 1165. Ayahnya adalah seorang pegawai
pemerintah pada masa Muhammad ibn Sa’id Mardanish, penguasa Murcia. Dia memiliki
keluarga yang terhormat, karena pamannya (dari pihak ibu) adalah penguasa
Tlemcem, Algeria. Ketika dinasti Almohad (Al-Muwahidin) menyerbu Murcia pada
tahun 567 H/ 1172 M, keluarganya pindah ke Seville, di sana ayahnya kembali
bekerja sebagai pegawai pemerintah dan Ibnu Arabi sendiri memulai karirnya
sebagai sekretaris gubernur, serta disana beliau juga melanjutkan studinya.
Setelah beberapa lama, untuk pertama kalinya beliau meniggalkan Spanyol dan
pergi menuju ke Tunis, tepatnya pada tahun 590 H/1193 M. Disanalah beliau mulai
mendalami tentang sufi hingga pada ahirnya seorang arif mengajurkan kepada
Beliau agar pergi ke Timur untuk melakukan ibadah haji. Pada tahun 599 H/ 1202
M Ibnu Arabi pergi ke Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji, dan dari sanalah
beliau mulai melakukan perjalanan ke pusat wilayah islam, seperti Iraq, Mesir,
Syria dan Turki. Hingga akhirnya beliau tiba di Damaskus dan menetap di sana
bersama beberapa muridnya, dan Ibnu Arabi sering memanfaatkan waktunya untuk
belajar, menulis dan mengajar. Sehingga beliau meniggal, tepatnya pada tahun
1240 M.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selain
terkenal sebagai seorang ulama sufi yang masyhur, beliau juga dikenal sebagai
seorang penulis yang produktif, jumlah buku yang telah dikarangnya menurut
perhitungan sejarahwan mencapai ebih dai 200 buku, di antaranya ada yang berupa
10 halaman, tetapi ada pula yng berupa ensiklopedia tentang sufisme seperti <i>Futuhah al-Makkah.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.3.</span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Konsep
sufi menurut Ibn al-Arabi </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ibnu
Arabi merupakan salah satu dari tokoh-tokoh tasawuf falsafi yang terkenal,
beliau mempunyai pandangan atau konsep tersendiri mengenai sufi, beliau
menyatakan sebuah paham yang berbunyi bahwa antara manusia dan Tuhan pada
hakikatnya adalah satu kesatuan wujud, yang mana pada akhirnya paham inilah
yang akan menjadi sentral ajaran dari Ibnu Arabi, yang kemudian akan sering
dikenal dengan istilah <i>Wahdatul wujud.</i>
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Wahdat al-wujud </span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">adalah
istilah yang terdiri dari dua kata, yaitu <i>wahdat
</i>dan <i>al-wujud</i>. <i>Wahdat</i> artinya sendiri, tunggal, dan
kesatuan, sedangkan <i>al-wujud</i> artinya
ada<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[4]</span></span></span></a>. Dengan demikian <i>wahdat al-wujud </i>mempunyai arti kesatuan
wujud. Kata wahdat selanjutnya digunakan untuk arti yang bermacam-macam.
Sebagian ulama’ terdahulu mengartikan wahdat sebagai sesuatu yang zatnya tidak
dapat dibagi lagi. Selain itu kata wahdat menurut ahli filasafat dan sufistik
sebagai suatu kesatuan antara roh dengan materinya, substansi (hakikat) dan
forma (bentuk), antara yang lahir dan yang bathin<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[5]</span></span></span></a>. Adapun pemahaman yang
digunakan oleh para sufi selanjutnya mengenai <i>wahdat al-wujud </i>yaitu sebagaimana yang telah disebutkan di atas
bahwa antara manusia dan Tuhan pada hakikatnya memiliki satu kesatuan wujud.
Walaupun <i>wahdat al-wujud </i>merupakan
ajaran yang dibawa oleh Ibnu Arabi, tetapi istilah <i>wahdat al-wujud </i> yang dipakai
untuk menyebut ajarannya itu bukanlah berasal dari dia, melainkan dari Ibnu
Taimiyah, seorang tokoh sufi yang terkenal paling keras dalam mengecam dan
mengkritik ajaran Ibnu Arabi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 12pt 0in 10pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut Ibnu Arabi, wujud yang ada semua
ini hanyalah satu dan pada hakikatnya wujud makhluk adalah wujud khalik juga,
tidak ada perbedaan antara keduanya (makhluk dan khalik) jika dilihat dari segi
hakikat<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[6]</span></span></span></a>. Paham ini merujuk kepada
timbulnya paham yang menyatakan bahwa antar makhluk (manusia) dan <i>al-haqq </i>(Tuhan) sebenarnya satu kesatuan
dari wujud tuhan. Dan yang sebenarnya ada adalah wujud Tuhan itu, sedangkan
wujud makhluk hanyalah bayangan dari khaliq. Landasan paham ini dibangun
berdasarkan pemikiran bahwa Allah SWT sebagai yang diterangkan dalam al-hulul
yang berarti yaitu suatu paham yang menyatakan bahwa Tuhan dapat mengambil
tempat pada diri manusia. Bahwasannya di dalam alam dan diri manusia terdapat
sifat-sifat tuhan, dan dari sinilah timbul paham kesatuan. Paham <i>wahdat al-wujud </i> ini juga mengatakan bahwa yang ada di dalam
alam ini pada dasarnya satu, yaitu satu keberadaan yang hakiki yang hanya
dimiliki oleh Allah SWT.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">BAB III</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">KESIMPULAN</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 49.7pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Banyak konsep yang menjelaskan tentang sufi
diantaranya seperti, sekumpulan orang-orang yang selalu mengutamakan kepentingan
akhirat daripada kepentingan duniawi dengan melakukan ibadah kepada Allah SWT
secara terus-menerus sehingga mereka merasa kedekatan dengan Tuhannya tidak ada
yang dapat membuat hijab antara mereka dengan sang Khaliq. Sebagian ulama’
berpendapat bahwa sufi merupakan sekumpulan orang-orang yang yang mengasingkan
dirinya dari kehidupan bermasyarakat dan sering berkhlawat di daerah pegunungan
atau suatu tempat yang jauh dari kehidupan duniawi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 49.7pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ibnu Arabi merupakan salah seorang ulama’ sufi yang terkenal dengan sentral
ajarannya yang sering disebut dengan istilah <i>wahdat al-wujud </i> yang
bermakna satu kesatuan, maksudnya yaitu antara makhluk dan sang Khalik jika
dilihat dari hakekatnya pada dasarnya satu tidak ada perbedaan. Dengan sang Khalik
sebagai wujud yag hakiki, sedangkan makhluk hanyalah bayangan dari sang khalik
yang menyimpan sifat-sifat dari Allah SWT. Dengan ajaran seperti ini banyak
pertentangan dari ulama’ sufi mengenai ajaran tersebut. Mereka beranggapan
bahwa paham <i>wahdat al-wujud </i> mulai melenceng jauh dari pemahaman tasawuf
pada dasarnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 49.7pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Salah satu paham sufi yang terkenal
dengan pemaknaan bahwa hubungan antara makhluk dan Sang Khalik itu adalah satu,
merupakan paham yang dibawa oleh Ibnu Arabi dan yang kemudian akan lebih sering
dikenal dengan sebutn <i>wahdat al-wujud.</i>
Banyak kecaman dan gugatan dari sufi yang lainnya mengenai ajaran ini,
dikarenakan inti dari paham ini yaitu yang mengatakan bahwa Allah SWT dan
manusia itu satu pada hakekatnya. Tapi Ibnu Arabi menaggapi pendapatpendapat
terebut dengan menyatakan alas an yang bersifat ekstrim dan sulit dipahamai
oleh pemikiran yang biasa.</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">DAFTAR PUSTAKA</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: 49.5pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 49.5pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 49.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Hilal, Ibrahim. 2002. <i>Tasawuf antara Agama dan Filsafat: Sebuah Kritik Metodologis.</i>
Bandung: Pustaka Hidayah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 49.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Nata, Abuddin. 2006. <i>Akhlak Tasawuf. </i>Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 49.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Toriquddin, Muhammad. 2008. <i>Sekularitas Tasawuf, dalam Dunia Modern. </i>Malang: UIN-Malang Press.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 49.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">C. Chittick, William. 2001. <i>The Sufi Path of Knowledge: Pengetahuan Spiritual Ibnu al-‘Araby. </i>Yogyakarta:
Qalam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 49.5pt;">
<br /></div>
<div>
<br />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: normal;">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[1]</span></span></span></a> )Ibrahim
Hilal, <i>TASAWUF antara Agama dan FIlsafat,</i>
(Bandung: Pustaka hidayah,2002), cet. I, Hal.42.</div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: normal;">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[2]</span></span></span></a> )Ibrahim
Hilal,<i>ibid.</i>, hal.43-44.</div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[3]</span></span></span></a>)
William C. Chittick. <i>Sufi path of
knowledge: Pengetahuan Spiritual Ibnu Al-Araby.</i>(Yogyakarta: Qalam,2001) ce.
I, hal. 4</div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[4]</span></span></span></a>)
Abuddin Nata. <i>AKHLAK TASAWUF</i>.
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2006) hal.247</div>
</div>
<div id="ftn5">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[5]</span></span></span></a>)
<i>Ibid.</i></div>
</div>
<div id="ftn6">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref6" name="_ftn6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[6]</span></span></span></a>)Moh.
Toriquddin. <i>Sekularitas Tasawuf,
memumikan Tasawuf dalam Dunia Modern.</i> (Malang: UIN-Malang Press.2008)hal.
175</div>
</div>
</div>Semua adahttp://www.blogger.com/profile/06776125251190748026noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6754444452596925733.post-28040487157926996462011-02-11T23:33:00.000-08:002011-02-12T17:44:00.026-08:00Makalah wahdat Al-Wujud Ibn Arabi<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent>
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span lang="IN">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN">Pengertian dan tujuan
wahdat al-wujud</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;">
<span lang="IN"> Wahdat al-wujud adalah ungkapan yang
terdiri dari dua kata yaitu wahdat dan al-wujud. Wahdat artinya sendiri,
tunggal atau kesatuan sedang al-wujud artinya ada.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[1]</span></span></span></a>
Dengan demikian wahdat al-wujud berarti kesatuan wujud.<a name='more'></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span lang="IN"> Harun
nasution lebih lanjut menjelaskan paham ini dengan mengatakan bahwa paham
wahdat al-wujud nasut yang sudah ada dalam hulul diubah maejadi khalq (makhluk)
dan lahut menjadi haqq (tuhan).Aspek yang sebelah luar disebut khalq dan aspek
yang di sebelah dalam disebut haqq.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[2]</span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span lang="IN"> Paham
ini selanjutnya membawa keoada timbulnya paham bahwa diantara makhluk dan tuhan
sebenarnya satu kesatuan dari wujud tuhan dan yang sebenarnya ada adalah wujud
tuhan itu, sedangkan wujud makhluk hanya bayang atau fotocopy dari wujud tuhan.
Dengan demikian alam ini merupakan
cermin dari Allah. Pada saat Dia ingin melihat diri-Nya, Ia cukup melihat alam
ini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span lang="IN"> Dalam
fushush al-hikam sebagai dijelaskan oleh Al-Qashini dan di kutip Harun
Nasution, fana wahdul wujud ini antara lain terlihat dalam ungkapan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span lang="IN">Wajah sebenarnya satu tetapi jika engkau
perbanyak cermin ia menjadi banyak.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[3]</span></span></span></a>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span lang="IN">Tuhanlah sebenarnya yang mempunyai wujud
hakiki atau wajibul wujud. Sementara itu makhluk sebagai yang di ciptakan-Nya
hanya mempunyai wujud yang bergantung kepada wujud yang berada dirinya yaitu
Tuhan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span lang="IN">Yang mempunyai wujud sesungguhnya hanyalah
Allah. Dengan demikian yang sebenarnya hanya satu wujud yaitu wujud Tuhan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span lang="IN">Hal yang demikian itu lebih lanjut
dikatakan Ibn Arabi sebagai berikut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span lang="IN">“sudah menjadi kenyataan bahwa makhluk
adalah dijadikan dan bahwa ia berharap kepada khalik yang menjadikannya karena
ia hanya mempunyai sifat mungkin dan dengan demikian wujudnya bergantung pada
sesuatu yang lain.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[4]</span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;">
<span lang="IN"> Paham tersebut mengisyaratkan bahwa pada
manusia ada unsur lahir dan batin, dan pada tuhan pun ada unsur lahir dan
batin. Unsur lahir manusia adalah fisiknya, sedangkan batinnya adalah roh atau
jiwa yang hal ini merupakan pancaran, bayangan atau fotocopy Tuhan. Kemudian
unsur lahir-lahir pada tuhan adalah sifat-sifat ketuhanannya yang tampak dialam
ini dan unsur batinnya adalah dzat Tuhan.Bersatunya unsur lahut yang ada pada
manusia dengan unsur nasut yang ada pada Tuhan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;">
<span lang="IN"> Selanjutnya dalam Al-Qur’an akan kita
jumpai ayat-ayat yang memberikan petunjuk bahwa Tuhan memiliki unsur lahir dan
batin sebagaimana dalam faham wahdat al-wujud</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;">
<i><span lang="IN">Dengan menyempurnakan untukmu niatnya lahir dan
batin (Qs, Luqman, 31;20)</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;">
<span lang="IN"> Dalam Al-Qur’an dan terjemahannya terbitan
Departemen Agama tahun 1984, hal 90, kata al-awwal pada surat al-hadid ayat 3
diartikan yang telah ada sebelum sesuatu yang ada. Al-akhir artinya yang nyata
adanya karena banyak bukti-buktinya dan yang batin adalah yang tidak dapat
digambarkan hakikar dzatnya oleh akal. Namun menurut para sufi yang dimaksud
zahir adalah sifat-sifat Allah yang tampak, sedang batin adalah dzat-dzatnya.
Manusia dianggap mempunyai kedua unsur tersebut karena manusia berasal dari
pancaran tuhan. Sehingga antara manusia dengan Tuhan pada hakekatnya satu
wujud.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[5]</span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0in 0.0001pt 18.75pt; text-align: justify; text-indent: -18.75pt;">
<span lang="IN">B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN">Tokoh wahdatul wujud</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;">
<span lang="IN"> Wahdatul al-wujud adalah wujus yang sejati
adalah satu,tokoh yang mengajarkan tentanf wahdatul al-wujud adalah ibn arabi,
nama lengkapnya Mohammad bin ali bin ahmad bin Abdullah ath-tha’i al-haitami.
Dia lahir di Murcia, Andalusia tengah, Spanyol
tahun 560 H.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[6]</span></span></span></a> Di
Seville (spanyol) dia mempelajari al-qur’an, hadist serta fikih pada sejumlah
murid seorang faqih Andalusia terkenal yakni ibnu hazm al-zhahiri. Ia pindah ke
Tunis di tahun 1145 dan masuk aliran sufi <i>(ibid).</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;">
<span lang="IN"> Ketika ia berusia 30 tahun ia mulai
berkelana ke berbagai kawasan Andalusia dan kawasan islam bagian barat.
Diantara guru-gurunya adalah Abu madyan al-Ghoust al-Talimsari dan Yasmin
musaniyah. Keduanya banyak dipengaruhi ajaran-ajaan ibn arabi. Dikabarkan juga
bahwa dia pernah ketemu dengan ibn Rusyd. Filosof murni dan tabib istana
dynasty barbar dari Alomohad Dikordora.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[7]</span></span></span></a>
Ia juga telah dikabarkan mengunjungi Al-mariyyah yang menjadi pusat madrasah
ibn Masarrah seorang sufi falsafi yang cukup berpengaruh dan mempunyai banyak
masalah di Andalusia, di antara karya monumenalnya yaitu al-futuhat al-makkiyah
yg ditulis pada tahun 1201 H. Tatkala ia sedang menunaikan ibadah haji. Karya
lainnya yaitu tarjuman al-Asyuwaq yang ditulisnya untuk mengenang kecantikan,
ketakwaan, dan kepintaran seorang gadis cantik dari keluarga seorang sufi dari
Persia.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[8]</span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;">
<span lang="IN"> Ibn arabi dikenal sebagai penulis yang
produktif. Jumlah buku yang kurangnya menurut perhitungan mencapai lebih dari
200 diantaranya ada yang cuma 10 halaman tetapi ada juga yang beberapa
ensiklopedia tentang sufisme seperti kitab futuha al-mekkah dan bukunya yang
termasyur adalah tsus al-hikam yang juga tasawuf.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;">
<span lang="IN">Menurut Hamka,
ibn arabi dapat disebut sebagai orang yang telah sampai pada puncak wahdatul
wujud. Dia telah menegakkan pahamnya dengan berdasarkan renungan fikir,
filsafat, dan tasawuf</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;">
<span lang="IN"> Menyajikan ajaran tasawufnya dengan bahasa
agak berbelit belit dengan tujuan, untuk menghindari tuduhan fitnah dan ancaman
kaum awam sebagaimana dialami Al-hallaj. Wujudnyaair adalah air wujud, pada
hakikatnya tidaklah ada pemisah antara manusia dan Tuhan klo dikatakan
berlainan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0in 0.0001pt 18.75pt; text-align: justify; text-indent: -18.75pt;">
<span lang="IN">C.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN">Ajaran-ajaran tasawuf</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;">
<span lang="IN"> Ajaran sentral ibn arabi adalah tentang
wahdatul Al-wujud yang istilahnya bukan berasal dari ibn arabi sendiri
melainkan berasal daai ibnu taimiyah tokoh yang paling keras dalam mengecam dan
mengkritik ajaran sentralnya tersebut. Ibnu taimiyah telah berjasa dalam
mempopulerkan wahdatul al-wujud ke dalam masyarakat islam meskipun tujuannya
negatif.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[9]</span></span></span></a>
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;">
<span lang="IN"> Kaum atheis dan golongan madzhab wahdatul
wujud mengemukakan fana wujud selain Allah dalam kitab “Fushushul Hikam” dan
orang-orang yang sepadan dengannya mengatakan bahwa wujud khalik adalah wujud
makhluk. Dipahami dari ucapan mereka itu bahwa mereka tidak mengakui adanya
wujud selain Allah. Ucapan ini hanya lahir dari mulut orang kafir seperti
yahudi, nasarani, dan penyembah berhala, orang yang mengatakan bahwa
sesungguhnya Tuhan dan hamba jua dan tidak ada perbedaan antara keduanya,
ucapan ini sebenarnya menunjukan kekafiran yang nyata terutama apabila yang
dimaksudkan seluruh makhluk meskipun yang dimaksud adalah para wali Allah yang
beriman dan bertaqwa, kita tidak bisa langsung memfonis ibnu arabi dan
orang-orang sehaluannya adalah kafir, namun bukan berarti kita harus menerima
mentah-mentah hasil ijtihad mereka dibidangnya masing-masing khusunya tasawuf
ini karena kita yakin bahwa mereka umumnya adalah terdiri dari mutjahid islam
di bidangnya. Dari hasil pengkajian ijtihad dan maka ajaran tasawuf seperti
ittihad, hulul, wahdtul wujud dan sejenisnya perlu di kaji ulang.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn10" name="_ftnref10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[10]</span></span></span></a>
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;">
<span lang="IN"> Menurut ibnu taimiyah wahdatul wujud
adalah penyamaan Tuhan dengan alam, dia menilai bahwa ajaran ibn arabi adalah
dari aspek tasybihnya (penyerupaan) khalik dengan makhluknya. Ia belum menilai
dari aspek tanzihnya (penyucian khalik). Menuru ibn arabi wujud semua yang ada
ini hanyalah satu dan pada hakikatnya wujud makhluk adalah wujud khalik pula,
tidak ada perbedaan diantaranya dari segi hakikatnya, dan kalaupun di lihat
dari sudut pandang panca indra. Wujud alam pada hakikatnya adalah wujud Allah
dan Allah adalah hakikat alam. Tidak ada perbedaan antara wujud yang qodim
dengan yang baru atau dengan kata l;ain tidak ada perbedaan antara abid
(menyembah) dan ma’bud (yang di sembah).<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn11" name="_ftnref11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[11]</span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;">
<span lang="IN"> Kalau khalik dan makhluk bersatu dalam
wujudnya mengapa telihat dua? Menurut ibn arabi tidak memandangnya dari sisi
satu, tetapi memandang keduanya bahwa khalik dari sisi satu dan makhluk dari
sisi yang lain. Jika mereka memandang dari sisi yang lain mereka pasti mengetahui hakikat keduanya yakni dzatnya satu yang tak
terbilang dan terpisah.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn12" name="_ftnref12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[12]</span></span></span></a>.
Wujud Tuhan juga wujud alam dan wujud Tuhan bersatu dengan wujud alam yang
dalam istilah barat disebut panteisme, yang di definisikan oleh Henry
C.Theissen. panteisme adalah teori yang menyatakan bahwa segala sesuatu yang
terbatas adalah aspek modifikasi atau bagian dari satu wujud yang kekal dan ada
dengan sendirinya.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn13" name="_ftnref13" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[13]</span></span></span></a>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;">
<span lang="IN"> Ibn arabi menyebut wujud, maksudnya adalah
wujud yang mutlak yaitu wujud Tuhan, satu-satunya wujud menurut ibn arabi
adalah wujud tuhan, tidak ada wujud selain wujudNya. Kesimpulannya kata wujud
tidak diberikan kepada selain tuhan. Dalam bentuk lain dapat dijelaskan bahwa
makhluk diciptakan oleh tuhan dan wujudnya bergantung pada wujud tuhan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;">
<span lang="IN"> Dengan demikian, ibn arabi menolak ajaran
yang mengatakan bahwa alam semesta ini diciptakan dari tiada. Ia mengatakan
bahwa nur Muhammad itu qodim dan merupakan sumber emanasi dengan berbagai
kesempurnaan ilmiah dan alamiah yang terealisasikan pada dari pada nabi adam
sampai nabi Muhammad dan dari nabi Muhammad pada diri pengikutnya yaitu para
wali.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;">
<span lang="IN"> Dari konsep-konsep wahdatuj al-wujud ibn
arabi ini muncul dua konsep yang sekaligus merupakan lanjutan atau cabang dari konsep dari wahdatul al-wujud itu, yaitu
konsep al-hakikat al-muhammadiyah dan konsep wahdat al-adyan (kesamaan agama).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;">
<span lang="IN"> Dalam menjelaskan konsep wahdatul wujud
ibn arabi mengungkapkan bahwa wujud ini satu,namun dia memiliki penampakan yang
disebut dengan alam dan ketersembunyiannya yang dikenal dengan asma yang
memiliki pemisah yang disebut dengan barzah atau menghimpun dan memisahkan
antara batin dan lahir itulah yang di sebut dengan insane kamil.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;">
<span lang="IN"> Ia juga menjelaskan bahwa tuhan segala
tuhan adalah Allah SWT. Sebagai nama yang teragung dan sebagai ta’ayun (pernyataan)
yang pertama. Ia merupakan sumber segala nama dan tujuan akhir dari segala
tujuan dan arah dari segala keinginan serta mencakup segala tuntutan,
kepadaNyalah isyarat yang difirmankan Allah kepada rasulnya, bahwa kepada
Tuhanmulah tujuan akhir karena Muhammad adalah mazhar dari pernyataan yang
pertama, dan tuhan yang khusus baginya adalah ketuhanan yang agung ini.
Ketahuilah bahwa segala nama-nama Allah merupakan gambaran dalam ilmu Allah.
Sedangkan hakikat muhammadiyah merupakan gambaran dari nama Allah yang
menghimpun segala nama ketuhanan yang darinya muncul limpahan atas segala yang
ada dan Allah sebagai tuhannya. Perlu diketahui bahwa yang dimaksud dengan
hakikat muhammadiyah disini bukanlauh nabi Muhammad sebagai manusianya, namun
hakikat muhammadiyah adalah asma dan sifat Allah serta akhlaknya. Nabi Muhammad
disebut dengan Muhammad karena beliau mampu berakhlak dengan seluruh akhlak
ketuhanan tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;">
<span lang="IN">D. Analisis
wahdatul al-wujud</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;">
<span lang="IN"> Wahdatul al-wujud adalah bahwa wujud yang
sejati adalah satu. Bukan berarti alam adalah Allah dan Allah adalah alam.
Kenyataannya bahwa dia adalah satu kesatuan wujud ini juga dapat dipahami dari
sebuah hadits yang sering dikutip ibn arabi dalam menerangkan masalah wahdat
al-wujud yaitu; kanallahu wala syai’a ma’ahu artinya dahulu Allah tiada sesuatu
apapun besertanya. Maksud dari pernyatan ini tidak ada sesuatu apapun yang
menyertai Allah selamanya dan segalanya pada sisinya adlah tiada. “tiada Tuhan
selain Allah” artinya segala sesuatu berupa alam gaib dan nyata adalah bayangan
Allah yang pada hakikatnya tiada. Dapat disimpulkan dari penjelasan diatas
adalah alam bias dikatakan yang merupakan khayal semata maka alam bukanlah
Allah. Namun jika di lihat alam tidak akan muncul dengan sendirinya dan
mustahil ada wujud di samping Allah atau di dalamnya atau di luarnya maka alam
adalah penampakan Allah. Penampakan itu tiada lain Allah jua adanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;">
<span lang="IN"> Karena yang mempunyai wujud hanyalah
Tuhan. Dengan demikian wujud itu hanya satu yakni wujud Tuhan Ia jua
memberikan sifat-sifat ketuhanan pada
segala sesuatu. Alam ini seperti cermin yang buram dan juga seperti badan yang
tidak bernyawa. Allah menciptakan manusia untuk memperjelas cermin itu, dengan
kata lain alam ini merupakan penampakan dari asma dan sifat Allah yang terus menerus.
Tanpa alam sifat dan asma-Nya itu akan kehilangan maknanya dan senantiasa dalam
bentuk dzat yang tinggal dalam kesendiriannya yang tidak dikenal oleh siapapun.</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: center;">
<b><span lang="IN">BAB III</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: center;">
<b><span lang="IN">KESIMPULAN</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;">
<span lang="IN"> Allah mustlak dengan keterbatasan dan
terbatas dengan kemutlakannya dengan kata lain Allah mutlak dari segi dzatnya
yang maha suci dari segala sifat dan terbatas dalam kemutlakan dengan
nama-nama, sifat-sifat, dan fenomena-fenomena alam. Jadi penampakanNya itu
sendiri tidak terbatas karena kalimatnnya tidak pernah habis, inilah yang
disebut lautan tak bertepi. Dialah yang maha esa dalam banyak rupa dan rupa
yang banyak yang pada hakikatnya wajah-wajah dari dzat yang esa. Dialah
penghimpun segalannya yang membedakan segalanya dalam berbagai rupa. Aspek
keindahan mewakili tasybih dan aspek keagungan mewakili tanzih, keduanya itu mewujudkan
kesempurnaan pada dzatnya namun keseluruhannya itu menunjukkan kemutlakan yang
tak terhingga.</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: center;">
<b><span lang="IN">DAFTAR PUSTAKA</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 12pt 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN">Anwar
Rosihan.2007. <i>Ilmu Tasawuf. Bandung </i>:
CV Pustaka Setia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 12pt 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN">Abdul Qodir
Mahmud. 1996. <i>Falsafat Ash-shuffiyyah fi
Al Islam</i>, Dar al-fikr al arab kairo.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 12pt 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN">Abu Bakar
Aceh. 1882. <i>Sejarah Filsafat Islam</i>,
Solo</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 12pt 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN">Hawasali
Abdullah. 1930. <i>Perkembangan Ilmu Tasawuf
dan tokoh-tokohnya di nusantara</i>, Surabaya: Al-ikhlas</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 12pt 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN">Prof. Dr. H.
Nata Abuddin, Ma. 1996. <i>Akhlak Tasawuf.</i>
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-top: 12pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div>
<br />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[1]</span></span></span></span></a><span lang="IN"> Mahmud Yunus, <i>kamus arab indo</i> (Jakarta: Hidakarya agung, 1990), hal 492 dan 494.</span></div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[2]</span></span></span></span></a><span lang="IN"> Harun Nasution, <i>Falsafah dan Mistisisme dalam Islam</i> (Jakarta: Bulan Bintang, 1993),
cet III, hal 92</span></div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[3]</span></span></span></span></a><span lang="IN"> Harun Nasution op.ut hal 93.</span></div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[4]</span></span></span></a> Harun
Nasution, op.ut hal 94-95</div>
</div>
<div id="ftn5">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[5]</span></span></span></a>
H.Abuddin Nata, akhlak tasawuf (Jakarta, Graindo persada, 1996), hal 252</div>
</div>
<div id="ftn6">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref6" name="_ftn6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[6]</span></span></span></a>
At-taffazani, op, at hal 201</div>
</div>
<div id="ftn7">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref7" name="_ftn7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[7]</span></span></span></a> <span lang="IN">Supandi Djoko Damono, Pustaka Firdaus,
1975 hal 23</span></div>
</div>
<div id="ftn8">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref8" name="_ftn8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[8]</span></span></span></a> ibid</div>
</div>
<div id="ftn9">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref9" name="_ftn9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[9]</span></span></span></a> <span lang="IN">Rosihan Anwar MAg. <i>Ilmu tasawuf ,mukhtar sholehan</i> (Bandung, Pustaka Setia. 2000) hal
145</span></div>
</div>
<div id="ftn10">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref10" name="_ftn10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[10]</span></span></span></a> <span lang="IN">Moh. Saifullah Al-Aziz, <i>Risalah memahami ilmu Tasawuf </i> (Surabaya, Terbit Terang,1998) hal 223.</span></div>
</div>
<div id="ftn11">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref11" name="_ftn11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[11]</span></span></span></a> <i><span lang="IN">Rosihan
Anwar</span></i></div>
</div>
<div id="ftn12">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref12" name="_ftn12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[12]</span></span></span></a> <span lang="IN">Muhammad Musthafa, <i>Ilmu,al-hayat,al-ruhiyyah,al-islam,al-haiat,al-musriyyah,al-ammabi,al-kitab.
</i>Mesir , 1984, hal 182</span></div>
</div>
<div id="ftn13">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref13" name="_ftn13" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[13]</span></span></span></a> <span lang="IN">Kautsar Azhari Noer, <i>al-arabi nahdat al-wujud dalam perdebatan</i>, Paramadina 1995, hal 162</span></div>
</div>
</div>Semua adahttp://www.blogger.com/profile/06776125251190748026noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6754444452596925733.post-81120264471732532382011-02-11T23:31:00.000-08:002011-02-12T18:13:10.977-08:00Makalah Thariqah<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent>
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span lang="IN">2.1 Arti Thariqah</span></b></div>
<div class="MsoNormalCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span lang="IN">Dari segi bahasa thariqah berasal dari bahasa arab
<i>thariqah </i> yang artinya jalan, keadaan, aliran dalam
garis sesuatu.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[1]</span></span></span></a>
Jamil Shaliba (dalam buku Abuddin Nata, <i>Akhlak
Tasawuf</i>, 2006, hlm.269) mengatakan secara harfiah thariqah berarti jalan
yang terang, <a name='more'></a>lurus yang memungkinkan sampai pada tujuan dengan selamat. Di
kalangan Muhaddisin thariqah digambarkan dalam dua arti yang asasi. Pertama
menggambarkan sesuatu yang tidak dibatasi terlebih dahulu (lancar), dan kedua
didasarkan pada sistem yang jelas dibatasi sebelumnya. Selain itu thariqah juga
diartikan sekumpulan cara –cara yang bersifat renungan, dan usaha inderawi yang
mengantarkan pada hakikat, atau sesuatu data yang benar. Secara terminology,
pemaknaan thariqah agak sulit dirumuskan dengan pas, karena pengertian thariqah
ikut berkembang mengikuti perjalanan kesejarahan dan perluasan kawasan
penyebarannya. Dari berbagai sumber klasik maupun kotemporer, nampaknya thariqah
dapat dimaknai sebagai ”suatu sistem hidup bersama dan kebersamaan dalam
keberagaman sebagai upaya spiritualisasi pemahaman dan pengalaman ajaran Islam
menuju tercapainya ma’rifatullah.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[2]</span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Harun Nasution mengatakan thariqah ialah
jalan yang harus ditempuh seorang sufi dalam tujuan berada sedekat mungkin
dengan Tuhan. Hamka mengatakan bahwa thariqah adalah perjalanan hidup yang
harus ditempuh di antara mahkluk dan khaliq.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[3]</span></span></span></a>
Dalam ilmu tashawwuf juga dikatakan bahwa syari’at itu merupakan peraturan, thariqah
itu merupakan pelaksanaan sedangkan haqiqoh merupakan keadaan dan ma’rifat
merupakan tujuan yang terakhir. Tentang bagaimana melaksanakannya untuk
mencapai tujuan, kaum mutashwwifin antara satu dengan yang lain memiliki
perbedaan. </span></div>
<div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">
<span lang="IN">Salah satunya, thariqah adalah jalan atau petunjuk dalam melaksanakan suatu
ibadah sesuai dengan ajaran yang dibawa
oleh Rasulullah SAW, dan yang dicontohkan oleh beliau dan para sahabatnya serta
Tabi’in, Tabi’it Tabi’in dan terus bersambung hingga kepada para Guru-guru,
Ulama’, Kyai-kyai secara bersambung hingga sekarang ini (para Ulama’
Mutashawwifin).<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[4]</span></span></span></a> Thariqah
adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh oleh para ahli tashawwuf atau kaum
mutashawwifin untuk mencapai tujuan. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Syekh
Zainuddin bin Ali dalam Kitab Nadhom “<b><i>Hidayatul Dzzkiya ‘Ila Thoriqil Auliya” :</i></b></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">
<span lang="IN">Artinya: </span></div>
<div class="MsoNormalCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">
<span lang="IN">“<i>Thoriqot adalah menjalankan amal
yang lebih berhati-hati dan tidak memiliki kemurahan (keringanan) syara’
seperti sifat wara’ seta ketepatan hati yang kuat seperti latihan- latihan
jiwa”).</i> </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Dengan memperhatikan berbagai pendapat
diatas, kiranya dapat diketahui bahwa yang dimaksud dengan thariqah adalah
jalan yang bersifat spiritual bagi seorang sufi yang didalam nya berisi amalan
ibadah dan lainnya yang bertemakan menyebut nama Allah dan sifat-sifatnya
disertai penghayatan yang mendalam. Amalan dalam thariqah ini ditujukan untuk
memperoleh hubungan sedekat mungkin (secara rohaniah) dengan Tuhan.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[5]</span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.2 Ajaran thariqah</span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berikut ini ajaran
tharikhat yang berkembang di dunia antara lain yaitu:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a. Thariqah Naqsabandiyah dan Khalidiyah </span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Thariqah ini
mempunyai ciri antara lain:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berpegang teguh kepada Akidah Ahlussunnah</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Meninggallkan rukhsah </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Memilih hukum-hukum yang azimah</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Senantiasa dalam muqarabah</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tetap barhadapan denagn tuhan </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menghasilkan malakah hudhur (menghadirkan Tuhan dalam
hati)</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menyenfiori di tengan keramaian serta menghiasi diri
dengan hal-hal yang berfaedah </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mengambil faedah dari ilmu-ilmu agama</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berpakaian dengan pakaian mukmin biasa</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selalu mengatur nafas dengan menyebut asama Allah </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Zikir tanpa suara </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berakhlak dengan akhlak Nabi Muhammad SAW </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Beberapa hal yang dikerjakan para pengiku thariqah ini adalah:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ketika akan berzikir, mereka terlebih dahulu menghadirkan
wajah sang guru (rabithah). Mereka mempunyai cara zikir tertentu yang khas.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mengasingkan diri dengan bermal dan berzikir selama 40
hari, 20 hari, dan 10 hari. Hal ini disebut berkhalwat atau bersuluk. Sewaktu
bersuluk, seseorang dilarang memakan daging.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Thariqah Tsamaniyah </span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ciri thariqah ini zikirnya dengan suara keras dan
melengking, khususnya ketika mengucapkan lafadz lailaha illa Allah. Juga
terkenal dengan nama ratib saman yang hanya mempergunakan perkataan ‘hu’, uang
artinya Dia Allah. Syaikh Saman ini jugta mengajarkan agar memperbanyak shalat
dan zikir, kasih pada fakir miskin, jangan mencintai dunia, menukar akal
basyariyah dengan akal robaniyah, beriman hanya kepada Allah dengan tulus
ikhlas.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;">
<b><span lang="IN">c.
Tahriqat Syadizilyah </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span lang="IN">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN">Pokok-pokok ajarannya
antara lain:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span lang="IN">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN">Bertakwa kepada allah
di tempat yang sunyi dan ramai </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span lang="IN">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN">Mengikuti sunnah
dalam segala perkataan dan perbuatan </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span lang="IN">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN">Berpaling hati dari makhluk
waktu berhadapan dan waktu membelakangi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<span lang="IN">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN">Kembali kepad allah
di waktu senang dan duka </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;">
<b><span lang="IN">d. Thariqah Rifa’iyah </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify;">
<span lang="IN">Pengikut thariqah ini mempunyai 3 prinsip yaitu tidak memminya
sesuatu, tidak menolak sesuatu dan tidak mengganggu sesuatu. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;">
<b><span lang="IN">e. Thariqah Khalwatiyah </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify;">
<span lang="IN">Amalan thariqah
ini mampu mentransformasikan jiwa dari
tingkat yang rendah ke tingka yang lebih sempurna melalui tujuh tingkatan
nafsu, yaitu nafsu amarah, nafsu lawamah, nafsu mulhamah, nafsu muthmainnah,
nafsu radhiyah, dan nafsu kamilah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.3
Hubungan atau kedudukan thariqah didalam tasawuf</span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Thariqah
berakar dari pengalaman seorang sufi-ahli tasawuf- dalam mengajarkan ilmunya
kepada orang lain, pengajaran mana kemudian dikembangkan pengikutnya. Oleh
karena itu, dalam perkembangannya kemudian, thariqah terkait erat dengan nama
guru tasawuf itu. Dalam pengertian ini, maka penanaman satu thariqah diambil
dari nama pemimpin kelompok belajar itu. Berdasarkan pemaknaan thariqah tadi,
terlihat bahwa lembaga thariqah salah satu betuk kelanjutan usaha para sufi
terdahulu dalam menyebarluaskan tasawuf sesuai pemehamannya. Dalam ilmu
tasawuf, kata thariqah diartikan sebagai “cara sufi” mendekatkan diri kepada
Allah yang disebut <i>thuruq as suffiyah.</i>
Sedangkan dalam thariqah, kata ini dimaknai sebagai <i>trade mark</i> seorang sufi.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[6]</span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Peralihan
tasawuf sebagai ilmu praktis dan bersifat perorangan ke thariqah sebagai
lembaga, terkait dengan perkembangan tasawuf dan perluasan tasawuf itu sendiri.
Dengan semakin banyak tersosialisasikannya tasawuf, maka semakin banyak pula
orang yang ingin belajar tasawuf. Para peminat tasawuf itu mendatangi orang
yang dinilai memiliki otoritas dalam tasawuf untuk menuntun mereka belajar dari
seorang guru yang menguasai sistem pembelajaran yang disusun berdasarkan
pengalaman dalam satu bidang ilmu terapan. Oleh karena itu bertemunya dua
kebutuhan itulah kemudian seorang guru tasawuf memformulasikan sistem
pembelajaran tasawuf yang memuat beberapa unsur dasar. Sistem pembelajaran itu
kemudian menjadi hak paten bagi satu thariqah dan sekaligus pembeda dari thariqah-thariqah
lainnya.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Guru
dalam thariqah yang sudah melembaga itu selanjutnya disebut Mursyid atau Syeikh
dan wakilnya disebut Khalifah. Adapun pengikutnya disebut Murid. Sedangkan
tempatnya disebut rithbah atau zawiyah atau taqiyah.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[7]</span></span></span></a>
Dan thariqah itu merupakan jalan yang harus dilalui untuk mendekatkan diri
kepada allah, maka orang yang menjalankan thariqah itu harus menjalankan
syari’at dan si murid harus memenuhi
unsur-unsur berikut:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mempelajari ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan syariat agama.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mengamati dan
berusaha semaksimal mungkin untuk mengikuti jejak dan guru; dan melaksanakan
perinthnya dan menjahi larangannya.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tidak mencari-cai
keinginan dalam beamal agar tercapai kesempurnaan yang hakiki.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berbuat dan mengisi
waktu seefisien mungkin dengan segala wirid dan doa guna pemantapan dan
kekhususan dalam mencapai maqomat yang lebih tinggi.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mengekang hawa
nasfsu agar terhindar dar kesalahan yang dapat menodai amal.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ciri-ciri
thariqah tersebut merupakan cirri pada umumnnya dianut setiap kelompok,
sedangkan dalam bentuk amal dan wiridnya berbeda-beda. Sebagai contoh dapat
dikemukakan masalah dzikrullah, dzikir mengingat Allah. Ada thoriqoh yang
memiliki dzikir-dzikir tertentu dengan caranya sendiri-sendiri. Missalnya ada
yang berdzikir dengan bersuara atau yang disebut dzikir lisan. Ada dzikir yang
diucapkan dalam hati yang dinamakan dzikrul qolbi dan ada juga dzikrullah yang
diucapkan secara rahasia yang dinamakan dzikir sir.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada
umumnya dzikir lisan itu berupa lafadz “<b><i>laailaaha ilallah”</i></b>, dzikir qolbi
berbunyi “<b><i>Allah</i></b>” dan dzikir sir berbunyi ”<b><i>hu</i></b>” yang artinya dia
yaitu Allah. Ada dzikir yang diucapkan secara bersama-sama, <b>ratib</b>, baik diiringi dengan tabuhan, <b>duf</b>, maupun diiringi dengan nyanyian,
tari-tarian, menurut irama dzikir, dengan tarikan nafas, langgam suara atau
gerak badan tertentu.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dari
macam-macam pelaksanaanya baik dari tata cara berdzikir, bentuk wirid atau tata
cara lainnya, ada pula yang melalui tiga tingkatan yang sudah sangat terkenal
yaitu takhalli, tahalli dan tajalli. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Takhalli</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> artinya membersihkan diri dari sifat-sifat tercela,
kekotoran hati dari maksiat lahir dan batin. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tahalli </span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">artinya mengisi diri dengan sifat-sifat terpuji,
menyinari hati dengan taat lahir dan taat batin. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tajallli </span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">artinya merasakan persaan ketuhanan hingga mencapai
kenyataan tuhan. Inilah maqom tertinggi dalam thoriqot yakni mencapai tajalli.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selain
cara itu, imam al-Ghozali mempunyai cara tersendiri dalam penguraiannya, namun
memiliki kemiripan dngan uraian diatas. Beliau menggunakan istilah Mukhlikat
dan Munjiyat sebagaimana dalam Kitab “<b><i>Ihya’ Ulumuddin”</i></b> Jus tiga dan empat,
yaitu perbatan- perbuatan yang membinasakn harus disingkirkan dan
perbuatan-perbuatan yang menyelematkan daa membawa manusia pada kebahagiaan
harus dijalankan. Lalu beliau memberikan suatu latihan brtingkat yang disebut
muqorobah dan muhasabah yadiri dari musyarrotoh, muroqobah,muhasabah, mujhadah
dan mua’tabah yang kahirnya tercapailah mukhasyafah serta tersingkapnya hijab
antara kholiq dan makhluk.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[8]</span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dengan
demikian, thariqah mempunyai hubungan substansial dan fungsional dengan
tasawuf. Thariqah pada mulanya berarti tata cara dalam mendekatkan diri kepada
Allah dan digunakan untuk sekelompok yang menjadi pengikut bagi seorang syeikh.
Kelompok ini kemudian menjadi lembaga-lembaga yang mengumpul dan mengikat
sejumlah pengikut dengan aturan-aturan sebagaimana disebutkan diatas. Ajaran
tasawuf yang harus diamalkan dalam bimbingan seorang guru, itulah yang disebut
sebagai thariqah. Dengan kata lain dapat dirumuskan bahwa tasawuf adalah
seperangkat ilmu mendekatkan diri kepada Allah, sedangkan thariqah adalah suatu
sistem untuk mendekatkan diri kepada Allah yang salah satu unsur pokoknya
adalah ilmu tasawuf.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[9]</span></span></span></a>
Karena ajaran pokok thariqah adalah tasawuf, atau sebagian dari tasawuf,
semakin jelas pula terlihat bahwa hubungan thariqah dan tasawuf adalah
“hubungan simbiosis” hubungan yang saling mengisi dan memerlukan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span lang="IN">2.4 Perkembangan Thariqah</span></b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.4.1 Perkembangan Thariqah secara Luas</span></b></div>
<div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify;">
<span lang="IN">Dilihat dari sisi historisnya, kapan dan thariqah mana yang mula-mula
timbul sebagai lembaga, sulit diketahui karena tiadanya artifact sejarah yang
jelas.</span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify;">
<span lang="IN">Dari berbagai literature yang dirujuk (Hamka, <i>Tasawuf-Perkembangan dan Pemurniannya</i>,
Nurul Islam, Jakarta, 1987: hlm.102), nampaknya Thariqah Taifuriyah adalah thariqah
tertua. Thariqah ini berdiri pada abad ke IX di Persia yang mengembangkan tasawuf
Abu Yazid al-Busthami al-Taifuriyah. Perkembangan nyata keberadaan thariqah
adalah sekitar abad XII di dua daerah basis, yaitu di Khurasan (Persia) dan
Mesopotamia (Irak). Thariqah yang bermunculan di daerah Khurasan beraliran
tasawuf Abu Yazid, sedangkan thariqah yang berkembang di Mesopotamia berakar
pada tasawuf Junaid al-Baghdadi. Pada era abad XII itu, di Khurasan berdiri thariqah
Yasaviyah yang dipelopori oleh Ahmad al-Yasavi(w.1169) dan thariqah
Khawajaganiyah yang didirikan oleh abdul Kholiq al-Ghazdawani(1220).<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn10" name="_ftnref10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[10]</span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify;">
<span lang="IN">Thariqah Yasviyah melebarkan sayapnya ke kawasan
Turki dengan nama baru thariqah Bektashiyah diidentikan dengan nama pendirinya
Muhammad Atha’ bin Ibrahim Hajji Bektash (w.1335). Thariqah ini cukup popular
pada masa kekuasaan Sultan Murad I, karena thariqah itu memilikipasukan komando
sebagai kekuatan inti kerajaan Turki Osmani, yang disebut ”Jennisari”. Thariqah
Naqsyabandiyah adalah salah satu thariqah yang merupakan pengembangan dari thariqah
Khawajaganiyah yang didirikan oleh Muhammad Bahauddin al-Naqsyaband al-Awisi
al-Bukhari (w.1335). dalam perkembangan selanjutnya thariqah ini menyebar ke
Turki, India, Indonesia dengan nama baru sesuai pendirinya di kawasan setempat.</span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify;">
<span lang="IN">Selain dari dua thariqah induk di atas, thariqah
yang tergolong rumpun Khurasan masih banyak lagi yang berpengaruh dalam dunia thariqah,
seperti thariqah Khalwatiyah yang didirikan oleh Umar al-Khawalti (w.1397). di
kawasan Mesir thariqah ini didirikan oleh Ibrahim Ghulseni (1534) yang kemudian
berganti nama thariqah Sammaniyah yang didirikan oleh Muhammad ibn abdul Karim
al-Sammani (w.1775). </span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify;">
<span lang="IN">Thariqah yang berasal dari rumpun Mesopotamia-Irak
ajarannya berakar dari tasawuf Abdul Qasim al-Junaidi yang (w. 910) atau
menganut paham tasawuf Abdul Qadir al-Jailani (w.1078). Thariqah Suhrawardiyah
yang dirintis oleh Abu Hafs as Suhrawardi (w.1234), thariqah Kubrawiyah yang
dipelopori Najamuddin Kubra (w.1221) cukup digemari di India dan Pakistan dan thariqah
Maulawiyah yang yang didirikan oleh Jalaludin ar-Rumi (w.1273) berkembang baik
di daerah Turki, adalah thariqah-thariqah besar yang mengacu pada tasawuf
al-Junaidi. Thariqah Qadriyah yang dibangun oleh Muhyidin Abdul qadir
al-Jailani di Irak, melebarkan ajaran tasawufnya melalui thariqah Shadziliyah
yang didirikan oleh Nuruddin as-Shadzili (w.1258) dan thariqah Rifaiyah yang
dirintis oleh Ahmad ibn Ali Ar-Rifa’I (w.1182). thariqah yang berasal dari
rumpun Qadiriyah, tersebar luas di hamper seluruh negeri Islam. Thariqah
Faridiyah yang mengilhami lahirnya thariqah Sanusiyah dan Idrisiyah di kawasan
Afrika Utara, adlah thariqah-thariqah yang termasuk rumpun Qadiriyah yang
berakar pada tasawuf Dzunan Nun Al-Mishri (w.860). thariqah Qadariyah masuk ke
kawasan India atas jasa Muhammad al0Ghawath dengan mendirikan thariqah Ghawatiya
sekitar tahun 1617.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn11" name="_ftnref11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[11]</span></span></span></a>
Penyebaran itu hanyalah dalam segi jumlah tetapi tidak menyentuh aspek
anutannya.</span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify;">
<b><span lang="IN">2.4.2</span></b><span lang="IN"> <b>Thariqah
yang Berkembang di Indonesia</b></span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify;">
<span lang="IN">Sebagai bentuk tasawuf yang melembaga, thariqah ini merupakan kelanjutan
dari pengikut-pengikut sufi yang terdahulu. Perubahan tasawuf kedalam thariqah
sebagai lembaga dapat dilihat dari perseorangannya, yang kemudian menjadi thariqah
yang lengkap dengan symbol-simbol dan unsurnya sebagaimana disebutakan diatas. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify;">
<span lang="IN">Dari sekian banyak aliran thariqah
tersebut terdapat sekurang-kurangnya enam aliran thariqah yang berkembang di Indonesia,
yaitu thariqah Qadariyah, Rifaiyah, Nasqsyabanidiyah, Sammaniyah, Khalawatiyah,
dan Khalidiyah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span lang="IN">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN">Thariqah Qadariyah</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 81pt; text-align: justify;">
<span lang="IN">Thariqah Qadariyah didirikan
oleh Syeikh Abdul Qadir Jaelani (1077-1166) dan ia sering pula disebut
al-Jilli. Thariqah ini banyak tersebar di dunia Timur, Tiongkok, sampai pulau
Jawa. Pengaruh thariqah ini cukup banyak meresap di hati masyarakat yang
dituturkan lewat bacaan manaqib pada acara-acara tertentu. Naskah asli manaqib
ditulis dalam bahasa Arab. Berisi riwayat hidup dan penaglaman sufi abdul Qadir
Jaelani sebanyak 40 episode. Manaqib ini dibaca denagn tujuan agar mendapatkan
berkah dengan sebab keramatnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span lang="IN">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN">Thariqah Rifa’iyah</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 81pt; text-align: justify;">
<span lang="IN">Thariqah Rifa’iyah didirikan oleh
syaik Rifa’i. Nama lengkapnya adalah Ahmad bin Ali bin abbas. Meninggal di Umm
Abidah pada tanggal 22 Jumadil Awal tahun 578 H. Bertepatan dengan tanggal 23
September tahun 1106M. Dan ada pula yang mengatakan bahwa ia meninggal pada
bulan Rajab tahun512 H. Bertepatan dengan bulan November tahun 1118 M. Di
Qaryah Hasan. Thariqah ini banyak tersebar di daerah Aceh, Jawa, Sumatera
Baret, Sulawesi dan daerah-daerah lainnya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span lang="IN">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN">Thariqah Naqsyabandi</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 81pt; text-align: justify;">
<span lang="IN">Adapun thariqah Naqsyabandi
didirikan oleh Muhammad bin Bhauddin al-Uwaisi al-Bukhari (727-791 H). Ia biasa
di sebut Naqsyabandi diambil dari kata nasqyaban yang berarti lukisan, karena
ia ahli dalam memberikan lukisan tentang yang gaib-gaib.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 81pt; text-align: justify;">
<span lang="IN">Thariqah ini banyak tersebar
di Sumatera, Jawa, maupun Sulawesi. Ke daerah Sumatera Barat, tepatnya daerah
minangkabau, thariqah ini dibawa oleh Syaikh Ismail al-Khalidi al-Kurdi,
sehingga dikenal dengan sebutan Thariqah Nasqsyabandiah al-Khalidiyah. Amalan thariqah
ini tidak banyak dijelaskan ciri-cirinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span lang="IN">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN">Thariqah
Tsamaniyah</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 81pt; text-align: justify;">
<span lang="IN">Thariqah Samaniyah didirikan
oleh Yaikh Saman yang meninggal dalam tahun 1720 di Madinah. Thariqah ini
banyak tersebar luas di Aceh, dan di Palembang dan daerah lainnya di Sumatera.
Di Jakarta thariqah ini juga sangat besar pengaruhnya, terutama di daerah pinggiran
kota, di daerah Palembang orang banyak yang membaca riwayat Syaikh Saman
sebagai tawassul untuk mendapatkan berkah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span lang="IN">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN">Thariqah
Khalwatiyah</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 81pt; text-align: justify;">
<span lang="IN">Thariqah khalwatiyah didirikan
oleh Zahiruddin (w. 1397 M) di Khurasan dan merupakan cabang dari thariqah
Suharawadi yang didirikan oleh Abdul Qadir Shurawardi yang meninggal tahun 1168
M. Thariqah Khalawatiyah ini mula-mula tersiar di Banten oleh Syaikh Yusuf
Al-Khalawati al-Makasari pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 81pt; text-align: justify;">
<span lang="IN">Thariqah ini banyak
pengikutnya di Indonesia, dimungkinkan karena suluk dari thariqah ini sangat
sederhana dalam pelaksanaannya. Untuk membawa jiwa dari tingkat yang rendah ke
tingkat yang lebih tinggi melalui tujuh tingkat, yaitu peningkatan dari nafsu
amarah, lawwamah, mulhamah, muthmainnah, radhiyah, mardiyah dan nafsu kamilah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span lang="IN">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN">Thariqah Khalidiyah</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 81pt; text-align: justify;">
<span lang="IN">Thariqah Khalidiyah adalah
salah satu cabang dari thariqah Nasqyabandiyah di Turki, yang berdiri pada abad
XIX. Pokok-pokok thariqah Khalidiyah dinbangun oleh Syaikh Sulaiman Zuhdi
al-Khalidi. Thariqah in berisi tentang abad dan Zikir, tawassul dalam thariqah,
adab suluk, tentang saik dan mawamnya , tentang ribath dan beberapa fatwa
pendek dari Syaikh Sulaiman al-Zuhdi al-Khalidi mengenai beberapa persoalan
yang diterima dari bermacam-macam daerah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 81pt; text-align: justify;">
<span lang="IN">Thariqah ini banyak berkembang
di Indonesia dan mempunyai Syaikh Khalifah dan Mursyid yang diketahui dari
beberapa surat yang berasal dari Banjarmasin dan daerah-daerah lain yang dimuat
dalam kitab kecil yang berisi fatwa Sulaiman az-Zuhdi Al-Khalidi.Perkembangan thariqah
di Indonesia </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span lang="IN" style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">KESIMPULAN</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN">Thariqah adalah suatu cara atau jalan yang
ditempuh oleh para ahli tasawuf atau kaum mutashawwifin untuk mencapai tujuan,
dapat lebih dekat dengan Allah SWT.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN">Dalam tharikat samasekali tidak ada tujuan negatif
yang terselip di dalamnya sehingga dapat menggelincirkan umat islam jatuh
kedalam kesesatan. Sebagaimana yang sering dituduhkan oleh beberapa orang yang
belum mengetahui tentang ilmu tharikat. Mereka dengan tergesa-gesa mengeluarkan
prasangka buruk terhadap para ulama-ulama ahli tharikat. Mereka mengatakan
bahwa para ulama tersebut sebagai orang yang mengajarkan ajaran atau amalan
menyerupai ibadah yang tidak pernah dijumpai tuntunannya, baik dari Allah
maupun dari Rasul-Nya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN">Apa yang dituduhkan mereka itu justru terbalik
dengan kenyataan yang ada. Para ulama ahli tharikat yang telah mengajarkan
amalan-amalan baik tersebut samasekali tidak bertentangan dengan ajaran Allah
dan Rasul-Nya. Mereka para ulama, guru, dan syekh sama mengajarkan amalan
tharikat senentiasa bersumber dari ajaran al-Quran dan al-Hadist yang diterima
secara ittishal sampai kepada nabi sendiri. Bahkan apa yang hendah dicapai oleh
ajaran tharikat telah jelas sekali yakni mengerjakan syari’at dengan jalan yang
teratur sesuai dengan keadaan yang semestinya agar memperoleh tujuan hakikat
hidup yang sebenar-benarnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN">Jadi dengan berkembangnya thariqah di seluruh
dunia ini khususnya di Indonesia maka kita sebagai umat islam tidaklah
sepantasnya berperasangka buruk pada ahli tharikat karena sebenarnya tujuan
utama mereka adalah untuk mendekatkan diri kepada sang ilahi, walaupun dengan
cara yang berbeda-beda dan kita patut untuk menghargai cara-cara mereka, tapi
tetap pada jalur atau aturan al-Quran dan hadist.</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span lang="IN">DAFTAR PUSTAKA</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="margin-top: 0in;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN">Solihin,M.Ag
dan Anwar S.Ag, Rosyid M.Ag.2005.<i>Akhlaq Tasawuf</i>. Nuansa
Press:Bandung </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN">Sigerar,
Prof.H.A.Rivay.2002.<i>Tasawuf di Sufisme Klasik ke Neo-Sufisme</i>.PT. Raja
Garfindo Persada:Jakarta</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN">Nata M.A,
Prof.Dr.H.Abuddin.1996.<i>Akhlaq Tasawuf</i>. PT. Raja Garfindo
Persada:Jakarta</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN">Moh.Saifullah Al Aziz Senali.2000.<i>Tasawuf
dan Jalan Hidup Para Wali</i>.Putra Pelajar Press:Gresik</span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 6pt;">
<br /></div>
<div>
<br />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt;">[1]</span></span></span></a>
Abuddin Nata, <i>Akhlak Tasawuf</i>.(Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2006), hlm.269.</div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt;">[2]</span></span></span></a>A.Rivay
Siregar,<i> Tasawuf: dari Sufisme Klasik ke
Neo-Sufisme.</i>( Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada, 2002), hlm.263.</div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt;">[3]</span></span></span></a>
Abuddin Nata, <i>Akhlak Tasawuf</i>.(Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2006), hlm.270.</div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt;">[4]</span></span></span></a>
Moh.Saifulloh Al aziz Senali, <i>Tashawuf
Dan jalan Hidup para Wali.</i> (Gresik: Putra Pelajar,2000),hlm.32.</div>
</div>
<div id="ftn5">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt;">[5]</span></span></span></a>
Abuddin Nata, <i>Akhlak Tasawuf</i>.(Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2006), hlm.270-271.</div>
</div>
<div id="ftn6">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref6" name="_ftn6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt;">[6]</span></span></span></a>
A.Rivay Siregar,<i> Tasawuf: dari Sufisme
Klasik ke Neo-Sufisme.</i>( Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada, 2002), hlm.264.</div>
</div>
<div id="ftn7">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref7" name="_ftn7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt;">[7]</span></span></span></a>
Abuddin Nata, <i>Akhlak Tasawuf</i>.(Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2006), hlm. 271.</div>
</div>
<div id="ftn8">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref8" name="_ftn8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt;">[8]</span></span></span></a>
Moh.Saifulloh Al aziz Senali, <i>Tashawuf
Dan jalan Hidup para Wali.</i> (Gresik: Putra Pelajar,2000),hlm.33-34.</div>
</div>
<div id="ftn9">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref9" name="_ftn9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt;">[9]</span></span></span></a>
<i>Ibid</i>.:265</div>
</div>
<div id="ftn10">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref10" name="_ftn10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt;">[10]</span></span></span></a>
A.Rivay Siregar,<i> Tasawuf: dari Sufisme
Klasik ke Neo-Sufisme.</i>( Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada, 2002), hlm.266-267.</div>
</div>
<div id="ftn11">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref11" name="_ftn11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt;">[11]</span></span></span></a>
<i>Ibid.</i>:hlm 268</div>
</div>
</div>Semua adahttp://www.blogger.com/profile/06776125251190748026noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6754444452596925733.post-29090705569389222392011-02-11T23:28:00.000-08:002011-02-12T17:48:32.182-08:00Makalah Tarekat Naqsabandiyah<div style="color: #eeeeee;">
<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent>
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div>
<div style="color: #eeeeee;">
<b>Pengertian Tarekat</b> </div>
<ol start="1" style="color: #eeeeee; margin-top: 0in;" type="A">
</ol>
<div style="color: #eeeeee;">
Menurut Harun Nasution tarekat
adalah jalan yang harus ditempuh seorang murid agar berada sedekat mungkin
dengan Tuhan di bawah bimbingan seorang guru Mursyid. </div>
<div class="MsoNormal" style="color: #eeeeee;">
<span style="position: relative; top: -3pt;">Sedangkan dalam terminology sufistik, tarekat
adalah jalan atau metode khusus untuk mencapai tujuan spiritual.<a name='more'></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #eeeeee;">
<span style="position: relative; top: -3pt;">Seorang pengikut tarekat akan beroleh kemajuan
dengan melalui sederetan ijazah berdasarkan tingkatnya, yang diakui oleh semua
pengikut tarekat yang sama dari pengikut biasa (<i>mansub</i>) hingga murid,
selanjutnya hingga pembantu <i>syaikh </i>atau<i> khalifahnya</i>, dan akhirnya
dalam beberapa kasus hingga menjadi buruh yang mandiri</span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #eeeeee;">
<span style="position: relative; top: -3pt;">Sesungguhnya tarekat tidak hanya mempunyai
fungsi keagamaan. Setiap tarikat merupakan semacam keluarga besar, dan semua
anggotanya menganggap diri mereka bersaudara satusamalain.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #eeeeee;">
<b>Proses
Berdirinya Tarekat Naksabandiah</b></div>
<ol start="2" style="color: #eeeeee; margin-top: 0in;" type="A">
</ol>
<div style="color: #eeeeee;">
Geraka Tareka Naqsyabandiyah Jika
ditelaah secara sosiologis yang lebih mendalam, lahirnya tarekat lebih
dipengaruhi oleh kondisi sosio-kultur yang ada pada saat itu. Lahirnya trend
pola hidup sufistik tidak lepas dari perubahan dan dinamika dalam kehidupan
masyarakat. Sebagai contoh adalah munculnya gerakan kehidupan zuhud dan uzlah
yang dipelopori oleh Hasan al-Basri (110 H) dan Ibrahim Ibn Adham (159 H).
Gerakan ini muncul sebagai reaksi terhadap pola hidup hedonistik (berfoya-foya)
yang dipraktekkan oleh pejabat Bani Umayyah. </div>
<div style="color: #eeeeee;">
Hasan al-Basri termasuk pendiri madzhab Basrah yang beraliran zuhud. Pendirian
hidup dan pengalaman tasawuf Hasan al- Basri itu dijadikan pedoman bagi ahli
tasawuf. Pandangan tasawuf Hasan al-Basri di antaranya pandangan dia terhadap
dunia yang diibaratkan sebagai ular yang halus dalam pegangan tangan tetapi
racunnya membawa maut. </div>
<div class="MsoNormal" style="color: #eeeeee;">
Setidaknya ada dua faktor yang menyebabkan lahirnya gerakan tarekat pada masa
itu, yaitu faktor kultural dan struktural. Dari segi politik, dunia Islam
sedang dilanda krisis hebat. Di bagian timur dunia Islam seperti: wilayah
Palestina, Syiria, dan Mesir menghadapi serangan orang-orang Kristen Eropa,
yang dikenal dengan Perang Salib selama lebih kurang dua abad (490-656 H /
1096-1248 M) telah terjadi delapan kali peperangan dahsyat. <br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #eeeeee;">
Penyebaran tarekat
Naqsyabandiyah di Jawa dilakukan oleh tiga murid Syekh Khatib Sambas, yaitu
Syekh Abdul Karim Banten, Syekh Tolhah Cirebon, dan Kiyai Ahmad Hasbullah
Madura. Syekh Abdul Karim Banten merupakan murid kesayangan Syekh Ahmad Khatib
Sambas di Mekah. Semula dia hanya sebagai khalifah Tarekat Qadiriyah wa
Naqsyabandiyah di Banten, tahun 1876 diangkat oleh Syeikh Khatib Sambas menjadi
penggantinya dalam kedudukan sebagai mursyid utama tarekat ini yang
berkedudukan di Mekah. Dengan demikian semenjak itu seluruh organisasi TQN di
Indonesia menelusuri jalur spiritualnya (silsilah) kepada ulama asal Banten
tersebut. <br />
Khalifah dari kiyai Tolhah Cirebon
yang paling penting adalah Abdullah Mubarrok, belakangan dikenal sebagai Abah
Sepuh. Abdullah melakukan baiat ulang dengan Abdul Karim Banten di Mekah. Pada
dekade berikutnya Abah sepuh membaiat putranya K.H.A. Sohibul Wafa Tadjul
Arifin yang lebih masyhur dengan panggilan Abah Anom. Hingga sekarang Abah Anom
Masih menjadi mursyid tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah. <br />
Di bawah kepemimpinan Abah Anom ini, tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di
kemursyidan Suryalaya berkembang pesat. Dengan menggunakan metode riyadah dalam
tarekat ini Abah Anom mengembangkan psikoterapi alternatif, terutama bagi para
remaja yang mengalami degradasi mental karena penyalahgunaan obat-obat yang
terlarang, seperti, morfin, heroin dan sebagainya. <br />
Sampai sekarang di Indonesia
ada tiga pondok pesantren yang menjadi pusat penyebaran Tarekat Qadiriyah wa
Naqsyabandiyah yaitu: Pondok Pesantren Rejoso Jombang Jawa Timur, Pondok
Pesantren Mranggen di Jawa Tengah, dan Pondok Pesantren Suryalaya di
Tasikmalaya Jawa Barat.</div>
<div class="MsoNormal" style="color: #eeeeee;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #eeeeee;">
<br /></div>
<ol start="3" style="color: #eeeeee; margin-top: 0in;" type="A">
<li class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><b>Tujuan dan Dasar Tarekat Naqsabandiyah</b></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="color: #eeeeee; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #eeeeee; margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;">
<b>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></b><b>Tujuan Tarekat Naqsabandiyah</b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #eeeeee; margin-left: 0.75in; text-indent: 40.5pt;">
Tujuan utama pendirian Tarekat Naqsabandiyah oleh para
sufi adalah untuk membina dan membina seseorang agar bias merasakan hakikat
Tuhannya dalam kehidupan sehari – hari melalui perjalanan ibadah yang terarah
dan sempurna. Dalam kegiatan ini biasanya seorang anggota diarahkan oleh
tradisi – tradisi ritual khas yang terdapat dalam Tarekat Naqsabandiyah sebagai
upaya pengembangan untuk bisa menyampaikan mereka ke wilayah hakikat atau
ma'rifat kepada Allah Azza Wajalla. Dengan demikian tujuan utama thariqat
Naqshabandiyah, yakni mengharapkan hakikat yang mutlak, Allah Azza Wajalla. </div>
<div class="MsoNormal" style="color: #eeeeee; margin-left: 0.75in; text-indent: 40.5pt;">
Secara umum, tujuan utama thariqat Naqshabandiyah secara
umum adalah penekanan pada kehidupan akhirat yang merupakan titik akhir tujuan
kehidupan manusia beragama. Sehingga setiap aktivitas atau amal perbuatan
selalu diperhitungkan, apakah dapat diterima atau tidak oleh Tuhan. Muhmmad
Amin Al-qurdi salah seorang tokoh tarekat Naqshabandiyah menekankan pentingnya
seseorang masuk ke dalam tarekat, agar bisa memperoleh kesempurnaan dalam
beribadah kepada tuhannya. </div>
<div class="MsoNormal" style="color: #eeeeee; margin-left: 0.75in; text-indent: 40.5pt;">
Langkah utama dan pertama bagi seseorang yang akan
memasuki dunia tarekat adalah kesiapan untuk mentaati peraturan-peraturan
syariat Islam. Karena seluruh aktivitas kehidupan anggota tarekat akan selalu
bersandar pada hukum-hukum syari'at, terutama yang terpilih dan memiliki
keunggulan, dan mereka lebih senang menghindari hokum-hukum syari'at yang
ringan dan mudah. </div>
<div class="MsoNormal" style="color: #eeeeee; margin-left: 0.75in; text-indent: 40.5pt;">
Di sinilah tarekat Naqshabandiyah memberikan keseimbangan
dalam mengiringiu jalannya syari'at Islam sebagai penghalus untuk meresapkan
nilai-nilai hukum yang telah ditentukan dalam Al-Qur,an dan Sunnah sehingga
bisa mencapai nilai hakikatnya. </div>
<div class="MsoNormal" style="color: #eeeeee; margin-left: 0.75in; text-indent: 40.5pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #eeeeee; text-indent: 0in;">
<br /></div>Semua adahttp://www.blogger.com/profile/06776125251190748026noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6754444452596925733.post-89252874059964137872011-02-11T23:23:00.000-08:002011-02-12T18:00:23.910-08:00Makalah Tarekat Maulawiyah Dan Perkembanganya di Dunia Islam<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengertian dan Biografi Pendiri </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tarekat
(thariqah), yang secara harfiyah berarti jalan kecil, yang memiliki dua
pengertian yang berbeda, tapi tetap berhubungan. <a name='more'></a>Yang pertama, tarekat
dimengerti sebagai perjalanan spiritual menuju Tuhan. Yang kedua, tarekat
dipahami sebagai “persaudaraan“ atau ordo spiritual yang biasanya merupakan
perkumpulan spiritual yang dipimpin oleh seorang guru (mursyid), dan para
khalifahnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nama
maulawiyah berasal dari kata “Maulana”, (guru kami atau <i>our master</i>)
yaitu gelar yang diberikan murid-muridnya kepada seorang “sufi penyair Persia
terbesar sepanjang masa”, Muhammad Jalal al-Din Rumi (w. 1273). Oleh karena
itu, jelas bahwa Rumi adalah pendiri tarekat ini, yang didirikan sekitar 15
tahun terakhir hidup Rumi.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[1]</span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tarekat
Maulawiyah adalah tarekat yang didirikan oleh Maulawi Jalaluddin Ar-Rumi yang
meninggal di Anatolia, Turki. Dzikirnya disertai tarian mistik dengan cara
keadaan tidak sadar, agar dapat bersatu dengan tuhan. Penganut-penganutnya
bersifat pengasih dan tidak mengharapkan kepentingan diri sendiri, serta hidup
sederhana menjadi teladan bagi orang lain.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[2]</span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nama
asli Rumi adalah Jalal Al-Din Muhammad, tetapi kemudian dia lebih dikenal
sebagai Maulana Jalal Al-Din Rumi atau Rumi saja. Beberapa sarjana barat telah
memujinya sebagai "penyair sufi yang paling menonjol yang pernah
dihasilkan persia", bahkan ada yang menyebutnya "penyair mistik
terbesar/teragung sepanjang masa".</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mawlana
lahir di kota Balkh (Afganistan sekarang) pada tanggal 6 Robi'al Awwal atau 30
September 1207. dari pihak ayah ia keturunan kholifah Abu Bakar Shiddiq.
Sedangkan dari pihak ibu, Ali bin Abi Tholib. Kira-kira usia 12 tahun ia
bersama keluarganya diam-diam meninggalkan kampung halamannya untuk beribadah
haji dan tidak kembali karena ayah Rumi, Baha'al-Din Walad telah mendengar
tentang invasi Mongol ke kota Balkh. Kota pertama yang dikunjungi adalah
Nisyapur. Di sini Rumi bertemu dengan Farid al-Din Aththar seorang sufi penyair
terkenal yang menyerahkan salinan bukunya yang berjudul <i>Asrar Nameh </i>(Buku
tentang rahasia).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dari
Nisyapur keluarga Rumi pergi ke Baghdad di mana mereka mendengar berita
penyergapan kota Balkh oleh Jengis Khan. Pada tahun 1220 Baha'al-Din Walad
berangkat menuju kota Makkah untuk menunaikan ibadah haji. Kemudian diteruskan
ke Damaskus, siria, dan Malatia (Melitene). Dari meletine mereka menuju ke
Armenia, kemudian ke Zaranda sebelah tenggara Konya. Di sini Rumi menikah
dengan Jawhar Khatun putri Lala Syarif al-Din pada usia 18 tahun. Pada tahun
1228 ia dan keluarganya pindah ke Konya setelah dapat undangan dari sultan 'Ala
al-Din Kayqabad. Di sini Baha'al-Din Walad sangat dihormati oleh sultan dan
menjadi pembimbing spiritualnya. Bahkan sang penguasa memberinya gelar
kehormatan "Sultan al-ulama (rajanya para ulama)". Baha'al-Din Walad,
sang guru dan da'i kondang ini memperoleh ketenaran dan posisi terhormat hingga
wafat pada tahun 1230.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setelah
ayahnya meninggal, Rumi mengambil posisi ayahnya sebagai penasehat para ulama
konya dan murid-murid ayahnya. Dan kurang lebih satu tahun dari kematian
ayahnya, atas anjuran gurunya Burhan al-Din Rumi meneruskan pendidikannya di
Aleppo dan mengunjungi beberapa madrasah yang dibangun oleh al- Malik al-Zhahir.
Dari sini ia pindah ke Damaskus dan mempunyai kesempatan emas untuk bercakap
dengan tokoh-tokoh besar, seperti Muhy al-Din bin 'Arabi, Sa'ad al-Din
Al-Hamawi, Utsman Al-Rumi, Awhad al-Din bin Arabi, dan Shadr al-Din al-Qunyawi.
Pada tahun 1236 Rumi kembali ke Konya dan menyibukkan diri dengan menuntut ilmu
dan memberikan bimbingan spiritual sampai gurunya meninggal dunia pada tahun
1241.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[3]</span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Selama bertahun-tahun Rumi menikmati
popularitasnya yang tinggi dan menempati posisi yang sangat dihormati sebagai
seorang pemimpin. Tetapi pada tahun 1244 seorang Darwisy misterius, Syams
al-Din Tabrizi datang ke Konya dan menjumpai Rumi. Perjumpaan ini telah mengubah
Rumi dari seorang Teolog terkemuka menjadi seorang penyair mistik yang sangat
terkenal. Karena kuatnya pesona kepribadian Syams, Rumi lebih memilih
meninggalkan kegiatannya sebagai guru dan da'i profesional untuk mengabdikan
diri kepada Syams yang kini menjadi guru spiritualnya, dan untuk memperkuat
ikatannya untuk beberapa waktu mereka tidak pernah terpisah. Tetapi keadaan ini
membuat murid-murid Rumi marah dan cemburu karena tidak mendapat bimbingan
spiritual akibatnya mereka menyerang Syams dengan kekerasan dan ancaman,
sehingga ia meninggalkan Rumi menuju Damaskus.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perpisahan
ini dirasa menyakitkan oleh Rumi dan menghunjam perasaan begitu mendalam..
karena itu ia mengutus anaknya sultan Walad untuk memohon Syams agar kembali ke
Konya. Rumi bahagia bisa jumpa lagi dengan sang guru, akibatnya apa yang
terjadi terulang kembali. Tentunya murid-murid Rumi menjadi marah karena
cemburu dan membenci sekali lagi syams dengan lebih hebat lagi dari sebelumnya.
Situasi ini mendorong syams untuk mencari perlindungan ke Damaskus. Kemudian Rumi
mencari sendiri ke Damaskus tetapi itu tidak berhasildan kembali ke Konya
dengan tangan hampa.</span></div>
<div class="MsoBodyText" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<span lang="SV">Sebagai tanda cintanya kepada Tabrizi, Rumi kemudian menulis kumpulan puisi
yang kemudian dikenal dengan <i><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";">Divan-e
Shams-e Tabrizi</span></i>.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[4]</span></span></span></span></a></span></div>
<div class="Quotations" style="line-height: 150%;">
<i><span lang="SV">Kenapa aku harus
mencari?<br />
Aku sama dengannya<br />
Jiwanya berbicara kepadaku<br />
Yang kucari adalah diriku sendiri!</span></i></div>
<div class="MsoBodyText" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<span lang="SV">Sepuluh tahun setelah kematian Tabrizi, Rumi kemudian menggubah ghazal
[puisi cinta] yang dikumpulkan dalam <i><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";">Divan-e
Kabir</span></i> atau <i><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";">Diwan Agung</span></i>.</span></div>
<div class="MsoBodyText" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<span lang="SV">Cinta dan keindahan membuat ajaran Rumi berbeda dengan aliran tarekat lain.
Sejumlah tarekat saat itu lebih banyak berkonsentrasi untuk menyempurnakan diri
menuju insan kamil lewat ibadah, wirid, atau menyodorkan faham ketauhidan baru.
Penyatuan diri dengan Tuhan [wihdatul wujud] yang berkembang berabad-abad sebelum
Rumi di Bagdad adalah salah satu cara pencapaian menuju Tuhan yang tidak
dipilih Rumi.</span></div>
<div class="MsoBodyText" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<span lang="SV">Sebagai seorang hakim yang paham syariat, Rumi tidak memasukkan dirinya
dalam ritual yang kontroversial. Dan sebagai seorang seniman, ia memiliki cara
sendiri dalam mencapai kesempurnaan dalam beragama tanpa harus menjadi ekstrem.
Ia memanfaatkan puisi, musik dari seruling dan gitar [rebab] untuk mengiringi
dzikir. Cara ini kemudian dikenal dengan sema’ yang berarti mendengar. Dengan
arti yang sedikit berbeda, pesantren-pesantren di Jawa memiliki ritual bernama
semaan.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[5]</span></span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;">
<span lang="SV">Setelah kembali ke Konya, Rumi mendirikan Tarekatnya sendiri, kira-kira 15
tahun setelah itu kesehatan Rumi menurun dan tak lama kemudian ia sakit.
Akhirnya pada hari minggu tanggal 16 Desember 1273 mawlana Rumi menghembuskan nafasnya yang
terakhir di kota Konya. Rumi meninggal dan dikubur dalam Kubah Hijau
[Qubat-ul-Azra’] yang bertuliskan “Saat kami meninggal, jangan cari kuburan
kami di tanah, tapi carilah di hati manusia.” Namun ritual sema’ itu tak ikut
mati. Para pengikutnya, terutama anaknya, Sultan Veled Celebi, melembagakan
ajaran itu dalam tarekat bernama Mawlawiyah atau Mevleviye. </span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;">
<b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B.</span></b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> <b>Pokok Pemikiran
Tarekat Maulawiyah</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ajaran-ajaran
Rumi ini, pada dasarnya dapat dirangkum dalam trilogi metafisik, yaitu Tuhan, Alam dan Manusia.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[6]</span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 9pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></i><span dir="LTR"></span><i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ajaran Maulana Rumi tentang Tuhan</span></i></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada gilirannya telah dikembangkan dari pernyataan
Al-Quran sendiri yang menyatakan bahwa Tuhan adalah “Yang Awal, Yang Akhir,
Yang Lahir, Yang Batin”. Tuhan “Yang Awal” bagi Rumi, berarti bahwa Ia adalah
sumber yang dari-Nya segala sesuatu berasal. Semua manusia yang tinggal di bumi
ini berasal dari Tuhan, walaupun kini ia telah melakukan perjalanan atau
pengembaraannya yang jauh. Begitu jauhnya mereka mengembara, sehingga banyak
diantara manusia yang melupakan Tuhannya.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Beralih kepada Tuhan sebagai “Yang Akhir”. Ini diartikan
sebagai tempat kembali segala yang ada di dunia ini. Rumi juga termasuk sufi
yang memandang Tuhan sebagai keindahan. Sebuah hadist mengatakan bahwa Tuhan
itu Maha Indah, dan mencintai keindahan. Tentu saja sebagai yang Maha Indah,
Tuhan adalah tujuan dari semua jiwa yang mencinta.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tuhan sebagai “Yang Lahir”, bagi Rumi dunia yang lahir adalah fenomena, yang
menyimpan didalamnya realitas yang sejati. Dengan demikian dunia lahir adalah
petunjuk bagi adanya yang batin. Bagi Rumi tak mungkin ada yang lahir tanpa ada
yang batin. Jadi sekalipun yang lahir, sepintas lalu berbeda dengan yang batin,
tetapi yang lahir merupakan jalan menuju realitas yang tersembunyi di dalamnya.
</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dengan demikian, Tuhan sebagai “Yang Batin”, adalah
realitas yang lebih mendasar, sekalipun untuk dapat memahaminya kita memerlukan
mata lain yang lebih peka. Jadi tidak semua orang dapat melihat kecantikan
Tuhan yang tersembunyi di balik fenomena alam. Kebanyakan kita adalah pemerhati
fenomena dank arena itu tidak bisa melihat keindahan batin yang tersembunyi di
balik fenomena lahiriah alam.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 9pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></i><span dir="LTR"></span><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Konsep
Rumi tentang alam semesta </span></i></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bahwa
motif penciptaan alam oleh Tuhan adalah cinta. Cintalah yang telah mendorong
Tuhan mencipta alam, sehingga cinta Tuhan merembas,sebagai napas Rahmani,
kepada seluruh partikel alam, dan menghidupkannya, sehingga berbalik mencintai
sang penciptanya. Bagi Rumi alam bukanlah benda mati, tetapi hidup, berkembang
bahkan memiliki kecerdasan, sehingga mampu mencintai dan dicintai, berkat
sentuhan cinta Tuhan, maka ia menjadi makhluk yang hidup, bergerak penuh energy
kearah Tuhan sebagai yang Maha baik dan Sempurna dan cintailah alam, niscaya
alampun akan memberikan yang terbaik. Bagi Mawlana, alam bukanlah makhluk mati
tetapi hidup, berkembang bahkan memiliki kecerdasan sehingga mampu mencintai
dan dicintai. </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam salah sati
syairnya, Rumi pernah menggambarkan hubungan langit dan bumi seperti sepasang
suami-istri.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[7]</span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 9pt; text-align: justify; text-indent: 0in;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></i><span dir="LTR"></span><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Konsep
Rumi tentang manusia </span></i></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Manusia memiliki posisi yang sangat istimewa baik dengan
kaitannya dengan alam maupun dengan Tuhan. Dengan kaitannya dengan alam, Rumi
memandang manusia adalah tujuan penciptaan alam yakni sebagai tempat beribadah
bagi manusia. Dan dalam kaitannya dengan Tuhan, manusia menempati posisi yang
tinggi sebagai wakil-Nya di muka bumi. </span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ajaran Jalal al-Din Rumi lainnya yang sangat menarik
tentang manusia adalah kebebasan memilih bagi manusia. Kebebasan memilih ini
sangat penting bagi perkembangan dan aktualitas diri manusia. Manusia terlahir
tidak dalam keadaan yang sempurna, melainkan lahir dengan sejuta potensi. Nah manusia
perlu memiliki kebebasan memilih untuk mengaktualkan segala potensi yang
dimilikinya itu. Dengan kebebasan inilah manusia dapat mencapai titik kesempurnaannya,
sebagai <i>insan kamil. </i>Tetapi akan kebebasan yang sama pula, manusia
memiliki resiko yang besar untuk menjadi makhluk yang terendah, kalau ia
menghianati amanatnya, dengan misalnya menyalahgunakan kebebasannya untuk
menuruti hawa nafsunya.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selain itu, Manusia juga memiliki kemampuan untuk
memahami sesuatu atau dengan kata lain mampu memiliki ilmu pengetahuan.
Pengetahuan manusia bertingkat-tingkat sesuai dengan alat yang digunakan untuk
tujuan itu. Ada pengetahuan indrawi, pengetahuan yang didasarkan penalaran
akal, dan pengetahuan melalui persepsi spiritual (intuisi).</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;">
<b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">C. Ciri Utama Tarekat Maulawiyah</span></b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Yang membuat tarekat ini beda adalah dakwah dengan cara
menggunakan tarian-tarian yang disebut <i>sama’</i> dalam bentuk tarian
berputar, dan telah menjadi ciri khas dasar bagi tarekatnya. Akibatnya, tarekat
Rumi di Barat dikenal sebagai <i>The</i> <i>Whirling Darvish</i> (Para Darwisy
yang Berputar). Tarian suci ini dimainkan oleh para Darwish (<i>fuqara’</i>)
dalam pertemuan-pertemuan (<i>majlis</i>) sebagai dukungan eksternal terhadap
upacara-upacara (ritual mereka).</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sama’</span></i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">
dilembagakan Rumi pertama kali setelah hilangnya gurunya yang sangat dicintai,
Syams al-Din Tabrizi. Sejak saat itu Rumi menjadi sangat sensitif terhadap musik,
sehingga tempaan palu dari seorang pandai besi saja cukup untuk membuatnya
menari dan berpuisi.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagian-bagian/tahap-tahap dalam <i>sama’</i> terdiri dari
dua bagian. Bagian pertama terdiri dari Naat (sebuah puisi yang memuji Nabi
Muhammad), improvisasi <i>ney</i> (seruling) atau <i>taksim</i> dan “Lingkaran
Sultan Walad”. Bagian kedua terdiri dari empat salam, musik instrumental akhir,
pembacaan ayat-ayat suci al-Quran, dan doa. Inilah rinciannya<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[8]</span></span></span></a>:</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 9pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a. Bagian pertama</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Naat</span></i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">,
Semacam musik religius. Naat dalam dalam musik mawlawi disusun oleh Buhuriz
Musthafa' Itri (1640-1712), tetapi puisinya adalah puisi Rumi.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Taksim. Taksim </span></i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">adalah sebuah improvisasi terhadap setiap makam atau mode, yaitu konsep
penciptaan musik yang menentukan hubungan-hubungan nada, nada awal yang
memiliki kontor dan pola-pola musik. Bagian ini merupakan bagian yang sangat
kreatif dari upacara Mawlawi.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lingkaran/putaran sultan Walad, ini disumbangkan kepada
upacara oleh putra sulung mawlana, sultan Walad. Selama putaran ini para
darwisy yang ikut bagian dalam putaran tari berjalan mengelilingi sang <i>samahane</i>
(ruang upacara) tiga kali dan menyapa satu sama laindi depan pos (lokasi tempat
pemimpin tekke atau pemimpin upacara berdiri). Dengan cara ini mereka
menyampaikan "rahasia" dari yang satu kepada yang lain.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 9pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b. Bagian kedua (empat salam), yaitu:</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. <i>Salam pertama</i>, melodi biasanya panjang, irama
yang digunakan biasanya disebut "putaran berjalan" (<i>Devr-i Revan</i>).
Bitnya adalah 14/8.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<i> Salam kedua,</i>
pola irama dari salam ini disebut "Evfer" dan terdiri dari 9/8 bit.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<i> Salam ketiga, </i>dibagi kedalam dua bagian yang
meliputi melodi dan irama. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagian pertama disebut
"putaran"(The cyicle) bitnya 28/4. bagian kedua disebut "Yoruk
semai" bitnya 6/8.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4. <i>Salam keempat, </i>pola irama ini juga
"Efver"(9/8), yakni irama lambat dan panjang untuk menurunkan
elastasi sehingga sang darwisy bisa konsentrasi kembali. Tiap-tiap salam
dihubungkan melalui nyanyian. Padsa bagian pertama dan kedua seleksi diambil
dari Divan-i Syams atau mastnawi, pada bagian ketiga puisi mawlawi lain
dinyanyikan.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 9pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c. Musik Instrumental</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dengan berakhirnya salam keempat berarti bagian oral
selesai "yuruk semai" kedua dalam pola-pola 6/8 adalah akhir dari
upacara. Setelah seleksi instrumental ini ada taksim seruling. Kadang-kadang
musik ini dapat dimainkan melalui alat musik petik (senar).</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 9pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.
Membaca Al-Qur'an atau Doa</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setelah
musik selesai, seorang hafizh di antara para penyanyi membaca ayat-ayat
al-qur'an. Sama' terus berlangsung sampai bacaan al-Qur'an dimulai. Ketika
hafizh mulai bacaan Qur'annya para penari tiba-tiba berhenti dan mundur ke
pinggir ruangan dan duduk. Setelah ia selesai pimpinan sama' berdiri dan mulai
berdoa di depan sang syaikh, doa ini biasanya ditujukan untuk kesehatan dan hidup
sang sultan atau para penguasa negara.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">D.
Karya-Karya Tarekat Maulawiyah</span></b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Beberapa
karya-karya yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan popularitas
Tarekat maulawiyah, baik yang ditulis oleh Rumi sendiri, maupun para
pengikutnya adalah:</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></i><span dir="LTR"></span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Karya utama Rumi, yang berjudul <i>Mastnawi al-Ma’nawi,</i>
atau <i>Mastnawi Jalal al-Din Rumi</i>. Mastnawi merupakan syair panjang
sekitar 25.000 untaian bait bersajak, yang terbagi ke dalam enam kitab. Karya
ini menyajikan ajaran-ajaran mistik Rumi dengan indah dan kreatif melalui
anekdot, hadist-hadist Nabi, dongeng-dongeng,dan kutipan-kutipan dari
al-Qur’an.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></i><span dir="LTR"></span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rumi juga menulis <i>ghazal </i>(puisi cinta) yang lebih
dikenal sebagai <i>Divan-i Syams-i</i> <i>Tabriz </i>(Ode mistik Syams Tabriz).
Karya memukau ini dipersembahkan kepada guru tercintanya Syams al-Din Tabriz,
dan ditulis untuk mengenangnya. Dalam karya ini Rumi mengekspresikan
penghormatannya kepada Syams, yang namanya sering dikutip atau diseur diakhir
setiap bait. Karya ini berisi 2500 ode mistik. Menurut Nasr karya ini mencakup
juga beberapa syair yang paling indah dan kaya dalam bahasa Persia, yang
membicarakan fungsi pembimbing spiritual dan hubungan antara guru dan murid.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></i><span dir="LTR"></span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Karya prosa yang berjudul <i>Fihi Ma Fihi</i>, yang telah
diterjemahkan menjadi <i>Discourse of Rumi</i> atau “percakapan Rumi”. Karya
prosa ini mencakup ucapan-ucapan Rumi yang ditulis oleh putra-putra sulungnya
Sultan Walad.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></i><span dir="LTR"></span><i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ruba’iyat,</span></i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">
yang berisi 1600 kuatern orisinal dan <i>al-Maktubat</i>, berisikan 145 surat
yang ditujukan kepada para keluarga raja dan bangsawan di Konya.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></i><span dir="LTR"></span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Manaqib<i> al-‘Arifin</i> (<i>legends of sufis</i>), yang
yang dikarang oleh seorang murid cucu Rumi, Chelibi Emir ‘Arif, yang bernama
Syams al-Din Ahmad Aflaki. Karya ini berisi biografi dan anekdot-anekdot Rumi,
dan tokoh-tokoh lain yang terkait dengan beliau dan tarekat Maulawiyah. Oleh
karena itu Manaqib al-‘Arifin sangat penting sebagai sumber informasi baik bagi
kehidupan Rumi dan keluarganya, maupun bagi perkembangan Tarekat Maulawiyah itu
sendiri.</span></div>
<div class="MsoBodyText" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span lang="SV">E.
Perkembangan Tarekat Mawlawiyah</span></b><span lang="SV"></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada perkembangannya, aliran sufi ini justru mampu
menarik perhatian para petinggi di Kesultanan Ottoman. Bahkan di masa inilah
Mawlawiyah mampu menghasilan sejumlah penyair dan musisi legendaris seperti
Sheikh Ghalib, Ismail Ankaravi yang berasal dari Ankara, dan Abdullah Sari.
Bahkan ada yang mengatakan masuknya nay atau seruling ke dalam peradaban Eropa
adalah berkat merambahnya aliran Mawlawiyah ke daerah “jajahan” Ottoman di
Eropa.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dengan aliran inilah ajaran cinta Rumi tersebar ke
seluruh dunia. Manusia diciptakan dengan cinta untuk cinta. “Semua cinta adalah
jembatan menuju Sang Maha Kasih. Karenanya, yang tak pernah merasakan cinta,
tak akan pernah mengetahuinya,” kata Rumi.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[9]</span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Wajah Islam yang sejuk dan indah telah lama menyentuh
Amerika. Pengenalan itu dibawa para sufi antara lain ulama dan ahli musik
India, Hazrat Inayat Khan pada 1910. Sejak itu benih tasawuf bersemi di bumi
Amerika. Salah satu ordo yang berkembang pesat adalah Tarekat Mawlawiyah.
Bermarkas di Amerika Utara, tarekat ini dipimpin Shaikh Kabir Helminski.
Bersama Camille Helminski, isterinya, keduanya membentuk organisasi dalam
pengajaran spiritual The Treshold Society yang menyedot perhatian ratusan ribu
orang. Kabir ditunjuk menjadi <i>shaikh</i>
(mursyid) oleh almarhum Dr. Celaleddin Celebi dari Turki, pemimpin Tarekat
Mawlawiyah dan penerus generasi ke-21 dari Jalaluddin Rumi, pendiri tarekat
itu. </span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kabir menulis sejumlah buku tasawuf dan menerjemahkan
beberapa karya Rumi. Dia orang muslim pertama yang diminta memberikan kuliah
tentang spiritualitas di Harvard Divinity School. November lalu, mestinya Kabir
berkunjung ke Jakarta untuk berceramah, namun acara itu batal. Akhir Ramadan
lalu, wartawan TEMPO Kelik M. Nugroho mewawancarai Kabir melalui surat
elektronik. Kutipannya: Apakah
Threshold Society itu? The Threshold Society (Masyarakat Ambang Pintu)
adalah sebuah yayasan nirlaba yang bergerak dalam bidang pendidikan untuk
pengembangan spiritual dengan tradisi tarekat Mawlawiyah. Tujuannya, dalam
pengertian luas untuk mengajarkan prinsip-prinsip pencapaian pengalaman
spiritual. Pelatihan ini terbuka untuk semua orang tanpa membedakan agama dan
kepercayaan yang dianut. </span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ajarannya bersumber dari prinsip kerohanian yang
termaktub dalam Alquran, khususnya seperti yang dianut para sufi besar semacam
Bahauddin Naqshaband, Muhyiddin Ibn Arabi, dan yang terpenting bagi kami,
Jalaluddin Rumi. Ketika kemanusiaan digerus oleh benturan berbagai kebudayaan,
krisis ekologi, dan perubahan sosial yang sangat cepat, kami ingin
mempromosikan kebenaran cinta dan pengetahuan Yang Mahakuasa melalui pengalaman
langsung dan personal. </span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Untuk mencapai tujuan ini, kami mengungkapkan dan berbagi
prinsip-prinsip inti dalam pengembangan spiritual, mengakui dan mengembangkan
kemitraan yang sejati antara laki-laki dan perempuan, mengakui kemenyatuan dan
kesalingtergantungan semua manusia dan semua makhluk hidup, dan membantu merealisasikanya
dalam hidup yang harmonis sesama makhluk dan lingkungan alam. Cara lain yang
juga kami tempuh, kami mengembangkan eskpresi yang kontemporer dari tradisi
tasawuf yang klasik. Menciptakan format yang memungkinkan individu-individu dan
kelompok-kelompok untuk menjadi matang dalam tradisi ini dan mencecap
kenikmatan tasawuf, dan akhirnya, memberikan sumbangan nyata bagi kebudayaan
melalui seni, musik, dan sastra. </span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">The Threshold Society memiliki ratusan anggota aktif dan
ratusan ribu orang di dunia yang pernah tersentuh oleh program dan
publikasinya. Hingga tiga tahun yang lalu, penerbit Threshold adalah salah satu
penerbit terkemuka di Barat untuk tema tasawuf. Namun belakangan kami
memutuskan—agar lebih efektif—untuk memberikan lisensi buku-buku kami ke
penerbit-penerbit besar dan memusatkan usaha kami pada pengajaran dan
penulisan. </span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Manusia, termasuk orang Amerika, memiliki kebutuhan untuk
bermasyarakat, khususnya masyarakat yang berbagi nilai-nilai spiritual.
Nilai-nilai sufistik sangat penting untuk memperbaiki perilaku masyarakat. <i>Adab</i> (akhlak, Red.) ditekankan secara
khusus dalam tradisi Mawlawiyah. Bagian penting dari pendidikan spiritual
adalah mengembangkan kapasitas masyarakat untuk kemitraan. Dan komunitas
pecinta Tuhan (Threshold, Red.) adalah wahana untuk mengembangkan kapasitas
ini.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Threshold telah mensponsori empat tur Darwis Berpusar
dari Turki ke Amerika Utara (darwis adalah sebutan lain untuk sufi, Red.). Itu
karena banyak orang yang membutuhkannya, dan kami menanggapinya. Tarekat Mawlawiyah
mempunyai upacara yang indah, yang disebut Sama', yang terdiri dari ekspresi
ibadah dan dalam waktu yang sama mencakup sebuah tradisi upacara dan musik
spiritual. Ketika kami berkeliling ke kota-kota besar Amerika Utara, upacara
ini menjadi salah satu peristiwa kebudayaan yang paling populer di musim itu.
Banyak pengamat yang memuji getaran spiritualitas yang dirasakan setelah
menyaksikan upacara itu. Tentu kami juga mempunyai orang-orang Amerika yang
terampil dalam menyajikan upacara <i>Sema</i>.
Suatu kali kami diundang ke acara pertemuan antar-iman di Katedral Nasional
Washington, tempat ibadat Presiden Amerika Serikat. Ada sekitar 2.000 orang
non-muslim yang ikut menyenandungkan zikir dan menyimak <i>la ilaaha illallah</i> begitu sejumlah darwis Mawlawiyah Amerika
berpusar di panggung. Salah satu uskup Washington mengatakan bahwa pandangannya
tentang spiritualitas semakin kaya malam itu!<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn10" name="_ftnref10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[10]</span></span></span></a> </span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rumi adalah figur manusia universal. Ia ibarat sebuah
gerbang raksasa bagi kemanusiaan. Ratusan ribu orang membaca puisinya yang
menyentuh. Dia memiliki obat untuk menyembuhkan luka-luka budaya Barat, dan
untuk kemanusiaan itu sendiri. Inti kebenaran yang disampaikan Rumi, baik
melalui tulisan atau percakapan, adalah kemaha kasih, Maha pemurah, dan kemaha indahan
Tuhan.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pendekatan spiritual dari tarekat Mawlawiyah itu lebih
artistik dan kreatif daripada formalistik. Dalam kata lain, kami menyentuh
masyarakat melalui Keindahan dan Kehalusan Tuhan. Ketika orang-orang jatuh
cinta pada Tuhan, mereka pasti akan berkembang dari sisi intelektual dan moral.
Namun kami memusatkan perhatian pada transformasi jiwa dan kondisi batin yang
penuh syukur dan zikir pada Tuhan.</span></div>
<b><span lang="SV" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br clear="all" style="page-break-before: always;" />
</span></b>
<br />
<div align="center" class="MsoBodyText" style="line-height: 150%; margin-bottom: 7.5pt; text-align: center;">
<b><span lang="SV">ANALISA</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Jalaludin Rumi adalah pendiri tarekat
mawlawiyah di Konya, ajarannya Aliran Mawlawiyah ini terkenal dengan cara
dzikir yang berbeda. Jika para sufi berdzikir sambil bersila dan
menggoyang-goyangkan kepala, para darwish di aliran ini justru berdiri dan
menari berputar-putar seperti gasing. Jubah mereka berkembang seperti teratai
di atas air. Dzikir mereka tidak hanya diiringi oleh bacaan Al-Quran dan
puji-pujian pada Nabi, tapi juga suara seruling dan rebab serta fabel dari
puisi-puisi Rumi. Dalam tarian ini para darwish mengenyampingkan nafsu dan ego
mereka dan berkosentrasi pada musik dan lirik yang dimainkan para mawlana.
Mereka berputar seperti planet-planet dan elektron dalam dunia makro dan
mikro-kosmos. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ajaran
ini berawal dari hilangnya guru Rumi yang bernama Syams al-Din Tabrizi yang
merubah dia menjadi seorang penyair mistik. Untuk mengenang sang guru yang
tiba-tiba menghilang entah kemana, dan pencarian Rumi tidak berhasil maka dia
mendirikan tarekat ini untuk mengenang sang guru.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Pemikiran Rumi terangkum dalam suatu
ajaran Trilogi metafisik yang terdiri dari pengetahuan tentang tuhan, manusia
dan alam. Tuhan menurut Rumi adalah yang awal, yang akhir, yang lahir dan yang
bathin, yang dikembangkan dari al-Qur'an. Bagi Rumi, motif penciptaan alam
semesta oleh tuhan adalah karena cinta. Sedangkan Manusia menurut Rumi memiliki
posisi yang sangat istimewa baik dalam kaitannya dengan alam maupun dengan
tuhan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Dalam hidupnya Rumi menghasilkan
karya yang bermanfaat bagi orang lain, banyak dari karyanya yang berupa puisi.
Karya ini dipersembahkan kepada gurunya sang darwisy sebagai bukti cintanya
yang disebut dengan<i> Divan-e
Shams-e Tabrizi.</i> Selain itu juga banyak karya-karya lain yang sudah
diterjemahkan oleh para ilmuwan besar dan digunakan dalam masyarakat umum.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Walaupun
bisa dibilang tarekat ini tidak terlalu besar dibanding tarekat naqsabandiyah,
tetapi tarekat ini masih bertahan hidup hingga akhir ini. Dan salah satu
mursyid dan sekaligus wakil yang terkenal secara internasional dari tarekat ini
adalah Kabir Helminski yang bermarkas di California, Amerika Serikat. Ia banyak
menerjemahkan karya-karya Rumi dan dikembangkan dalam sebuah organisasi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berdasarkan
ajaran yang dikembangkan Rumi, dapat dikatakan bahwa ajarannya tidak
bertentangan dengan ajaran islam. Karena wujud dari cinta seseorang tidak harus
sama dan dalam pendekatan spiritualnya terdiri dari dzikir dan doa-doa dalam
al-Qur'an. Karena setiap tarekat yang ada mempunyai tujuan yang sama yaitu
mendekatkan diri kepada tuhan yang maha esa dengan adanya kebesaran dan
kekuasaannya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam
konteks dunia modern, tarekat ini berkembang dengan sendirinya dan banyak
diikuti oleh orang islam di dunia, banyaknya pengikut ini dikarenakan bentuk
spiritualnya yang unik yaitu tarian para darwisy yang menghayati isi dan maksud
dari tarian itu dengan diiringi alunan musik dan suara hafidz yang merdu bahkan
sampai banyak dari orang non islam yang tertarik untuk mengikutinya karena keindahan
alunan yang dibawakan oleh tarekat ini.</span></div>
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br clear="all" style="page-break-before: always;" />
</span>
<br />
<div align="center" class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: center;">
<b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">BAB III</span></b></div>
<div align="center" class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: center;">
<b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">KESIMPULAN</span></b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tarekat Mawlawiyah adalah tarekat yang didirikan oleh
Jalaludin Rumi di Konya setelah seorang darwisy dan menjadi gurunya meninggal.
Karena cintanya pada sang guru ia membuat sebuah puisi.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam hidupnya Rumi menghasilkan karya yang bermanfaat
bagi orang lain, diantaranya: <i>Mastnawi al-Ma’nawi,</i> atau <i>Mastnawi</i>,
<i>ghazal </i>(puisi cinta) yang lebih dikenal sebagai <i>Divan-i Syams-i</i> <i>Tabriz
</i>(Ode mistik Syams Tabriz), Karya prosa yang berjudul <i>Fihi Ma Fihi</i>,
yang telah diterjemahkan menjadi <i>Discourse of Rumi</i> atau “percakapan
Rumi”, <i>Ruba’iyat,</i> yang berisi 1600 kuatern orisinal dan <i>al-Maktubat</i>,
Manaqib<i> al-‘Arifin</i> (<i>legends of sufis</i>).</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tarekat mawlawiyah lebih banyak berkembang di Amerika,
sedangkan di Indonesia tarekat ini tidak terlalu dikenal. Ajarannya bersumber
dari prinsip kerohanian yang termaktub dalam Alquran. Dalam dunia modern ini
dzikir yang sesuai dengan ajaran tarekat ini masih banyak digunakan, yaitu
dengan menggunakan musik dan alunan-alunan islam.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br clear="all" style="page-break-before: always;" />
</span>
<br />
<div align="center" class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: center;">
<b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">DAFTAR PUSTAKA</span></b></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mulyati,
Sri. <i>Mengenal & memahami Tarekat-Tarekat Muktabarah di Indonesia.</i>jakarta:
Kencana. 2004. </span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jaiz,
Ahmad, Hartono. <i>Tarekat Tasawuf Tahlilan dan Maulidan.</i> Solo: Wacana
Ilmiah Press. 2006. </span></div>
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span class="Quotation"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">www.majalah.tempointeraktif.com/id/cetak/2001/12/31/AG/mbm.20011231.AG86803.id.html
- 8k -</span></span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="SV">Qaris Tajudin<a href="http://blogberita.net/">/</a><a href="http://www.korantempo.com/">Koran
Tempo</a> 27 Agustus 2007/judul artikel diubah <a href="http://blogberita.net/">Blog
Berita</a> </span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div>
<br />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: normal;">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[1]</span></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> <span lang="SV">Mulyati, Sri. <i>Mengenal & memahami Tarekat-Tarekat Muktabarah di
Indonesia.</i>jakarta: Kencana. 2004. Hal. 321</span></span></div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText" style="line-height: normal;">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[2]</span></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> <span lang="SV">Jaiz, Ahmad, Hartono. <i>Tarekat Tasawuf Tahlilan dan Maulidan.</i> Solo:
Wacana Ilmiah Press. 2006. Hal. 24</span></span></div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[3]</span></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> <span lang="SV">Mulyati, Sri. <i>Mengenal & memahami Tarekat-Tarekat Muktabarah di
Indonesia.</i>jakarta: Kencana. 2004. Hal. 324</span></span></div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[4]</span></span></span></span></a> <span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif";"><a href="http://blogberita.net/">blogberita.net/2008/06/16/fanatiklah-pada-cinta-bukan-agama/
- 44k - </a><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=8925287405996413787" name="header2"></a><a href="http://blogberita.net/">BlogBerita.Net</a></span></div>
</div>
<div id="ftn5">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[5]</span></span></span></span></a> <span class="Quotation"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif";">www. majalah.tempointeraktif.com/id/cetak/2001/12/31/AG/mbm.20011231.AG86803.id.html
- 8k -</span></span></div>
</div>
<div id="ftn6">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref6" name="_ftn6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[6]</span></span></span></span></a>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Ibid. Hal. 326</span></div>
</div>
<div id="ftn7">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref7" name="_ftn7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[7]</span></span></span></span></a>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Ibid. Hal. 328</span></div>
</div>
<div id="ftn8">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref8" name="_ftn8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">[8]</span></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> Ibid, Hal. 344</span></div>
</div>
<div id="ftn9">
<div class="MsoBodyText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref9" name="_ftn9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[9]</span></span></span></span></a> <span lang="SV" style="font-size: 10pt;">[Qaris Tajudin<a href="http://blogberita.net/">/</a><a href="http://www.korantempo.com/">Koran Tempo</a> 27 Agustus 2007/judul artikel
diubah <a href="http://blogberita.net/">Blog Berita</a>]</span><span lang="SV"></span></div>
<div class="MsoBodyText">
<br /></div>
</div>
<div id="ftn10">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref10" name="_ftn10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[10]</span></span></span></span></a> <span class="Quotation"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif";">www. majalah.tempointeraktif.com/id/cetak/2001/12/31/AG/mbm.20011231.AG86803.id.html
- 8k -</span></span></div>
</div>
</div>Semua adahttp://www.blogger.com/profile/06776125251190748026noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6754444452596925733.post-6281294700852809602011-02-11T23:18:00.000-08:002011-02-12T18:01:10.358-08:00Makalah Tarekat Syattariyah<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent>
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 12pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><span dir="LTR"></span>Pengertian dan Sejarah Tarekat
Syattariyah</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Tarekat menurut pandangan para ulama’ Muthasawwifin, yaitu jalan atau
petunjuk dalam meleksanakan suatu ibadah sesuai dengan ajaran yang dibawa oleh
Rosullullah SAW dan yang dicontohkan oleh beliau dan para sahabatnya serta para
tabi’in, Tabi’it tabi’in dan terus bersambung sampai kepada para guru-guru,
ulama’, Kyai-kyai secara bersambung hingga pada masa sekarang ini.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[1]<a name='more'></a></span></span></span></a></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Tarekat adalah suatu cara atau pendakian yang ditempuh oleh para tasawuf
atau kaum mutashawwifin untuk mencapai tujuan. Dalam ilmu tasawuf dikatakan
bahwa syari’at itu merupakan peraturan, tarekat itu merupakan pelaksanaan,
sedangkan hakekat merupakan keadaan dan ma’rifat merupakan tujuan yang
terakhir. Tentang pelaksanaan dan cara untuk mencapai tujuan antara satu dengan
lainnya.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[2]</span></span></span></a></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Tarekat Syattariyah adalah aliran tarekat yang pertama kali muncul di India
pada abad ke 15. Tarekat ini dinisbahkan kepada tokoh yang mempopulerkan dan
berjasa mengembangkannya, Abdullah asy-Syattar. Awalnya tarekat ini lebih
dikenal di Iran
dan Transoksania (Asia Tengah) dengan nama Isyqiyah. Sedangkan di wilayah Turki
Usmani, tarekat ini disebut Bistamiyah.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Kedua nama ini diturunkan dari nama Abu Yazid al-Isyqi, yang dianggap
sebagai tokoh utamanya. Akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya Tarekat
Syattariyah tidak menganggap dirinya sebagai cabang dari persatuan sufi mana
pun. Tarekat ini dianggap sebagai suatu tarekat tersendiri yang memiliki
karakteristik-karakteristik tersendiri dalam keyakinan dan praktik.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost">Hanya sedikit
yang dapat diketahui mengenai Abdullah asy-Syattar. Ia adalah keturunan
Syihabuddin Suhrawardi. Kemungkinan besar ia dilahirkan di salah satu tempaat
di sekitar Bukhara.
Di sini pula ia ditahbiskan secara resmi menjadi anggota Tarekat Isyqiyah oleh
gurunya, Muhammad Arif.</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost">Nisbah asy-Syattar yang berasal dari kata syatara,
artinya membelah dua, dan nampaknya yang dibelah dalam hal ini adalah kalimah
tauhid yang dihayati di dalam dzikir nafi itsbat, la ilaha (nafi) dan illallah
(itsbah), juga nampaknya merupakan pengukuhan dari gurunya atas derajat
spiritual yang dicapainya yang kemudian membuatnya berhak mendapat pelimpahan
hak dan wewenang sebagai Washitah (Mursyid). Istilah Syattar sendiri, menurut
Najmuddin Kubra, adalah tingkat pencapaian spiritual tertinggi setelah Akhyar
dan Abrar. Ketiga istilah ini, dalam hierarki yang sama, kemudian juga dipakai
di dalam Tarekat Syattariyah ini. Syattar dalam tarekat ini adalah para sufi
yang telah mampu meniadakan zat, sifat, dan af'al diri (wujud jiwa raga).</span><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[3]</span></span></span></a></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost">Namun karena popularitas Tarekat Isyqiyah ini tidak
berkembang di tanah kelahirannya, dan bahkan malah semakin memudar akibat
perkembangan Tarekat Naksyabandiyah, Abdullah asy-Syattar dikirim ke India
oleh gurunya tersebut. Semula ia tinggal di Jawnpur, kemudian pindah ke Mondu,
sebuah kota muslim di daerah Malwa (Multan). Di India inilah,
ia memperoleh popularitas dan berhasil mengembangkan tarekatnya tersebut.</span>
<span class="fullpost">Tidak diketahui apakah perubahan nama dari Tarekat
Isyqiyah yang dianutnya semula ke Tarekat Syattariyah atas inisiatifnya sendiri
yang ingin mendirikan tarekat baru sejak awal kedatangannya di India
ataukah atas inisiatif murid-muridnya. Ia tinggal di India sampai akhir hayatnya (1428).</span><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[4]</span></span></span></a></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost">Sepeninggal Abdullah asy-Syattar, Tarekat Syattariyah
disebarluaskan oleh murid-muridnya, terutama Muhammad A'la, sang Bengali, yang
dikenal sebagai Qazan Syattari. Dan muridnya yang paling berperan dalam
mengembangkan dan menjadikan Tarekat Syattariyah sebagai tarekat yang berdiri
sendiri adalah Muhammad Ghaus dari Gwalior
(w.1562), </span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost">Keturunan keempat dari sang pendiri. Muhammad Ghaus
mendirikan Ghaustiyyah, cabang Syattariyah, yang mempergunakan praktik-praktik
yoga. Salah seorang penerusnya Syah Wajihuddin (w.1609), wali besar yang sangat
dihormati di Gujarat, adalah seorang penulis
buku yang produktif dan pendiri madrasah yang berusia lama. Sampai akhir abad
ke-16, tarekat ini telah memiliki pengaruh yang luas di India. Dari wilayah ini Tarekat
Syatttariyah terus menyebar ke Mekkah, Madinah, dan bahkan sampai ke Indonesia.</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost">Tradisi tarekat yang bernafas India ini dibawa ke Tanah Suci oleh
seorang tokoh sufi terkemuka, Sibghatullah bin Ruhullah (1606), salah seorang
murid Wajihuddin, dan mendirikan zawiyah di Madinah. Syekh ini tidak saja
mengajarkan Tarekat Syattariah, tetapi juga sejumlah tarekat lainnya, sebutlah
misalnya Tarekat Naqsyabandiyah. Kemudian Tarekat ini disebarluaskan dan
dipopulerkan ke dunia berbahasa Arab lainnya oleh murid utamanya, Ahmad
Syimnawi (w.1619). Begitu juga oleh salah seorang khalifahnya, yang kemudian
tampil memegang pucuk pimpinan tarekat tersebut, seorang guru asal Palestina,
Ahmad al-Qusyasyi (w.1661).</span><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[5]</span></span></span></a> <span class="fullpost">Setelah Ahmad al-Qusyasyi meninggal, Ibrahim al Kurani (w.
1689), asal Turki, tampil menggantikannya sebagai pimpinan tertinggi dan
penganjur Tarekat Syattariyah yang cukup terkenal di wilayah Madinah.</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost">Dua orang yang disebut terakhir di atas, Ahmad
al-Qusyasyi dan Ibrahim al-Kurani, adalah guru dari Abdul Rauf Singkel yang
kemudian berhasil mengembangkan Tarekat Syattariyah di Indonesia. Namun sebelum
Abdul Rauf. Telah ada seorang tokoh sufi yang dinyatakan bertanggung jawab
terhadap ajaran Syattariyah yang berkembang di Nusantara lewat bukunya Tuhfat
al-Mursalat ila ar Ruh an-Nabi, sebuah karya yang relatif pendek tentang wahdat
al-wujud. Ia adalah Muhammad bin Fadlullah al-Bunhanpuri (w. 1620), juga salah
seorang murid Wajihuddin. Bukunya, Tuhfat al-Mursalat, yang menguraikan
metafisika martabat tujuh ini lebih populer di Nusantara ketimbang karya Ibnu
Arabi sendiri. </span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost">Martin van Bruinessen menduga bahwa kemungkinan
karena berbagai gagasan menarik dari kitab ini yang menyatu dengan Tarekat
Syattariyah, sehingga kemudian murid-murid asal Indonesia yang berguru kepada
al-Qusyasyi dan Al-Kurani lebih menyukai tarekat ini ketimbang tarekat-tarekat
lainnya yang diajarkan oleh kedua guru tersebut. Buku ini kemudian dikutip juga
oleh Syamsuddin Sumatrani (w. 1630) dalam ulasannya tentang martabat tujuh,
meskipun tidak ada petunjuk atau sumber yang menjelaskan mengenai apakah
Syamsuddin menganut tarekat ini. Namun yang jelas, tidak lama setelah
kematiannya, Tarekat Syattariyah sangat populer di kalangan orang-orang Indonesia
yang kembali dari Tanah Arab.</span><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[6]</span></span></span></a></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost">Abdul Rauf sendiri yang kemudian turut mewarnai
sejarah mistik Islam di Indonesia pada abad ke-17 ini, menggunakan kesempatan
untuk menuntut ilmu, terutama tasawuf ketika melaksanakan haji pada tahun 1643.
Ia menetap di Arab Saudi selama 19 tahun dan berguru kepada berbagai tokoh
agama dan ahli tarekat ternama. Sesudah Ahmad Qusyasyi meninggal, ia kembali ke
Aceh dan mengembangkan tarekatnya. Kemasyhurannya dengan cepat merambah ke luar
wilayah Aceh, melalui murid-muridnya yang menyebarkan tarekat yang dibawanya.
Antara lain, misalnya, di Sumatera Barat dikembangkan oleh muridnya Syekh Burhanuddin
dari Pesantren Ulakan; di Jawa Barat, daerah Kuningan sampai Tasikmalaya, oleh
Abdul Muhyi. Dari Jawa Barat, tarekat ini kemudian menyebar ke Jawa Tengah dan
Jawa Timur. Di Sulewasi Selatan disebarkan oleh salah seorang tokoh Tarekat
Syattariyah yang cukup terkenal dan juga murid langsung dari Ibrahim al-Kurani,
Yusuf Tajul Khalwati (1629-1699).</span><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[7]</span></span></span></a></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost">Martin menyebutkan bahwa sejumlah cabang tarekat ini
kita temukan di Jawa dan Sumatera, yang satu dengan lainnya tidak saling
berhubungan. Tarekat ini, lanjut Martin, relatif dapat dengan gampang berpadu
dengan berbagai tradisi setempat; ia menjadi tarekat yang paling
"mempribumi" di antara berbagai tarekat yang ada. Pada sisi lain,
melalui Syattariyah-lah berbagai gagasan metafisis sufi dan berbagai klasifikasi
simbolik yang didasarkan atas ajaran martabat tujuh menjadi bagian dari
kepercayaan popular orangJawa.</span><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[8]</span></span></span></a></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 12pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><span dir="LTR"></span><span class="fullpost">Ajaran
Tarekat Syattariyah</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<b> </b><span class="fullpost">Perkembangan mistik
tarekat ini ditujukan untuk mengembangkan suatu pandangan yang membangkitkan
kesadaran akan Allah SWT di dalam hati, tetapi tidak harus melalui tahap fana'.
Penganut Tarekat Syattariyah percaya bahwa jalan menuju Allah itu sebanyak
gerak napas makhluk. Akan tetapi, jalan yang paling utama menurut tarekat ini
adalah jalan yang ditempuh oleh kaum Akhyar, Abrar, dan Syattar. Seorang salik
sebelum sampai pada tingkatan Syattar, terlebih dahulu harus mencapai
kesempurnaan pada tingkat Akhyar (orang-orang terpilih) dan Abrar (orang-orang
terbaik) serta menguasai rahasia-rahasia dzikir. Untuk itu ada sepuluh aturan
yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tarekat ini, yaitu taubat, zuhud,
tawakkal, qana'ah, uzlah, muraqabah, sabar, ridla, dzikir, dan musyahadah.</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost">Sebagaimana halnya tarekat-tarekat lain, Tarekat
Syattariyah menonjolkan aspek dzikir di dalam ajarannya.</span><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[9]</span></span></span></a><span class="fullpost"> Tiga kelompok yang disebut di atas, masing-masing memiliki
metode berdzikir dan bermeditasi untuk mencapai intuisi ketuhanan, penghayatan,
dan kedekatan kepada Allah SWT. Kaum Akhyar melakukannya dengan menjalani
shalat dan puasa, membaca al-Qur'an, melaksanakan haji, dan berjihad. Kaum
Abrar menyibukkan diri dengan latihan-latihan kehidupan asketisme atau zuhud
yang keras, latihan ketahanan menderita, menghindari kejahatan, dan berusaha
selalu mensucikan hati. Sedang kaum Syattar memperolehnya dengan bimbingan
langsung dari arwah para wali. Menurut para tokohnya, dzikir kaum Syattar
inilah jalan yang tercepat untuk sampai kepada Allah SWT.</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 12pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
C.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><span dir="LTR"></span><span class="fullpost">Dzikir
Tarekat Syattariyah</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost">Di dalam tarekat ini, dikenal tujuh macam dzikir muqaddimah,
sebagai pelataran atau tangga untuk masuk ke dalam Tarekat Syattariyah, yang
disesuaikan dengan tujuh macam nafsu pada manusia. Ketujuh macam dzikir ini
diajarkan agar cita-cita manusia untuk kembali dan sampai ke Allah dapat
selamat dengan mengendarai tujuh nafsu itu. Ketujuh macam dzikir itu sebagai
berikut</span><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn10" name="_ftnref10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[10]</span></span></span></a><span class="fullpost">:</span><br />
<br />
<span class="fullpost">1. Dzikir thawaf, yaitu dzikir dengan memutar kepala,
mulai dari bahu kiri menuju bahu kanan, dengan mengucapkan laa ilaha sambil
menahan nafas. Setelah sampai di bahu kanan, nafas ditarik lalu mengucapkan
illallah yang dipukulkan ke dalam hati sanubari yang letaknya kira-kira dua
jari di bawah susu kiri, tempat bersarangnya nafsu lawwamah.</span><br />
<span class="fullpost">2. Dzikir nafi itsbat, yaitu dzikir dengan laa ilaha
illallah, dengan lebih mengeraskan suara nafi-nya, laa ilaha, ketimbang
itsbat-nya, illallah, yang diucapkan seperti memasukkan suara ke dalam yang
Empu-Nya Asma Allah.</span><br />
<span class="fullpost">3. Dzikir itsbat faqat, yaitu berdzikir dengan Illallah,
Illallah, Illallah, yang dihujamkan ke dalam hati sanubari.</span><br />
<span class="fullpost">4. Dzikir Ismu Dzat, dzikir dengan Allah, Allah, Allah,
yang dihujamkan ke tengah-tengah dada, tempat bersemayamnya ruh yang menandai
adanya hidup dan kehidupan manusia.</span><br />
<span class="fullpost">5. Dzikir Taraqqi, yaitu dzikir Allah-Hu, Allah-Hu. Dzikir
Allah diambil dari dalam dada dan Hu dimasukkan ke dalam bait al-makmur (otak, markas
pikiran). Dzikir ini dimaksudkan agar pikiran selalu tersinari oleh Cahaya
Ilahi.</span><br />
<span class="fullpost">6. Dzikir Tanazul, yaitu dzikir Hu-Allah, Hu-Allah. Dzikir
Hu diambil dari bait al-makmur, dan Allah dimasukkan ke dalam dada. Dzikir ini
dimaksudkan agar seorang salik senantiasa memiliki kesadaran yang tinggi
sebagai insan Cahaya Ilahi.</span><br />
<span class="fullpost">7. Dzikir Isim Ghaib, yaitu dzikir Hu, Hu, Hu dengan mata
dipejamkan dan mulut dikatupkan kemudian diarahkan tepat ke tengah-tengah dada
menuju ke arah kedalaman rasa.</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-indent: 45pt;">
<span class="fullpost">Ketujuh macam dzikir di atas didasarkan kepada firman Allah SWT
di dalam Surat
al-Mukminun ayat 17: "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan di atas kamu
semua tujuh buah jalan, dan Kami sama sekali tidak akan lengah terhadap ciptaan
Kami (terhadap adanya tujuh buah jalan tersebut)". </span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-indent: 45pt;">
<span class="fullpost">Adapun ketujuh macam nafsu yang harus ditunggangi tersebut,
sebagai berikut:</span><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn11" name="_ftnref11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[11]</span></span></span></a><br />
<span class="fullpost">1. Nafsu Ammarah, letaknya di dada sebelah kiri. Nafsu ini
memiliki sifat-sifat berikut:</span><br />
<span class="fullpost">Senang berlebihan, hura-hura, serakah, dengki, dendam,
bodoh, sombong, pemarah, dan gelap, tidak mengetahui Tuhannya.</span><br />
<span class="fullpost">2. Nafsu Lawwamah, letaknya dua jari di bawah susu kiri.
Sifat-sifat nafsu ini: enggan, acuh, pamer, 'ujub, ghibah, dusta, pura-pura
tidak tahu kewajiban.</span><br />
<span class="fullpost">3. Nafsu Mulhimah, letaknya dua jari dari tengah dada ke arah
susu kanan. Sifat-sifatnya: dermawan, sederhana, qana'ah, belas kasih, lemah
lembut, tawadlu, tobat, sabar, dan tahan menghadapi segala kesulitan.</span><br />
<span class="fullpost">4. Nafsu Muthmainnah, letaknya dua jari dari tengah-tengah
dada ke arah susu kiri. Sifat-sifatnya: senang bersedekah, tawakkal, senang
ibadah, syukur, ridla, dan takut kepada Allah SWT.</span><br />
<span class="fullpost">5. Nafsu Radhiyah, letaknya di seluruh jasad.
Sifat-sifatnya: zuhud, wara', riyadlah, dan menepati janji.</span><br />
<span class="fullpost">6. Nafsu Mardliyah, letaknya dua jari ke tengah dada.
Sifat-sifatnya: berakhlak mulia, bersih dari segala dosa, rela menghilangkan
kegelapan makhluk.</span><br />
<span class="fullpost">7. Nafsu Kamilah, letaknya di kedalaman dada yang paling
dalam. Sifat-sifatnya: Ilmul yaqin, ainul yaqin, dan haqqul yaqin.</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify; text-indent: 45pt;">
<span class="fullpost">Khusus dzikir dengan nama-nama Allah
(al-asma' al-husna), tarekat ini membagi dzikir jenis ini ke dalam tiga
kelompok. Yakni, a) menyebut nama-nama Allah SWT yang berhubungan dengan
keagungan-Nya, seperti al-Qahhar, al-Jabbar, al-Mutakabbir, dan lain-lain; b)
menyebut nama Allah SWT yang berhubungan dengan keindahan-Nya seperti,
al-Malik, al-Quddus, al-'Alim, dan lain-lain; dan c) menyebut nama-nama Allah
SWT yang merupakan gabungan dari kedua sifat tersebut, seperti al-Mu'min,
al-Muhaimin, dan lain-lain. Ketiga jenis dzikir tersebut harus dilakukan secara
berurutan, sesuai urutan yang disebutkan di atas. Dzikir ini dilakukan secara
terus menerus dan berulang-ulang, sampai hati menjadi bersih dan semakin teguh
dalam berdzikir. Jika hati telah mencapai tahap seperti itu, ia akan dapat
merasakan realitas segala sesuatu, baik yang bersifat jasmani maupun ruhani.</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify; text-indent: 45pt;">
<span class="fullpost">Satu hal yang harus diingat, sebagaimana
juga di dalam tarekat-tarekat lainnya, adalah bahwa dzikir hanya dapat dikuasai
melalui bimbingan seorang pembimbing spiritual, guru atau syekh. Pembimbing
spiritual ini adalah seseorang yang telah mencapai pandangan yang membangkitkan
semua realitas, tidak bersikap sombong, dan tidak membukakan rahasia-rahasia
pandangan batinnya kepada orang-orang yang tidak dapat dipercaya. </span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify; text-indent: 45pt;">
<span class="fullpost">Di dalam tarekat ini, guru atau yang biasa
diistilahkan dengan wasithah dianggap berhak dan sah apabila terangkum dalam
mata rantai silsilah tarekat ini yang tidak putus dari Nabi Muhammad SAW lewat
Ali bin Abi Thalib ra, hingga kini dan seterusnya sampai kiamat nanti; kuat
memimpin mujahadah Puji Wali Kutub; dan memiliki empat martabat yakni mursyidun
(memberi petunjuk), murbiyyun (mendidik), nashihun (memberi nasehat), dan
kamilun (sempurna dan menyempurnakan).</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify; text-indent: 45pt;">
<span class="fullpost">Secara terperinci,
persyaratan-persyaratan penting untuk dapat menjalani dzikir di dalam Tarekat
Syattariyah adalah sebagai berikut: makanan yang dimakan haruslah berasal dari
jalan yang halal; selalu berkata benar; rendah hati; sedikit makan dan sedikit
bicara; setia terhadap guru atau syekhnya; kosentrasi hanya kepada Allah SWT;
selalu berpuasa; memisahkan diri dari kehidupan ramai; berdiam diri di suatu
ruangan yang gelap tetapi bersih; menundukkan ego dengan penuh kerelaan kepada
disiplin dan penyiksaan diri; makan dan minum dari pemberian pelayan; menjaga
mata, telinga, dan hidung dari melihat, mendengar, dan mencium segala sesuatu
yang haram; membersihkan hati dari rasa dendam, cemburu, dan bangga diri;
mematuhi aturan-aturan yang terlarang bagi orang yang sedang melakukan ibadah
haji, seperti berhias dan memakai pakaian berjahit.</span><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn12" name="_ftnref12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[12]</span></span></span></a></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 12pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span class="fullpost">D.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span class="fullpost">Sanad
atau Silsilah Tarekat Syattariyah</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost">Sebagaimana tarekat pada umumnya, tarekat ini
memiliki sanad atau silsilah para wasithahnya yang bersambungan sampai kepada
Rasulullah SAW. Para pengikut tarekat ini
meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW, atas petunjuk Allah SWT, menunjuk Ali bin Abi
Thalib untuk mewakilinya dalam melanjutkan fungsinya sebagai Ahl adz-dzikr,
tugas dan fungsi kerasulannya. Kemudian Ali menyerahkan risalahnya sebagai Ahl
adz-dzikir kepada putranya, Hasan bin Ali, dan demikian seterusnya sampai
sekarang. Pelimpahan hak dan wewenang ini tidak selalu didasarkan atas garis
keturunan, tetapi lebih didasarkan pada keyakinan atas dasar kehendak Allah SWT
yang isyaratnya biasanya diterima oleh sang wasithah jauh sebelum melakukan
pelimpahan, sebagaimana yang terjadi pada Nabi Muhammad SAW sebelum melimpahkan
kepada Ali bin Abi Thalib.</span><br />
<span class="fullpost">Berikut sanad Tarekat Syattariyah yang dibawa oleh para
mursyid atau wasithahnya di Indonesia:</span><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn13" name="_ftnref13" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[13]</span></span></span></a></div>
<ul style="margin-top: 0in;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="fullpost">Nabi Muhammad SAW </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="fullpost">kepada Sayyidina Ali bin Abi
Thalib, </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="fullpost">kepada Sayyidina Hasan bin Ali
asy-Syahid, </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="fullpost">kepada Imam Zainal Abidin, </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="fullpost">kepada Imam Muhammad Baqir, </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="fullpost">kepada Imam Ja'far Syidiq, </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="fullpost">kepada Abu Yazid al-Busthami, </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="fullpost">kepada Syekh Muhammad Maghrib,</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="fullpost">kepada Syekh Arabi al-Asyiqi, </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="fullpost">kepada Qutb Maulana Rumi
ath-Thusi, </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="fullpost">kepada Qutb Abu Hasan
al-Hirqani, </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="fullpost">kepada Syekh Hud Qaliyyu Marawan
Nahar, </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="fullpost">kepada Syekh Muhammad Asyiq, </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="fullpost">kepada Syekh Muhammad Arif, </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="fullpost">kepada Syekh Abdullah
asy-Syattar, </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="fullpost">kepada Syekh Hidayatullah
Saramat, </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="fullpost">kepada Syekh al-Haj al-Hudhuri, </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="fullpost">kepada Syekh Muhammad Ghauts, </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="fullpost">kepada Syekh Wajihudin,</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="fullpost">kepada Syekh Sibghatullah bin
Ruhullah, </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="fullpost">kepada Syekh Ibnu Mawahib
Abdullah Ahmad bin Ali, </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="fullpost">kepada Syekh Muhammad Ibnu
Muhammad,</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="fullpost">kepada Syekh Abdul Rauf Singkel,
</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="fullpost">kepada Syekh Abdul Muhyi
(Safarwadi, Tasikmalaya), </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="fullpost">kepada Kiai Mas Bagus (Kiai
Abdullah) di Safarwadi,</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="fullpost">kepada Kiai Mas Bagus Nida'
(Kiai Mas Bagus Muhyiddin) di Safarwadi,</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="fullpost">kepada Kiai Muhammad Sulaiman
(Bagelan, Jateng),</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="fullpost">kepada Kiai Mas Bagus Nur Iman
(Bagelan), </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="fullpost">kepada Kiai Mas Bagus Hasan Kun
Nawi (Bagelan)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="fullpost">kepada Kiai Mas Bagus Ahmadi
(Kalangbret, Tulungagung), </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="fullpost">kepada Raden Margono (Kincang,
Maospati), </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="fullpost">kepada Kiai Ageng Aliman
(Pacitan), </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="fullpost">kepada Kiai Ageng Ahmadiya
(Pacitan), </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="fullpost">kepada Kiai Haji Abdurrahman
(Tegalreja, Magetan), </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="fullpost">kepada Raden Ngabehi Wigyowinoto
Palang Kayo Caruban,</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="fullpost">kepada Nyai Ageng Hardjo Besari,
</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="fullpost">kepada Kiai Hasan Ulama
(Takeran, Magetan), </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="fullpost">kepada Kiai Imam Mursyid
Muttaqin (Takeran),</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="fullpost">kepada Kiai Muhammad Kusnun
Malibari (Tanjunganom, Nganjuk) dan</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span class="fullpost">kepada KH Muhammad Munawar
Affandi (Nganjuk).</span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">BAB III</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">PENUTUP</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="A">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">Kesimpulan</li>
</ol>
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="A">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Tarekat
menurut pandangan para ulama’ Muthasawwifin, yaitu jalan atau petunjuk
dalam meleksanakan suatu ibadah sesuai dengan ajaran yang dibawa oleh
Rosullullah SAW dan yang dicontohkan oleh beliau dan para sahabatnya serta
para tabi’in, Tabi’it tabi’in dan terus bersambung sampai kepada para
guru-guru, ulama’, Kyai-kyai secara bersambung hingga pada masa sekarang
ini.</li>
</ol>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 12pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><span dir="LTR"></span>Tarekat Syattariyah adalah aliran
tarekat yang pertama kali muncul di India pada abad ke 15. Tarekat ini
dinisbahkan kepada tokoh yang mempopulerkan dan berjasa mengembangkannya,
Abdullah asy-Syattar. Awalnya tarekat ini lebih dikenal di Iran dan
Transoksania (Asia Tengah) dengan nama Isyqiyah. Sedangkan di wilayah Turki
Usmani, tarekat ini disebut Bistamiyah.</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 12pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span class="fullpost">C.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span class="fullpost">Penganut
Tarekat Syattariyah percaya bahwa jalan menuju Allah itu sebanyak gerak napas
makhluk. Akan tetapi, jalan yang paling utama menurut tarekat ini adalah jalan
yang ditempuh oleh kaum Akhyar, Abrar, dan Syattar. Seorang salik sebelum sampai
pada tingkatan Syattar, terlebih dahulu harus mencapai kesempurnaan pada
tingkat Akhyar (orang-orang terpilih) dan Abrar (orang-orang terbaik) serta
menguasai rahasia-rahasia dzikir. Untuk itu ada sepuluh aturan yang harus
dilalui untuk mencapai tujuan tarekat ini, yaitu taubat, zuhud, tawakkal,
qana'ah, uzlah, muraqabah, sabar, ridla, dzikir, dan musyahadah.</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 5pt 0in 12pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span class="fullpost">B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span class="fullpost">Kritik
dan Saran</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"> Dizaman modern
ini manusia kurang sekalimemperhatikan hal-hal yang menyangkut akhirat, manusia
lupa siapa yang menciptakan dirinya, dunia beserta isinya, manusia terlena akan
kecanggihan teknologi sebenarnya belum terlambat untuk bertaubat dan banyak
jalan untuk melaksanakannya salah satunya beribadah dengan tekun serta bisa
juga debgab masuk tarekat karena di dalam tarekat akan diajarkan jalan untuk
beribadah serta dekat dengan Allah dan di antara tarekat-tarekat yang ada salah
satunya adalah tarekat Syattariyah yang sejak zaman Nabi sudah ada, padaera
sekarang ini tarekat Syattariyah ini masih cocok untuk diterapkan dan dianut karana tarekat ini
adalah salah satu tarekat yang muktabarah.</span><b> </b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 0.5in;">
<b><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">DAFTAR PUSATKA</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<ul style="margin-top: 0in;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Mulyati, Sri. <i>Mengenal
dan Memahami Tarekat-Tarekat Muktabarah di Indonesia</i>, Jakarta: Kencana,
2006</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Saifulloh al-Aziz Senali, Risalah Memahami Ilmu
Tasawuf, Surabaya:
Terbit Terang</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span class="fullpost"><a href="http://www.sufinews.com/"><span style="color: black;">http://www.sufinews.com/</span></a></span>
<a href="http://www.blogger.com/Tasawuf/tarekat-syattariyah.html"><span style="color: black;">file:///H:/Tasawuf/tarekat-syattariyah.html</span></a>,
<span class="post-authorvcard">Posted by </span><span class="fn">zezz</span><span class="post-authorvcard"> </span><span class="post-timestamp">at <a href="http://sufiroad.blogspot.com/2008/09/tarekat-syattariyah.html" title="permanent link"><span style="color: black;">3:03 AM</span></a></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/Tasawuf/mengenali-sattariyah.html"><span style="color: black;">file:///H:/Tasawuf/mengenali-sattariyah.html</span></a>,
<span class="post-authorvcard">Posted
by </span><span class="fn">Cinta Itu Suci</span><span class="post-authorvcard"> </span><span class="post-timestamp">at <a href="http://hafizqiro.blogspot.com/2008/05/mengenali-sattariyah.html" title="permanent link"><span style="color: black;">1:36 AM</span></a></span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div>
<br />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[1]</span></span></span></a>
Saifulloh al-Aziz Senali. “Risalah Memahami Ilmu Tasawuf”</div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[2]</span></span></span></a> <span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Sri Mulyati ”<i>Mengenal dan Memahami Tarekat-Tarekat Muktabarah di Indonesia”</i></span></div>
<div class="MsoFootnoteText">
<br /></div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[3]</span></span></span></a> <span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;">Sri Mulyati ”<i>Mengenal dan Memahami Tarekat-Tarekat Muktabarah di Indonesia”</i></span></div>
<div class="MsoFootnoteText">
<br /></div>
</div>
<div id="ftn4">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[4]</span></span></span></a> <span lang="IN">Sufin ,<i>tasawuf Tarekat satariiyah</i> ,
</span><span class="fullpost"><a href="http://www.sufinews.com/"><span style="color: black; text-decoration: none;">http://www.sufinews.com/</span></a></span>
<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=628129470085280960"><span style="color: black; text-decoration: none;">file:///H:/Tasawuf/tarekat-syattariyah.html
diakses pada tgl 24-12-08</span></a> jam 13.00</div>
<div class="MsoFootnoteText">
<br /></div>
</div>
<div id="ftn5">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[5]</span></span></span></a><span lang="IN">Sufin,2002 <i>,tarekat satariah</i></span><span lang="IN"> </span><span class="fullpost"><a href="http://www.sufinews.com/"><span style="color: black; text-decoration: none;">http://www.sufinews.com/</span></a></span>
<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=628129470085280960"><span style="color: black; text-decoration: none;">file:///H:/Tasawuf/tarekat-syattariyah.html</span><span lang="IN" style="color: black; text-decoration: none;"> diakses pada tgl-22-12-08</span></a><span lang="IN"> jam 21.00</span></div>
</div>
<div id="ftn6">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref6" name="_ftn6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[6]</span></span></span></a> <a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=628129470085280960"><span style="color: black; text-decoration: none;">file:///H:/Tasawuf/mengenali-sattariyah.html</span><span lang="IN" style="color: black; text-decoration: none;"> diakses pada tgl-22-12-08</span></a><span lang="IN"> jam 21.00</span></div>
<div class="MsoFootnoteText">
<br /></div>
</div>
<div id="ftn7">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref7" name="_ftn7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[7]</span></span></span></a> <span lang="IN">Sufin,2002 <i>,tarekat satariah</i></span><span lang="IN"> </span><span class="fullpost"><a href="http://www.sufinews.com/"><span style="color: black; text-decoration: none;">http://www.sufinews.com/</span></a></span>
<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=628129470085280960"><span style="color: black; text-decoration: none;">file:///H:/Tasawuf/tarekat-syattariyah.html</span><span lang="IN" style="color: black; text-decoration: none;"> diakses pada tgl-22-12-08</span></a><span lang="IN"> jam 21.00</span></div>
<div class="MsoFootnoteText">
<br /></div>
</div>
<div id="ftn8">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref8" name="_ftn8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[8]</span></span></span></a> <span lang="IN">Sufin,2002 <i>,tarekat satariah</i></span><span lang="IN"> </span><span class="fullpost"><a href="http://www.sufinews.com/"><span style="color: black; text-decoration: none;">http://www.sufinews.com/</span></a></span>
<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=628129470085280960"><span style="color: black; text-decoration: none;">file:///H:/Tasawuf/tarekat-syattariyah.html</span><span lang="IN" style="color: black; text-decoration: none;"> diakses pada tgl-22-12-08</span></a><span lang="IN"> jam 21.00</span></div>
<div class="MsoFootnoteText">
<br /></div>
</div>
<div id="ftn9">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref9" name="_ftn9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[9]</span></span></span></a> Sri
Mulyati ”<i>Mengenal dan Memahami
Tarekat-Tarekat Muktabarah di Indonesia”</i></div>
</div>
<div id="ftn10">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref10" name="_ftn10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[10]</span></span></span></a> <a href="http://www.blogger.com/Tasawuf/mengenali-sattariyah.html"><span style="color: black; text-decoration: none;">file:///H:/Tasawuf/mengenali-sattariyah.html</span></a></div>
</div>
<div id="ftn11">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref11" name="_ftn11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[11]</span></span></span></a> <span lang="IN">Sufin,2002 <i>,tarekat satariah</i></span><span lang="IN"> </span><span class="fullpost"><a href="http://www.sufinews.com/"><span style="color: black; text-decoration: none;">http://www.sufinews.com/</span></a></span>
<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=628129470085280960"><span style="color: black; text-decoration: none;">file:///H:/Tasawuf/tarekat-syattariyah.html</span><span lang="IN" style="color: black; text-decoration: none;"> diakses pada tgl-22-12-08</span></a><span lang="IN"> jam 21.00</span></div>
<div class="MsoFootnoteText">
<br /></div>
</div>
<div id="ftn12">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref12" name="_ftn12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[12]</span></span></span></a> Sri
Mulyati ”<i>Mengenal dan Memahami
Tarekat-Tarekat Muktabarah di Indonesia”</i></div>
</div>
<div id="ftn13">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref13" name="_ftn13" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">[13]</span></span></span></a> <span lang="IN">Sufin,2002 <i>,tarekat satariah</i></span><span lang="IN"> </span><span class="fullpost"><a href="http://www.sufinews.com/"><span style="color: black; text-decoration: none;">http://www.sufinews.com/</span></a></span>
<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=6754444452596925733&postID=628129470085280960"><span style="color: black; text-decoration: none;">file:///H:/Tasawuf/tarekat-syattariyah.html</span><span lang="IN" style="color: black; text-decoration: none;"> diakses pada tgl-22-12-08</span></a><span lang="IN"> jam 21.00</span></div>
<div class="MsoFootnoteText">
<br /></div>
</div>
</div>Semua adahttp://www.blogger.com/profile/06776125251190748026noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6754444452596925733.post-58143519641102892392011-02-11T23:05:00.000-08:002011-02-12T18:02:37.753-08:00Makalah Akhlak Islami<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent>
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.1 Pengertian Akhlak </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Kata
“Akhlak” berasal dari bahasa arab, jamak dari khuluqun <span dir="RTL" lang="AR-SA">خُلُقٌ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> yang menurut bahasa berarti budi pekerti, perangai, tingkah
laku atau tabiat. Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan khalqun <span dir="RTL" lang="AR-SA">خَلْقٌ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> yang berarti
kejadian, yang juga erat hubungannya dengan khaliq<span dir="RTL" lang="AR-SA">خَالِقٌ
</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> yang berarti pencipta;
demikian pula dengan akhluqun<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span> مَخْلُوْقٌ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>
yang berarti yang diciptakan.<a name='more'></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Secara epistemologi atau istilah akhlak
bisa diartikan berbagai perspektif sesuai dengan para ahli tasawuf diantaranya
:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ibnu Maskawaih memberikan definisi
sebagai berikut:</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 14pt; line-height: 150%;">حَالً لِلنَّفْسِ
دَاعِيَةٌ لهَاَ اِلَى اَفْعَالِهَا مِنْ غَيْرِ فِكْرٍ وَرُوِيَّةٍ</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Keadaan jiwa seseorang yang
mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan
pikiran (lebih dahulu)”.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Imam Al-Ghozali mengemukakan definisi
Akhlak sebagai berikut:</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">اَلْخُلُقُ عِبَارَةٌ
عَنْ هَيْئَةٍ فِى النَّفْسِ رَاسِخَةٍ عَنْهَا تَصْدُرُ اْلَافْعَالُ بِسُهُوْلَةٍ
وَيُسْرٍمِنْ غَيْرِ حَاجَةٍ اِلَى فِكْرٍ وَرُوِيَّةٍ</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam
dalam jiwa yang daripadanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan
tidak memertrlukan pertimbangan pikiran(lebih dahulu)”.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Prof. Dr. Ahmad Amin memberikan
definisi, bahwa yang disebut akhlak “Adatul-Iradah” atau kehendak yang
dibiasakan. Definisi ini terdapat dalam suatu tulisannya yang berbunyi:</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">عَرَفَ بَعْضُهُمْ
اْلخُلُقَ بِأَنَّهُ عَادَةُ اْلِارَادَةِ يَعْنِى أَنَّ اْلِإرَادَةَ اِذَا اعْتَادَتْ
شَيْأً فَعَادَتُهَا هِيَ الْمُسَمَّاةُ بِالْخُلُقِ</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Sementara orang membuat definisi
akhlak, bahwa yang disebut akhlak ialah kehendak yang dibiasakan. Artinya bahwa
kehendak itu bila membiasakan sesuatu, maka kebiasaan itu dinakamakan akhlak.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Makna kata kehendak dan
kata kebiasaan dalam penyataan tersebut dapat diartikan bahwa kehendak adalah
ketentuan dari beberapa keinginan manusia setelah bimbang, sedang kebiasaan
ialah perbuatan yang diulang-ulang sehingga mudah melakukannya. Masing-masing
dari kehendak dan kebiasaan ini mempunyai kekuatan, dan gabungan dari kekuatan
dari kekuatan yang besar inilah dinamakan Akhlak.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sekalipun ketiga
definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya, tetapi sebenarnya tidak berjauhan
maksudnya, Bahkan berdekatan artinya satu dengan yang lain. Sehingga Prof. Kh.
Farid Ma’ruf membuat kesimpulan tentang definisi akhlak ini sebagai berikut:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Kehendak jiwa manusia
yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan, tanpa memerlukan
pertimbangan pikiran terlebih dahulu”.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.2 Sumber dan Ciri-Ciri Akhlak Islami</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Persoalan “Akhlak” di
dalam islam banyak dibicarakan dan dimuat pada Al-Qur’n dan Al-Hadits. Sumber tersebut merupakan batasan-batasan
dalam tindakan sehari-hari bagi manusia. Ada yang menjelaskan arti baik dan
buruk. Memberi informasi kepada umat, apa yang semestinya harus diperbuat dan
bagaimana harus bertindak. Sehingga dengan mudah dapat diketahui, apakah
perbuatan itu terpuji atau tercela, benar atau salah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kita telah mengetahui
bahwa akhlak islam adalah merupakan system moral/akhlak yang berdasarkan islam,
yakni bertitik tolak dari akidah yang diwahyukan Allah pada nabi/Rasul-Nya yang
kemudian agar disampaikan kepada umatnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Memang sbagaimana disebutkan terdahulu bahwa secara
umum akhlak/moral terbagi atas moral yang berdasarkan kepercayaan kepada Tuhan
dan kehidupan akhirat dan kedua moral yang sama sekali tidak berdasarkan
kepercayaan kepada Tuhan, moral ini timbul dari sumber-sumber sekuler.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Akhlak islam, karena
merupakan system akhlak yang berdasarkan kepercayaan kepada Tuhan, maka
tentunya sesuai pula dengan dasar daripada agama itu sendiri. Dengan demikian,
dasar/sumber pokok daripada akhlak islam adalah Al-Qur’an dan Al-Hadits yang
merupakan sumber utama dari agama islam itu sendiri.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dinyatakan dalam sebuah hadits Nabi:</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">عَنْ اَنَسِ
بْنِ ماَلِكٍ قَالَ النَّبُّى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : تَرَكْتُ
فِيْكُمْ اَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا ماَ تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابَ اللهِ
وَسُنَّةَ وَرَسُوْلِهِ</span><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya: </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“ Dari Anas Bin Malik berkata: Bersabda
Nabi Saw: Telah kutinggalkan atas kamu sekalian dua perkara, yang apabila kamu
berpegang kepada keduanya, maka tidak akan tersesat, yaitu Kitab Allah dan
Sunah Rasul-Nya”.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Memang tidak disangsikan lagi dengan
bahwa segala perbuatan/tidakan manusia apapun bentuknya pada hakikatnya adalah
bermaksud untuk mencapai kebahgiaan (saadah), dan hal ini adalah sebagai
“natijah” dari problem akhlak. Sedangkan saadah menurut system moral/akhlak
yang agamis(islam), dapat dicapai dengan jalan menuruti perintah Allah yakni
dengan menjahui segala larangan Allah dan mengerjakan segala perintah-Nya,
sebagaimana yang tertera dalam pedoman dasar hidup bagi setiap muslim yakni
Al-Qur’an dan Al-Hadits.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sehubungan dengan Akhlak Islam, Drs.
Sahilun A, Nasir menyebutkan bahwa Akhlak Islam berkisar pada:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tujuan hidup
setiap muslim, ialah menghambakan dirinya kepada Allah, untuk mencapai
keridhaan-Nya, hidup sejahtera lahir dan batin, dalam kehidupan masa kini
maupun yang akan datang.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dengan
keyakinannya terhadap kebenaran wahyu Allah dan sunah Rasul-Nya, membawa
konsekuensi logis, sebagai standard dan pedoman utama bagi setiap moral muslim.
Ia member sangsi terhadap moral dalam kecintaan dan kekuatannya kepada Allah,
tanpa perasaan adanya tekanan-tekanan dari luar.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Keyakinannya akan
hari kemuadian/pembalasan, mendorong manusia berbuat baik dan berusaha menjadi
manusia sebaik mungkin, dengan segala pengabdiannya kepada Allah.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Islam tidak
moral yang baru, yang bertentangan dengan ajaran dan jiwa islam, berasaskan
darI Al-Qur’an dan Al-Hadits, diinterprestasikan oleh ulama mujtahid.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ajaran Akhlak
Islam meliputi segala segi kehidupan manusia berdasrkan asas kebaikan dan bebas
dari segala kejahatan. Islam tidak hanya mengajarkan tetapi menegakkannya,
dengan janji dan sangsi Illahi yang Maha Adil. Tuntutan moral sesuai dengan
bisikan hati nurani , yang menurut
kodratnya cenderung kepada kebaikan dan membenci keburukan.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[1]</span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dengan demikian dapat ditegasakan disini bahwa dasar
dari akhlak islam secara global hanya ada dua yakni: Percaya adanya Tuhan dan
percaya adanya hari kemudian/ pembalasan, sebagai disebutkan oleh Abul A’la
Maududi bahwa system moral/akhlak ada yang berdasarkan kepercayaan kepada Tuhan
dan kehidupan setelah mati.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam islam, budi pekerti merupakan refleksi iman
dari seseorang sebagai contoh(suri tauladan) yang pas dan benar ialah Rasullah
Saw. Beliau memiliki akhlak yang sangat muia, agung dan teguh. Sehingga tidak
mustahil kalau Allah memilih beliau sebagai pemimpin umat manusia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Akhlak” di dalam iajaran islam sangat rinci,
berwawasan multi dimensial bagi kehidupan, sistematis dan beralasan realitas.
Juga “Akhlak” banyak dibicarakan tentang konsekuensi yang bagi manusia yang
tidak berpegang pada “ akhlak islam”.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Akhlak islam” bersifat mengarahkan, membimbing,
mendorong, membangun peradaban manusia dan mengobati bagi penyakit social dari
jiwa dan mental. Tujuan berakhlak yang baik untuk mendapatkan kebahagiann di
dunia dan akhirat. Dua simbolis tujuan inilah yang diidamkan manusia bukan
semata berakhlak secara islami hanya bertujuan untuk kebahagiaan dunia saja.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam ajaran Islam memelihara terhadap sifat
terpuji. Dan ada cirri-ciri akhlak islamiyah yaitu:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kebajikan
yang mutlak</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Islam menjamin kebajikan mutlak.
Karena Islam telah menciptakan akhlak yang luhur. Ia menjamin kebaikan yang
murni baik untuk perorangan atau masyarakat pada setiap keadaan, dan waktu
bagaimanapun. Sebaliknya akhlak yang diciptakan manusia, tidak dapat menjamin
kebaikan dan hanya mementingkan diri sendiri.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kebaikan
yang menyeluruh</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Akhlak islami menjamin kebaikan
untuk seluruh manusia. Baik segala jaman, semua tempat, mudah tidak mengandung
kesulitan dan tidak mengandung perintah berat yang tidak dikerjakan oleh umat
manusia di luar kmampuannya. Islam menciptakan akhlak yang mulia, sehingga
dapat dirasakan sesuai dengan jiwa manusia dan dapat diterima akal yang sehat.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kemantapan
</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Akhlak Islamiayah menjamin kebaikan
yang mutlak dan sesuai pada diri manusia. Ia bersifat tetap, langgeng dan
mantap, sebab yang menciptakan Tuhan yang bijaksana, yang selalu memliharanya
dengan kebaikan yang mutlak. Akan tetapi akhlak/etika ciptaan manusia bersifat
berubah-rubah dan tidak selalu sama sesuai dengan kepentingan masyarakat dalam
satu jaman atau satu bangsa. Sebagai contoh aliran materialism, hati nurani
dana lain sebagainya.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kewajiban
yang dipatuhi</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Akhlak yang bersumber dari agama
Islam wajib ditaati manusia sebab ia mempunyai daya kekuatan yang tinggi
menguasai lahir batin dan dalam keadaan suka dan duka, juga tunduk pada
kekuasaan rohani yang dapat mendorong untuk tetap berpegang kepadanya. Juga
sebagai perangsang untuk berbuat kebaikan yang diiringi dengan pahala dan
mencegah perbuatan jahat, karena takut skan siksaan Allah SWT.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengawasan
yang menyeluruh</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Agama islam adalah pengawas hati
nurani dan akal yang sehat, islam menghargai hati nurani bukan dijadikan tolak
ukur dalam menetapkan beberapa usaha. Firman Allah dalam surat Al-Qiyamah: 1-2
; yang artinya: “Aku bersumpah dengan hari kiamat, dan aku bersumpah dengan
jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri)”.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 1in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.3
Akhlak islami dalam kaitannya dengan status pribadi</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Dibagian
ini kami akan menjelaskan “Akhlak islami” yang mengatur dan membatasi kedudukan
(satus) pribadi sebagai:</span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hamba Allah</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Anak</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ayah/ibu</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Anggota
masyarakat</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jama’ah</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Da’i/Muballigh</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pemimpin</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dengan demikian “akhlak islami” mengarah
kepada status pribadi yang berada pada kelompok social yang beraneka ragam.
Fungsi, peran dan bagaimana semestinya berperilaku pada posisi(kedudukan) dalam
kelompok sosial tersebut, dengan adanya “akhlak Islami” dapat dihindari (pola
hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan kholiqnya)
keliruan bertindak.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 13.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pribadi sebagai Hamba Allah </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kenyataan di jagad raya
(dunia) membuktikan bahwa ada kekuatan yang tidak Nampak. Dia mengatur dan
memelihara alam semesta ini.Juga Dialah yang menjadi sebab adanya semua ini.
Dalam pengaturan alam semesta ini terlihat ketertiban, dan ada suatu peraturan
yang berganti-ganti dan gejala dating dengan keteraturan-Nya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 13.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Semua kenikmatan
tersebut, bukan berarti “ Sang Pencipta mempunyai maksud kepada manusia supaya
membalas dengan sesuatu, itu tidak, tetapi Allah SWT.memerintahkan manusia agar
senantiasa beribadah kepada-Nya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 13.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hubungan manusia dengan
Allah adalah hubungan makhluk dengan kholiknya. Dalam masalah ketergantungan ,
hidup manusia selalu mempunyai ketergantungan kepada yang lain. Dan tumpuan
serta pokok ketergantungan adalah ketergantungan kepada yang Maha Kuasa, Yang
Maha Perkasa, Yang Maha Bijaksana, Yang Maha Sempurna, ialah Allah Rabul
‘alamin, Allah Tuhan Maha Esa. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 13.5pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ketergantungan manusia kepada Allah ini,
difirmankan Allah:</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">اللهُ الصَّمَدُ{الإخلاص:2}</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Allah adalah Tuhan yang bergantung
kepada-Nya segala sesuatu”.(QS.Al-Ikhlas:2)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kalau di dalam sesuatu hal dalam hidup
sehari-hari untuk mencapai suatu tujuan tergantung kepada “Sesuatu”, maka kita
harus memperhatikan ketentuan dari “Sesuatu” itu agar tujuan kita tercapai.
Memenuhi ketentuan “Sesuatu” itu adalah sesuatu keharusan bagi kita. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kebahagiaan manusia di dunia dan
akhirat, tergantung kepada izin dan ridha Allah. Dan untuk itu Allah memberikan
ketentuan-ketentuan agar manusia dapat mencapainya. Maka untuk mencapai
kebahagiaan dunia dan akhirat itu dengan sendirinya kita harus mengikuti
ketentuan-ketentuan dari Allah SWT. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dari segi kemanusiaan, sebagai manusia
yang normal yang mempunyai sifat kemanusiaan, harus tahu berterima kasih kepada
segala pihak yang telah memberikan jasa. Kita akan disebut orang yang “ tak
tahu diri”, kalau kita ditolong oleh seseorang, kemudian orang itu tidak kita
terima kasih apalagi malah orang itu kita marahi. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kalau kita ditolong oleh orang lain
dalam hidup kita ini, maka sewajarnyalah kalau kita berterima kasih kepada
orang yang telah member pertolongan itu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Maka akan timbul di dalam hati bagaimana
dapat membalas jasa atau membalas budi kepada orang yang telah member
pertolongan itu. Maka akan timbul di dalam hati bagaimana dapat membalas jasa
atau membalas budi kepada oaring yang telah member tolong itu tadi. Kalau tidak
dapat dapat memberikan balasan budi yang sepadan, sekurang-kurangnya akan
mengatakan terima kasih dengan perbuatan yang hormat, menunjukkan betapa
berterima kasihnya dan keinginan membalas budi walaupun tidak terbalas oleh
dirinya, dia mengharapkan mudah-mudahan dibalas kebaikannya itu dengan pahala
yang berlipat ganda oleh Allah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kalau kita diberi sesuatu sebagai hadiah
oleh seseorang, yang hadiah itu sangat bermanfaat bagi kita,tentu kita akan
senang dan berterima kasih kepada orang yang member it. Malah timbul kehendak
ingin membalas kebaikannya orang itu dengan sesuatu yang berharga baginya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sifat berterima kasih kepada orang yang
telah berjasa kepada dirinya adalah sifat kemanusiaan, yang sesuai dengan
bisikan hati nurani setiap orang.Dari tindakan moral inilah kemudian timbul
adat-istiadat, sopan-santun dan tata susila.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Karena itulah kiranya sangat wajar dan
seharusnya, apabila setiap anak harus hormat dan berbudi baik kepada orang
tuanya, seseorang harus berbudi baik kepada temannya. Seorang atasan harus
berterima kasih dan berbudi kepada bawahannya, karena bawahannya telah
memberikan bantuan kelancaran programnya. Bawahan harus berterima kasih dan
berbudi baik kepada atasannya karena bimbingan dan kebijaksanaannya. Apa yang
telah kita terima dari Allah SWT. Sungguh tak dapat dihitung dan tak dapat
dinilai dengan materi banyaknya. Dan kalau kita mau menghitungnya, karena
terlalu amat sangat banyaknya. Firman Allah:</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">وَاِنْ تَعْدُّوْا
نِعْمَةَ اللِه لَا تُحْصُوْهَا اِنَّ اللهَ لَغَفُوْرُ رَحِيْمٌ {النخل:18}</span><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Dan jaika kamu menghitung-hitung
nikamat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya
Allah Maha Pengampun Lagi maha Penyayang”.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">(QS.An-Nahl:18)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Secara moral manusiawi, manusia
mempunyai kewajiban kepada Allah sebagai kholiknya, yang telah member
kenikmatan yang tak terhitung jumlahnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada garis besarnya kewajiban manusia
kepada Allah menurut hadits Nabi, yang diriwayatkan dari sahabat Mu’adz bin
Jabal bahwa Nabi Saw. Bersabda kepada Mu’<span dir="RTL" lang="AR-SA"></span></span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">كُنْتُ رِدْفَ
النَّبِى صَلَى اللهُ عليهِ وسلَّمَ عَلَى حِمَارِ يُقَالُ لَهُ عُفَيْرٌ فَقَالَ
: ياَ مُعَاذُ، هَلْ تَدْرِىْ حَقَّ اللهِ عَلَى عِبَادِهِ وَمَا حَقَّ اْلعِبَادِ</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">
</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">عَلَى اللهِ ؟ قُلْتُ : اللهُ ورَسُوْلُهُ
اَعْلَمُ قَالَ : فَإِنَّ اللهِ عَلَى الْعِبَادِ اَنْ يَعْبُدُوْهُ وَلَايُشْركُوا
بِهِ شَيْأً وَحَقُّ العِبَادِ عَلَى اللهِ اَنْ لَايُعَذِّبَ مَنْ لَا يُشْرِكَ بِهِ
شَيْأً , قُلْتُ : يَا رَسُولَ اللهِ ! اَفَلَا اُبَشِّرُ بِهِ النَّاسِ؟ قَالَ :
لَا تُبَشِّرْهُمْ فَيَتَّكِلُوْا</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya: </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Adalah aku duduk di belakang Nabi di
atas sebuah keledai yang dinamai Ufair, maka bersabda Nabi: Hai Mu’adz apakah
engkau mengetahui hak Allah atas hamba-Nya dan apa hak engkau mengetahui hak
hamba terhadap Allah? Menjawab aku, Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.
Bersabda Nabi: maka bahwasanya hak Allah atas para hamba, ialah : Mereka
menyembah-Nya dan tidak memperserikatkan Dia dengan sesuatu dan hak para hamba
terhadap Allah, Tiada Allah mengadzabkan orang yang tidak memperserikatkan Dia
dengan sesuatu. Mka berkata aku, ya Rasullah, apa tidak lebih baik saya
menggembirakan para manusia dengan dia? Bersabda Nabi, jangan kamu
menggembirakan mereka yang menyebabkan mereka akan berpegang kepada untung
saja”.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 4.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">(Al-Lu’la
uwal Marjan I:8)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jadi berdasarkan hadits ini kewajiban
manusia kepada Allah pada garis besarnya ada 2( dua):</span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mentauhidkan-Nya
yakni tidak memusyrikkan-Nya kepada sesuatupun.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Beribadah
kepada-Nya.</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Orang yang demikian ini mempunyai hak
untuk tidak disiksa oleh Allah, bahkan akan diberi pahala dengan pahala yang
berlipat ganda, dengan sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat bahkan
dengan lipat ganda yang tak terduga banyaknya oleh manusia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pribadi sebagai Anak</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ketika nabi Ibrahim masih kecil,
berdialog kepada ayahnya tentang Tuhan. Dan kesimpulannya bahwa Tuhan telah
member petunjuk kepada manusia bahwa memperTuhan benda adalah sangat keliru.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dengan demikian, dunia anak sangat
penting diperhatikan. Apabila keliru dalam mendidik akhlak anak, bias jadi
dunia anak akan tidak mengenal akhlak yang lebih lanjut anak akan melakukan
perbuatan yang abnormal kriminalitas dan lain sebagainya. Contoh dalam
pendidikan akhlak, apabila anaka-anak sekolah berdusta di dalam segala apa yang
mereka bicarakan, didukung para gurunya berdusta juga di dalam mengajar dan segala
pembicaraannya, maka masyarakat (anak-anak) tidak dapat berujud. Dan apabila
dunia anak terancam demikian, masyarakat yang akan dating tidak dapat berwujud
karena adanya tiap-tiap yang dibicarakan menjurus dusta. Dan yang membekas dan
berwujud pada masyarakat yang merusak dan rendah martabatnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Maka model mendidik akhlak anak, tidak
langsung berkata itu baik, atau itu buruk, apabila seorang anak baru saja
belajar membaca, menurut kita itu jelek/buruk namun kita tidak seharusnya
berkata demikian. Sebab dapat menyakiti hati dan patah semangat. Tetapi kita
beri semangat dan dorongan yang dapat memacu dan bergiatnya si anak.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selain daripada itu, kisah luqman yang
diberi hikmah oleh Allah. Hal ini dijelaskan di dalam surat Luqman: 12:</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">وَلَقَدْ اَتَيْنَا
لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ اَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ وَمَنْ يَشْكُرُ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ
لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ {لقمان:12}</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Dan sesungguhnya telah kami berikan
hikmah kepada Luqman, yaitu bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa yang
bersyukur kepada Allah, maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri;
dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya Lagi
Maha Terpuji”.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">(QS.Luqman: 12)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kelanjutan kisah Luqman yang termuat dalam
ayat di atas, bahwa beliau menasehati dan member pesan kepada generasi
selanjutnya (anak-anak) untuk mewarisi nilai-nilai akhlak sebagai berikut:</span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="a">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dilarang
berbuat syirik (Menyekutukan) Allah (Luqman: 13)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kewajiban
berbakti kepada kedua oaring tua (Luqman: 14)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Keharusan
tetap berbakti kedua orang tua di dunia(Luqman: 15)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perintah
menegakkan sholat, amar ma’ruf, nahi munkar dan sabar (Luqman: 17)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tidak
bersikap sombong, angkuh dan membanggakan diri sendiri (Luqman: 18)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perintah
bersikap sopan, santun dalam berjalan atau berbicara (Luqman: 19)</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Akhlak Pada Ayah dan Ibu</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Betapa berat tangguangan seorang ibu dikala mengandung dan
demikian pula kalau sudah dating waktunya melahirkan. Dengan mengerahkan
seluruh perhatian, jiwa raga dan tenaga si ibu melahirkan jabang bayinya dengan
harap-harap cemas. Berharap agar si bayi yang dilahirkannya sehat dan sempurna
keadaannya sebagai manusia sempurna anggota badannya, seperti susunan
jasmaninya dan tumbuh dalam keadaan yang wajar baik jasmani maupun rohaninya.
Cemas kalau-kalau jabang bayinya tidak normal baik jasmani dan rohaninya atau
ada gangguan-ganguan yang tidak diinginkannya. Di samping itu derita jasmani si
ibu menahan dikala melahirkan jabang bayinya tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setelah jabang bayinya
lahir, betapa kasih saying si ibu kepada anaknya, seakan-akan segala yang ada
pada si ibu adalah untuk anaknya. Jiwa, raga perhatian, kasih saying semuanya
ditumpahkan untuk si jabang bayi itu, agar si bayi selamat sentosa dalam
pertumbuhannya menjadi manusia yang baik. Kata sanjung dan manjaan, kata timang
yang mengandung doa dan harapan meluncur dicurahkan untuk si bayi, semoga kelak
menjadi manusia yang ideal. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mengapa demikian besar
kasih sayang ibu kepada anaknya. Padahal sewaktu belum mengandung seakan belum
mau mempunyai anak. Atau karena anaknya sudah dua tiga ingin tidak ada yang
keempat. Tetapi karena dikarunia Tuhan anak yang selanjutnya kasih saying ibu
tidak ada bedanya antar kepada yang pertama yang kedua dan seterusnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dari mana datangnya
cinta kasih saying kepada putranya, padahal tiada pamrih. Lain dengan cinta
seorang kekasih kepada pacarnya, yang kalau kasihnya tiada terbalas bias
berbalik menjadi benci. Tetapi kasih ibu bagaimanapun tiada akan berubah dan
hilang, walaupun si anak tiada membalas kasih dan cinta ibu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Memang itu kareana
“Hidayah”, anugerah dari pada Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Hidayah
itu tersebut insting atau naluri, dalam ilmu agama disebut
“Hidayah-ghariziyyah”.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Beberapa perkara yang
harus di perhatikan dan dilaksanakan oleh seorang anak kepada Orang tua yakni:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berbuat
Baik kepada Ibu dan Ayah, Walaupun keduanya Lalim</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Seorang
anak menurut ajaran islam diwajibkan berbuat baik kepada ibu dan ayahnya, dalam
keadaan bagaimanapun. Artinya jangan sampai seorang anak samapai menyinggung
perasaan orang tuanya, walaupun seandainya orang tuanya berbuat lalim kepada
anaknya, dengan melakukan yang tidak semestinya, maka jangan sekali-kali si
anak berbuat tidak baik, atau membalas atau mengimbangi ketidakbaikan orang tua
kepada anaknya. Allah tidak meridhoinya sehingga orang tua itu meridhoinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berkata
Halus dan mulia kepada Ibu dan Ayah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Kewajiban
anak kepada orang tuanya berbicara menurut ajaran islam harus berbicara sopan,
lemah lembut dan mempergunakan kata-kata mulia hal ini dituturkan dalam Firman
Allah:</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: right;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">وَقَضَى رَبُّكَ
اَلَّا تَعْبُدُوْا اَلَّا اِيَّاهُ وَبِالْوَلِدَيْنِ اِحْسَانَا اِمَّا يَبْلُغَنَّ
عِنْدَكَ الْكَبِرَ اَحَدُهُمَا اَوْ كِلاَهُمَا فَلاَ تَقُلْ لَهُمَا اُفٍّ وَلَا
تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا. وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذَّلِّ
الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيْرًا {الاسراء:
23-24}</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Dan Tuhan telah memerintahkan supaya kamu jangan
menyembah selain kepada-Nya dan hendaknya kamu berbuat baik kepada ibu bapak
kamu dengan seabaik-baiknya. Jika salah satu dari keduanya atau kedua-duanya
samapi berumur lanjut dalam pemeliharaan kamu, maka sekali-kali janganlah kamu
mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap
mereka dengan penuh kesayangan dan ucapakan doa:”Wahai Tuhanku, kasihanilah
mereka kedua, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku di waktu kecil.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> (QS.Al-Isra:
23-24)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dari ayat-ayat tersebut, dapat di tarik kesimpulan
bahwa sewajarnya seorang anak untuk berbuat baik kepada orang tua baik
berbicara dan yang lain- lain. Dengan cara tidak menyinggung perasaan orang tua
dan tidak berkata kasar kepada mereka.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berbuat
baik kepada Ibu dan atau Ayah yang sudah meninggal dunia</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Apabila ibu dan ayah masih hidup, si anak
berkewajiban berbuat baik, dan itu mudah dilakukan dengan berbagai macam cara,
baik yang bersifat moaral, maupun yang bersifat material.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagaimana berbuat baik seorang anak kepada ayah dan
atau ibunya yang sudah tiada. Hal ini agama islam mengajarkan supaya seorang
anak:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mendoakan
ayah ibu yang telah tiada itu dan memintakan ampun kepada Allah dari segala
dosa orang tua kita. Doa yang sering di amalkan yakni:</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: right;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">اللَّهُمَّ اغْفِرْلىِ
وَلِوَالِدَىَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيْرًا</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menepati
janji kedua ibu bapak, Kalau sewaktu hidup orang tua mempunyai janji kepada
seseorang, maka anaknya harus berusaha menunaikan menepati janji tersebut.
Umpamanya beliau akan naik haji, yang belum sampai melaksanakannya. Maka
kewajiban anaknya untuk menunaikan haji untuk orang tuanya tersebut. Dan hal
ini diperbolehkan menurut hadits riwayat Al-Bukhari dari Ibnu Abbas:</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: right;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">اَنَّ امرَأَةً
مِنْ جُهَيْنَةَ جَاءَتْ اِلَى النَّبِى صَلَى اللهِ عَلَيهِ وَسَلَّمِ فَقَالَتْ
: اِنَّ اُمِّى نَذَرْتْ اِنَّ تَحَجَّ فَلَمْ تَحَجَّ حَتىَّ مَا تَتْ أَفَأَحُجَّ
عَنْهَا؟ قَالَ : نَعَمْ , حُجِّى عَنْهَا أَرَأَيْتِ لَوكَانَ عَلَى اُمِّكَ دَيْنٌ
اَكَنْتِ قَا ضِيَهُ ؟ اُقْضُوا اللهَ فاللهُ اَحَقَّ بِالْوَفَاءِ </span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: right;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">{رواه
البخارى}</span><span style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> <span dir="RTL" lang="AR-SA"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Bahwa seorang perempuan dari Juhainah dating kepada
Nabi Saw, ia bertanya kepada Rasullah: Bahwasannya ibu saya telah bernazar
untuk berhaji, tapi ia tidak haji sampai meninggal dunia. Apakah boleh saya
menghajikannya? Jawab Rasullah:”ya, hajikanlah! Apakah kau tahu, kalau
seandainya ibu mempunyai hutang, apakah engkau membayarkannya? Bayarkan
(tepatilah) kepada Allah, sesungguhnya Allah lebih berhak untuk ditepati!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Memuliakan
teman-teman kedua orang tua. Di waktu hidupnya ibu dan ayah, beliau-beliau
mempunyai teman-teman akrab, yang segulung-segalang orang tua kita dengan
temannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span> </span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bersilaturrahmi
kepada orang-orang yang mempunyai hubungan dengan kedua orang tua.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Akhlak kepada Anggota Masyarakat/ Jama’ah </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pokok utama kerasulan nabi Muhammad Saw adalah menyempurnakan
akhlak yang mulia. Mencakup semua bentuk sikap dan perbuatan yang terpuji
dikalangan orang-orang (masyarakat) yang bertaqwa. Di samping terpuji
berdasarkan norma-norma yang ditetapkan Allah SWT.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Akhlak mulia merupakan akhlak yang berlaku dan berlangsung
di atas jalur Al-Qur’an dan perbuatan nabi Muhammad Saw. Dalam sikap dan
perbuatan. Seperti di dalam Al-Qur’an surat l-Qalam ayat 4.”Dan sesungguhnya
engkau Muhammad mempunyai akhlak yang mulia”. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dengan demikian setiap muslim diwajibkan untuk memlihara
norma-norma (agama) di masyarakat terutama di dalam pergaulan sehari-hari baik
keluarga rumah tangga, kerabat, tetangga dan lingkungan kemasyarakatan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tolong-menolong untuk kebaikan dan takwa kepada
Allah adalah perintah Allah, yang dapat ditarik hokum wajib kepada setiap kaum
muslimin dengan cara yang sesuai dengan keadaan objek orang bersangkutan, Allah
berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah, ayat 2:</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: right;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Traditional Arabic","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">وَتَعَاوَنُوا
عَلَى البِرِّى وَالتَّقوَى وَلَاتَعَاوَنُوْا عَلَى الِاثْمِ وَالعُدْوَانِ
{المائدة:2}</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Artinya:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> … dan tolong-menolonglah kalian dalam (mengerjakan)
kebaikan dan taqwa, dan janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran/permusuhan”.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam pergaulan yang
sesuai dengan norma-norma agama, ada beberapa yang harus di perhatikan yakni
bagaimana cara berbahasa, cara salam, cara makan dan minum, cara di majles
pertemuan, cara minta ijin masuk, cara member ucapan selamat, cara berkelakar
atau becanda, cara menjenguk orang sakit, dan cara ta’ziah. Dan kesemnilan tata
cara diatas akan diterangkan secara terperinci di bawah ini:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tata
cara berbahasa</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setiap muslim (umat islam) dan semua orang
diperintah untuk selalu berbahasa dengan bahasa yang jelas dan baik, bahasa
yang mudah dimengerti oleh lawan bicara, sesuai tingkat usia, masyarakat dan
tingkat kedudukannya. Di dalam islam ada peribahasa yang menyatakan bahwa
“bahasa menunjukkan taqwa”.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tata
cara salam</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setiap masyarakat, agama atau bangsa memiliki tata
cara member salam, sebagaimana juga dengan islam. “Salam” telah menempati kedudukan
sendiri dalam Islam. Lebih istimewa disbanding dengan agama di luar Islam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebagaimana landasan salamdi dalam firman Allah
surat An-Nur ayat 27:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
memasuki rumah yang buka rumahmu sebelum meminta ijin dan member salam kepada
penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu agar kamu(selalu) ingat”.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> (QS.An-Nur:
27)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tata
cara makan dan minum</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Cara memegang sesuatu makanan dan minuman dengan
tangan kanan. Dimulai membasuh sebelum makan, membaca “basmallah” dan diakhiri
mengucapkan “Alhamdulillah”. Sikap yang dimiliki oleh orang yang sedang makan
dan minum adalah dengan duduk yang baik. Tanpa bersuara, tanpa bersandar sambil
makan dan minum. Apabila sifatnya undangan bagi yang mengundang mempersilahkan dengan
bahasa yang sopan. Dan bagi yang diundang dengan menyambut yang baik, mendoakan
si pengundang, mendahulukan orang yang lebih tua, jangan mencaci hidangan yang
ada di depannya, walaupun tak berselera.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam adab minum, tidak boleh menggunakan peralatan
dari emas dan perak, jangan menarik nafas dan menghembuskan kembali ke dalam
cangkir. Apabila menggunakan kendi (dan sejenisnya) tidak boleh melekat pada
mulut di bibir kendi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tata
cara di majelis pertemuan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagaimana adab kita berada di majles pertemuan? Jawabannya
adalah pertama kali baru masuk member salam, kemudian baru dapat duduk yang
telah disediakan, menyalami teman yang mendahului duduk, jangan sekali-kali
menggeser tempat duduk milik orang lain. Di samping itu juga jangan menggunakan
bahasa yang dapat menyinggung perasaan teman duduk. Ketika ingin meninggalkan
tempat minta ijin, juga bila ke luar membaca doa kifaratul majelis.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tata
cara minta ijin masuk</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Di dalam masyarakat dan Negara ada aturan-atauran
tertentu baik ijin masuknya, waktu maupun prosedurnya bagi setiap orang yang
ingin memasuki kamar, rumah orang lain atau Negara.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Aturan Islam bagi seseorang yang ingin masuk rumah
orang lain, maka paling awal yang dilakukan adalah member salam. Apabila tidak
baik kembali. Di dalam mengetuk pintu dilakukan secara wajar, menyatakan nama
diri. Tidak boleh berdiri tepat di tengah-tengah pintu ketika dibukakan.
Apabila ditolak tidak boleh sedih hati namun harus dikendalikan dengan hati
yang bersih.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">f.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tata
cara member ucapan selamat</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">7(tujuh) rangkaian(munasabah) yang ada dalam islam
ketika mengucapkan salam “ucapan salam”. Ketujuh rangkaian tersebut antara
lain:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam
rangka acara pernikahan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam
rangka kelahiran seorang bayi kepada ibunya</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kembalinya
seorang musafir (yang berpergaian)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pulangnya
seorang dari jihad</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sekembalinya
dari haji</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">f.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada
hari raya idul fitri dan idul adha</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">g.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ketika
seseorang mendapat kenikmatan tertentu seperti kenaikan pangkat, mendapat
hadiah apa saja yang membuat seseorang merasakan kebahagiaan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Ketujuh
peristiwa pada waktu dan suasana pemberian “ucapan selamat” tersebut telah
ditentukan cara bagaimana member ucapan selamat (sebagaimana keterangan b).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">g.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tata
cara bekelar</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Di dalam ajaran Islam, berkelar atau becanda
diperbolehkan. Namun hal itu bukan berarti bebas, sesuka hati, sehingga tak ingat
norma social. Ada tiga syarat diperbolehkan bercanda yaitu:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tidak
boleh berlebih-lebihan sehingga menjadikan lupa kepada Allah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tidak
boleh berkelar sehingga menyakiti baik yang bersifat jasmaniah dan rohaniah
seperti ucapan hinaan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tidak
bersifat dusta atau penipuan dan kata-kata kotor.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">h.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tata
cara menjenguk orang sakit</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Seseorang yang hidup di masyarakat, mau mengunjungi
orang sakit tetangganya (jamaah) adalah suatu tindakan terpuji. Adapun hal-hal
yang perlu diperhatikan, dalam kunjungan orang sakit yaitu:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Segera
mungkin setelah ada orang sakit</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mengungkapkan
dengan kata-kata yang meringankan beban batinnya orang yang sakit.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ajarkan
doa peringan perih pada bagian tubuh</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mendoakan
secara khusus bagi si sakit ketika masuk</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Duduk
agak dekat dengan kepala si sakit</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">f.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mintalah
ia mendoakan kita</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">g.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bila
sudah gawat ajari si sakit dengan kalimat tauhid dan bacaan surat yasin.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">i.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tata cara
ta’ziah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ta’ziah dilakukan jamaah (masyarakat) dalam rangka
meringankan beban lahir batin bagi keluarga yang ditimpa musibah. Mka sikap dan
tindakan tersebut bermaksud untuk menentramkan hati mereka. Menurut ajaran
islam, tata cara ta’ziah atara lain:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mengucapkan
perkataan yang pernah diucapkan oleh nabi Saw. Dan para sahabatnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Member
makan keluarga yang terkena musibah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menunjukkan
rasa belasungkawa</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Member
nasehat yang baik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Akhlak Da’I/ Mubaligh</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Telah jelas ujian bagi penyebar agama islam yang
paling hebat adalah para nabi. Kemudian orang-orang saleh, para Da’i/ mubaligh
yang menyeri atau mengangguk manusia untuk mentauhidkan Allah dan ikhlas dalam
beribadah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam mempersiapkan diri yang telah mengikrarkan
untuk berjalan mengikuti manhaj para nabi dalam dakwah, maka para nabi harus
membekali diri dengan akhlakul karimah. Sebab Da’i/mubaligh di masyarakat
menjadi suri tauladan secara langsung. Baik perilaku, sikap perbuatan maupun
perkataannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jalan yang harus ditempuh selanjutnya, da’I harus
berusaha terus membersihkan jiwa. Segala apa yang mengganjal, menutup dan
tersembunyi di hati nurani, Da’I harus berusaha juga menerangi segala rahasia dirinya.
Dan senantiasa mohon petunujuk dan pertolongan dari Allah. Dengan demikian
dirinya menjadi baik atas kuasa Allah SWT.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Para Da’i memiliki ilham yang man merupakan martabat
yang tinggi dalam dirinya yang selalu menghubungkan dengan Allah. Di dalam hati
Da’I ada bisikan-bisikan yang benar yang berada pada lisannya karena tergisik
dari hati yang bersih.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Menurut
Jamludin Kafie, sebagai Da’I, pelaksana dakwah harus memperhatikan
prinsip-prinsip kemimpinan yang baik yaitu:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sifat
terbuka</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berani
berkorban</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Aktif
berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sanggup
menjadi pelopor dan perintis dalam kebajikan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mengembangkan
sifat-sifat kooperatif, kemusiaan dan sikap-sikap toleransi, kebijaksanaan dan
keadilan social</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">f.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tidak
menjadi parasit atau membebani masyarakat</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">g.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Percaya
diri dan yakin akan kebenaran yang dibawanya</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">h.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Optimis
dan tidak putus asa<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[2]</span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Dengan
demikian sikap Da’I harus memahami kondisi dan situasi masyarakat yang menjadi
sasarannya. Juga perlu terus menambah wawasannya. Kerena beraneka ragam budaya
, kompleksitas permasalahan di masyarakat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Akhlak Pemimpin</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Tugas
pemimpin tidak ringan. Tanggung jawab yang ia pikul senantiasa bernafaskan
amanat. Baik amanat dari masyarakat/ warga atau Negara. Bahkan agama. Agama
islam sangat memperhatikan masalah kepemimpinan. Menurut Islam. Semua pemimpin
akan dimintai pertanggung jawabnya. Pemimpin keluarga bertanggung jawab atas
kebahagiaan, kesejahteraan keluarganya, pemimpin Negara/bangasa akan dimintai
pertanggung jawabnya oleh masyarakat dan lain sebagainya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Sebagai
contoh seorang pemimpin sejati adalah Rasullah Saw dan para sahabatnya seperti
Abu bakar sebagai orang yang berwibawa dan tenang. Oerangnya penuh ramah tamah,
cinta sesama dan selalu membenarkan dan menepati pada rasul yang agung. Umar
bin khotob sebagai pemimpin yang mempunyai pendapat yang berbobot. Dia adalah
orang yang terpercaya terhadap rahasia-rahasianya. Utsman sebagai pengumpul
firman Kitab Allah. Dia adalah seorang pemimpin yang meluruskan akida.
Sedangkan Ali bin Abi Thalib sebagai pemimpin yang pandai menyusun pasukan
perang untuk mengalahkan orang-orang jahat. Dan Ali adalah seorang pemimpin
yang mampu sebagai pewaris ilmu rasullah dan pemelihara janjinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Demikianlah
akhlak pemimpin yang dicontohkan kepada kita untuk menjadi pemimpin sejati.
Akhlak pemimpin baik, sebab sifat, perilaku dan sikapnya dapat membahagiakan
orang lain (umat manusia) dan menampakkan karismatiknya pada yang dipimpin,
jadi dapat dikemukakan di sini, bahwa pemimpin berakhlak baik apabila memiliki
kepribadian yang sesuai dengan tata aturan (ketentuan) agama, masyarakat,
keluarga dan Negara/bangsa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Akhlak Mahmudah dan Mazmumah</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Ada
2 (dua) penggolongan akhlak secara garis besar yaitu: akhlak mahmudah(fadilah)
dan akhlak mazmumah(qabihah). Di samping istilah tersebut Imam Al-Ghazali
menggunakan juga istilah “munjiyat” untuk akhlak mahmudah dan “muhlihat” untuk
yang mazmumah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Di kalangan ahli tasawuf, kita mengenal system
pembinaan mental, dengan istilah: Takhalli, tahalli dan tajalli.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Takhalli adalah mengosongkan atau membersihkan jiwa
dari sifat-sifat tercela, karena sifat-sifat tercela itulah yang dapat
mengotori jiwa manusia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Dan
tahalli adalah mengisi jiwa ( yang telah kosong dari sifat-sifat tercela)
dengan sifat-sifat yang terpuji
(mahmudah).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Jadi
dalam rangka pembinaan mental, pensucian jiwa hingga dapat berada dekat dengan
Tuhan, maka pertama kali yang dilakukan adalah pengosongan atau pembersihan
jiwa dari sifat-sifat tercela, hingga akhirnya sampailah pada tingkat
berikutnya dengan apa yang disebut “tajalli”, yakni tersikapnya tabir sehingga
diperoleh pancaran Nur Ilahi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sedangkan yang dimaksud dengan akhlak mahmudah
adalah segala macam sikap dan tingkah laku yang baik (yang terpuji). Sebaliknya
segala macam sikap dan tingkah laku yang tercela disebut dengan akhlak
mazmumah. Akhlak mahmudah tentunya dilahirkan oleh sifat-sifat mahmudah yang
terpendam dalam jiwa manusia, demikian pula akhlak mazmumah dilahirkan oleh
sifat-sifat mazmumah. Oleh karena itu sebagaimana telah disebutkan terdahulu
bahwa sikap dan tingkah laku yang lahir adalah merupakan cermin/ gambaran
daripada sifat/kelakuan batin.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Beberapa
akhlak mahmudah seperti bersikap setia, jujur, adil, pemaaf, disenangi, menepati
janji, memelihara diri, malu, berani, kuat, sabar, kasih sayang, murah hati, tolong
menolong, damai, persaudaraan, menyambung tali persaudaraan, menghoranati tamu,
merendahkan diri, berbuat baik, menundukkan diri, berbudi tinggi, memlihara
kebersihan badan, cenderung kepada kebaikan, merasa cukup dengan apa yang ada,
tenang, lemah lembut, bermuka manis, kebaikan, menahan diri dari berlaku
maksiat, merendahkan diri kepada Allah, berjiwa kuat dan lain sebagainya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Sedangkan
yang termasuk dalam akhlak mazmumah, antara lain; egoistis, lacur, kikir,
dusta, peminum khamr, khianat, aniaya, pengecut, aniaya, dosa besar, pemarah,
curang, culas, mengumpat, adu domba, menipu, memperdaya, dengki, sombong,
mengingkari nikmat, homosex, ingin dipuji, ingin didengar kelebihannya, makan
riba, berolok-olok, mencuri, mengikuti hawa nafsu, boros, tergopoh-gopoh,
membunuh, penipuan, dusta, berlebih-lebihan, berbuat kerusakan, dendam, merasa
tidak perlu pada yang lain dan lain sebagainya yang menunjukkan sifat-sifat
yang tercela<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[3]</span></span></span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div>
<br />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[1]</span></span></span></a>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Drs. Sahilun A. Nasir,
Etika dan Problematikanya Dewasa ini, PT. Al-Ma’arif Bandung, 1980, hal 98-99</span></div>
</div>
<div id="ftn2">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[2]</span></span></span></a>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Jamaluddin Kafie,”Psikologi
Dakwah”, Indah, Surabaya, 1993, hal.32</span></div>
</div>
<div id="ftn3">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[3]</span></span></span></a>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Drs. M. Zein Yusuf,
Akhlak-Tasawuf, Al-Husna, Semarang, 1993, hal.56</span></div>
<div class="MsoFootnoteText">
<br /></div>
</div>
</div>Semua adahttp://www.blogger.com/profile/06776125251190748026noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-6754444452596925733.post-18278047412306851002011-01-09T22:02:00.000-08:002011-01-09T22:14:15.173-08:00Makalah tasawuf<a href="http://www.4shared.com/document/1N2Rv6uE/KATA_PENGANTAR_dan_DAFTAR_ISI.html">Kata pengantar dan Daftar Isi <span style="color: red;">klik disini</span></a><br />
<br />
<a href="http://www.4shared.com/document/aHGxS0pe/Pembahasan_dan_penutup_plus_da.html">Pembahasan, Penutup dan Daftar pustaka<span style="color: red;"> klik disini</span></a><br />
<br />
Cara mendownload klik sampai muncul kata "Unduh Sekarang" kemudian klik "Unduh File Sekarang" klik Save file" lalu buka File downloadannya kemudian jangan lupa kembali ke blogku lagi ya,,,,,,,,,,,,,,,,,<br />
<br />Semua adahttp://www.blogger.com/profile/06776125251190748026noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6754444452596925733.post-28209106191399727992011-01-02T04:10:00.001-08:002011-02-12T18:03:41.545-08:00Politik Dalam islam<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent>
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b><span lang="IN">Sejarah Politik
Dalam Islam</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Islam muncul setelah
kelahiran nabi terakhir, Muhammad SAW dan berkembang di wilayah jazirah Arab.
Lalu setelah wafatnya beliau,<a name='more'></a> urusan pemerintahan dan penyebaran islam mulai
dialihkan kepada sahabat nabi, para ulama’
Ar-Rasyidin, selanjutnya ditangani oleh bani-bani terkemuka dan seterusnya.
Pada waktu itu, islam mengalami masa-masa kejayaan dengan meluasnya daerah
kekuasaan islam hingga ke Eropa, namun konflik-konflik pun tak luput
menghamipiri, salah satunya yang terjadi dalam politik, sehingga menyebabkan
kemunduran islam yang tak bisa dihindari.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada masa sebelum
Rasulullah, kekuatan politik dunia Arab berada pada kepala suku yang ada,
sehingga sering kali dimanfaatkan dan diadu domba oleh kekuatan yang lebih
besar untuk menanamkan pengaruh atau kekuasaan mereka disana. Karena situasi
politik yang demikian, maka ketika Muhammad datang dengan misi pembaharuan,
mereka tidak dapat memberi perlawanan yang berarti, sebab sewaktu ada kabilah
yang menentangnya, dengan mudah Muhammad saw segera mendapatkan bantuan dari kabilah
lainnya yang menjadi musuh kabilah yang memusuhi Muhammad saw tersebut (Drs.
Fadil SJ., M. Ag, 2008: 90). Hal tersebut menandakan adanya sistem politik yang
digunakan nabi Muhammad saw dalam mempertahankan islam, yaitu dengan
memanfaatkan musuh lawan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kemelut politik pun
mulai muncul pasca wafatnya nabi Muhammad saw. Beliau tidak memberikan petunjuk
atau pesan apapun mengenai pergantian kepemimpinan. Namun, jalan terbaik yang
digunakan para sahabat dan tokoh Islam terkemuka pada waktu itu adalah
musyawarah sehingga diputuskan bahwa Abu Bakar lah yang pantas memegang tambuk
kekuasaan menggantikan Rasululllah. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pemilihan pemimpin pun
bersifat demokratis meskipun sedikit alot karena mereka saling mengutamakan
calon masing-masing. Namun, sejak kekuasaan islam berada di tangan Bani
Umayyah, demokrasi tidak lagi dipakai dan diganti dengan sistem monarki, yaitu kekuasaan
raja turun temurun. Selain itu, saat Muawiyahibn Abu Sufyan mendapatkan
kedudukan sebagai khalifah tidak melalui musyawarah, melainkan lewat ketajaman
pedang dan tipu muslihat (Drs. Fadil SJ., M. Ag., 2008: 129). Sistem
pemerintahannya pun berubah. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada masa Rasulullah,
beliau menggunakan sistem pemerintahan sentralisasi (pusat pemerintahan berada
di Madinah); kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif terpusat di tangan
khalifah (Dr. Badri Yatim, M. A., 1994: 36), sedangkan mulai kepemimpinan
Khulafaur Rasyidin, sistem itu berubah
menjadi desentralisasi, yaitu pemerintahan dikelola oleh pemerintahan pusat dan
daerah karena luasnya daerah kekuasaan islam.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b>B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></b><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN">Kemerosotan Islam Dalam Bidang Politik</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebagaimana firman
Allah dalam surat Al-Anfal: 33 dan Ar-Ra’d: 41, bahwasanya faktor penyebab maju
mundurnya masyarakat adalah manusia itu sendiri. Hal itu pun terjadi pada
islam. Mundurnya islam pada waktu itu juga disebabkan oleh masyarakat islam itu
sendiri. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pergolakan demi
pergolakan kerap kali terjadi antar kaum muslimin. Terlebih lagi setelah
wafatnya Abu Bakar dan Umar. Banyak muslimin yang kecewa terhadap tindakan
Usman yang dianggap kurang tegas terhadap kesalahan bawahannya maupun
keluarganya yang hampir mendominasi jabatan-jabatan penting dalam pemerintahan.
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selain itu, nasib yang
tak jauh beda bahkan lebih parah pun menghampiri kehidupan Ali saat ia menjadi
khalifah. Banyak sekali pemberontakan yang terjadi bahkan tindakan tersebut
dipimpin oleh kalangan terdekatnya seperti Aisyah, Zubair, dan Thalhah. Peperangan
pun tak dapat dielakkan. Karena ketidakpuasan atas kepemimpinan Ali tersebut,
akhirnya umat Islam terpecah menjadi tiga kekuatan politik, Syi’ah, Mu’awiyah,
dan Khawarij. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Semua peperangan,
pertengkaran, pemberontakan maupun perebutan kekuasaan tersebut terjadi karena
masing-masing suku atau organisasi islam pada waktu itu berebut ingin menjadi
penguasa yang mememipin kepemerintahan islam. Kelebihan politik pada masa
khulafa’ ar-Rasyidin ini adalah pemeilihan pemimpin dipilih secara demokratis
melalui musyawarah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Beralih pada masa Bani
Umayyah, hal yang paling ditekankan oleh bani ini adalah politik ekspansi
(perluasan wilayah kekuasaan), sehingga kekuasaan islam bertambah luas pada
waktu itu. Namun, hal itu tidak diseimbangi dengan stabilitas politik dalam
negeri. Contohnya saja, tindakan Muawiyah yang melanggar perjanjiian tentang
pergantian kepemimpinan setelahnya yang seharusnya dilakukan secara demokratis
dan diserahkan kepada pemilihan umat islam. Hal tersebut memacu pemberontakan
kaum muslimin dan sering terjadinya perang saudara.<sup>1 </sup>Disamping itu,
sekitara sepuluh tahun setelah pertempuran di daerah Spanyol dan di wilayah
baratdaya Perancis, banyak pemberontakan-pemberontakan yang terjadi di Timur
Tengah. Hal ini menandai mulai jatuhnya dinasti Bani Umayyah (Dr. Nurcholish
Madiid, 1997: 12).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kelabilan politik
terlihat dengan adanya kelompok oposisi kaum Syi’ah yang bahkan kemudian mengadakan konsolidasi
(penggabungan) dengan Abbasiyah. Hal itu mengakibatkan jatuh dan berantakannya
pemerintahan Bani Umayyah selang beberapa saat (Drs. Fadil SJ., M. Ag, 2008:
130). Selain itu, kurangnya perhatian penguasa terhadap rakyatnya juga menjadi
salah satu pe<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6754444452596925733#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[1]</span></span></span></a>nyebab
lengsernya kekuasaan Yazid, putra Umayyah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebenarnya sejarah
politik dunia Islam dibagi menjadi tiga periode : Pertama, periode klasik
(650-1250); kedua, periode pertengahan (1250-1800); dan periode modern (1800 - sekarang)(Dr. Badri Yatim, M. A.,
1994: 6). Dalam hal ini, dinasti bani Abbasiyah merupakan periode klasik. Dalam
periode pertama banyak tantangan dan
gangguan yang dihadapi oleh dinasti Abbasiyah. Beberapa gerakan politik yang
merongrong pemerintah dan mengganggu stabilitas muncul dimana-mana, baik
gerakan dari kalangan intern bani Abbas sendiri maupun dari luar. Namun,
semuanya dapat diatasi dengan baik. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Keberhasilan penguasa
Abbasiyah mengatasi gejolak dalam negeri ini memantapkan posisi dan kedudukan
mereka sebagai pemimpin yang tangguh. Kekuasaan betul – betul berada di tangan
khalifah, dan periode ini sangat berbeda dengan periode-periode sesudahnya.
Setelah periode pertama berlalu para khalifah sangat lemah. Mereka berada dalam
pengaruh kekuasaan yang lain. Selain itu, gerakan<i> </i>fanatisme yang
merupakan gerakan syu’ubiyah (anti-Arab) yang memang telah muncul pada periode
pertama pemerintahan ternyata juga merupakan suatu ancaman untuk masa depan
Bani Abbasiyah </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ada kemungkinan bahwa
para khalifah Abbasyah sudah cukup puas dengan pengakuan nominal dari profesi-
profesi tertentu, dengan pembayaran upeti itu. Alasannya, pertama mungkin para
khalifah tidak cukup kuat untuk membuat mereka tunduk kepadanya, kedua,
penguasa bani abbas lebih menitik beratkan pembinaan peradaban dan kebudayaan
daripada politik dan ekspansi. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perkembangan peradaban
dan kebudayaan serta kemajuan besar yang dicapai dinasti Abbasiyah pada periode
pertama telah mendorong para penguasa untuk hidup mewah, bahkan cenderung
mencolok. Kehidupan mewah khalifah - khalifah ini ditiru oleh para hartawan dan
anak – anak pejabat. Bukan hanya itu, para penguasa Bani Abbas juga menjalankan
kebijaksanaan politik yang mengklasifikasikan masyarakat menjadi beberapa
golongan: golongan kaya yang hidup bermewah-mewahan, golongan miskin yang
hina-dina, golongan yang hidup penuh santai berfoya-foya dan golongan yang
bekerja keras membanting tulang untuk mencari nafkah. Hal itu menyebabkan
perbedaan kasta yang sangat mencolok
(Ahmad Amin: 1987, 119). Masyarakat yang kaya semakin kaya dan yang miskin akan
semakin tenggelam dalam kemiskinannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Salah satu kelalaian
yang dilakukan oleh bani Abbasiyah dalam bidang politik adalah memperkerjakan
dan memberikan kedudukan yang tinggi pada bangsa-bangsa lain seperti halnya
Persia, Turki, dan sebagainya. Sehingga, kekuasaan islam dapat berpindah tangan
pada mereka dengan mudah. Kebijaksanaan yang lebih menekankan pada pembinaan,
peradaban dan kebudayaan islam dari persoalan politik itu juga mengakibatkan
profinsi- profinsi tertentu di pinggiran mulai lepas dari genggaman penguasa
bani Abbas. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hal tersebut bisa
terjadi dalam salah satu dari dua cara; pertama, seorang pemimpin lokal
memimpin suatu pemberontakan dan berhasil memperoleh kemerdekaan penuh, seperti
daulat Umayyah di Spanyol dan Idrisyyah di Marokko. Kedua, seseorang yang
ditunjuk menjadi gubernur oleh khalifah, kedudukannya semakin bertambah kuat
seperti daulat Aghlabiah di Tunisia dan Thahiriyyah di Khurasan. Kecuali, bani
Umayyah di spanyol dan Idrisyyah di Marokko, propinsi-propinsi itu pada mulanya
tetap patuh membayar upeti selama mereka menyaksikan Baghdad stabil dan
khalifah mampu mengatasi pergolakan-pergolakan yang muncul. Namun, pada saat
wibawa khalifah sudah memudar, mereka melepaskan diri dari kekuatan khalifah,
tetapi beberapa diantaranya bahkan berusaha menguasai khalifah itu sendiri.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selain itu, tokoh-tokoh
yang dianggap sebagai saingan bani Abbasiyah satu per satu disingkirkan. Seperti, Abu Muslim yang dikhawatirkan
menjadi saingan, akhirnya dihukum mati pada tahun 755 M.<sup>2</sup> Hal
tersebut mencerminkan sistem politik pada saat itu tidak bagus atau kacau
balau.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Beberapa ciri yang
menonjol pada Bani Abbsiyah yang tidak terdapat pada Bani Umayyah:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span><span lang="IN">Berpindahnya
ibukotake Baghdad membuat pemerintahan Bani Abbas jauh dari pengaruh Arab islam
dan lebih cenderung terpengaruh kerajaan Persia;</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><span dir="LTR"></span><span lang="IN">Adanya wazir yang membawahi kepala-kepala departemen dalam penyelenggaraan
negara; dan</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><span dir="LTR"></span><span lang="IN">Ketentaraan nasional baru terbentuk di masa Bani Abbasiyah.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b>C.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></b><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN">Masa Disintegrasi</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Keruntuhan kekuasaan
Bani Abbas mulai terlihat pada awal abad kesembilan bersamaan dengan datangnya
pemimpin-pemimpin yang memiliki kekuatan militer di propinsi-propinsi tertentu
yang membuat mereka independen. Kondisi politik islam yang kurang stabil ini memberi
peluang kepada tentara professional asal Turki yang semula diangkat oleh
Khalifah al – Mu’tashim untuk mengambil kendali pemerintahan. Masuknya unsur
Turki dalam pemerintah Abbasiyah semakin menambah persaingan antar bangsa. Al
Mu’tashim dan khalifah sesudahnya, al Watsiq, mampu mengendalikan mereka.
Namun, khallifah al Mutawakkil yang merupakan awal kemunduran politik Bani
Abbas, adalah khalifah yang lemah karena pada saat itu, orang-orang Turki dapat
mengambil alih kekuasaan dengan cepat. Setelah beliau wafat, orang Turki lah
yang memilih dan mengangkat khalifah.<sup>3</sup></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perlahan tapi pasti
kemunduran islam mulai terlihat. Pada masa disintegrasi (1000-1258 M), keutuhan
umat islam dalam bidang politik mulai retak. Kekuasaan khalifah menurun dan
Baghdad dirampas dan dihancurkan oleh Hulagu. Sebenarnya disintegrasi politik
mulai terjadipada masa Bani Umayyah, tapi baru mencapai puncaknya pada masa
Bani Abbasiyah karena para gubernur memisahkan diri dari pemerintah pusat dan
memproklamirkan dirinya sebagai “khalifah-khalifah kecil” yang mandiri dan
berkuasa penuh, sehingga muncullah dinasti-dinasti kecil. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Semakin lama
daerah-daerah yang memisahkan diri semakin banyak. Mereka berlomba-lomba
mendirikan suku atau dinasti kecil yang kuat agar bisa berdiri sendiri, bila
perlu menguasai pemerintahan islam di suatu daerah dan menghancurkan kubulawan,
meskipun sebenarnya mereka juga sama-sama orang islam. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam bukunya yang
berjudul <i>Islam Doktri, Pemikiran, dan Realitas Hisroris</i>, Nur Hakim
mengemukakan bahwa munculnya dinasti-dinasti kecil juga dilatarbelakangi oleh
persaingan antar bangsa, disamping kesalahpahaman, yang ditandai dengan
menurunnya kharisma istana, ketidakjelasan mekanisme politik, administrasi
negara, kemerosotan ekonomi, dan munculnya pemberontakan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ada tiga penyebab
khusus lahirnya dinasti-dinasti kecil:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span><span lang="IN">Secara geografis,
jarak antara pemerintaha pusat dengan wilayah yang sangat jauh,</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><span dir="LTR"></span><span lang="IN">Secara politis, para gubernur menginginkan otonomi kekuasaan, </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><span dir="LTR"></span><span lang="IN">Secara ideologis, adanya pertentangan faham antara Baghdad yang Sunni dan
beberapa wilayah Syi’i.<sup>4</sup></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<b>D.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></b><span dir="LTR"></span><b><span lang="IN">Perbandingan Sistem Politik Sebelum Dan Ketika
Kemerosotan Islam</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada masa Umayyah, sistem
politiknya menekankan pada ekspansi atau perluasan wilayah, sedangkan Abbasiyah
tidak menggunakan ekspansi lagi, melainkan lebih terfokus pada pelestarian
peradabannya. Jika Nabi Muhammad dan para khulafa ar-Rasyidin menggunakan
sistem demokrasi dalam pemilihan pemimpin, kedua bani (Umayyah dan Abbasiyah)
justru menggunakan sistem monarki (kerajaan) yang cenderung bercorak Persia.
Kecurangan-kecurangan yang dilakukan dikalangan penguasa pun kerap kali
terjadi. Hal ini lah awal mula yang memacu perselisihan dalam islam. Selain
itu, pemerintahan islam pertama kali menggunakan sistem sentralisasi yang
berpusat di Madinah, namun setelah wilayah kekuasaan islam semakin luas, sistem
tersebut diganti dengan desentralisasi yang perpusat pada setiap propinsi.
Karena luasnya daerah kekuasaan islam sedangkan khilafah pada masa itu
(Abbasiayah) tidak bisa mempertahankannya, maka terjadilah disintegrasi yang
mengawali pembentukan dinasti-dinasti kecil dan perebutan daerah kekuasaan satu
sama lain. Apalagi pada waktu Bani Abbasiyah, para penguasanya tidak terlalu
memikirkan rakyatnya dan terlalu senang berfoya-foya, sehingga keadaan tersebut
menyebabkan kemerosotan islam yang tidak diinginkan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Faktor-faktor yang
menyebabkan kemunduran Bani Umayyah:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span><span lang="IN">Sistem pergantian
khalifah melalui garis keturunan yang dianggap tidak jelas pengaturannya dan
menyebabkan terjadinya persaingan yang tidak;</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><span dir="LTR"></span><span lang="IN">Latar belakang terbentuknya dinasti Bani Umayyah yang tidak bisa terlepas
dari konflik politik yang terjadi pada masa Ali, sehingga terbentuknya beberapa
aliran oposisi;</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><span dir="LTR"></span><span lang="IN">Pertentangan etnis suku Arabia Utara dan Arabia Selatan yang semakin
meruncing yang menyulitkan para penguasa untuk menggalang persatuan dan
kesatuan;</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><span dir="LTR"></span><span lang="IN">Lemahnya pemerintahan pada Bani Umayyah karena terlalu terlenanya pada
harta danhidupmewah; dan</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span><span lang="IN">Munculnya kekuatan
baru yang dipelopori oleh keturunan Abbas hingga akhirnya membentuk dinasti
Bani Abbasiyah.<sup>5</sup></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Faktor-faktor yang
menyebabkan kemunduran Bani Abbasiyah:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"></span>Luasnya wilayah kekuasaan daulat Abbas<span lang="IN">iy</span>ah sementara komunikasi pusat dengan
daerah sulit dilakukan. Bersamaan dengan itu, tingkat saling percaya di
kalangan para penguasa dan pelaksana pemerintah sangat lemah.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><span dir="LTR"></span>Dengan profesionalitas angkatan
bersenjata, ketergantungan khalifah pada mereka sangat tinggi.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><span dir="LTR"></span>Keuangan Negara sangat sulit
karena biaya yang dikeluarkan untuk tentara, bayarannya sangat besar. Pada saat
kekuatan militer menurun, khalifah tidak sanggup memaksa pengiriman pajak ke
Baghdad.<sup><span lang="IN">6</span></sup></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div>
<br />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText">
<br /></div>
</div>
</div>Semua adahttp://www.blogger.com/profile/06776125251190748026noreply@blogger.com0